PAGE 2 : Obsesi dibayangan kata Cinta

♡LOVE IN VALMOR♡

Apartement Afsorin, yaitu apartement yang telah menjadi rumah kedua Alena selain rumah utamanya dikota tersebut.

Terlihat sepi dan tenang Merin merangkul Alena dengan jaket dan topi hitam yang menyelimuti Alena, namun tiba-tiba sebuah telur terlemparkan dan mengenai kepala Alena.

"Pembunuh!!...kau telah membunuh putraku!!!...kau adalah Monster!!!...aku akan membunuhmu!!!...tega-teganya kau membunuh kekasihmu sendiri yaitu putraku!!!" (Teriak seorang wanita tua dengan berpakaian serba hitam)

"Tante Mega!!...tenanglah!!...kasus ini sedang diselidiki....kau tidak bisa mengatakan hal seperti itu!!!" (Teriak Merin sambil memeluk Ibu Mega yang rupanya adalah Ibu dari seorang Malvin yaitu kekasih Alena yang meninggal secara mengenaskan dimalam ia dinner dengan Alena)

"Tante percayalah padaku!...aku pun tidak ingin hal itu terjadi!!...aku mohon percayalah padaku!!" (Ucap Alena sambil menangis)

"Kau!!!...Pembunuh!!!...benar semua dugaan yang mereka katakan tentangmu!!...kau adalah penyihir!!!...kau telah menyihir semua Pria untuk jatuh Cinta padamu!!!...kau adalah penyihir!!!..kenapa?...kenapa kau membunuh putraku??..kenapa???" (Teriak Ibu Mega sambil menangis)

"Alena pergilah...cepat!!!...security!!..security!!!...apakah kalian bodoh?!...kenapa kalian tidak membantuku?!!" (Teriak Merin dengan kesal)

Alena pun berlari dengan sekuat tenaganya dan menaiki lift.

Disisi Lain...Valmor...

Ruang makan keluarga kerajaan terisi penuh oleh keluarga kerajaan, jendral dan juga menteri yang merayakan pelantikan pangeran Avan, namun tak terlihat pangeran Avan berada diruang makan tersebut yang membuat para jendral dan menteri berbisik kebingungan dengan tingkah pangeran mahkota mereka.

"Saat ini kondisi pangeran Avan sedang tidak baik...maklum saja dia baru membawa kemenangan besar untuk Kerajaan Valmor...perang besar yang dia pimpin telah melukai sebagian tubuhnya...tapi dalam beberapa hari kedepan kondisinya akan membaik" (Ucap Raja Velix dengan tersenyum)

"Dia memang pantas menjadi pangeran mahkota...dia bahkan bisa mengalahkan Pangeran Xritan dari Kerajaan Xhameria...itu adalah kemenangan terbesar yang Valmor dapatkan dari Pangeran Avan...Hidup Pangeran Avan!!!" (Ucap jendral Gerain sambil mengangkat Gelasnya sebagai tanda hormat)

"Hidup!!!" (Sorak para Jendral dan menteri lainnya)

Perayaan pun berlanjut dengan kegembiraan namun berbeda dengan yang saat ini terlihat disebuah ruangan redup dan juga dingin.

Terlihat Avan yang tanpa jubahnya menatapi tubuhnya dihadapan Cermin besar.

"Pangeran!...izinkan saya mengoleskan obatnya!" (Ucap Tabib Nars seorang tabib besar dikerajaan Valmor)

*(Foto ini hanya ilustrasi gambaran tokoh pada cerita...pakaian beserta latar bukanlah yang tergambar pada cerita)

"Silahkan" (Ucap Avan sambil menghelakan nafasnya)

Tabib Nars pun mengoleskan obat-obatan herbal pada bekas sayatan pedang yang ada dipundak sampai dada Avan dengan perlahan.

