Fano sudah sampai di rumahnya dan langsung pergi menemui orang tuanya di ruang keluarga.
"Ada apa Papa sama Mama menyuruh aku pulang?" tanya Fano to the point tanpa basa basi dan bertele-tele.
"Ok kita langsung ke intinya, seperti yang sudah kita kasih tau kemaren, papa sama Mama akan menjodohkan kamu dengan anak temen Mama," ucap Rendra Brista yang tak lain adalah Papa Fano.
"Pa, aku gak mau dijodohin, ini jaman udah maju Pa, masa masih main jodoh-jodohan sih," jawab Fano menentang keras keinginann orang tuanya.
"Fano, kita melakukan ini demi kebaikan kamu, ceweknya juga baik kok," timpal Fanya Brista Mama dari Fano.
"Apa pun alasannya Ma, fano gak mau." Fano tetap menolak perjodohan itu dan kekeh dengan pendiriannya.
"Kamu ini sudah 28 tahun, temen kamu semua udah pada nikah bahkan udah punya anak, sedangkan kamu jangankan menikah, pacar saja gak ada," ucap Rendra dengan nada tenang.
"Siapa bilang aku gak punya pacar, aku punya pacar kok, toh masih ada Aril sama Reza yang belum menikah," ucap Fano dengan ucapan yang agak belepotan karena memang dia berbohong.
Setelah sepeninggal ZaLea herlana, pacar terakhir Fano sekitar 5 tahun lalu memang Fano tak pernah terlihat bersama dengan wanita manapun.
"Mana pacar kamu kalau memang kamu punya pacar?" tanya Fanya yang langsung membuat Fano membeku karna dia harus memutar otak, mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan sang mama.
"Dia ada diluar negri," jawab Fano singkat sambil otaknya terus berfikir pertanyaan apa yang mungkin akan diajukan orang tuanya.
"Ma, suruh Will siapin jet buat jemput cewek itu," pinta Rendra kepada Fanya dan sontak membuat Fano semakin kelabakan memikirkan cara untuk menahan orang tuanya.
"Ok mama kel...," belum sempat Fanya menyelesaikan ucapannya, dering ponsel Fano berhasil membungkam mulut Fanya dan menahan kakinya untuk berjalan.
"Untung ni hp bunyi, selamet," batin Fano mensyukuri atas telfon yang masuk sambil mengangkat telfon.
...VIA TELFON...
"Ada apa?"Tanya Fano pada Sang Bodyguard dengan nada dingin.
"Bos, ada masalah," ucap Si Bodyguard dengan nada agak panik.
"Ada apa, kenapa kamu panik, apa terjadi masalah besar?" tanya Fano beruntun.
"Cewek tadi kekurangan banyak darah, stok darah dirumah sakit yang golongannya sama kaya dia kosong, gimana Bos?" tanya Si Bodyguard lagi
"Golongan darah dia apa memangnya?" tanya Fano sambil ingin berjalan menjauh, tapi tangannya dipegang sama Fanya dan mengode Fano untuk mengspeaker telfon itu.
"Emak gue yang bener aja, gue jawab apa ntar ini?" tanya Fano dalam hati sambil terus memikirkan berbagai kemungkinan kalau dia menuruti mamanya.
"Fano," panggil sang Mama dengan tatapan mengintimidasi membuat Fano langsung menyalakan speaker.
"Tuan, masih disitu kan?"tanya bodyguard Fano karna dari tadi dia ngomong tak mendapet jawaban sama sekali.
"Iya saya masih disini, jadi tadi golongan darahnya apa?" tanya Fano
"Golongan darahnya O, Tuan. Golongan darah saya beda," jelas Si Bodyguard.
"Ok saya kesana sekarang, golongan darah saya sama kaya dia," jawab Fano sambil mematikan telfon.
"Siapa yang butuh donor darah?" tanya Rendra penuh selidik.
"Nanti aku jelasin, aku mau kerumah sakit dulu," jawab Fano langsung kabur karna dia tau pertanyaan selanjutnya akan lebih bikin otak dia mendadak bego.
Fano pergi kerumah sakit mengendarai mobil sportnya sendiri, tanpa sopir tanpa bodyguard.
Sesampainya dirumah sakit, Fano langsung pergi ke IGD, tempat dimana sicewek tadi berada.
"Gimana keadaan dia?" tanya Fano sesaat setelah sampai disana
"Masih ditangani dokter, mari saya antar keruangan buat donor darah, Tuan," ucap Si Bodyguard sambil mempersilahkan bosnya untuk jalan duluan.
Selesai mendonorkan darahnya, Fano beristirahat disalah satu ruang rawat ditemani Si Bodyguard, sedangkan di depan IGD masih ada bodyguard lain yang berjaga.
"Gimana, sudah dapat info siapa yang mengejar cewek itu?" tanya Fano
"Mereka adalah depkolektor yang habis menagih hutang papanya cewek itu, Tuan," jelas Si Bodyguard.
"Habis menagih hutang? berarti sudah ditagih dong, kalau habis menagih hutang? Terus kenapa tu cewek masih dikejar bahkan sampai ditusuk perutnya?" tanya Fano lagi
"Itu karna dia gak bisa melunasi hutang papanya, bahkan sebenernya rumah dan kantor dia sudah disita buat melunasi hutang papanya tapi tetep tidak lunas juga karna memang hutangnya yang banyak banget," jelas Si Bodyguard.
"Kenapa dia yang disuruh melunasi kalau itu hutang bokapnya?" tanya Fano.
"Saat berhutang, papanya mengatasnamakan dia dan mamanya, padahal dulu dia masih di dalam perut mamanya dan bahkan dia ataupun mamanya tak mengetahui kalau nama mereka dijaminkan untuk berhutang, satu bulan setelah berhutang, papanya pergi meninggalkan mereka berdua ntah kemana, sampai sekarang belum pulang dan 2 bulan setelah bokapnya pergi, mamanya pergi ke Paris untuk tinggal disana," jelas si bodyguard panjang lebar.
"Berati dia juga lahir di Paris, ya?" tanya Fano.
"Iya Tuan," jawab Si Bodyguard
"Kamu bayarin hutang cewek itu dan pastiin depkolektor itu tak lagi mengejar dia,"titah Fano dan Si Bodyguard hanya bisa mengiyakan meski dalam hati dia tersimpan banyak pertanyaan mengapa Si Bos yang biasanya tak pernah perduli dengan sekitar tiba-tiba mau membantu cewek yang dia sendiri tak mengenalinya.
**********(((((((((())))))))))********
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 115 Episodes
Comments
🌷 ‘only_@g’🌷
aku mampir sini dlu yah 🤭 nnt dilanjutkan 👍
2021-08-11
0
ララサティ
ceritanya bagus Thor cuman tolong dalam katanya diperbaiki lagi yahh, tetep semangat berkarya nya😊😍
2021-05-31
0
Mimin Martini18
up thor lanjutin ceritanya
2021-03-06
3