Bab 5

Kemudian Dido mengajak bapaknya berjalan menghampiri Selomita yang sedang berolahraga di pinggir sawah.

"Hey, Sel!" sapa Dido seraya berjalan beriringan dengan Pak Condro.

Selomita langsung melihat ke arah Pak Condro, dan kepalanya pun menunduk. Lalu kakinya langsung berlari menghindari Dido. Dengan cepat Dido menarik lengan Selomita.

"Sel," panggil Dido sembari memegang lengan Selomita.

" Apa maumu?" tanya Selomita yang ingin melepaskan pegangan tangan Dido.

"Aku hanya ingin mendengar penjelasan darimu, soal Bapakku!" kata Dido masih memegang lengan dan mendekati Selomita

Selomita pun melirik ke arah Pak Condro, dia hanya disuruh mamaknya agar menjauhi Pak Condro. Dan Selomita tidak mengetahui alasannya.

"Aku--" kata Selomita yang terhenti.

"Aku kenapa?" tanya Dido memaksa.

"Aku hanya disuruh mamakku, untuk menjauhi keluarga bapakmu," kata Selomita yang mulai tersudut.

"Apa alasannya?" tanya Dido sambil menatap kedua mata Selomita.

"Siapa nama mamakmu?" tanya Pak Condro.

"Mak, mak Inah," kata Selomita dengan nada gemetar.

"Sainah?" tanya Pak Condro yang sangat kenal dengan nama mamak Selomita.

"Kenapa Bapak, bisa tahu nama mamakku?" tanya Selomita.

"Tidak, aku hanya menebak." Pak Condro berkilah.

Mak Inah merupakan gadis yang dicintai oleh Pak Condro. Namun cintanya terhalang oleh restu kedua orang tua. Pak Condro harus menikah dengan pilihan kedua orang tuanya, yaitu yang sekarang menjadi istri pertamanya bernama Maya. Setelah menikah dengan Maya, dia mencoba melamar Mak Inah, hanya saja Mak Inah sudah menikah dengan ayah Selomita yang kini merantau ke kota.

Ayah Selomita adalah buruh bangunan, yang pulang ke desa enam bulan sekali. Dan semenjak kelahiran anak ke empat, yang bernama Sarina, Mak Inah hanya hidup bersama ketiga anaknya.

Mak Inah selalu bilang kepada anak-anaknya, jangan mendekati keluarga Pak Condro. Karena dia sudah sangat merasa sakit hati dengan sikap Pak Condro, yang tidak bisa mempertahankan cintanya.

"Apakah bapak kenal dengan Mak Inah?" tanya Dido.

"Tidak, bapak hanya menebak," kata Pak Condro." Lepaskan dia!" perintah Pak Condro kepada Dido.

Kemudian Selomita pergi meninggalkan Dido dan bapaknya.

"Anakmu cantik, seperti engkau Sainah," kata hati Pak Condro seraya menatap kepergian Selomita.

"Pak, ayo kita jalan! ajak Dido.

"Apakah kau menyukai gadis itu?" tanya Pak Condro.

"Sejak pertama kali melihatnya, aku sudah jatuh cinta kepadanya," jawab Dido. "Apakah boleh Pak?" tanya Dido.

"Bapak tidak bisa menjamin, kalau Sainah akan merestui hubungan kalian." kata hati Pak Condro.

"Kau harus berjuang, Nak!" kata Pak Condro menyemangati Dido.

"Bukan karena dia orang miskin?" tanya Dido.

"Apakah itu alasan dia menjauhimu?" tanya Pak Condro.

"Iya, Pak!" jawab Dido.

"Kau berjuanglah sendiri," kata Pak Condro dengan tersenyum lalu merangkul pundak Dido.

Kemudian mereka masih melanjutkan perjalanan, menyusuri area ladang dan sawah milik Pak Condro.

Selomita pun sampai kerumahnya dan langsung menuju kamar mandi. Dia langsung membersihkan diri.

"Mak!" panggil Selomita yang sedang mengeringkan rambutnya.

"Ada apa, Sel?" tanya Mak Inah.

"Aku ingin bertanya tentang, Pak Condro." Selomita berucap dengan nada suara terbata-bata.

"Ada apa kau bertanya tentang dia?" kata Mak Inah dengan nada yang sedikit emosi.

"Tadi aku bertemu dengan Pak Condro dan dia tahu nama mamak!" kata Selomita

"Kamu bertemu dimana?" tanya Mak Inah.

"Di area persawahan, Mak!" jawab Selomita.

"Mamak sudah bilang, jangan dekat-dekat dengan keluarga Pak Condro!" jawab Mak Inah dengan marah.

"Apa alasannya, Mak?" sahut Selomita.

"Kamu tidak perlu tahu , jangan sekali-kali kau berhubungan dengannya ataupun keluarganya," jawab Mak Inah dan langsung pergi meninggalkan Selomita.

Siang ini Selomita hanya menjaga adiknya, yang sedang bermain. Tidak ada kesibukannya yang biasa di kerjakan, yaitu membuat keripik singkong.

Hari ini Mak Inah ada panggilan kerja untuk panen di ladang. Jadi tugas Selomita adalah menjaga kedua adiknya. Saat sedang membaca buku novel kesukaannya, datanglah tukang pos yang membawa bungkusan di tangannya.

"Permisi!" Sapa tukang pos yang biasa ke rumah Selomita.

"Iya, Pak!" jawab Selomita.

