LUKISAN

Lea dan Fano sedang berada ditaman belakang rumah Fano,mereka duduk disalah satu kursi ditaman.

"Makasih ya kamu udah bantuin saya,dan sekarang saya bebas dari perjodohan gila itu."Kebahagiaan terpancar dari wajah Fano.

"Iya sama-sama,kamu juga udah bantu saya,tapi sekarang saya masih harus pura-pura jadi pacar kamu?"Tanya Lea yang dijawab anggukan oleh Fano.

"Selama kamu disini kamu harus pura-pura jadi pacar saya didepan siapapun."Lea bengong dan menatap tak percaya akan apa yang barusan Fano katakan.

"Saya gak tau caranya jadi pacar gimana."Lea berbicara sambil menunduk karna habis ini pasti Fano akan menertawakannya.

"Kamu belum pernah pacaran ya?"Fano menatap Lea dalam,Lea mengangguk mengiyakan pertanyaan Fano.

"*Pa*ntes gue baperin dia biasa aja,dia belum pernah pacaran."Batin Fano.

"Kamu ikutin aja perintah saya,saya yang bakal ajarin kamu gimana jadi pacar yang baik."Pikiran jail muncul dalam pikiran Fano,Lea hanya mengangguk mengiyakan apa yang Fano ucapkan.

"Saya mau ketoilet dulu,kamu kalau mau lihat-lihat boleh tapi jangan jauh-jauh."Fano langsung kabur kedalam rumah setelah mendapat anggukan dari Lea.

"kenapa perasaan kesel ini gak bisa ilang sendiri si."Lea terus berjalan menyusuri taman sambil menggenggam erat tangannya yang sudah gatal ingin menghancurkan sesuatu.

Lea punya kebiasaan kalau dia kesel tangannya akan bergerak untuk menghancurkan apapun disekitarnya,itu kenapa mamanya slalu membawakan kertas sama pensil buat jaga-jaga kalau Lea kesal ada yang bisa tangannya lakukan sambil mulutnya ngomel.

Tapi sekarang Lea tidak menemukan kertas dan pensil,itu kenapa tangannya menggenggam erat takut ada hal buruk yang dia lakukan.

Lea terus berjalan sampai ditengah taman dia melihat kanvas lengkap dengan peralatan melukisnya,tanpa basa-basi dan tanpa bertanya siapa pemilik kanvas itu,Lea langsung mengambil kuas dan mulai melukis sambil mengomel menggunakan bahasa Paris.

Anggep aja ini bahasa Paris ya

"Tu cewek gila apa gimana si? main buang-buang makanan gue,gak tau gue masih nikmatin tu makanan apa,ish kalau gak mau sembunyiin identitas gue udah gue bejek-bejek asli tu cewek,untung dia bikin masalah sama gue disini,kalau dia bikin masalah di Paris gue habisin beneran."Lea terus mengomel sambil tangannya terus melukis ntah apa yang dia lukis,pasti dia juga gak tau kalau ditanya tema lukisan dia apa.

"Dia bilang gue jalang,gue emaknya jalang malah bukan jalang lagi,kalau dia tau gue siapa masih berani buang makanan gue gak ya,baru 9 hari disini udah ada aja yang bikin gue kezel."

15 menit Lea melukis sambil terus mengomel,ada aja yang dia omelin tentang cewek itu sampai kanvas yang tadi sebenernya udah dicoret-coret sama yang punya tapi masih ada bagian yang putih bersih kini telah tertutup dengan warna semua.

Setelah puas mengomel,Lea berkeliling taman lagi,melihat berbagai macam bunga yang ada ditaman itu.

"Lea kemana si astaga dicari dari tadi gak ketemu juga."Fano dari tadi terus mencari Lea,mengelilingi taman tapi tak berhasil menemukan Lea.

"Jangan bilang dia kabur,bahaya kalau dia kabur."Fano terus berlarian kesana-kemari mencari Lea yang ntah ilang kemana tu anak

Saat Fano sampai diujung taman,dia menemukan Lea sedang bermain sama kucing jalanan.

