PAGE 3 : Kobaran api kebencian

♡LOVE IN VALMOR♡

Desa Tindai, alam yang sejuk dengan hamparan kebun teh menghiasi pedesaan tersebut, namun tampak aneh karena pedesaan tersebut terlihat sepi dan tak terlihat satu orang pun yang ada disekitar mereka.

"Dimana semua warga desa?...apakah hari ini ada perayaan dibalai desa?" (Tanya Alena dengan bingung melihat sekelilingnya yang sepi)

"Mungkin saja Len...ohiya besok aku akan menjemputmu disini lagi jam 12 siang...karena lusa kau harus menemui Pengacaramu" (Ucap Merin sambil mengeluarkan koper milik Alena dari bagasi mobil)

"Kenapa kau tidak ikut saja kerumah ayah dan ibuku rin?...kau pasti lelah dengan perjalanan kita tadi"

"Kau tenanglah tidak usah memperdulikanku...sekarang waktunya kau harus perdulikan dirimu sendiri...dan habiskan waktumu dengan ayah dan ibumu...ohiya...kau juga tidak perlu khawatir...aku akan selalu check lemari di apartementmu...untuk mengisi persediaan yang kau butuhkan" (tersenyum sambil menyodorkan koper Alena)

"Haruskah aku membawa koper ini?"

"Tentu saja...dan ya..kau juga harus tanyakan ke ayahmu...apakah dia punya koper seperti ini lagi dan bagaimana bisa koper ini bisa memiliki magic?...kau tahu?...sampai saat ini aku masih tidak habis pikir dengan kopermu ini...bagaimana bisa sebuah koper bisa terhubung dengan lemari yang ada di rumah dan juga apartementmu...apapun yang ditaruh didalam lemarimu pasti akan ada didalam koper ini...itu sangat membuatku gila...dari dulu dan sekarang...aku dan Dylon sampai tidak mempercayai tentang koper ini...huuufft!!" (Menatap bingung kearah koper milik Alena)

"Apa kau lupa?...ayah tidak pernah mau menceritakan semua itu kepada kita...begitu banyak rahasia yang ayah sembunyikan dariku...ayah selalu mengatakan padaku jika waktunya sudah tepat ayah akan menceritakan semuanya kepadaku...tapi...sampai saat ini juga ayah tidak pernah menceritakan semua kejadian aneh yang kualami...aku berharap kali ini ayah mau menceritakan semua dan detailnya kepadaku"

"Baiklah...sekarang pergilah...bersenang-senanglah...dan jangan pikirkan ucapan mereka yang menyakitimu!" (Tersenyum menatap Alena)

Alena pun pergi menaiki bukit yang menjadi jalan masuk perdesaan Tindai tersebut.

Kesunyian yang ada di desa Tindai pun membuat Alena semakin penasaran dengan apa yang sedang terjadi pada desa tersebut, sesekali dirinya menoleh kanan kiri dan bahkan belakang dirinya karena tidak ada satu pun orang yang dia temui.

Beberapa saat kemudian Alena pun sampai tepat berada dihadapan rumah ayah dan juga ibunya, namun terlihat halaman rumah tersebut berserakan dan bahkan hancur dengan pintu yang terbuka lebar, seketika Alena pun berlari memasuki rumah tersebut dengan rasa takut...

"Ayah!!!...Ibu!!!"

Teriak Alena sambil mengelilingi rumahnya, namun tak tampak ayah dan ibunya berada dirumah tersebut, seketika dirinya menangis dan ketakutan...

"ayah!!!...ibu kalian dimana???" (Teriak Alena dengan takut)

Tiba-tiba langkah kaki dan tangisan Alena pun terhenti ketika dirinya melihat paman Zeka yaitu adik ibunya berdiri tepat dihadapan pintu rumah tersebut.

"Paman!!!"

Teriak Alena sambil memeluk pamannya tersebut.

"Paman!...dimana Ayah dan Ibu?...kenapa mereka tidak ada dirumah??" (Tanya Alena dengan tergesah-gesah)

Terdiam paman Zeka sambil menyodorkan sebuah kotak yang berukuran sedang dikedua tangan Alena.

