Bab 4

Terdengar suara motor yang berhenti di depan rumah Selomita. Kemudian Dido memarkir motornya di pinggiran pagar, yang terbuat dari bilahan bambu. 

"Assalamu'alaikum," ucap Dido memberikan salam.

"Wa'alaikumsalam," jawab Mak Inah dan langsung membuka pintu rumahnya.

"Permisi, ada Selomita?" Tanya Dido

"Selomita sedang ke warung untuk ambil setoran keripik," kata Mak Inah. "Ada perlu apa?" Tanya Mak Inah. 

"Saya hanya ingin memberikan ini untuk Selomita," kata Dido memberikan bungkusan berisi jeruk dua kilo.

"Kamu teman Selomita?" Tanya Mak Inah.

" Iya," jawab Dido seraya menganggukkan kepalanya.

"Teman sekolah?" Tanya lagi Mak Inah yang penasaran .

"Saya baru berkenalan kemarin," Kata Dido.

Mak inah bingung dengan perkataan Dido. "Selomita kenal kamu dimana?" Tanya Mak Inah menyelidiki kemudian Dido di persilakan masuk untuk duduk di kursi.

"Silakan duduk, Nak!" Kata Mak Inah.

"Baik, Bu!" Jawab Dido melanjutkan pembicaraan nya. "Kemarin Selomita mengantarkan saya pulang," kata Dido

"Mengantar kamu pulang!" Kaget Mak Inah.

"Maaf Bu, jangan salah paham. Selomita mengantarkan saya pulang karena saya kesasar," jelas Dido.

"Memang rumah mu dimana?" Tanya Mak Inah

"Di ujung desa ini, Bu!" jelas Dido.

Dido takut jika dia menyebutkan nama bapaknya, maka Ibu nya Selomita akan menyuruh nya pulang. Karena kemarin Selomita mengatakan, kalau bapaknya tidak suka dengan orang miskin.

Kemudian terlihat Selomita yang sudah di depan rumah.

"Kamu sedang apa disini?" Kaget Selomita melihat kehadiran Dido dirumahnya.

"Aku membawakan buah jeruk untuk mu," kata Dido

"Kau pikir aku sariawan!" Kata Selomita dengan nada suara ketus.

"Selo, kamu gak boleh kasar gitu!" kata Mak Inah.

Kemudian Selomita pun masuk ke dalam kamarnya. Dido sangat terlihat santai dengan sikap Selomita, apalagi dengan kejutekannya. Hal ini yang membuat Dido semakin penasaran ingin lebih dekat dengan Selomita.

Tiba-tiba dari arah depan pintu, melintas Rina yang sedang berjalan. Rina melihat ada motor matic keluaran terbaru yang terparkir di rumah Selomita. Dia menjadi penasaran, siapa tamu yang berkunjung, apakah rentenir yang akan menagih utang. Mata Rina terus menyelidik. 

Betapa terkejutnya Rina melihat Dido, pemuda tampan yang dia taksir berada di rumah Selomita. Kemudian Rina membetulkan rambut dan bajunya, bermaksud untuk masuk menyapa Dido.

"Tok, tok, tok..." Rina mengetuk pintu rumah Selomita.

" Sel!" Rina memanggil Selomita dan berpura-pura tidak mengetahui keberadaan Dido.

Dido tak menghiraukan kedatangan Rina, yang mengetuk pintu.

"Eh, ada Mas Dido! Sejak kapan datangnya?" Tanya Rina yang memang tujuannya untuk mendekati Dido.

"Sudah dari tadi," jawab Dido acuh.

"Rina, ada apa?" Tanya Selomita yang baru saja keluar dari kamarnya.

"Aku, aku..." jawab Rina yang menjadi salah tingkah, lalu melirik ke kanan kirinya mencari alasan. 

"Aku apa?" Tanya Selomita dengan nada ketus.

"Aku mencari Romi , apakah main sama Fatur?" tanya Rina.

" Fatur lagi ngaji dan belum pulang dari musholah." kata Selomita.

" Oh, ya sudah. Ada Mas Dido, kok dicuekin, Sel?" Tanya Rina.

"Dia hanya ingin membawakan aku jeruk, lalu langsung pulang," kata Selomita dengan nada suara terburu-buru. "Iya 'kan, Do?" Kata Selomita yang langsung menarik tangan Dido dan membawanya ke depan pintu.

"Eits, kasian Mas Dido jauh-jauh datang kesini kamu suruh pulang," Kata Rina yang menarik tangan Dido dan kembali mendudukkan di kursi.

" Ya sudah, kamu temani saja dia," Kata Selomita yang ingin masuk ke kamarnya.

Kemudian dengan sigap Dido memegang tangan Selomita. " Baiklah aku akan pulang." Kata Dido yang memang sudah risih dengan kehadiran Rina.

Kemudian Dido mengambil kunci motor nya, " Salam buat ibu mu." Kata Dido yang berjalan menghampiri motor nya yang terparkir di depan rumah Selomita.

Rina sangat kecewa dengan kepergian Rido yang berlalu begitu saja. 

Kemudian Dido menyalakan mesin motor nya dan pergi meninggalkan rumah Selomita.

Aku tidak tahu, kamu tanya saja sendiri sama Dido." Kata Selomita yang langsung masuk kerumahnya.

Rina pun kembali kerumahnya dengan wajah yang kesal.