"Pangeran...apakah pangeran merasakan sakit yang sama seperti dimalam itu?" (Tanya Tabib Nars dengan cemas)

"Tidak...aku hanya merasakan sakit saat dimalam itu saja...menurutmu apakah itu bisa diartikan bahwa kutukan yang ada didalam diriku kembali lagi?"

"Itu bisa saja...karena di 5 veva yang lalu kau hanya meminum darah Zura separuhnya saja...tentu saja kutukan yang ada pada dirimu tidak hilang sepenuhnya...kau membutuhkan darah Zura kembali untuk melengkapi sisanya"

"Apakah mungkin...aku bisa menemukan darah Zura kembali?" (Tanya Pangeran sambil mengepalkan tangannya)

"Itu adalah hal yang sangat sulit ku jawab...karena darah Zura hanya dimiliki bagi insan yang tidak murni...dia terlahir didua darah yang berbeda...senyumannya menumbuhkan bunga disekitarnya...namun amarahnya mampu membunuh seseorang dengan auranya...dan kekuatan terbesar yang dia miliki adalah dia mampu membuat semua kutukan menjadi sirna namun juga bisa membuat sebuah kutukan menjadi bencana!" (Ucap Tabib Nars sambil menekan luka Pangeran Avan)

Terlihat Avan hanya mengkerutkan alisnya karena menahan rasa sakit pada bagian pundak dan dadanya.

Disisi lain...BUMI...

Air shower yang dingin menetes tepat ditubuh Alena yang meringkup kedinginan dibawah shower tersebut.

"Ayah...Ibu!...maafkan Alena...kini semakin banyak orang yang meninggal karena ku...mereka benar aku adalah penyihir...aku adalah monster!!" (Ucap Alena dengan meringkup gemetar)

Saat Merin masuk kedalam Apartement Alena, dirinya tak menemukan Alena didalam kamarnya, dengan cepat Merin pun masuk kedalam kamar mandi dan menyelimuti Alena dengan selimut.

"Kenapa kau selalu membuatku khawatir hah?!!...apa kau bodoh??...kau selalu saja menyalahkan dirimu atas perbuatan buruk yang mereka lakukan padamu!!!" (Menangis Merin sambil memeluk Alena dengan selimut)

Beberapa saat kemudian terlihat Merin yang sedang mengusapkan rambut Alena dengan handuk.

"Aku sudah menghubungi pengacara yang akan memegang kasus ini...5 hari lagi sidang pertamamu akan dimulai...lusa kau harus menemui Pengacaramu untuk menceritakan semua yang terjadi dimalam itu!" (Ucap Merin sambil mengusap rambut Alena)

"Merin...!"

"Heem kenapa?..."

"Apa kau mempercayaiku?"

"Apa yang kau ucapakan?...tentu saja aku sangat mempercayaimu!"

"Lalu bagaimana dengan mereka?...apakah mereka akan percaya dengan apa yang akan ku katakan?"

Seketika Merin terdiam, Merin pun menatap Alena dari cermin yang kini ada dihadapan mereka.

"Alena...apa kau mempercayaiku?"

"Tentu saja!"

"Apa kau mau...menceritakan apa yang terjadi dimalam itu?"

"Malam itu?...setelah kita pulang dari acara Award...Malvin memintaku untuk menemuinya direstaurant Havard........

2 hari yang lalu....

"Kau yakin ingin menemuinya Len?" (Tanya Merin dengan ragu sambil melirik Alena dari spion tengah)

"Aku harus mengakhiri hubungan palsu ini...aku tidak ingin membohongi para Fansku" (Ucap Alena dengan cemas)

"Baiklah!"

Alena pun keluar dari mobil tersebut dan memasuki sebuah restaurant yang tidak lain adalah restaurant Havard.

Terlihat Malvin yang sedang meminum kopi bergegas melambaikan tanganya dan tersenyum menatap Alena yang baru saja masuk kedalam restaurant tersebut.

