BAB 5 Dokter Chandra

Seusai melaksanakan solat zhuhur dan menyelesaikan pekerjaannya, Alya pamit pada Reni dan pegawai lain untuk pergi ke klinik. Ternyata klinik itu adalah tempat ia dirawat semalam juga tempat praktek dokter kenalannya. Gadis itu akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut pada cedera kakinya.

Sambil menunggu ojeg online, ia mengirim pesan W******p pada Chandra, temannya yang seorang dokter, untuk memastikan keberadaannya.

Alya memang sering datang ke klinik untuk berobat bila ia sakit, tak heran para suster dan dokter di sana sudah sangat mengenalnya.

Me : Mas, hari ini ada di klinik ‘kan?

Chandra : Iya, kamu kenapa, Al? Penyakit kamu kambuh lagi?

Me : Ngga mas, aku mau periksa kaki aku.

Chandra : Kaki kamu kenapa?

Me : Nanti aku ceritain di klinik.

Chandra : Ya, udah cepat kemari, biar Mas periksa.

Me : Oke, mas.

Setelah mendapat jawaban dari Chandra, Alya segera menuju ke klinik menaiki ojeg online yang beberapa detik lalu sampai.

Sesampainya di klinik, Alya melakukan pemeriksaan. Chandra memberikan sedikit terapi pada kakinya, agar saraf kaki Alya tidak kaku.

“Coba putar kaki kamu ke kanan lalu putar ke arah sebaliknya, perlahan saja!”

Alya yang duduk di ranjang klinik dengan kakinya menjuntai ke bawah, mengikuti instruksi yang diberikan Chandra. Ia menggerak-gerakkan kaki kanannya.

“Masih sakit?”

”Sedikit.”

“Okeh, cukup!”

Alya turun dari ranjang dan duduk di kursi yang ada di depan meja Chandra.

“Gimana hasilnya, mas?”

“Untung kamu sudah diurut, jadi gak ada masalah pada saraf kakimu. Teman kamu pintar memijat juga, ya,” puji Chandra soal Reni, karena sebelumnya Alya bercerita sudah diurut oleh temannya itu.

“Mas kasih pereda nyeri aja, ya.” Chandra menuliskan resep untuk Alya bisa mengambil obatnya di depan.

“Makasih ya, Mas!” ucap Alya sambil beranjak menuju pintu.

“Cepat sembuh, ya, jaga kesehatan kamu! Kamu masih melakukan terapi yang mas sarankan, ‘kan?” tanya Chandra sekaligus mengingatkan.

Alya mengurungkan membuka pintu karena masih harus menjawab pertanyaan dokter yang merawatnya beberapa tahun ini.

"Iya, mas, kamu gak usah khawatir. Sedikit-sedikit aku mulai mengenal orang-orang di sekitarku, walau aku tidak bisa melihat ekspresi wajah mereka sebenarnya,” terang Alya

“Bagus kalo begitu, kamu sudah banyak perkembangan. Teruslah berusaha untuk sembuh!”

Alya tersenyum miris, mana mungkin sakitnya bisa disembuhkan, karena sejauh ini memang belum ada teknologi kedokteran yang dapat membantu penyembuhannya. Namun, Alya bersyukur. Ternyata orang-orang di sekitarnya begitu menyayanginya. Ia pun pamit keluar untuk menebus obat di counter depan klinik tersebut.

Alya tidak menyadari ada sepasang mata memperhatikannya saat ia keluar dari klinik, dan terus mengikutinya hingga ia sampai ke rumahnya sore itu.

*****

“Kamu ketemu dokter Chandra, kok gak ajak ibu?” gerutu ibu ketika Alya memberitahukan bahwa ia baru saja bertemu Chandra di klinik.

“Aku tadi sekalian pulang dari café, Bu, buat periksa kaki aku. Ini juga aku ijin untuk pulang cepat. Lagian ibu juga sibuk di rumah. Lihat! Begitu banyak pesanan kue ibu.” Alya mengitari pandangannya ke ruang keluarga yang penuh kotak dan kue-kue hasil buatan sang ibu.

Ibu memberengut. Ya begitulah ibu, selalu ingin bertemu dengan Chandra bila Alya ke kliniknya. Bu Rina tidak pernah lupa akan jasa dokter itu. Dokter yang telah merawat putrinya selama ini.

Saat Alya di rumah sakit, dokter muda itulah yang menangani Alya dalam kecelakaan dua tahun lalu. Ia yang merawat putrinya. Hingga saat ini pun, dokter muda itu masih memperhatikan perkembangan sakit yang diderita sang putri.

Sekarang ia tidak merasa khawatir bila terjadi sesuatu pada Alya, karena Chandra, dokter yang merawat Alya selama ini, berada di dekatnya. Dokter itu membuka klinik di daerah tempat tinggal Alya. Dengan bantuan Chandra pula, Alya belajar mengenali orang-orang di sekitarnya, sehingga ia dapat berinteraksi secara normal.