"Ini apa?...kenapa paman diam saja??...katakan padaku dimana ayah dan ibu??" (Tanya Alena dengan bingung)

"Alena...bukalah kotak itu sekarang" (Ucap paman Zeka dengan tatapan cemas)

Sekejab Alena pun membuka kotak tersebut dan menatap paman Zeka dengan bingung.

"Bacalah surat itu!" (Ucap Paman Zeka)

Kertas putih tersebut pun dibuka dan dibaca oleh Alena.

_________________________

Alena putriku...Ayah dan Ibu sangat mempercayaimu lebih dari siapapun...dan maafkan jika begitu banyak hal yang tidak sempat Ayah dan Ibu ceritakan kepadamu...termasuk tentang kutukan yang selama ini kau alami...jangan pernah membenci tuhan maupun dirimu sendiri...karena kutukan itu terjadi karena Ayah...Ayahlah yang telah membuatmu hidup penuh dengan ketakutan dan juga penderitaan...kutukan itu adalah hukuman yang Tuhan berikan kepada Ayah...karena Ayah telah melakukan dosa besar yaitu menciptakan dan memperlihatkan batu Amor dengan beberapa barang yang menentang kuasanya...termasuk koper yang pernah ayah berikan kepadamu...

Alena putriku...mohon maafkan Ayahmu ini nak...maafkan Ibumu ini nak...kami menutupi semua ini karena kami tidak ingin kau lebih menderita lagi dengan mengetahui bahwa Ayah memanglah Penyihir seperti yang mereka katakan kepadamu selama ini...Ayah memanglah bukan manusia yang kau pikirkan...apa kau ingat?...dongeng yang selalu ayah ceritakan padamu...yaitu Negeri Valmor...Negeri itu memang benar adanya...dan itu bukan hanya sebuah dongeng belaka...Negeri Valmor adalah tempat kelahiran Ayah...begitu banyak hal yang dulu terjadi kepada kita...cinta yang berubah menjadi benci adalah kunci sebuah kutukan dan kebencian yang saat ini menimpa kita maupun yang lainnya...

Namun pada intinya adalah Ayah dan Ibumu ingin kau melanjutkan hidupmu dengan sebaik mungkin...jangan pernah menyalahkan dirimu atas apa yang akan terjadi disuatu saat nanti...kau harus tetap hidup untuk kami...dan kau harus tetap bahagia untuk kami...namun kebenaran tetap harus terungkap...

Ayah dan Ibu sangat menyayangimu

_________________________

(Surat tersebut dituliskan dengan bahasa dan tulisan Valo)

_🎶🎶Adam Ragsdale_Blvd🎶🎶_ (Direkomendasikan untuk mendengarkan lagu tersebut ketika membaca bagian ini)

Jatuh air mata Alena membaca surat tersebut seketika dirinya terduduk lemas sambil memeluk kotak dan surat tersebut.

"Alena!...cepatlah ikut dengan paman...kau harus kedanau Tindai sekarang juga...pesan terakhir yang Ayahmu katakan padaku adalah...dia ingin kau pergi dari desa ini dengan perahu yang telah dia buat beberapa hari yang lalu!" (Ucap paman Zeka dengan cemas)

"Apa maksud paman??...kenapa paman mengatakan itu pesan terakhir???...dimana Ayah dan Ibuku???...dimana mereka paman???...dimana???" (Teriak Alena sambil menangis dan menggenggam tangan paman Zeka dengan kuat)

"Alena...tolonglah jangan menanyakan itu... sekarang kau tidak ada waktu untuk pergi dari sini...kau harus pergi dengan perahu itu!!!" (Ucap paman Zeka sambil menarik tangan Alena dengan menahan tangisnya melihat Alena menangis terisak-isak)

"Tidak!!!...aku tidak mau ikut dengan paman!!!...dimana Ayah dan Ibuku paman???...dimana mereka???...aku mohon katakan padaku!!!" (Berontak Alena sambil menangis)

Paman Zeka pun menarik paksa Alena hingga keluar dari rumah tersebut, namun Alena terus menerus memberontakan tubuhnya dan enggan mengikuti dirinya.