"Lea kamu kemana aja? saya nyari kamu dari tadi."Fano tampak khawatir sekali

"Saya hanya berjalan-jalan ditaman,kenapa nyari saya,saya gak akan kabur kok tenang aja,selama saya belom hafal jalanan kamu aman."Senyum Lea mengembang,dia berdiri sambil menggendong kucing jalanan itu.

"Itu kucing siapa?"tanya Fano yang heran dari mana juga tu kucing bisa masuk,tembok ditaman itu tinggi dan pagernya juga dikunci,masa iya lewat lubang bawah gerbang yang kecil banget gitu.

"Gak tau tadi aku lihat udah ada disitu."Ucap Lea sambil mengelus kucing yang sudah terlelap itu.

"Boleh aku bawa kan,kayaknya dia sendirian,kasihan?"Lea memasang wajah babycatnya.

"Mukannya gak bisa biasa aja ya,mau aku cubit lagi."Fano sudah dalam mode gemes lagi dan membuat Lea langsung mengubah mode wajahnya menjadi biasa aja.

"Kamu boleh bawa dia tapi dirawat ya,jangan ditelantarin."Fano mengusap kepala Lea yang sekarang sedang tersenyum kesenengan.

"Makasih ya."senyum dibibir Lea terus mengembang.

"Yaudah masuk yuk,udah mau gelep."Ajak Fano.

"Ntar cariin aku kontrakan ya! aku gak tau jalan disini."Mereka ngobrol sambil jalan.

"Kamu tinggal diapart aku aja,gak jauh dari sini kok."ucap Fano.

"Apart kan mahal,dapet uang dari mana aku,buat makan aja susah ini mau tinggal diapart."Muka Lea berubah jadi murung.

"Udah gak usah pikirin bayaran,aku udah bayar sampai akhir tahun ini,kamu cukup beresin aja apartnya soalnya berantakan kemaren lupa gak diberesin,dan mulai besok kamu jadi sekertaris pribadi saya."Jelas Fano.

"Tapi-"Lea tak sempat menyelesaikan omongannya sudah dipotong sama Fano dan dia juga menempelkan jari telunjuknya dibibir Lea.

"Gak ada tapi-tapian,kalau kamu tinggal dikontrakan ntar kalau keluarga saya nanya malah ribet urusannya jadi ini fasilitas kamu jadi pacar saya."ucap Fano sambil jari telunjuknya masih berada dibibir Lea.

"Lumayan juga gue jadi pacar bohongan dia,tinggal diapart gratis dan langsung dapet kerjaan juga."Batin Lea

"Ok deh aku ngikut aja."jawaban Lea mengakhiri obrolan mereka karna mereka sudah sampai didalam rumah.

Didalam rumah sangat ramai,ntah apa yang sedang terjadi didalam. Fano dan Lea langsung menghampiri keributan itu.

"Ada apa ini Jen,ribut banget lo?"Tanya Fano pada Jennifer Famuel Brista,adik dia,anak kedua keluarga Brista.

"Itu bukannya lukisan yang gue hancurin tadi ya,aduh bahaya bisa kena omel ni gue."Batin Lea saat melihat lukisan yang Jenni bawa.

"Ini siapa yang udah lukis dikanvas gue,tadi gambarnya gak gini?"Jenni bertanya dengan nada sangat marah.

"Disini yang suka lukis kan lo doang kak,gue jangankan ngelukis,megang kuas aja males."Zidan haelo Brista,adik bungsu sekaligus anak ke 3 keluarga Brista menjawab dengan santai.

"Emang lo tadi ngelukis dimana,disini gak ada yang berani nyentuh kanvas lo juga."Fano menjawab sambil duduk dan mengambil cemikan dimeja.

"Makanya itu siapa yang berani lukis dikanvas gue?"ucapan Jenni membuat Lea agak merinding.

"Kak,maaf itu saya yang udah lukis disitu,saya gak bawa kertas,tangan saya udah gatel,pas lihat kanvas kakak saya gak mikir panjang lagi langsung lukis aja disitu,maaf kak saya gak tau kalau gak ada yang boleh nyentuh kanvas kakak."Lea berbicara sambil menunduk,dia bener-bener menghilangkan sifat mafianya disitu demi agar penyamarannya tidak ketahuan.

