Bucinnya Si Pria Dingin

Bucinnya Si Pria Dingin

KEHILANGAN

Halloooo semuaa. Ini novel ku yang pertama, semoga pas dihati kalian yaaa, kalau ada yang kurang pas silahkan beri masukan yang positif ya biar aku makin semangat untuk memperbaiki dan melanjutkannya

Terima kasih

"Tidaaakkkk hiks hiks papaaaa" hah hah hah.

Mimpi buruk itu selalu menghantui ku. Kehilangan sosok papa yg sangat ku sayang dan menyayangiku secara mendadak itu sangat menyakitkan. Kalau bukan karena bunda mungkin aku sudah, ahh aku tak sanggup berkata kata lagi.

Aku kehilangan papa saat umurku 18 tahun. Kecelakaan itu merenggut kebahagiaanku dalam sekejap. Ya papa mengalami kecelakaan di depan sebuah cafe saat  akan memberi kejutan di ulang tahunku yg ke 17. Tapi siapa sangka momen yang seharusnya membuat aku menangis haru malah menjadi tangis duka. Papa kecelakaan saat akan menghampiriku. Tubuhnya terpental saat sebuah mobil menabraknya dengan keras. Aku dan bunda seketika menjerit dan bunda langsung pingsan. Sialnya mobil tersebut malah melarikan diri dan tidak ada satupun dari kami yang bisa melihat plat mobilnya, ditambah lagi cctv di cafe itu sedang rusak. Lengkap sudah.

Papa langsung meninggal ditempat karena hantaman keras pada tubuh dan kepalanya. Suasana duka sangat terasa di rumahku.

"Papaaa, jangan tinggalkan Ran paa. Ran masih kecil paaa, masih sekolaah masih butuh papaaa, Ran mohon bangun pa banguuun hiks hiks".

Ku goncang jasad papa berharap papa terbangun walaupun aku tau itu tak mungkin, tapi aku terus melakukannya

"Paa, liat bunda pa bunda pingsan terus paa, papa gak kasian sma bunda? hiks hiks papa bangun paa bnguun hiks" Rania menangis dengan sangat pilu.

"Pa jangan tinggali Ran pa. Ran sama bunda masih butuh papa Kami belum siap papa tinggal hu hu. Bangun pa, Ran mohon sama papa hiks hiks, bangun pa banguuun" Rania terus menangisi jasad papanya.

Para pelayat pun menangis terbawa suasana, tidak sedikit dari mereka yang juga menangis.

Saat jasad papa akan dibawa, bunda kembali menangis sedangkan aku hanya bisa terdiam. Mungkin karena air mataku sudah mengering karena terlalu lama menangis. Aku memeluk bunda untuk memberikan ketenangan walaupun aku sendiri sangat terguncang dan tidak sanggup menghadapinya.

"Bunda, bunda yang kuat ya, Ran yakin papa pasti sedih kalau liat bunda gini, kita ikhlasin papa ya bun" ucap Rania.

"Bunda gak kuat nak, bunda belum siap ditinggal papa. Bunda belum siap hiks".

"Ran mohon bun, kita harus kuat demi papa, biar papa tenang disana" Rania melihat ke langit.

"Hiks hiks iyaa nak, bunda akan coba untuk  menerima semua ini walaupun berat, kamu bantu bunda ya sayang".

"Iyaa bun, Ran pasti bantu bunda karena cuma bunda yang Ran punya sekarang hiks hiks".

Aku harus kuat untuk anakku, hanya dia yang kumiliki sekarang. Ya memang papa dan bunda Rania adalah anak tunggal, begitupun Rania. Rania hadir ditengah mereka setelah penantian 5tahun, jadilah dia anak kesayangan orang tuanya yg slalu dimanja.

Di Pemakaman

Dua sahabat Rania mendatanginya.

"Raaan yang sabar ya say, kita berdua bakal selalu ada buat kamu, kamu yang kuat ya" Ucap Leha.

"Iya Ran, kamu yang kuat ya ikhlas papa biar papa juga tenang disana, inget bunda masih butuh kamu. Dan kita rela kok direcokin sama kamu asal gak sedih lagi.. ya kan Leha?" ucap Miskah.

"Iyaa, makasih ya beb. Kalian selalu ada buat aku, selalu nemenin aku dan nguati aku. Pulang dari sini aku jamin bakal ngerecokin kalian terus" Rania tersenyum.

"Siaaaapp hehe".

"Oh ya,bunda mana?? kok gak keliatan?

"Bunda gak ikut kesini, gak kuat katanya" ucap Rania smbil sedikit senyum.

¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤ ¤

Sebulan kemudian

Rumah kembali sepi, hanya ada aku dan bunda yg berada di kamar masing masing. Aku teringat obrolan dengan papa terakhir kali.