"Alena Cukup!!!!" (Bentak paman Zeka sambil menghentakan tangan Alena dengan keras)

Seketika tangis Alena pun terhenti ketika dirinya melihat paman Zeka yang tampak marah, dan terlihat kepulan asap hitam diatas langit dari arah Balai desa.

"Katakan padaku...apa yang sebenarnya sedang terjadi paman???...cepat katakan padaku!!!" (Teriak Alena dengan menatap tajam kearah paman Zeka dan juga kepulan asap hitam tersebut)

"Alena!!!...paman mohon sekarang tidak ada waktu untuk menjelaskan semuanya...kau harus segera pergi dari desa ini!!!" (Teriak paman Zeka dengan tegas)

"Kalau paman tidak ingin menjelaskan semuanya padaku...aku...yang akan mencari tahu semuanya!!!" (Ucap Alena dengan tatapan tajam)

Seketika Alena pun berlari dengan sekuat tenaganya mengarah balai desa, dan terlihat paman Zeka yang panik pun berlari mengejar Alena sambil membawa koper milik Alena.

Beberapa saat kemudian, di balai desa...

terlihat para kerumunan warga bersorak amarah sambil menggenggam obor dan juga senjata tajam dengan tatapan mereka yang mengarah kesatu tujuan, yang tidak lain adalah Vicentius dan Syerin yaitu Kedua orang tua Alena yang kini terlihat terikat diatas tiang tinggi, dengan dibawahnya api yang bergejolak hampir mengenai keduanya.

"Bakar mereka!!!...mereka adalah pembunuh!!!"

"Bahkan putri mereka adalah seorang penyihir berbahaya!!!"

"Mereka tidak pantas untuk hidup!!!"

Terduduk lemas Alena saat mengetahui hal tersebut, air matanya pecah dan jatuh tak tertahankan, nafasnya seketika sesak dan tak beraturan, melihat kedua orang tuanya berada diatas tiang dengan api yang bergejolak dibawahnya.

"Ayah...Ibu..." (Lemas Alena mengatakannya dengan rasa sesak didadanya)

Mengingat semua kenangan masa kecil dan juga masa dimana ia dan ayah ibunya bercanda ria, kini terlihat alis yang mengkerut kesakitan dari wajah kedua orang tuanya membuat Alena menangis terisak-isak.

Saat Alena hendak berteriak tiba-tiba paman Zeka menutup mulut Alena dan memeluk Alena dengan tangisan yang juga tak tertahankan.

Paman Zeka pun membawa Alena ketempat yang sedikit tersembunyi dari Balai desa tersebut.

Kini terlihat tangan paman Zeka berdarah yang disebabkan oleh gigitan Alena yang menahan untuk tidak berteriak.

Teriakan dan tangisan Alena seketika membeludak tak terkontrol, wajahnya berubah menjadi kemerahan dengan tangan yang terus menerus mengepal karena menahan amarahnya tersebut.

"Ayah!!...Ibu!!!...paman kita harus menyelamatkan Ayah dan Ibu!!!..aku harus menyelamatkan mereka!!!..lepaskan aku paman!!!...lepaskan aku!!!" (Teriak histeris Alena dengan memberontak dan hendak menghampiri ayah dan ibunya dibalai desa)

"Alena!!!...kau harus tenang nak kau harus kuat!!...kau harus ingat dengan keinginan terakhir orang tuamu...mereka ingin kau hidup bahagia...mereka ingin kau berhenti menyalahkan dirimu atas semua yang terjadi!!...dan mereka juga ingin kau tetap hidup untuk mereka!!!"

"Paman!!!...mereka membutuhkan pertolongan kita!!!...mereka membutuhkan pertolonganku!!!...aku harus menyelamatkan mereka!!!...akulah yang telah membuat mereka seperti ini!!!...itu semua karna aku!!!...ayah dan ibu seperti ini...itu semua karna aku!!!" (Teriak Alena dengan memberontak)

Paman Zeka pun memeluk Alena sambil mengelus kepala Alena untuk menenangkan Alena yang tampak tak terkontrol.