"Jadi lo yang udah lukis dikanvas gue,maksud lo apa haa?"Amarah Jenni sudah tak bisa dikontrol lagi,Fano langsung menghampuri Lea yang masih menunduk dan merangkul Lea,mau digandeng tapi tangan Lea megang kucing semua.

"Jen lo jangan marah gitu lah,dia kan gak tau juga."Fano melindungi Lea tapi Lea masih menunduk dan terus mengelus kucing yang dia gendong.

"Lo kenapa belain dia si kak?"Jenni disini belum tau kalau Lea itu pacar Fano,dia tadi masih berkutat dengan kanvasnya pas Fano pulang.

"Karna dia cewek gue,dia orang baru disini Jen,maafin aja kenapa si."Jenni tampak menatap Fano tak percaya.

"Lo serius kak,lo pacaran sama cewek model begini."Emosi Fano tak bisa ditahan lagi,dia mengangkat tangan hendak menampar Jenni tapi dihalangi sama Lea.

"Jangan tampar dia,aku yang salah,gak seharusnya aku lancang,jangan marah sama dia aku mohon."Lea mengeluarkan jurus babycat yang gak mungkin Fano bisa menolaknya.

"Ok aku gak marah tapi muka kamu jangan gitu,pengen aku cubit lagi?"mendengar Fano yang akan mencubitnya,Lea mengubah mimik mukanya menjadi mode mafia.

"Jangan gitu juga yang,mirip mafia kalau kaya gitu,biasa aja."Lea mengubah mimik mukanya jadi biasa sambil hatinya terus ngedumel ķarna dia sudah kelepasan menampakkan muka aslinya.

"Nah gitu aja bagus,aku gak akan nampar dia kalau dia gak marahin kamu."Lea tersenyum manis.

Lea sudah siap untuk menerima omelan dari Jenni.

"Jen udahlah,kan kanvas kamu masih banyak,dia pakai 1 doang loh itu."Rendra yang dari tadi diam kini mau membuka suara.

"Huaaaaa kakak ipar makasih."Tanpa disangka Jenni malah memeluk Lea sambil menangis dan terus bilang terima kasih.

Semua orang disana bingung terutama Lea.

"Kok malah nangis,tadi gue dimarahin sekarang dia nangis sambil meluk gue."kebingungan Lea melihat tingkah Jenni.

"Kak lo waras gak si?"Zidan yang ikut bingung langsung nyeplos aja tanpa disaring dulu omongannya membuat Jenni melepas pelukannya sama Lea.

"Gue waras lah,gue bahagia akhirnya kak Fano balik kaya dulu lagi,ah makasih ya."senyum sempurna sekarang yang ditunjukkan Jenni.

"Jadi lo cuma ngetes gue doang?"tanya Fano yang masih mencerna ucapan Jenni.

"Iya gue cuma ngetes lo doang dan ternyata bener kata mama kalau lo berubah karna dia,gue kangen kak Fano yang kaya gini."Kini semua telah terjawab,Jenni hanya menguji Fano saja.

"Jadi kakak gak marah sama aku?"Lea masih menunduk takut kena semprot,tapi sebenernya dia takut sifat mafianya keluar saat emosinya kepancing.

"Gue gak marah lah,gue malah terima kasih sama lo,berkat lukisan lo gue bisa ikut seleksi kontes lukisan abstrak yang dari dulu gue pengen ikut tapi lukisan gue slalu ditolak,gpp kan gue pakai lukisan lo? tenang aja ntar pas seleksi gue bakal berusaha sendiri kok."Lea bengong mendengar ucapan Jenni pasalnya dia gak nyangka kekesalannya membuahkan hasil yang bagus.

"Gpp kok kak,aku gak nyangka kalau lukisan aku bisa bikin kakak ikut seleksi."Lea tersenyum manis dan langsung dicubit sama Jenni yang gemas dengan muka imut Lea.

"Lo main cubit aja,gue dari tadi mau nyubit dilarang mulu lo malah main cubit aja."Fano ngomel gak karuan karna cemburu masalah cubit mencubit.

"Kata mama kalau gemes jangan dicubit tapi dicium aja."Dengan polosnya Lea mengatakan hal itu membuat semua orang saling bertatapan dan tersenyum.