"Ada paket dan kiriman dari kota," Kata Pak Pos.

"Oh, mana Pak?" Tanya Selomita.

"Ini kotak besar dan ini amplopnya!" Kata Pak Pos yang memberikan kotak besar berwarna coklat dan amplop berwarna putih.

"Terima kasih ya, Pak!" Kata Selomita kepada Pak Pos.

"Iya," jawab Pak Pos lalu dia pamit untuk mengantarkan barang yang lain kepada pemiliknya.

Selomita langsung menaruh paket yang berbentuk kotak di atas meja, lalu membaca amplop putih yang di berikan oleh tukang pos.

"Dari Kak Fania , yang ini untuk Mamak," Kata Selomita yang melihat amplop bertuliskan nama Fania dengan nama pengirimnya.

"Lalu kotak ini dari siapa?" Ucap Selomita yang melihat nama pengirimnya. Dia bolak balik dari atas bawah, depan belakang tak juga di temui nama pengirimnya. Hanya ada tertulis untuk Selomita.

Selomita penasaran, apa isi yang berada di dalam kotak. Diambil gunting untuk merobek solasi yang menempel.

Dibukanya perlahan sisi atas kotak. "Apa ya isinya?" Kata Selomita.

"Itu apa, Kak?" Tanya Fatur yang sudah berada di samping Selomita.

"Kakak juga belum tahu," jawab Selomita seraya menggelengkan kepalanya.

Saat di buka dan melihat isi didalam kotak, Selomita sangat terkejut. Ternyata isinya adalah plastik dan mesin pres, untuk membungkus keripik.

Selomita sangat terkejut dengan paket yang dikirim oleh seseorang, yang tidak diketahui namanya.

"Plastik dan mesin pres ini dari siapa, ya?" gumam Selomita. "Ah, sudahlah!" acuh Selomita.

Kemudian Selomita menaruh paket itu, kedalam kamarnya. Lalu dia mengajak adiknya bermain kembali dan dia duduk di depan pintu, sambil membaca novel favoritnya.

Jam sudah menunjukkan pukul tiga sore, Mak Inah pun sudah terlihat di dalam rumah, sedang membersihkan diri di kamar mandi.

Selomita yang terbangun dari tidur siangnya, langsung menyerahkan isi amplop dari kakaknya.

" Mak, ini dari Kak Fania," Kata Selomita yang memberikan amplop putih.

"Oh iya, mamak akan belanja kebutuhan dapur dengan uang dari kakakmu." Kata Mak Inah.

"Iya, Mak!" Kata Selomita.

Selomita langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sore ini dia akan mengambil singkong di rumah Pak Jaya.

Karena nanti malam Selomita akan membuat keripik singkong. Dan memakai alat yang di berikan oleh pengirim rahasia.

Selomita melangkah kakinya keluar, menuju rumah Pak Budi. Jarak yang tidak begitu jauh, hanya saja harus melewati ladang.

Saat melewati ladang yang sudah mulai akan di panen jagung, Selomita melihat Dido yang sedang mengumpulkan para buruhnya.

Dia berjalan cepat agar tidak terlihat oleh Dido, dan tak menoleh ke arah Dido.

Nafasnya terputus-putus saat berada di ujung ladang. " Akh, seperti di kejar-kejar maling" Gumam Selomita.

" Kenapa aku harus menghindar dari Dido?" Kata Selomita yang memutar kedua bola matanya.

Lalu Selomita kembali melanjutkan perjalanannya menuju rumah Pak Budi.

Tiba-tiba langit mulai menghitam, awan gelap sudah berkumpul di desa itu. Selomita yang masih menimbang singkong mempercepat pekerjaannya. Berharap saat hujan turun dia sudah berada di rumah.

" Jadi berapa kilo Pak?" Tanya Selomita.

" Jadi 30 kilo, seperti biasa " Kata Pak Budi.

" Baik, Pak. Ini uangnya " Kata Selomita yang menyerahkan beberapa lembar uang untuk membayar singkong.

" Terima kasih ya Pak, saya pamit dulu" Kata Selomita yang sudah membawa dua bungkus kantong plastik di kedua lengannya.

-

-

-

- Dukung terus karya author dengan cara Like, vote dan komentarnya

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8: Istri Pak Condro
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70 ️
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121 (Ekstra part)
122 Bab 122 ( Extra part)
123 Bab 123 ( Extra part)
124 Bab 124 ( Extra part)
125 Bab 125 (Extra part)
126 Bab 126 (Extra part)
127 Bab 127 (Extra part)
128 Bab 128 (Extra part)
129 Bab 129 ( Extra part)
130 Bab 130 (Extra part)
131 Bab 131 (Extra part)
132 Bab 132 (Extra part)
133 Bab 133 (Extra part)
134 Bab 134 (Extra part)
135 Bab 135
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8: Istri Pak Condro
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70 ️
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121 (Ekstra part)
122
Bab 122 ( Extra part)
123
Bab 123 ( Extra part)
124
Bab 124 ( Extra part)
125
Bab 125 (Extra part)
126
Bab 126 (Extra part)
127
Bab 127 (Extra part)
128
Bab 128 (Extra part)
129
Bab 129 ( Extra part)
130
Bab 130 (Extra part)
131
Bab 131 (Extra part)
132
Bab 132 (Extra part)
133
Bab 133 (Extra part)
134
Bab 134 (Extra part)
135
Bab 135

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!