"Paman yakin ayah dan ibumu akan sangat bangga kepadamu kelak Alena!!...kau harus melakukan apa yang mereka katakan padamu melalui surat itu!!...mereka ingin kau pergi dari desa ini dengan perahu yang telah Ayahmu buat dibeberapa hari yang lalu...paman sangat percaya bahwa kau adalah anak yang baik...kau tidak mungkin mau menyakiti mereka semua...ini semua bukanlah karnamu!!!...ini semua telah tuhan gariskan kepada kita!!!...kau harus sadar dan kau harus kuat Alena!!!" (Ucap paman Zeka sambil menggenggam tangan Alena yang mengepal)

Perlahan Amarah Alena pun meredam, sekejap paman Zeka pun menuntun Alena untuk pergi ke danau Tindai, dengan kotak yang telah dimasukan kedalam koper milik Alena.

》》》》》》》

Terpopuler

Comments

Joen Marlina Lengkey

Joen Marlina Lengkey

😭😭😭

2021-04-15

1

Indah🍑

Indah🍑

sad bangeeett😭😭😭😭

2021-02-14

1

ᴬˡᵉᵗᵃ🤡

ᴬˡᵉᵗᵃ🤡

Siapa yang naro bawang disini ya ampuuunn masih pagi ini eon udah bikin aku bengep aja😭😭