Alya sangat mengenal dokter Chandra. Karena memang Chandra -lah, dokter yang hanya ia kenali setelah dirinya sembuh. Walau hingga sekarang tidak mengetahui bagaimana rupa dokter laki-laki itu.

“Sepertinya ibu harus tambah pegawai lagi, Bu,” saran Alya kemudian.

“Ah… gak usah, Al! Diman sama Ayu juga udah cukup. Mereka juga cepat kerjanya,” tolak ibu.

Diman dan Ayu yang sibuk mengemas kue, mengalihkan pandangan pada Alya. Diman dan Ayu adalah pasangan muda yang belum lama menikah yang merupakan tetangga mereka juga. Bu Rina mempekerjakan mereka berdua untuk membantu kehidupan ekonomi mereka yang kekurangan.

“Iya, Al, kami masih bisa bantu, kok. Kamu tenang aja!” ucap Ayu meyakinkan, disetujui Diman dengan anggukan dan senyuman. Mereka kembali mengemas kue-kue untuk dihantar ke acara syukuran kelahiran cucu pertama Pak Rw malam ini.

Alya duduk membantu Diman dan Ayu mengemas kue. Sementara sang ibu membereskan dapur. Ia melihat Bu Rina menyeka keringat yang mengucur di dahinya, sambil membersihkan meja dapur dari sisa taburan terigu juga bahan kue lainnya.

“Aku tinggal ya,” ucap Alya pada Ayu dan Diman. Mereka berdua mengangguk.

Alya berdiri dan menghampiri sang ibu untuk membantunya.

“Biar aku aja, Bu.” Alya hendak mengambil lap di tangan ibunya, tapi Bu Rina menolaknya.

“Kamu duduk saja, kaki kamu masih sakit!”

“Aku sudah lumayan baikan, Bu. Gak usah khawatir. Reni sudah mengurut kakiku, Mas Chandra juga sudah kasih obat pereda nyeri.”

“Kamu ini. memang anak ibu yang pemaksa.”

“Aww… sakit, Bu!” Alya mengusap hidungnya yang dicubit sang ibu. Bu Rina memeluk putrinya hangat.

Diman dan Ayu terharu melihat kedekatan ibu dan anak yang begitu hangat. Mereka sudah melewati masa sulit sejak dua tahun tahun lalu.

Bu Rina sangat menyayangi Alya dan tidak ingin kehilangan putri semata wayangnya.

Kilatan bayangan kecelakaan itu muncul. Kecelakaan yang merenggut nyawa suami dan anak bungsunya, juga Alya yang harus menderita cedera pada otaknya, sehingga membuatnya tidak dapat mengenali wajah seseorang.

*****

Bantu like and vote, juga komennya. Tentunya masih banyak kekurangan dalam penulisan naskah cerita ini, mohon kritik dan saran agar lebih baik, makasih🙏

Terpopuler

Comments

ennita

ennita

aku mampir membawa bom 5 like...

2021-08-05

1

AdeOpie

AdeOpie

maksudnya gimana Thor mengenal tapi ngga tau tampang wajah kaya gimana?

2021-07-27

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Mengikuti
2 BAB 2 Boss Cafe
3 BAB 3 Mencari Informasi tentang Alya
4 BAB 4 Kabar Tentang Alya
5 BAB 5 Dokter Chandra
6 BAB 6 Dua Tahun yang Lalu....
7 BAB 7 Penyakit yang Diderita Alya
8 BAB 8 Kedatangan Rendi di Cafe
9 BAB 9 Mencari Alya
10 Menemukanmu
11 Dia Tak Mengenaliku
12 Kedatangan Chandra ke Rumah Rendi
13 Prosopagnosia
14 Penjelasan Rendi
15 Lelaki Misterius
16 Panti Asuhan Bunda
17 Ungkapan Perasaan Rendi
18 Larangan Ibu
19 Ibu Sakit
20 Pengobatan Ibu
21 Permintaan Rendi
22 Bertemu Mama Rendi
23 Bertemu Mama Rendi (2)
24 Ada Apa dengan Papa
25 Rindu Alya
26 Kegundahan Alya, Kegelisahan Rendi
27 Kebenaran yang Menyakitkan
28 Sebuah Rahasia
29 Alya Hilang
30 Lelaki Itu....
31 Penculik Alya
32 Dendam Lama
33 Penyelamatan Alya
34 Kebenaran yang Lain
35 Anak Mama
36 Ibu Kritis
37 Benci Ayah
38 Kehangatan Keluarga
39 Malam Pertama
40 Masakan Alya
41 Pergi ke Butik
42 Menikah?
43 Wanita Masa Lalu Rendi
44 Anggun Puspa Dewi
45 Kejutan untuk Alya
46 Anggun dan Rendi
47 Mimpi yang Mengerikan
48 Seraut Wajah Itu...
49 Aku yang Bertanggung Jawab
50 Meminta Penjelasan
51 Hari Pertunangan
52 Tamu Tak Diundang
53 Rendi Kecelakaan
54 Alya Siuman
55 Melanjutkan Hidup
56 Berkunjung ke Makam Rendi
57 I'm Sorry, Alya!
58 Maruli Sagara
59 Bertemu Kembali
60 Bayang Ruly
61 Duma Cinta Abang
62 Fitnah Duma
63 Ingatan Maruli
64 Penyerangan Terhadap Maruli
65 Kembali Ingat
66 PULANG KE JAKARTA
67 Acara Lamaran
68 Rencana Rendi
69 Sopir Pribadi Alya
70 Lelaki Licik
71 Malaikat Penyelamat
72 Kenangan Rendi
73 Chandra Kembali Datang
74 Kedatangan Duma
75 73. Chandra Kembali Datang
76 74. Desiran
77 75. Kedatangan Duma
78 76. Makan Malam
79 Hari Pernikahan
80 Pernikahan Alya dan Rendi
81 Malam Ini Bersamamu
82 Kepergok
83 Minta Izin
84 Pertengkaran di Pagi Hari
85 Keputusan Rendi
86 Maaf
87 Penjambretan
88 Pertemuan di Proyek
89 Menemui Chandra
90 Mencari Tahu (1)
91 Mencari Tahu (2)
92 Perang Dingin
93 Sebuah Alasan
94 Keinginan Alya
95 Acara Syukuran
96 Salah Paham
97 Liburan
98 Bertanding
99 Jalan-Jalan (END)
100 Kata Author
101 Extra Part 1
102 Extra Part 2
103 Extra Part 3
104 Extra Part 4
105 Extra Part 5 (Beneran Ending)
Episodes