*(Foto ini hanya ilustrasi gambaran tokoh pada cerita...latar dan ekspresi pada gambar bukanlah yang terlihat pada situasi cerita)

"Kenapa kau lama sekali?" (Tanya Malvin dengan tersenyum)

Seketika Malvin memeluk Alena dan tersenyum smirk ketika dirinya melihat para Paparazi yang telah memotret dirinya bersama Alena.

"Malvin!...kau tau aku tidak menyukai ini!" (Ucap Alena dengan malas sambil mendorong Malvin dengan perlahan)

"Baiklah...sekarang duduklah...mereka telah menantikan foto Dinner kita!" (Bisik Malvin sambil menarikkan kursi yang akan diduduki Alena)

Alena pun duduk sambil menatapi sebuah kotak yang ada dihadapannya.

"Itu apa?" (Tanya Alena sambil menatap kotak tersebut)

"Alena...aku mengajakmu dinner...sebenarnya aku ingin memberikan ini kepadamu!..." (Tersenyum Malvin sambil menyodorkan kotak tersebut dihadapan Alena)

Tanpa berbasa-basi Malvin pun membukakan kotak tersebut dihadapan Alena.

"Cincin??"

"Iya ini adalah cincin...Alena Vins...Apakah kau mau menikah denganku??" (Seketika berlutut dihadapan Alena dengan senyuman)

Dalam sekejap suara jepretan dan kilatan kamera paparazi pun terdengar dan terlihat samar didalam restaurant tersebut.

Tubuh Alena pun seketika kaku matanya mencari suara jepretan kamera tersebut yang berangsur-angsur terlihat jelas menangkap kondisi yang kini sedang ia hadapi.

Seketika Alena pun memeluk Malvin dan berbisik.

"Malvin!...apa kau lupa?...hubungan kita hanyalah sebuah kepalsuan!...ini semua tidak benar...aku datang kesini karena aku ingin mengakhiri hubungan palsu ini!" (Bisik Alena sambil memeluk Malvin)

"Alena...apa kau juga lupa?...semua Fans kau dan aku...merekalah yang menjodohkan kita berdua...merekalah yang meminta kita untuk menjalani hubungan ini...mereka bahkan membuat fanbase Malen Couple untuk kita berdua...lalu apa lagi yang kurang dari itu semua?...mereka meminta kita untuk menjadi pasangan sesuai dengan imajinasi mereka...apa kau tidak lihat di media sosial?...bahkan mereka mengedit foto dan juga Video tentang kita berdua...dan kau tau?...semua foto video dan bahkan nama Couple kita trending diseluruh dunia...mereka menjadikan kita sebagai Pasangan terbaik...lalu apa yang membuatmu ingin mengakhiri ini semua??" (Bisik Malvin sambil mengusap rambut Alena)

"Malvin!!...aku tidak pernah dan bahkan tidak akan pernah mencintaimu!...hubungan kita hanyalah sebuah kepalsuan...aku tidak ingin menipu Fans dan juga semua orang atas hubungan kita lebih lama lagi!" (Bisik Alena)

Seketika Alena pun melepaskan pelukannya pada Malvin.

"Malvin!...kita harus mengakhiri semuanya!!" (Ucap Alena sambil mengembalikan kotak cincin tersebut pada Malvin)

Seketika jepretan Kamera semakin ramai dan juga bising ditelinga Alena, seakan semua mata tertuju padanya.

"Tidak!...kita tidak bisa mengakhiri hubungan ini!...apa kau ingin mengecewakan para Fans mu?...kita adalah pasangan yang sangat mereka dambakan...lalu bagaimana bisa kau menghancurkan imajinasi dan juga harapan mereka?" (Ucap Malvin sambil memeluk Alena kembali)

"Malvin!...aku tidak bisa melanjutkan hubungan palsu ini!!...kita harus mengakhiri kebohongan ini!!" (Mencoba mendorong Malvin)

Saat Alena mencoba mendorong Malvin yang kini memeluknya tiba-tiba Malvin mencium bibir Alena dengan paksa, dan mendekapkan wajah Alena dengan kuat.