2021-02-14

2

lihat semua
Episodes
1 PAGE 1 : Cinta dan Benci
2 Epilog page 1
3 PAGE 2 : Obsesi dibayangan kata Cinta
4 Epilog page 2
5 PAGE 3 : Kobaran api kebencian
6 Epilog page 3
7 PAGE 4 : Terbukanya negeri Valmor
8 Epilog page 4
9 PAGE 5 : Darah Alena adalah darah Zura
10 Epilog page 5
11 PAGE 6 : Pertemuan pertama?
12 Epilog page 6
13 PAGE 7 : Dia adalah milikku!!!
14 Epilog page 7
15 PAGE 8 : Ucapanku adalah perintah
16 Epilog page 8
17 PAGE 9 : Aku memilihmu Alena
18 Epilog page 9
19 PAGE 10 : Aku dan kau adalah monster
20 Epilog page 10
21 PAGE 11 : Dia tidak menyeramkan
22 Epilog page 11
23 PAGE 12 : Kau adalah permaisuriku
24 Epilog page 12
25 PAGE 13 : Pria mesum dan tak berpendidikan
26 Epilog page 13
27 PAGE 14 : Pemerah Gradiesmas
28 Epilog page 14
29 PAGE 15 : Hubungan harus diawali dengan kejujuran
30 Epilog page 15
31 PAGE 16 : Pernikahan awal kisah mereka
32 Epiloge page 16
33 PAGE 17 : Malam pemerah Qresicamer
34 Epilog page 17
35 PAGE 18 : Alena vins bukanlah tersangka
36 Epilog page 18
37 PAGE 19 : Manusia bumi memang aneh
38 Epilog page 19
39 PAGE 20 : Wanita disampingku jauh lebih cantik
40 Epilog page 20
41 PAGE 21 : Malam pemerah terjadi
42 Epilog page 21
43 PAGE 22 : Aku merasa istimewa bersamamu
44 Epilog page 22
45 PAGE 23 : Terungkap dalam kotak tua
46 Epilog page 23
47 PAGE 24 : Kau berbeda dengan Amera
48 Epilog page 24
49 PAGE 25 : Racun ratu Valerin
50 Epilog page 25
51 PAGE 26 : Siapa Amera itu?
52 Epilog page 26
53 PAGE 27 : Alena & Amera
54 Epilog page 27
55 PAGE 28 : Aku dan Amera adalah luka yang sama
56 Epilog page 28
57 PAGE 29 : Kecewa dan juga hancur
58 Epilog page 29
59 PAGE 30 : Dia adalah anugerah yang Syaro kirimkan
60 Epilog page 30
61 PAGE 31 : Kembalinya Varentius
62 Epilog page 31
63 PAGE 32 : Aku akan menikahi putri Zenari
64 Epilog page 32
65 PAGE 33 : Racun Zeroma
66 Epilog page 33
67 PAGE 34 : Aku akan menjaga diriku lebih baik lagi
68 Epilog page 34
69 PAGE 35 : Kalung Meveron
70 Epilog page 35
71 PAGE 36 : Cinta yang tak terbalaskan adalah awal kebencian
72 Epilog page 36
73 PAGE 37 : Aku adalah permaisuri pangeran Avan Valmor
74 Epilog page 37
75 PAGE 38 : Kehamilan yang menghancurkan Alena
76 Epilog page 38
77 PAGE 39 : Senyumku doaku dan darahku akan selalu mengiringinya
78 Epilog page 39
79 PAGE 40 : Terungkapnya Queli
80 Epilog page 40
81 PAGE 41 : Akulah yang membunuh putri Veraham
82 Epilog page 41
83 PAGE 42 : Pengasinganku adalah keinginanmu
84 Epilog page 42
85 PAGE 43 : Tanpa kau sadari aku melihat dan mengkhawatirkanmu
86 Epilog page 43
87 PAGE 44 : Kekecewaan diatas kebenaran
88 Epilog page 44
89 PAGE 45 : Dia lebih dari wanita murahan!!
90 Epilog page 45
91 PAGE 46 : Karena aku tidak akan pernah mencintaimu!!!
92 Epilog page 46
93 PAGE 47 : Aku sangat mencintainya hanya itu yang aku pahami saat ini!!!
94 Epilog page 47
95 PAGE 48 : Dylon aku sangat mencintaimu!
96 Epilog page 48
97 PAGE 49 : Pengawalan yang ketat untuk Avan dan Alena
98 Epilog page 49
99 PAGE 50 : Pernikahan yang menjadi Racun bagi Alena dan Avan
100 Epilog page 50
101 PAGE 51 : Terungkapnya Alena putri Xaron Vicentius
102 Epilog page 51
103 PAGE 52 : Pengorbanan adalah cinta sejati
104 Epilog page 52
105 PAGE 53 : Kesedihan dan penyesalan
106 Epilog page 53
107 PAGE 54 : Saat terakhir kau dipelukkan ku
108 Epilog page 54
109 PAGE 55 : Tangisan hancurnya seorang Ibu
110 Epilog page 55
111 PAGE 56 : Halusinasi yang menyakitkan
112 Epilog page 56
113 PAGE 57 : Terguncangnya Alena dan negeri Valmor
114 Epilog page 57
115 PAGE 58 : Pertemuan terakhir ?
116 Epilog page 58
117 PAGE 59 : Perpisahan dan akhir seorang Alena Vins
118 Epilog page 59
119 PAGE 60 : Kebenaran terasa kematian bagi Alena
120 Epilog page 60
121 PAGE 61 : Cintaku adalah nyata untukmu
122 Epilog page 61
123 PAGE AKHIR : VARAVENZA (Cinta Sejati)
124 Epilog Page akhir
125 Epilog Tokoh
