Halloo semuaa. Semoga kalian suka dengan novel ku ya. Ini novel pertama ku dan alurnya sengaja aku buat lambat di awal agar jelas. Jangan lupa like dan komen yang positif ya biar aku makin semangat nulisnya.
Terima Kasih
Di sekolah
Bel yang menandakan jam sekolah usai sudah menjerit berulang kali dan suara bel itu selalu terdengar syahdu di telinga para siswa pastinya. Bagaimana tidak syahdu, saat mereka sudah mulai jenuh dan bosan bel tersebut mengeluarkan suara indahnya. Para siswa yang awalnya terlihat bosan, jenuh dan ngantuk seketika berbinar.
Ada yang langsung pulang, ada yang nongkrong dulu di depan kelas, ada yang langsung ke perpustakaan. Bisa ditebak ya siapa yang ke perpus, pastinya murid pintar dan kutu buku yang merasa selalu ada yang kurang kalo gak ke perpus dulu sebelum pulang.
Dikoridor sekolah nampaklah 3 orang sahabat yang selalu bersama, ya mereka adalah Rania Miska dan Juleha. Mereka sudah bersahabat sejak masih di SMP. Di antara mereka ber tiga, Rania lah yang paling cantik dan sedikit kalem. Sebenarnya sih dia anak yang kalem, tapi setelah bertemu dengan dua temannya dia menjadi sedikit cerewet. Miskah juga tak kalah cantik dengan Rania, Miskah termasuk anak yang manja dan gak terlalu peduli sama sesuatu yang dianggapnya bukan urusan dia. Dia juga gak bakalan peduli sama sesuatu yang dia gak suka. Tapi bukan berarti dia anak yang pendiam ya, dia malah lebih gesrek di antara mereka bertiga. Dan yang terakhir adalah Juleha. Kalo yang ini kalem kalem jambu. Kalo di depan orang yang dia suka, dia bakal berubah menjadi gadis baik nan pendiam. Tapi kalo udah sama sahabatnya, dia gak jauh beda dari Miskah. Sama sama gesrek.
Tapi walau pun begitu, mereka ber tiga saling menyayangi dan bakal ngelindungi sahabat mereka. Dan yang paling penting, mereka gak akan saling mencampuri urusan kalo bukan di minta sama salah satu di antara mereka.
"Girls, kita kan udah lama ni gak nongki cantik, gimana kalau sekarang kita nongkrong di mall atau nonton film? sekalian cuci mata... mana tau ada pangeran kodok yang nyasar di mall" ucap Juleha sambil menaik turunkan alisnya.
"Aku sih oke aja, Ran nih gimana? Secara kan dia gak bisa kalau perginya mendadak gini. Ya kan Ran?" ucap Miska.
"Ho'oh maaf y guys kayaknya aku gak bisa ikut kalian deh sekarang karena tadi udah janji sama bunda bakal pulang cepat" jawab Rania sambil tersenyum sungkan dan melihat ke arah jam di tangannya.
"Yaah gak asik deh lu Raan. Padahal gue pengen banget kita bisa jalan bertiga sekarang. Hemh ya udah deh kita be2 aja gimana Mis? gak papa kan Ran kalau kita be2 ajah?" tanya Leha pada Rania.
"Amaan itu mah. Have fun ya sayang sayang ku. Maaf ya aku gak bisa ikut kalian. Janji deh lain kali kita pasti nge mall bertiga." jawab Rania sambil tersenyum.
"Bener ya lu janji kita bakal jalan bertiga lagi.?"
"Iyaa gue janji Miskah bolo bolo. Tapi tetap kita harus buat rencana jalan sehari sebelumnya. Oke."
"Siip." jawab Leha dan Miskah ber barengan.
Dan akhirnya mereka berpisah di depan gerbang sekolah. Leha dan Miskah pergi ber dua sedangkan Rania jalan sendiri ke arah yang berbeda.
Sebelum pulang kerumah Rania menyempatkan mampir ke kafe langganannya hanya untuk sekedar menikmati milkshake coklat kesukaannya. Sudah lama juga semenjak kejadian itu dia tidak datang lagi ke kafe itu. Karena terkadang Rania masih terbayang kejadian mengerikan dulu.