"Heeemm!....Vin...heemmm!!" (Meringis kesakitan Alena sambil mendorong Malvin dengan kuat)

Alena terus menerus mencoba untuk mendorong Malvin yang mencium bibir nya dengan kasar, namun usahanya pun gagal. seketika Malvin menggila dan mencoba membuka pakaian Alena dengan paksa.

Suara jepretan kamera dan juga para pengunjung restaurant pun seketika merekam aksi yang dilakukan Malvin kepada Alena tersebut, alih-alih menolong Alena, mereka justru merasa senang dan merekam adegan tersebut.

Kini terlihat pakaian Alena hampir terbuka oleh Malvin.

"Malvin!!...aku mohon hentikan!!!" (Menangis Alena sambil mendorong Malvin dengan gemetar)

Saat Malvin mencoba menyentuh bagian intim Alena, seketika Alena berteriak menjerit dengan amarah dan juga rasa malunya.

"Tidaaakk!!!!...aku mohon jangan membuatku marah!!!" (Teriak Alena dengan keras)

Seketika Malvin yang sedang menciumi tubuh dan ingin menyentuh bagian intim Alena pun terbatuk dan mengeluarkan darah pada mulutnya.

Semua tatapan orang yang ada disana pun seketika terbelalak dan ketakutan melihat kondisi Malvin yang sangat menakutkan.

Tubuh Malvin menjadi biru dan juga mulutnya mengeluarkan darah yang tak terhenti.

"Ya tuhan apa yang terjadi pada Malvin???...apakah dia diracuni???"

"Ya tuhan dia diracuni oleh Alena...kekasihnya sendiri!!!"

"Wanita itu pembunuh!!!"

"Sangat mengerikan!!!...dia memanglah wanita penyihir!!!"

Bisik para pengunjung restaurant dan juga wartawan yang ada di restaurant tersebut.

Seketika Alena pun merapikan pakaiannya dan berlari sekuat tenaganya untuk keluar dari restaurant tersebut dengan menangis ketakutan.

Saat ini....

"Dan kini...aku akan bertanya kepadamu Rin...apakah mereka akan percaya dengan apa yang kukatakan nanti?...kejadian dimalam itu adalah kelima kalinya aku membunuh seseorang...aku telah membunuh mereka semua karena mereka membuatku marah dan ketakutan!" (Ucap Alena sambil menangis)

"Tidak Lena...kau tidak sengaja membunuh mereka...itu adalah kesalahan mereka sendiri...mereka telah melakukan hal yang keji kepadamu...mereka pantas mendapatkan itu!!!" (Ucap Merin sambil memeluk Alena)

Waktuku kecil, aku tidak bisa berbicara maupun mengeluarkan suara pada mulutku, namun disuatu hari ketika aku bermain disebuah danau.

Aku melihat sebuah pusaran air yang sangat mengerikan tepat dibawah jembatan yang ada di danau tersebut, tak lama aku pun terjatuh kedanau tersebut, namun anehnya pusaran air tersebut mengeluarkan suara dengan bahasa yang sangat asing dipendengaranku, dan hanya satu kata yang bisa kuingat dari begitu banyak kata dan suara yang ku dengar dari pusaran air tersebut yaitu "VARAVENZA".

Dan tepat setelah kumendengar kata tersebut seketika mulutku berucapkan kata tersebut dengan lantangnya.

"Varavenza!!" (Ucap Alena kecil dengan ketakutan menatap didalam pusaran Air tersebut terlihat seperti bayangan seorang anak kecil yang bersayap hitam menatap dirinya)

Dihari itu telah merubah segalanya yang ada pada diriku, aku bisa berbicara namun aku juga bisa membunuh seseorang melalui amarahku seperti halnya sebuah kutukan yang membutuhkan tumbalnya.