"Kak lo dapet yang kaya gini dimana,polos banget asli."Bisik Jenni pada Fano.

"Mau gue kotorin biar gak polos."senyum jahil mengiringi bisikan Fano.

"Awas aja sampai lo macem-macem sama dia,gue gorok lo."Ancaman Jenni membuat Fano agak merinding,adiknya yang 1 ini memang terkenal kasar bahkan dia juga jago bela diri,yang ada bukannnya ngotorin Lea malah dia harus terbaring dirumah sakit karna patah tulang.

"Kalian bisikin apa?"tanya Lea yang heran kenapa Fano dan Jenni bisik-bisik.

"Gak bisikin apa-apa kok,lo udah makan belom,makan yuk gue laper."Jenni merangkul Lea menuju meja makan.

"Tumben Jenni mau akrab sama cewek kamu Fan."Fanya yang dari tadi hanya menyimak kini mengeluarkan suaranya.

"Mama aja gak tau, gimana Fano."Setelah menjawab pertanyaan mamanya,Fano menyusul Jenni dan Lea kedapur.

........

BERSAMBUNG

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞

seperti nya nanti jenny akan sangat akrab sama Lea dan bisa jadi temanya 🤔

2021-07-11

2

Leni Ani

Leni Ani

lucu thor😊😊😊😊😊

2021-05-29

0

ふじょし

ふじょし

jan2 si fano denger silea lg telponan ama zoe makanya di fano marah

2021-05-15

1

lihat semua
Episodes
1 AWAL PERTEMUAN
2 PERJODOHAN
3 KESEPAKATAN
4 BABY CAT
5 LUKISAN
6 DIAM
7 PERTUNJUKAN
8 FAKTA BARU
9 KITA MULAI SEKARANG
10 SANDIWARA
11 PERTEMUAN DENGAN MUSUH
12 KEMBALINYA KANTOR DAN RUMAH
13 JEBAKAN
14 BEYOND DEVIL
15 KERIBUTAN DI CLUB
16 MENGIKUTI
17 PENCULIKAN
18 PENYIKSAAN
19 MASUK RUMAH SAKIT
20 AWAL PERMAINAN
21 BERSEMBUNYI
22 PENJELASAN
23 PEMBALUT
24 HMM
25 ARA
26 PEMBALASAN
27 FITNAH
28 LANJUTAN
29 KEBENARAN
30 KEMATIAN
31 BALAS DENDAM DIMULAI
32 PESAN
33 ANTON
34 TRAUMA
35 PENYEKAPAN
36 MANTAN
37 Lanjutan
38 TANPA RESTU
39 LANJUTAN
40 DB
41 SIKSAAN ELBA
42 ANCAMAN UNTUK CAMER
43 LANJUTAN 2
44 LANJUTAN 3
45 PEMBUNUH
46 AYAH
47 NYARI MATI
48 DICULIK
49 SALAH NYULIK ORANG
50 The power of mpus
51 Gagal Ngerjain
52 TEROR LAIN
53 Divon Abraham
54 PUTUS
55 DIAM
56 GALAUNYA MAFIA
57 GALAUNYA MAFIA2
58 KANIBAL
59 KANIBAL 2
60 Halusinogen
61 PEMBALASAN
62 Gak Nabrak Tapi Ketusuk
63 AWAL PERJUANGAN
64 PERJUANGAN YANG BERBEDA
65 Maksudmu Apa?
66 Pernikahan?
67 Perjuangan Rafa
68 GAGAL
69 BIMBANG
70 Mundur
71 Hadiah Untuk Keluarga Brista
72 Hadiah Untuk Keluarga Brista 2
73 Kejutan untuk Fano
74 Perjuangan Baru Dimulai
75 Restu Camer
76 Dikurung
77 MUNDUR?
78 RUMAH SAKIT SKARA
79 Pedesnya Mulut Zika
80 DIUSIR
81 Terjawab
82 Apa Lagi Ini?
83 Kecelakaan
84 Penyiksaan
85 Penyiksaan 2
86 Pengorbanan Kakek dan Nenek
87 Amnesia
88 Kejafian Sebenarnya
89 Prank Terberat
90 Cara Aqfal Mengajak Lea Menikah
91 Reza Kembali
92 Reza Kembali 2
93 Ingatan Yang Mulai Kembali
94 Pertandingan
95 Akhirnya
96 Persiapan Pernikahan
97 HALANGAN
98 PERNIKAHAN
99 BULAN MADU
100 Gagal Lagi
101 Ujian
102 Selingkuh
103 Mimpi yang terlalu nyata
104 Astor
105 Pelakor
106 SIKSAAN GITA
107 Kedatangan
108 Kemarahan Desi
109 DIA BALIK
110 KEBENCIAN
111 Kebahagiaan yang terlupakan
112 Terbongkar
113 Alzheimer
114 Gejala
115 Lea hilang
Episodes

