♡LOVE IN VALMOR♡
Darah berlumuran pada tubuh seseorang yang dengan gagahnya menggenggam sebuah pedang, dia adalah pangeran Avan Valmor.
Sorak kebahagiaan para prajurit dan jendral mengiringi langkah kakinya yang tegas dengan menyeretkan pedangnya yang penuh darah, terlihat pula bendera berwarna merah maroon yaitu bendera negeri Valmor telah berkibar ditanah merah tersebut.
Hari ini adalah kemenangan terbesar yang pangeran Avan ciptakan, dengan memenangkan sebuah perang besar antar pangeran mahkota di 2 kerajaan yang telah bermusuhan sejak lama, yaitu kerajaan Valmor dengan kerajaan Xhameria.
Gemuruh langkah kaki Qiraf yang ditunggangi oleh pangeran Avan beserta prajurit pun memasuki kawasan Istana Valmor.
*(Qiraf : sejenis dengan binatang Kuda yang ada dibumi...memiliki fisik yang menyerupai Kuda namun memiliki wajah yang berbentuk seperti Naga)
Hentakan kaki pangeran Avan pun menampak ditanah Valmor untuk pertama kalinya sejak ia pergi ke medan peperangan selama 1 Veva / 2 tahun, terlihat dikejauhan raja Velix telah keluar dari kereta kencananya dihadapan rakyat Valmor.
Avan terdiam dengan senyum tipisnya menatapi hal tersebut, namun tiba-tiba jantung Avan terasa sakit, tangannya mengepal dan alisnya mengkerut menahan rasa sakit tersebut.
"[Rasa sakit ini!...kenapa rasanya sangat menyakitkan dan juga...menyedihkan?...aku merasakan perasaan sedih disaat kemenangan yang kudapatkan?...kenapa?...dan bagaimana bisa?]" (Ujar Avan didalam hatinya dengan menatapi kobaran api yang membara)
Disisi lain, saat perasaan sakit itu muncul pada Avan, rasa sakit itu pun juga dirasakan oleh Alena Vins.
Yang kini sedang berlari menuju lift yang ada disebuah gedung, yang tidak lain adalah gedung Wezert entertainment.
Menangis ia didalam lift tersebut dengan mengepalkan tangannya, untuk menahan amarah dan juga ketakutan yang ada pada hatinya.
Mengingat semua yang ia lalui, begitu banyak kebencian dan kehacuran yang ia rasakan, seakan ingin meledak dan menghancurkan dirinya dengan perlahan.
"[Sedih?...pantaskah aku bersedih saat ini?...saat semuanya hancur dan itu semua karenaku!...aku tidak pantas bersedih!...yang saat ini pantas kudapatkan adalah kematian!!...aku pantas mengakhiri segalanya...karena aku adalah awal dari kebencian ini!!...nafas dan detak jantungku saat ini adalah darah yang terjatuh dari mereka...masih pantaskah aku mendapatkan nafas dan detak jantung ini???...tidak!!!]" (Ujar Alena didalam hatinya dengan menangis)
Beberapa saat kemudian ia pun sampai dilantai tertinggi pada gedung tersebut.
Pemandangan tinggi yang ia lihat membuat dirinya tersenyum tipis, dan melangkah mendekat kearah ujung dari sisi gedung tersebut.
Langkah kaki Avan yang menuju kobaran api, dan langkah kaki Alena yang menuju sisi ujung pada sebuah gedung, membuat jantung mereka berdetak lebih kencang.
Tangan keduanya terlihat mengepal, dengan alis mereka yang mengkerut, mereka pun berkata.
"Apakah ini pilihanku?...apakah ini akhir dari perjuanganku?...dan apakah...ini takdirku?" (Ujar Avan dan Alena secara bersamaan)
Dihadapan Avan kini kobaran api telah memuncak dengan membara, dan diatas Alena kini matahari bersinar dengan teriknya.
Rasa panas ataukah kehangatan yang kini mereka rasakan, membuat keduanya terpaku menatapi sumber rasa panas dan kehangatan tersebut.
"[Panas...aku bisa merasakan rasa panas ini!...aku terbakar oleh api...dan berubah menjadi debu yang sangat lemah]" (Ujar Avan didalam hatinya dengan menatapi kobaran api)
"[Hangat...aku bisa merasakan kehangatan ini!...sampai-sampai aku lupa bagaimana rasanya musim salju yang mendinginkan hatiku]" (Ujar Alena didalam hatinya dengan menatapi matahari)
》》》》》》》
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
FigurX (IG @mahisa_campaka)
nitip sendal dulu. mo rebahan sambil baca ni cerita👍 semangat Thor 💪
2021-05-01
3
Joen Marlina Lengkey
suka
2021-04-14
2
Amcy
author are you malaysian?
bcoz I clearly can understand your word and statement.
2021-04-14
1