RUMAH DIDO

Dido pun sampai di rumahnya, wajah Selomita masih terus terbayang di ingatannya. Dido ingin bertanya kepada bapaknya soal pernyataan Selomita kemarin. Dia ingin meyakinkan kalau bapaknya tidak akan pilih-pilih dalam bermasyarakat.

Dido menghampiri bapaknya yang berada di bangku tempat biasa dia bersantai. Terlihat ada beberapa macam aneka gorengan dan secangkir kopi yang tersaji di atas meja.

" Pak. " Sapa Dido.

" Apakah kamu sudah mengecek semua ladang milik Bapak?" Tanya Pak Condro.

" Sudah, Pak." jawab Dido, " Pak, Dido ingin bertanya sesuatu" Kata Dido yang sudah duduk di samping kursi Pak Condro.

" Mau bertanya apa?" Kata Pak Condro.

Dido sedikit ragu untuk mengatakannya, " Apakah Bapak tidak suka bergaul dengan orang miskin?" Tanya Dido dengan nada suara terbata-bata.

" Siapa yang mengatakan itu kepada mu?" Tanya Pak Condro.

" Ti, tidak ada. Hanya saja aku harus tahu tentang sikap Bapak kepada orang di desa ini?" Jelas Dido.

" Sebaiknya kamu harus berperilaku sama terhadap semua orang." Kata Pak Condro." Apa ada yang mengusikmu?" Tanya Pak Condro.

" Tidak, Pak" jawab Dido." Aku masuk kamar dulu dan mau mandi "

" Hmm" jawab Pak Condro yang sedang membalikkan surat kabar yang di pegangnya.

Dido pun masuk kedalam kamarnya dan langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dalam benaknya, dia semakin penasaran dengan perkataan Selomita.

RUMAH SELOMITA

" Mak, besok hari minggu. Apa mamak mau bikin keripik sekarang?" Tanya Selomita.

" Malam ini mamak mau istirahat, karena tadi mamak harus membantu nandur sawah Pak Yudi " jawab Mak Inah.

" Oh iya, Mak. Besok sore aja kita bikin keripiknya.' Kata Selomita.

" Kau tidak makan jeruk yang dibawa oleh temanmu?" Tanya Mak Inah.

" Mamak saja yang makan " jawab Selomita.

" Yang separuh sudah di makan oleh Fatur dan Sarina." Kata Mak Inah.

" Makan saja Mak, aku ingin tidur." Kata Selomita yang langsung menuju tempat tidur.

Malam begitu sunyi, udara sangat dingin. Burung hantu mulai bernyanyi diiringi suara kodok dan jangkrik saling bersahutan. Rumah Selomita memang di kelilingi dengan pepohonan.

*****

" Kukuruyuk,,, " suara ayam jantan sudah berkokok.

Suara azan terdengar sudah memanggil menandakan waktunya subuh.

Selomita pun bangun dan langsung melaksanakan solat subuh di rumahnya.

Pagi ini Selomita melakukan aktivitas berolahraga, dia sudah rapi mengenakan baju olahraga dan memakai sepatu. Dengan rambut hitam panjang yang sudah terikat dia mulai melangkahkan kaki menuju area persawahan. Karena di sekitar jalan area persawahan terlihat matahari pagi yang baik untuk kesehatan.

Kakinya terus berlari kecil mengitari daerah persawahan.

" Sel " Sapa salah seorang pemuda yang bernama Heri.

" Hey, Her " jawab Selomita sambil tersenyum.

Kemudian Heri pun mengikuti Selomita yang sedang berlari-lari. Heri adalah salah satu pemuda yang suka dengan Selomita. Cinta nya tidak terbalaskan oleh Selomita, karena Selomita bilang kepadanya untuk fokus dalam belajar. Tetapi Selomita tetap menganggapnya teman baik dan tidak menjauhi Heri.

Selomita adalah gadis yang ramah kepada semua orang, apalagi kepada para pemuda yang sudah menyatakan cinta kepadanya.

Selomita hanya ingin mencapai cita-citanya dan membahagiakan keluarganya.

Dari jauh terlihat Dido yang sedang berjalan dengan bapaknya. Bapaknya biasa berjalan pagi mengitari daerah persawahan miliknya.

" Selomita." Gumam Dido.

-

* Sekian dulu, cek episode berikutnya.

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8: Istri Pak Condro
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 ️
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121 (Ekstra part)
122 Bab 122 ( Extra part)
123 Bab 123 ( Extra part)
124 Bab 124 ( Extra part)
125 Bab 125 (Extra part)
126 Bab 126 (Extra part)
127 Bab 127 (Extra part)
128 Bab 128 (Extra part)
129 Bab 129 ( Extra part)
130 Bab 130 (Extra part)
131 Bab 131 (Extra part)
132 Bab 132 (Extra part)
133 Bab 133 (Extra part)
134 Bab 134 (Extra part)
135 Bab 135
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8: Istri Pak Condro
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 ️
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121 (Ekstra part)
122
Bab 122 ( Extra part)
123
Bab 123 ( Extra part)
124
Bab 124 ( Extra part)
125
Bab 125 (Extra part)
126
Bab 126 (Extra part)
127
Bab 127 (Extra part)
128
Bab 128 (Extra part)
129
Bab 129 ( Extra part)
130
Bab 130 (Extra part)
131
Bab 131 (Extra part)
132
Bab 132 (Extra part)
133
Bab 133 (Extra part)
134
Bab 134 (Extra part)
135
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!