Mbak Mafianya Mas CEO
Zalea Meowni atau biasa dipanggil Lea adalah seorang wanita dengan julukan sikucing licin karna kelicikan dan kecerdikan dia saat menyelesaikan masalah. Lea juga jago berkelahi jadi tak heran kalau sekarang dia menjadi ketua Mafia yang cukup ditakuti di Paris.
Tapi sepertinya kecerdikan dia tidak selamanya berguna, terbukti saat ini dia harus kabur dari kejaran depkolektor yang selama ini mengejarnya.
Bukan Lea yang berhutang melainkan papanya yang sudah berhutang puluhan triliun tapi kabur begitu saja dan sekarang Lea harus menanggung semua hutang itu.
Depkolektor ini tak mengetahui setatus Lea sebagai ketua Mafia. Lea juga tak bisa menunjukkan identitasnya karna ini negara baru yang dia harap dia bisa hidup normal disini.
Lea capek harus berurusan dengan musuh dan berantem setiap hari, makanya dia pergi dari Paris ke Italia berharap dia bisa hidup normal dinegara yang tak banyak orang yang mengenalnya.
Lea masih terus berlari sambil memegang perut yang sudah berlumur darah akibat tusukan dari depkolektor yang mengejarnya. Itu juga salah satu alasan kenapa Lea memilih lari dari pada melawan.
"Sial, mereka udah nusuk gue masih aja ngejar gue," ucap Lea masih sambil berlari.
DISISI LAIN
Seorang pria nan tampan rupawan sedang duduk dikursi kerjanya, menghadap laptop dan tumpukan dokumen yang menemani siangnya ini.
Stefano Axelino Brista atau biasa dipanggil Fano adalah anak sulung dari keluarga Brista sekaligus CEO dari perusahaan S.B corp yang terkenal dingin dan cuek bak gunung es.
TOK TOK TOK
"Masuk," ucap Fano dari dalam ruangannya dan masih fokus dengan laptop tanpa menoleh ke arah pintu.
Orang yang tadi mengetok pintu masuk dan langsung mengutarakan maksudnya.
"Maaf Tuan, tuan besar menyuruh Anda untuk pulang sekarang," ucap orang itu, yang tak lain adalah bodyguardnya.
"Ada apa papa menyuruh saya pulang?" tanya Fano yang masih tetap fokus dengan laptopnya.
"Saya tidak tau Tuan, tapi katanya penting, bahkan saya boleh menyeret Anda pulang seandainya Anda tak mau," ucap sang bodyguard.
"Pasti masalah perjodohan itu lagi, males banget bahas masalah gak penting kaya gitu, siapa juga yang mau dijodohin, dikira masih jaman dulu kali ya, mana ceweknya gue gak kenal, lihat mukanya aja belum pernah,"oceh Fano dalam hati memikirkan apa yang nanti akan terjadi.
"Baik saya pulang sekarang," ucap Fano sambil menutup Laptop dan membereskan dokumennya.
Fano dan beberapa bodyguardnya berjalan meninggalkan gedung kantor menuju mobil.
Bodyguard membukakan pintu mobil, lalu Fano masuk tapi belum sempat pintu ditutup ada seseorang yang ikut masuk kedalam mobil dan langsung memeluk Fano sambil berbisik.
"Tolong saya," ucap orang itu, nafasnya yang mengenai leher Fano membuat badannya seketika merinding, Fano tak bergeming malah membalas pelukan orang itu dan mengode bodyguardnya menutup untuk pintu mobil.
Diluar mobil ada beberapa orang yang lebih tepat kalau dipanggil preman sedang celingukan seperti mencari seseorang.
Saat preman itu berada disebelah mobil Fano, orang yang tadi memeluk Fano menyembunyikan wajahnya di dada bidang Fano dan mengeratkan pelukannya.
"Kayaknya itu preman lagi ngejar ni cewek?" batin Fano sambil mengelus punggung cewek itu agar si preman mengira kalau mereka seorang pasangan.
Fano mengode supir untuk jalan masih dengan posisi mereka yang masih berpelukan.
"Orangnya sudah gak ada," ucap Fano setelah mobil melaju meninggalkan tempat tadi.
Tak ada respon dari cewek itu, Fano hanya merasa kalau pelukan dari sicewek perlahan melemah bahkan tangannya sudah tak lagi memeluk badan Fano, hanya saja badan cewek itu masih menempel di badan Fano.
"Tuan, baju Tuan banyak darah, apa cewek itu melukai Tuan?" tanya bodyguard yang duduk di depan sebelah sopir.
"Darah?" tanya Fano sambil melihat badannya dan memang ada darah di lengan dan badan Fano, bahkan kursi sebelahnya juga banyak darah.
"Hey, ini lepas dulu, saya mau lihat kenapa banyak darah," ucap Fano pada cewek itu.
Untuk kedua kalinya si cewek tak menggubris omongan Fano sama sekali sampai akhirnya Fano mendorong cewek itu kekursi sebelahnya.
Cewek itu sudah pingsan dengan darah di perut dan tangannya.
"Cari rumah sakit terdekat sekarang!" perintah Fano pada supirnya dan mobil langsung berputar arah karna mereka sudah melewati rumah sakit terdekat dari tempat mereka sekarang.
Sesampainya dirumah sakit, cewek itu langsung ditangani dokter.
"Kamu urus cewek itu biar saya pulang sama supir, pakai uang di kartu ini untuk bayar biaya rumah sakit," titah Fano pada bodyguardnya sambil memberikan kartu kredit.
"Nanti kalau Tuan besar marah saya gak anterin Tuan gimana?" tanya Si Bodyguard.
"Nanti saya yang jelasin sama papa, yang penting sekarang kamu urus dia dan cari tau siapa yang tadi mengejar dia," jawab Fano dengan muka dinginnya.
"Baik Tuan, saya akan cari tau siapa yang mengejar cewek itu," jawab Si Bodyguard seraya mengambil kartu kredit yang diberikan Fano.
"Baru kali ini Tuan Fano bersifat perduli sama orang baru,"batin Si Bodyguard
Setelah percakapan itu, Fano pergi dari rumah sakit sedangkan si bodyguard berjalan kemeja administrasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
Riana Kristina
Aku mampir thor👍
2021-10-18
0
coni
amkoming Thor 😍😍
2021-10-18
0
EIDA Nuban
oh astg kayanya aku tertarik deh dgn novel kk nih.semngt author.aku padamu deh.hanya novel mu yg bikin aku jdi baper😂😂😂😂😂
2021-08-28
0