Jill pun mengangkat wajah meski sesungguhnya hatinya gondok. Nada bicara pria itu terkesan sombong dan sok berkuasa. Mata Jill membeliak menatap pria yang ada di hadapannya.
Oh... Petaka baru! Malaikat penyelamat yang pernah menyelamatkannya dari dua preman jalanan itu kini duduk di hadapannya. Bahkan bekas hantaman botol yang mendarat di kening pria itu masih membekas.
Bukan hanya Jill saja yang terkejut saat mata mereka beradu pandang, pria itu juga tak kalah kaget. Hanya saja, pria itu menyembunyikan ekspresi kagetnya dengan terbatuk dua kali dan membuang muka ke arah samping.
Ugh My God, kalau sudah begini, akankah Jill diterima di perusahaan itu sementara kesan pertama pertemuan mereka sangatlah buruk. Jill pesimis.
“Di sini tidak ada lowogan kerja. Kalaupun ada, itu bagian cleaning service.”
Jill terpaku mendengar penjelasan pria itu. kalau tahu akan ditempatkan di bagian sekelas pembokat, tentu Jill tidak perlu berpenampilan seperti sekarang. Memang status manusia di mata Tuhan sama, hanya akhlak yang mmebedakan. Tapi pada kenyataannya, tak dpat dipungkiri bahwa status di mata manusia tetap tidak sama.
“Aku saat ini memang sedang butuh sekretaris. Dan Veny merekomendasikanmu. Tapi kulihat kau sama sekali tidak pantas menjabat bagian itu.”
Oh... ya ampun, sadis sekali mulut nih cowok! Untung saja Jill masih punya kesabaran hingga dia memilih diam.
“Kau tahu jabatan sekretaris IC itu penting bukan? Adai kau menempati bagian itu, kau dan tim bahkan punya wewenang memutuskan berapa persen kualitas kerja karyawan yang bisa dibayar, punya wewenang untuk memending pembayaran hasil kerja, juga menentukan harga item pekerjaan. Itulah wewenang luar biasa IC. Banyak orang di luar sana yang berlomba-lomba ingin menempati posisi ini.”
Jill diam saja. Memangnya dia harus menjawab apa?
“Keluar kau! Aku tidak membutuhkan tenaga sepertimu!” tegas pria itu tanpa berbasa-basi.
Jill langsung memucat, pupus sudah harapannya untuk bisa bekerja dan mendapat penghasilan di sana demi menyambung hidup.
“Tapi Pak, Bapak belum interview saya. Bagaimana bisa Bapak mengambil keputusan?” Jill berusaha mencari simpati. Sebenarnya dalam hatinya tak sudi bicara dmeikian, tapi demi selembar rupiah, ia harus rela menjatuhkan harga dirinya di depan pria angkuh itu.
“Oh ya? melihat potonganmu saja aku sudah bisa menilai kau tidak bisa bekerja. sudahlah, keluar sana! Bawa serta lamaranmu ini! di sini tidak ada gunanya, mungkin hanya akan menjadi makanan tikus sjaa!” Pria itu mengambil map berisi lamaran Jill dan melemparnya ke arah Jill.
Dasar pria angkuh! Tidak punya tata krama! Sombong! Jill mengutuk dalam hati. Tapi ia tetap menampilkan senyum demi meraih erhatian si pria angkuh. Astaga bibirnya melebar dengan sendirinya.
“Saya jamin bisa menunjukkan kualitas bekerja yang baik jika Bapak memakai saya. Mohon pertimbangkan lagi keputusan Bapak.” Jill maju dan tangannya menjulur memegang tangan pria di hadapannya erat-erat. Ini adalah bentuk permohonan Jill secara dramatisir. Ah, bodo amat dengan harga diri, saat itu Jill hanya berharap sang direktur mengubah keputusannya. Untung saja direktur itu sangat tampan dan masih muda, jika tidak, Jill pasti sudah dari tadi balas memarahinya.
Jeff menatap tangannya yang berada dalam genggaman erat tangan Jill. Ia malah terdiam dan membiarkan tangannya dipeluk di dada Jill. Bukankah seharusnya ia menarik tangannya?
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 333 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Jeff kah yg di jodohkan sama Jill, cuma Jeff waktu ketemu Jill nyamar jadi culun
2025-03-08
0
Defrin
sudah mulai kan kamu jeff
2023-10-25
0
teti kurniawati
saya suka novel emmashu... gaya bahasanya enak dibaca, mengalir dengan tenang, menghanyutkan para pembacanya, Mudah-mudahan kemampuannya bisa mengalir juga sama aku... mampir juga ya ke novel aku 'cinta berakhir di lampu merah. Semangat ya semoga sukses, suksesnya ntar nular ke aku... Kata-kata adalah doa. mendoakan kebaikan hakekatnya akan kembali pada pemiliknya. top markotop ya emmashu
2022-06-16
0