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PAGE 1 : Cinta dan Benci
2
Epilog page 1
3
PAGE 2 : Obsesi dibayangan kata Cinta
4
Epilog page 2
5
PAGE 3 : Kobaran api kebencian
6
Epilog page 3
7
PAGE 4 : Terbukanya negeri Valmor
8
Epilog page 4
9
PAGE 5 : Darah Alena adalah darah Zura
10
Epilog page 5
11
PAGE 6 : Pertemuan pertama?
12
Epilog page 6
13
PAGE 7 : Dia adalah milikku!!!
14
Epilog page 7
15
PAGE 8 : Ucapanku adalah perintah
16
Epilog page 8
17
PAGE 9 : Aku memilihmu Alena
18
Epilog page 9
19
PAGE 10 : Aku dan kau adalah monster
20
Epilog page 10
21
PAGE 11 : Dia tidak menyeramkan
22
Epilog page 11
23
PAGE 12 : Kau adalah permaisuriku
24
Epilog page 12
25
PAGE 13 : Pria mesum dan tak berpendidikan
26
Epilog page 13
27
PAGE 14 : Pemerah Gradiesmas
28
Epilog page 14
29
PAGE 15 : Hubungan harus diawali dengan kejujuran
30
Epilog page 15
31
PAGE 16 : Pernikahan awal kisah mereka
32
Epiloge page 16
33
PAGE 17 : Malam pemerah Qresicamer
34
Epilog page 17
35
PAGE 18 : Alena vins bukanlah tersangka
36
Epilog page 18
37
PAGE 19 : Manusia bumi memang aneh
38
Epilog page 19
39
PAGE 20 : Wanita disampingku jauh lebih cantik
40
Epilog page 20
41
PAGE 21 : Malam pemerah terjadi
42
Epilog page 21
43
PAGE 22 : Aku merasa istimewa bersamamu
44
Epilog page 22
45
PAGE 23 : Terungkap dalam kotak tua
46
Epilog page 23
47
PAGE 24 : Kau berbeda dengan Amera
48
Epilog page 24
49
PAGE 25 : Racun ratu Valerin
50
Epilog page 25
51
PAGE 26 : Siapa Amera itu?
52
Epilog page 26
53
PAGE 27 : Alena & Amera
54
Epilog page 27
55
PAGE 28 : Aku dan Amera adalah luka yang sama
56
Epilog page 28
57
PAGE 29 : Kecewa dan juga hancur
58
Epilog page 29
59
PAGE 30 : Dia adalah anugerah yang Syaro kirimkan
60
Epilog page 30
61
PAGE 31 : Kembalinya Varentius
62
Epilog page 31
63
PAGE 32 : Aku akan menikahi putri Zenari
64
Epilog page 32
65
PAGE 33 : Racun Zeroma
66
Epilog page 33
67
PAGE 34 : Aku akan menjaga diriku lebih baik lagi
68
Epilog page 34
69
PAGE 35 : Kalung Meveron
70
Epilog page 35
71
PAGE 36 : Cinta yang tak terbalaskan adalah awal kebencian
72
Epilog page 36
73
PAGE 37 : Aku adalah permaisuri pangeran Avan Valmor
74
Epilog page 37
75
PAGE 38 : Kehamilan yang menghancurkan Alena
76
Epilog page 38
77
PAGE 39 : Senyumku doaku dan darahku akan selalu mengiringinya
78
Epilog page 39
79
PAGE 40 : Terungkapnya Queli
80
Epilog page 40
81
PAGE 41 : Akulah yang membunuh putri Veraham
82
Epilog page 41
83
PAGE 42 : Pengasinganku adalah keinginanmu
84
Epilog page 42
85
PAGE 43 : Tanpa kau sadari aku melihat dan mengkhawatirkanmu
86
Epilog page 43
87
PAGE 44 : Kekecewaan diatas kebenaran
88
Epilog page 44
89
PAGE 45 : Dia lebih dari wanita murahan!!
90
Epilog page 45
91
PAGE 46 : Karena aku tidak akan pernah mencintaimu!!!
92
Epilog page 46
93
PAGE 47 : Aku sangat mencintainya hanya itu yang aku pahami saat ini!!!
94
Epilog page 47
95
PAGE 48 : Dylon aku sangat mencintaimu!
96
Epilog page 48
97
PAGE 49 : Pengawalan yang ketat untuk Avan dan Alena
98
Epilog page 49
99
PAGE 50 : Pernikahan yang menjadi Racun bagi Alena dan Avan
100
Epilog page 50
101
PAGE 51 : Terungkapnya Alena putri Xaron Vicentius
102
Epilog page 51
103
PAGE 52 : Pengorbanan adalah cinta sejati
104
Epilog page 52
105
PAGE 53 : Kesedihan dan penyesalan
106
Epilog page 53
107
PAGE 54 : Saat terakhir kau dipelukkan ku
108
Epilog page 54
109
PAGE 55 : Tangisan hancurnya seorang Ibu
110
Epilog page 55
111
PAGE 56 : Halusinasi yang menyakitkan
112
Epilog page 56
113
PAGE 57 : Terguncangnya Alena dan negeri Valmor
114
Epilog page 57
115
PAGE 58 : Pertemuan terakhir ?
116
Epilog page 58
117
PAGE 59 : Perpisahan dan akhir seorang Alena Vins
118
Epilog page 59
119
PAGE 60 : Kebenaran terasa kematian bagi Alena
120
Epilog page 60
121
PAGE 61 : Cintaku adalah nyata untukmu
122
Epilog page 61
123
PAGE AKHIR : VARAVENZA (Cinta Sejati)
124
Epilog Page akhir
125
Epilog Tokoh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!