Updated 115 Episodes

1
AWAL PERTEMUAN
2
PERJODOHAN
3
KESEPAKATAN
4
BABY CAT
5
LUKISAN
6
DIAM
7
PERTUNJUKAN
8
FAKTA BARU
9
KITA MULAI SEKARANG
10
SANDIWARA
11
PERTEMUAN DENGAN MUSUH
12
KEMBALINYA KANTOR DAN RUMAH
13
JEBAKAN
14
BEYOND DEVIL
15
KERIBUTAN DI CLUB
16
MENGIKUTI
17
PENCULIKAN
18
PENYIKSAAN
19
MASUK RUMAH SAKIT
20
AWAL PERMAINAN
21
BERSEMBUNYI
22
PENJELASAN
23
PEMBALUT
24
HMM
25
ARA
26
PEMBALASAN
27
FITNAH
28
LANJUTAN
29
KEBENARAN
30
KEMATIAN
31
BALAS DENDAM DIMULAI
32
PESAN
33
ANTON
34
TRAUMA
35
PENYEKAPAN
36
MANTAN
37
Lanjutan
38
TANPA RESTU
39
LANJUTAN
40
DB
41
SIKSAAN ELBA
42
ANCAMAN UNTUK CAMER
43
LANJUTAN 2
44
LANJUTAN 3
45
PEMBUNUH
46
AYAH
47
NYARI MATI
48
DICULIK
49
SALAH NYULIK ORANG
50
The power of mpus
51
Gagal Ngerjain
52
TEROR LAIN
53
Divon Abraham
54
PUTUS
55
DIAM
56
GALAUNYA MAFIA
57
GALAUNYA MAFIA2
58
KANIBAL
59
KANIBAL 2
60
Halusinogen
61
PEMBALASAN
62
Gak Nabrak Tapi Ketusuk
63
AWAL PERJUANGAN
64
PERJUANGAN YANG BERBEDA
65
Maksudmu Apa?
66
Pernikahan?
67
Perjuangan Rafa
68
GAGAL
69
BIMBANG
70
Mundur
71
Hadiah Untuk Keluarga Brista
72
Hadiah Untuk Keluarga Brista 2
73
Kejutan untuk Fano
74
Perjuangan Baru Dimulai
75
Restu Camer
76
Dikurung
77
MUNDUR?
78
RUMAH SAKIT SKARA
79
Pedesnya Mulut Zika
80
DIUSIR
81
Terjawab
82
Apa Lagi Ini?
83
Kecelakaan
84
Penyiksaan
85
Penyiksaan 2
86
Pengorbanan Kakek dan Nenek
87
Amnesia
88
Kejafian Sebenarnya
89
Prank Terberat
90
Cara Aqfal Mengajak Lea Menikah
91
Reza Kembali
92
Reza Kembali 2
93
Ingatan Yang Mulai Kembali
94
Pertandingan
95
Akhirnya
96
Persiapan Pernikahan
97
HALANGAN
98
PERNIKAHAN
99
BULAN MADU
100
Gagal Lagi
101
Ujian
102
Selingkuh
103
Mimpi yang terlalu nyata
104
Astor
105
Pelakor
106
SIKSAAN GITA
107
Kedatangan
108
Kemarahan Desi
109
DIA BALIK
110
KEBENCIAN
111
Kebahagiaan yang terlupakan
112
Terbongkar
113
Alzheimer
114
Gejala
115
Lea hilang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!