Ayah dan Ibuku menolong dan memelukku dengan erat saat mereka menemukan ku terjebur didanau tersebut dengan tubuhku yang gemetar, ketakutan dan menangis.

Kata VARAVENZA pun terucap dibibirku, dan saat itulah Ayahku terkejut dengan apa yang ku ucapkan, karena Ayahku bilang kata VARAVENZA berasal dari bahasa Valo yaitu bahasa yang digunakan pada kampung halamannya.

*(VARAVENZA : CINTA SEJATI)

Mulai saat itu ayahku mengajariku bahasa Valo dan Indonesia, hingga saat ini bahasa yang digunakan ayah dan juga diriku adalah bahasa Valo, sedangkan ibuku, dia hanya bisa menggunakan bahasa Indonesia dan sedikit memahami bahasa Valo.

Ayahku bilang, ada begitu banyak rahasia tentang diriku yang tidak bisa ia ceritakan semuanya kepadaku. yang pasti, sejak kukecil jika aku tidak bisa menahan amarahku, maka orang yang membuatku marah akan mati seperti yang terjadi pada Malvin, tubuh mereka berubah menjadi biru dan mulut mereka mengeluarkan darah tanpa terhenti sampai darah mereka benar-benar habis.

Penyihir, Monster, dan bahkan Pembunuh adalah julukan yang sering kudengar dari mereka kepadaku.

Seperti halnya bunga Mawar, terlihat cantik sampai membuat mereka lupa bahwa durinya bisa melukai mereka.

Aku adalah Mawar itu, mereka tertarik dengan kecantikan yang kumiliki, namun mereka sering sekali lupa dengan apa saja yang pernah terjadi kepada orang-orang yang pernah dekat denganku, yaitu mati dengan mengenaskan.

Kutukan yang ada pada diriku bukan hanya sampai disitu saja, tidak cukup dengan kematian yang bisa terjadi karena amarahku, aku pun juga dikutuk untuk tidak akan pernah merasakan cinta pada diriku.

Selama hidupku, aku tidak pernah mencintai siapapun, termasuk kepada kedua orang tuaku, aku tidak pernah merasakan getaran rasa cinta maupun bahagia didalam hidupku.

Senyumku dan juga tawaku yang terlihat oleh mereka hanyalah topeng untuk menutupi betapa kejamnya diriku. aku pembunuh, aku Penyihir, aku Monster, dan aku adalah Iblis, mereka benar!!.

Sayatan pisau sering kusayatkan pada pergelangan tanganku, namun lagi-lagi aku bisa diselamatkan.

Setiap kali ku terbangun dan mendengar suara nafasku, rasanya aku membenci diriku dan juga tuhan.

Kenapa tuhan memberiku kutukan yang sangat mengerikan seperti ini?

Kenapa harus aku?

Bukankah banyak didunia ini manusia yang lebih kejam dariku?

lalu kenapa harus aku?

Hingga kini aku pun masih membenci diriku dengan kutukan yang tuhan berikan padaku ini.

"Merin!" (Ucap Alena dengan lemas)

Merin pun menatap Alena...

"Ada apa Len?..."

"Aku ingin pulang!"

"Tapi...lusa kau harus menemui pengacaramu"

"Aku ingin menemui Ayah dan Ibuku...mereka pasti sudah mendengar berita tentang Malvin...aku tidak ingin mereka khawatir denganku!"