●Flashback on

Ran : "Halo pah, papa jadi pulangkan besok?"

Papa : jadi sayang. Papa gak mau melewatkan hari spesial anak kesayangan papa. Kamu mau dibawain apa?".

Ran : mmh Ran gak mau apa apa, Ran cuma mau papa hadir besok..hehe.

Papa : hehe baiklah anak papah. Tapi papa besok hanya sebentar, karena papa akan pergi lagi untuk waktu yang lama, gak papa kan?"

Ran : gak papa pa, yang penting besok papa bisa hadir walau cuma ngasih senyuman papa yang manis itu untuk Ran".

Rania tidak curiga sedikitpun karena memang sudah biasa ditinggalkan ayahnya untuk bekerja. Ya karena papa nya bekerja di tambang minyak ditengah laut jadi membuat anak dan ayah itu sering terpisah untuk waktu yang lama. Tapi walaupun begitu Ran selalu mendapatkan kasih sayang yang melimpah dari sang ayah.

Papa : "Hahahaha dasar anak papa suka gombal. Yasudah papa matikan dulu telponnya ya Papa sayang Ran, sangat sangat sayang Ran. Ran harus janji bakal jadi anak yang kuat ya. Nanti Papa akan telpon bunda".

Ran : " Oke pah Ran juga sayang papah".

●Flashback off

Siapa sangka itu adalah percakapan terakhir Rania dengan papanya. Sekarang Rania harus menjadi gadis yang kuat untuk bundanya walaupun pada dasarnya dia gadis yang manja. Kelelahan menangis akhirnya Rania tertidur, dia harus menyiapkan mental menghadapi hari esok dan seterusnya. Dia masih muda dan jalannya masih panjang.

Rania bangun pukul setengah 6 dan bersiap untuk shalat subuh. Dia mengirimkan doa untuk papanya dan tak lupa untuk bundanya juga. Setelah itu Rania keluar menuju dapur untuk membantu bunda membuat sarapan.

"Bundaa masak apa?" memeluk bunda dari belakang

"Masak nasi goreng sayang, kamu tolong buatkan teh dan susu ya nak".

" Iya bun" ucap Rania dan langsung membuat teh

Setelah selesai mereka sarapan bersama dalam keheningan. Ya mereka masih diselimuti kesedihan setelah ditinggal sang nahkoda rumah tangga walaupun sudah sebulan lamanya. Selesai sarapan Rania bergegas bersiap untuk ke sekolah.

Ia memasuki kamar mandi dan segera mandi. Selesai mandi Rania mengenakan seragam sekolahnya yang sudah disediakan. Seragam putih abu abu yang sangat pas di badannya. Ukuran tubuh Rania memang lebih montok dari usianya.

Hah hari yang indah untuk jiwa yang sedih. Rania berdiri didepan kaca, dia menata rambutnya dengan dikuncir kuda lalu memoleskan sedikit lipgloss warna soft pink agar wajahnya terlihat lebih segar walaupun matanya masih menyisakan bengkak sedikit.

"Buun, Ran berangkat ya. bener gak papa Ran ke sekolah? Bunda jangan sedih lagi ya, Ran janji bakal cepat pulang biar bisa nemenin bunda di rumah".

"Bunda gak papa sayang, kamu belajar yang pinter ya" bunda memberikan nasihat pada anaknya.

"Iya Bunda. Assalamualaikum".

"Waalaikumsalam, hati hati ya nak" jawab bunda

PS : jangan lupa tinggalkan komentar dan like nya yaa. Terima kasih

Terpopuler

Comments

Muj Ran

Muj Ran

yg benar yg mana ya...papanya meninggal di usianya yg ke 17 atau 18 soalnya kecelakaan saat ultah ke 17 dan langsung meninggal di tempat tapi kok kehilangan nya baru 1 thn kemudian saat usianya 18 thn 🙄

2024-02-06

0

Teresya Bundax RachelElin

Teresya Bundax RachelElin

kehilangan papanya di umur 18 tahun, papanya mengalami kecelakaan saat akan memberikan kejutan ulang tahun nya yg ke 17 tahun,,,, sempat saya berpikir mungkin papanya bertahan 1 tahun baru meninggal, tapi ternyata masih ada lanjutannya "papanya meninggal di tempat",...