Triiing (suara pintu kafe saat dibuka)
Rania masuk kedalam kafe dan langsung jalan ke arah tempat duduk di tempat biasanya. Tak lama dia duduk, pelayan pun datang bertanya dan mencatat apa pesanannya. Tapi tanpa Rania sadari tadi ada sepasang mata yang selalu melihatnya sejak dia masuk kedalam kafe. Sepasang mata tajam yang tak lepas memandangi dirinya.
Setelah menghabiskan segelas milkshake dan sepotong kue, Rania beranjak menuju kasir untuk menyapa owner kafe yang sudah dikenalnya itu
"Hai kak apa kabar?" tanya Rania sambil tersenyum dan menjulurkan tangannya.
"Hai Ran, kabar baik aku. Kamu kok sudah lama ya gak kesini?" jawab si owner sambil menyambut uluran tangan Rania.
"Hehe iya nih kak lagi banyak tugas kemaren kemaren." dia memilih untuk tidak mengatakan alasan yang sebenarnya. "Oh iya kak, boleh gak kalo aku letak cake disini? terserah kakak mau jual harga berapa." sambungnya.
"Waah pasti bolehlah Ran. Apalagi kakak kan sudah tau rasa cake buatan kamu. kapan mau kamu letak?"
"Serius nih kak aku boleh letak kue ku di sini.?" Rania memastikan jawaban dari pertanyaannya.
"Ya serius dong Ran, masa kakak bercanda. Jadi kapan kira kira kamu mau letak kuenya." tanya nya lagi.
"Kemungkinan besok deh kak. Makasih banyak y kak udah ngizinin aku letak cake disini. kalo gitu aku pulang dulu ya soalnya uda ditunggui bunda" ucap Rania tidak lupa dengan senyumannya.
"Siap. Kakak tunggu besok y Ran. Salam sama bunda" jawab si owner dan melanjutkan pekerjaannya.
Saat Rania berjalan menuju pintu keluar, sepasang mata itu masih terus menatapnya dengan lekat. Rania yang merasa ada yang memperhatikan hanya menatap sekilas dan berlalu pergi begitu saja.
Deg
Entah kenapa perasaan Hardin mendadak gugup saat dilihat oleh gadis itu walaupun hanya sekilas. Padahal sebelumnya dia tidak pernah merasakan seperti itu, biasanya dia hanya cuek jika ada yg melihat atau meliriknya.
Harry bingung melihat sahabatnya itu yang terus memperhatikan seorang gadis yang bahkan tidak termasuk dalam kategori sexy menurut nya.
"Woy..lu kenapa bro? kok gitu banget ngeliatin tuh cewek?" tanya nya.
"Gak kenapa kenapa" jawab Hardin cuek dan kembali membaca buku yang sempat diabaikannya.
"Gak kenapa kenapa tapi kok dari tadi tu buku lu cuekin aja."
"Hah..bukan urusan lu." tegas Hardin dan kembali membaca buku
Setelah selesai makan siang dan berbincang sedikit, mereka pun kembali ke hotel dan lanjut menyelesaikan pekerjaan yang sempat tertunda. Dan sepertinya mereka akan sedikit lembur malam ini. Karena ternyata begitu mereka sampai di kantor, sudah banyak kerjaan yang nangkring dengan manis di atas meja masing masing.
☆Dirumah
Rania sampai di rumah pukul setengah 5 sore. Dia bergegas jalan ke arah pintu. Dibukanya pintu sambil mengucap salam. Rasanya Rania sudah sangat ingin mandi.
"Assalamualaikum ... bunda " Rania langsung masuk ke dalam dan mencari dimana sang bunda.
Terima kasih sudah mampir di novel ku. Jangan lupa tinggalkan like dan komen yang positif ya kawan kawan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Noer Anisa Noerma
semangat ran
2022-07-30
0
Ria
lanjut thor like
2021-12-24
0
Sayangmu
nyimak
2021-04-05
0