"Baiklah...aku akan mengantarmu" (Ucap Merin dengan cemas)

》》》》》》》

Terpopuler

Comments

@aini*_Thalita

@aini*_Thalita

semangat Thor

2021-05-12

1

Joen Marlina Lengkey

Joen Marlina Lengkey

apa mungkin Alena pemilik darah zura

2021-04-15

1

fha_flow8

fha_flow8

Malvin ganteng pas liat pict nya
gak jadi ganteng pas tau kelakuannya
agak potek pas tau dia death

maunya ati ni gimana si....
blm pernah se excited ini baca novel online 😭

bagus bgt mamaaaakkk:'(

2021-02-13

7

lihat semua
Episodes
1 PAGE 1 : Cinta dan Benci
2 Epilog page 1
3 PAGE 2 : Obsesi dibayangan kata Cinta
4 Epilog page 2
5 PAGE 3 : Kobaran api kebencian
6 Epilog page 3
7 PAGE 4 : Terbukanya negeri Valmor
8 Epilog page 4
9 PAGE 5 : Darah Alena adalah darah Zura
10 Epilog page 5
11 PAGE 6 : Pertemuan pertama?
12 Epilog page 6
13 PAGE 7 : Dia adalah milikku!!!
14 Epilog page 7
15 PAGE 8 : Ucapanku adalah perintah
16 Epilog page 8
17 PAGE 9 : Aku memilihmu Alena
18 Epilog page 9
19 PAGE 10 : Aku dan kau adalah monster
20 Epilog page 10
21 PAGE 11 : Dia tidak menyeramkan
22 Epilog page 11
23 PAGE 12 : Kau adalah permaisuriku
24 Epilog page 12
25 PAGE 13 : Pria mesum dan tak berpendidikan
26 Epilog page 13
27 PAGE 14 : Pemerah Gradiesmas
28 Epilog page 14
29 PAGE 15 : Hubungan harus diawali dengan kejujuran
30 Epilog page 15
31 PAGE 16 : Pernikahan awal kisah mereka
32 Epiloge page 16
33 PAGE 17 : Malam pemerah Qresicamer
34 Epilog page 17
35 PAGE 18 : Alena vins bukanlah tersangka
36 Epilog page 18
37 PAGE 19 : Manusia bumi memang aneh
38 Epilog page 19
39 PAGE 20 : Wanita disampingku jauh lebih cantik
40 Epilog page 20
41 PAGE 21 : Malam pemerah terjadi
42 Epilog page 21
43 PAGE 22 : Aku merasa istimewa bersamamu
44 Epilog page 22
45 PAGE 23 : Terungkap dalam kotak tua
46 Epilog page 23
47 PAGE 24 : Kau berbeda dengan Amera
48 Epilog page 24
49 PAGE 25 : Racun ratu Valerin
50 Epilog page 25
51 PAGE 26 : Siapa Amera itu?
52 Epilog page 26
53 PAGE 27 : Alena & Amera
54 Epilog page 27
55 PAGE 28 : Aku dan Amera adalah luka yang sama
56 Epilog page 28
57 PAGE 29 : Kecewa dan juga hancur
58 Epilog page 29
59 PAGE 30 : Dia adalah anugerah yang Syaro kirimkan