2024-02-06

0

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Hadir Thor, tetap semangat ✊️

2023-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 KEHILANGAN
2 Flashback
3 BAB 3
4 Curiga
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Kafe Harmony
11 Tatap Muka
12 Kerja Sama
13 Cewek Manis
14 Pertemuan tak Terduga
15 Kenyataan Pahit.
16 Suka sesama Jenis
17 UGD
18 Bertemu Kembali
19 Datang Berkunjung
20 Ungkapan Perasaan
21 Ungkapan Perasaan (2)
22 Sekretaris Baru
23 Alasan Menyembunyikan
24 Punya Pacar
25 Berbunga bunga
26 Panggilan Sayang
27 Jomblo
28 Merahasiakan
29 Milik ku !!
30 Cemburu
31 Kedatangan Wanita Ular
32 Kecewa!
33 Mencari Rania
34 Merebut Rania
35 Kedatangan Sahabat
36 Melabrak Hardin
37 Cewek Bar Bar
38 Di Maafkan
39 Kejutan Manis Pagi Hari
40 Permintaan Bunda
41 Bertemu Andra
42 Penguntit
43 Elus Elusan
44 Harapan Mama
45 Naek Sasak !!
46 Penghianat
47 Hukuman Untuk Penghianat
48 Kencan
49 Kencan (2)
50 I Will
51 Pertemuan Dua Mama
52 Pengakuan Hardin
53 PENGUMUMAN
54 Hari Pengumuman
55 Keganasan Miskah
56 Ancaman Rania
57 Pertunangan
58 Peringatan Andra
59 Kecemasan Andra
60 Kebahagiaan Juleha
61 Tipis Tapi Enak
62 Rasa Tidak Nyaman
63 Kebohongan Bunda
64 Satu Malam Bersama Bunda
65 Berduka
66 Terpuruk
67 Memberi Semangat
68 Rencana Baik
69 Hari Bahagia
70 Hari Bahagia (2)
71 Gagal Gol
72 Gagal Maning
73 Hohohihek
74 Kekesalan Miskah
75 Kesepakatan
76 Pacar Bohongan
77 Home Sweet Home
78 Sahabat Rasa Saudara
79 Sikap Aneh Hardin
80 Negatif (Revisi)
81 Percakapan Absurd Mama Lidya
82 Cah Kangkung
83 Dia Kembali!
84 One and Only
85 Rencana Honeymoon
86 PENGUMUMAN
87 Sikap Aneh Rania.
88 Habis Manis Sepah Di Buang
89 London I'm Coming!
90 Tempat Spesial
91 Keciduk
92 Serangan Mendadak
93 Honeymoon
94 Menjelajahi London
Episodes

Updated 94 Episodes

1
KEHILANGAN
2
Flashback
3
BAB 3
4
Curiga
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Kafe Harmony
11
Tatap Muka
12
Kerja Sama
13
Cewek Manis
14
Pertemuan tak Terduga
15
Kenyataan Pahit.
16
Suka sesama Jenis
17
UGD
18
Bertemu Kembali
19
Datang Berkunjung
20
Ungkapan Perasaan
21
Ungkapan Perasaan (2)
22
Sekretaris Baru
23
Alasan Menyembunyikan
24
Punya Pacar
25
Berbunga bunga
26
Panggilan Sayang
27
Jomblo
28
Merahasiakan
29
Milik ku !!
30
Cemburu
31
Kedatangan Wanita Ular
32
Kecewa!
33
Mencari Rania
34
Merebut Rania
35
Kedatangan Sahabat
36
Melabrak Hardin
37
Cewek Bar Bar
38
Di Maafkan
39
Kejutan Manis Pagi Hari
40
Permintaan Bunda
41
Bertemu Andra
42
Penguntit
43
Elus Elusan
44
Harapan Mama
45
Naek Sasak !!
46
Penghianat
47
Hukuman Untuk Penghianat
48
Kencan
49
Kencan (2)
50
I Will
51
Pertemuan Dua Mama
52
Pengakuan Hardin
53
PENGUMUMAN
54
Hari Pengumuman
55
Keganasan Miskah
56
Ancaman Rania
57
Pertunangan
58
Peringatan Andra
59
Kecemasan Andra
60
Kebahagiaan Juleha
61
Tipis Tapi Enak
62
Rasa Tidak Nyaman
63
Kebohongan Bunda
64
Satu Malam Bersama Bunda
65
Berduka
66
Terpuruk
67
Memberi Semangat
68
Rencana Baik
69
Hari Bahagia
70
Hari Bahagia (2)
71
Gagal Gol
72
Gagal Maning
73
Hohohihek
74
Kekesalan Miskah
75
Kesepakatan
76
Pacar Bohongan
77
Home Sweet Home
78
Sahabat Rasa Saudara
79
Sikap Aneh Hardin
80
Negatif (Revisi)
81
Percakapan Absurd Mama Lidya
82
Cah Kangkung
83
Dia Kembali!
84
One and Only
85
Rencana Honeymoon
86
PENGUMUMAN
87
Sikap Aneh Rania.
88
Habis Manis Sepah Di Buang
89
London I'm Coming!
90
Tempat Spesial
91
Keciduk
92
Serangan Mendadak
93
Honeymoon
94
Menjelajahi London

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!