Updated 105 Episodes

1
BAB 1 Mengikuti
2
BAB 2 Boss Cafe
3
BAB 3 Mencari Informasi tentang Alya
4
BAB 4 Kabar Tentang Alya
5
BAB 5 Dokter Chandra
6
BAB 6 Dua Tahun yang Lalu....
7
BAB 7 Penyakit yang Diderita Alya
8
BAB 8 Kedatangan Rendi di Cafe
9
BAB 9 Mencari Alya
10
Menemukanmu
11
Dia Tak Mengenaliku
12
Kedatangan Chandra ke Rumah Rendi
13
Prosopagnosia
14
Penjelasan Rendi
15
Lelaki Misterius
16
Panti Asuhan Bunda
17
Ungkapan Perasaan Rendi
18
Larangan Ibu
19
Ibu Sakit
20
Pengobatan Ibu
21
Permintaan Rendi
22
Bertemu Mama Rendi
23
Bertemu Mama Rendi (2)
24
Ada Apa dengan Papa
25
Rindu Alya
26
Kegundahan Alya, Kegelisahan Rendi
27
Kebenaran yang Menyakitkan
28
Sebuah Rahasia
29
Alya Hilang
30
Lelaki Itu....
31
Penculik Alya
32
Dendam Lama
33
Penyelamatan Alya
34
Kebenaran yang Lain
35
Anak Mama
36
Ibu Kritis
37
Benci Ayah
38
Kehangatan Keluarga
39
Malam Pertama
40
Masakan Alya
41
Pergi ke Butik
42
Menikah?
43
Wanita Masa Lalu Rendi
44
Anggun Puspa Dewi
45
Kejutan untuk Alya
46
Anggun dan Rendi
47
Mimpi yang Mengerikan
48
Seraut Wajah Itu...
49
Aku yang Bertanggung Jawab
50
Meminta Penjelasan
51
Hari Pertunangan
52
Tamu Tak Diundang
53
Rendi Kecelakaan
54
Alya Siuman
55
Melanjutkan Hidup
56
Berkunjung ke Makam Rendi
57
I'm Sorry, Alya!
58
Maruli Sagara
59
Bertemu Kembali
60
Bayang Ruly
61
Duma Cinta Abang
62
Fitnah Duma
63
Ingatan Maruli
64
Penyerangan Terhadap Maruli
65
Kembali Ingat
66
PULANG KE JAKARTA
67
Acara Lamaran
68
Rencana Rendi
69
Sopir Pribadi Alya
70
Lelaki Licik
71
Malaikat Penyelamat
72
Kenangan Rendi
73
Chandra Kembali Datang
74
Kedatangan Duma
75
73. Chandra Kembali Datang
76
74. Desiran
77
75. Kedatangan Duma
78
76. Makan Malam
79
Hari Pernikahan
80
Pernikahan Alya dan Rendi
81
Malam Ini Bersamamu
82
Kepergok
83
Minta Izin
84
Pertengkaran di Pagi Hari
85
Keputusan Rendi
86
Maaf
87
Penjambretan
88
Pertemuan di Proyek
89
Menemui Chandra
90
Mencari Tahu (1)
91
Mencari Tahu (2)
92
Perang Dingin
93
Sebuah Alasan
94
Keinginan Alya
95
Acara Syukuran
96
Salah Paham
97
Liburan
98
Bertanding
99
Jalan-Jalan (END)
100
Kata Author
101
Extra Part 1
102
Extra Part 2
103
Extra Part 3
104
Extra Part 4
105
Extra Part 5 (Beneran Ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!