60 Epilog page 30
61 PAGE 31 : Kembalinya Varentius
62 Epilog page 31
63 PAGE 32 : Aku akan menikahi putri Zenari
64 Epilog page 32
65 PAGE 33 : Racun Zeroma
66 Epilog page 33
67 PAGE 34 : Aku akan menjaga diriku lebih baik lagi
68 Epilog page 34
69 PAGE 35 : Kalung Meveron
70 Epilog page 35
71 PAGE 36 : Cinta yang tak terbalaskan adalah awal kebencian
72 Epilog page 36
73 PAGE 37 : Aku adalah permaisuri pangeran Avan Valmor
74 Epilog page 37
75 PAGE 38 : Kehamilan yang menghancurkan Alena
76 Epilog page 38
77 PAGE 39 : Senyumku doaku dan darahku akan selalu mengiringinya
78 Epilog page 39
79 PAGE 40 : Terungkapnya Queli
80 Epilog page 40
81 PAGE 41 : Akulah yang membunuh putri Veraham
82 Epilog page 41
83 PAGE 42 : Pengasinganku adalah keinginanmu
84 Epilog page 42
85 PAGE 43 : Tanpa kau sadari aku melihat dan mengkhawatirkanmu
86 Epilog page 43
87 PAGE 44 : Kekecewaan diatas kebenaran
88 Epilog page 44
89 PAGE 45 : Dia lebih dari wanita murahan!!
90 Epilog page 45
91 PAGE 46 : Karena aku tidak akan pernah mencintaimu!!!
92 Epilog page 46
93 PAGE 47 : Aku sangat mencintainya hanya itu yang aku pahami saat ini!!!
94 Epilog page 47
95 PAGE 48 : Dylon aku sangat mencintaimu!
96 Epilog page 48
97 PAGE 49 : Pengawalan yang ketat untuk Avan dan Alena
98 Epilog page 49
99 PAGE 50 : Pernikahan yang menjadi Racun bagi Alena dan Avan
100 Epilog page 50
101 PAGE 51 : Terungkapnya Alena putri Xaron Vicentius
102 Epilog page 51
103 PAGE 52 : Pengorbanan adalah cinta sejati
104 Epilog page 52
105 PAGE 53 : Kesedihan dan penyesalan
106 Epilog page 53
107 PAGE 54 : Saat terakhir kau dipelukkan ku
108 Epilog page 54
109 PAGE 55 : Tangisan hancurnya seorang Ibu
110 Epilog page 55
111 PAGE 56 : Halusinasi yang menyakitkan
112 Epilog page 56
113 PAGE 57 : Terguncangnya Alena dan negeri Valmor
114 Epilog page 57
115 PAGE 58 : Pertemuan terakhir ?
116 Epilog page 58
117 PAGE 59 : Perpisahan dan akhir seorang Alena Vins
118 Epilog page 59
119 PAGE 60 : Kebenaran terasa kematian bagi Alena
120 Epilog page 60
121 PAGE 61 : Cintaku adalah nyata untukmu
122 Epilog page 61
123 PAGE AKHIR : VARAVENZA (Cinta Sejati)
124 Epilog Page akhir
125 Epilog Tokoh
Episodes

Updated 125 Episodes

1
PAGE 1 : Cinta dan Benci
2
Epilog page 1
3
PAGE 2 : Obsesi dibayangan kata Cinta
4
Epilog page 2
5
PAGE 3 : Kobaran api kebencian
6
Epilog page 3
7
PAGE 4 : Terbukanya negeri Valmor
8
Epilog page 4
9
PAGE 5 : Darah Alena adalah darah Zura
10
Epilog page 5
11
PAGE 6 : Pertemuan pertama?
12
Epilog page 6
13
PAGE 7 : Dia adalah milikku!!!
14
Epilog page 7
15
PAGE 8 : Ucapanku adalah perintah
16
Epilog page 8
17
PAGE 9 : Aku memilihmu Alena
18
Epilog page 9
19
PAGE 10 : Aku dan kau adalah monster
20
Epilog page 10
21
PAGE 11 : Dia tidak menyeramkan
22
Epilog page 11
23
PAGE 12 : Kau adalah permaisuriku
24
Epilog page 12
25
PAGE 13 : Pria mesum dan tak berpendidikan
26
Epilog page 13
27
PAGE 14 : Pemerah Gradiesmas
28
Epilog page 14
29
PAGE 15 : Hubungan harus diawali dengan kejujuran
30
Epilog page 15
31
PAGE 16 : Pernikahan awal kisah mereka
32
Epiloge page 16
33
PAGE 17 : Malam pemerah Qresicamer
34
Epilog page 17
35
PAGE 18 : Alena vins bukanlah tersangka
36
Epilog page 18
37
PAGE 19 : Manusia bumi memang aneh
38
Epilog page 19
39
PAGE 20 : Wanita disampingku jauh lebih cantik
40
Epilog page 20
41
PAGE 21 : Malam pemerah terjadi
42
Epilog page 21
43
PAGE 22 : Aku merasa istimewa bersamamu
44
Epilog page 22
45
PAGE 23 : Terungkap dalam kotak tua
46
Epilog page 23
47
PAGE 24 : Kau berbeda dengan Amera
48
Epilog page 24
49
PAGE 25 : Racun ratu Valerin
50
Epilog page 25
51
PAGE 26 : Siapa Amera itu?
52
Epilog page 26
53
PAGE 27 : Alena & Amera
54
Epilog page 27
55
PAGE 28 : Aku dan Amera adalah luka yang sama
56
Epilog page 28
57
PAGE 29 : Kecewa dan juga hancur
58
Epilog page 29
59
PAGE 30 : Dia adalah anugerah yang Syaro kirimkan
60
Epilog page 30
61
PAGE 31 : Kembalinya Varentius
62
Epilog page 31
63
PAGE 32 : Aku akan menikahi putri Zenari
64
Epilog page 32
65
PAGE 33 : Racun Zeroma
66
Epilog page 33
67
PAGE 34 : Aku akan menjaga diriku lebih baik lagi
68
Epilog page 34
69
PAGE 35 : Kalung Meveron
70
Epilog page 35
71
PAGE 36 : Cinta yang tak terbalaskan adalah awal kebencian
72
Epilog page 36
73
PAGE 37 : Aku adalah permaisuri pangeran Avan Valmor
74
Epilog page 37
75
PAGE 38 : Kehamilan yang menghancurkan Alena
76
Epilog page 38
77
PAGE 39 : Senyumku doaku dan darahku akan selalu mengiringinya
78
Epilog page 39
79
PAGE 40 : Terungkapnya Queli
80
Epilog page 40
81
PAGE 41 : Akulah yang membunuh putri Veraham
82
Epilog page 41
83
PAGE 42 : Pengasinganku adalah keinginanmu
84
Epilog page 42
85
PAGE 43 : Tanpa kau sadari aku melihat dan mengkhawatirkanmu
86
Epilog page 43
87
PAGE 44 : Kekecewaan diatas kebenaran
88
Epilog page 44
89
PAGE 45 : Dia lebih dari wanita murahan!!
90
Epilog page 45
91
PAGE 46 : Karena aku tidak akan pernah mencintaimu!!!
92
Epilog page 46
93
PAGE 47 : Aku sangat mencintainya hanya itu yang aku pahami saat ini!!!
94
Epilog page 47
95
PAGE 48 : Dylon aku sangat mencintaimu!
96
Epilog page 48
97
PAGE 49 : Pengawalan yang ketat untuk Avan dan Alena
98
Epilog page 49
99
PAGE 50 : Pernikahan yang menjadi Racun bagi Alena dan Avan
100
Epilog page 50
101
PAGE 51 : Terungkapnya Alena putri Xaron Vicentius
102
Epilog page 51
103
PAGE 52 : Pengorbanan adalah cinta sejati
104
Epilog page 52
105
PAGE 53 : Kesedihan dan penyesalan
106
Epilog page 53
107
PAGE 54 : Saat terakhir kau dipelukkan ku
108
Epilog page 54
109
PAGE 55 : Tangisan hancurnya seorang Ibu
110
Epilog page 55
111
PAGE 56 : Halusinasi yang menyakitkan
112
Epilog page 56
113
PAGE 57 : Terguncangnya Alena dan negeri Valmor
114
Epilog page 57
115
PAGE 58 : Pertemuan terakhir ?
116
Epilog page 58
117
PAGE 59 : Perpisahan dan akhir seorang Alena Vins
118
Epilog page 59
119
PAGE 60 : Kebenaran terasa kematian bagi Alena
120
Epilog page 60
121
PAGE 61 : Cintaku adalah nyata untukmu
122
Epilog page 61
123
PAGE AKHIR : VARAVENZA (Cinta Sejati)
124
Epilog Page akhir
125
Epilog Tokoh

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!