Pengantin Baru

Makan malam bersama keluarga Ziko dengan status yang sudah menjadi menantu untuk pertama kalinya membuat Devina merasa canggung meskipun sebelumnya dia sudah beberapa kali makan malam bersama, tapi tetap saja Devina merasa canggung. Biasanya setiap makan malam Devina akan banyak bersuara dan mengajak yang lainnya mengobrol, tapi kali ini dia hanya diam sambil tersenyum pada mertuanya.

Rasa rindu mulai menghampiri Devina biasa memeluk orang tua serta kembarannya sebelum makan malam dan sesudah makan malam, tapi dia harus terbiasa sekarang. Selain itu Devina juga biasa diambilkan makan, tapi kali ini dia yang mengambilkan makan untuk suaminya.

Sebenarnya orang tua Ziko sangat baik padanya, tapi Devina masih belum terbiasa dengan suasana di rumah suaminya.

"Vina suka makan apa sayang? Nanti lain kali Mama masakin makana kesukaan kamu." Kata Nazwa dengan senyuman

"Em Vina suka banyak makanan." Kata Devina sambil menunjukkan cengirannya

"Kalau gitu ada yang Vina gak suka?" Tanya Nazwa lagi

"Vina gak suka brokoli terus Vina alergi sama udang enggak boleh makan udang nanti gatal-gatal dan demam." Kata Devina

"Vina alergi udang?" Tanya Zidan yang dijawab dengan anggukan oleh menantunya

"Waktu itu Vina pernah makan udang Ma dan alerginya kambuh sampai demam tinggi." Kata Ziko

"Kalau gitu Mama gak akan masak udang." Kata Nazwa

Devina hanya tersenyum saja lalu mereka menikmati makan malam bersama-sama tanpa ada lagi yang bicara.

Malam ini Nazwa senang sekali karena dia makan malam bersama dengan satu anggota baru lagi, menantu kesayangannya. Melihat Devina bersama dengan Ziko membuat Nazwa sangat bahagia karena keduanya benar-benar terlihat serasi ketika bersama.

Setelah semua selesai makan malam Nazwa membawa piring kotor ke dapur untuk dicuci dan Devina berniat membantu, tapi Ziko menahan tangannya.

"Gak usah Vin." Kata Ziko

"Enggak papa." Kata Devina sambil melepaskan tangan Ziko

Membawa sisa piring kotor ke dapur Devina menghampiri mertuanya yang langsung terkejut karena kehadirannya.

"Eh kamu ngapain Devina? Udah sana ke kamar aja." Kata Nazwa

"Tapi, Vina mau bantuin." Kata Devina pelan

"Besok aja ya? Sekarang Vina gak usah bantuin istirahat aja sama Ziko di kamar nanti biar Bibi yang bantuin Mama." Kata Nazwa

"Besok boleh bantuin?" Tanya Devina sambil menatap mertuanya penuh harap

"Boleh Devina." Kata Nazwa

"Yaudah Ma selamat malam ya? Vina ke kamar dulu." Kata Devina

"Iya kamu tidur yang nyenyak ya sayang." Kata Nazwa

Devina mengangguk singkat lalu memeluk mertuanya itu sebentar sebelum akhirnya pergi dan ternyata Ziko menunggunya di ruang makan. Melihat Devina yang datang Ziko langsung berdiri dan mengajak Devina untuk pergi ke kamar mereka.

"Papa mana?" Tanya Devina

"Papa udah ke ruang kerjanya." Kata Ziko

"Malam-malam juga kerja?" Tanya Devina

"Enggak Vin bukan kerja, tapi nyiapin semua berkas untuk besok supaya gak ada yang tertinggal." Kata Ziko membuat Devina mengangguk faham

"Tadi Vina mau bantuin Mama, tapi enggak boleh katanya besok aja." Kata Devina

"Iya kamu kan baru sampai hari ini Vin, jadi kamu istirahat dulu." Kata Ziko

"Vina enggak capek." Kata Devina membuat Ziko tertawa kecil mendengarnya

"Yaudah besok aja bantuin Mama nya." Kata Ziko

"Heem kata Mama hari ini bibi aja yang bantuin kalau besok Vina boleh bantuin." Kata Devina

"Kamu mau bantuin Mama?" Tanya Ziko

Devina mengangguk sebagai jawaban membuat Ziko tersenyum lalu membuka pintu kamar mereka dan menguncinya dari dalam.

"Kamu gak mau ganti baju dulu?" Tanya Ziko

"Kenapa ganti baju?" Tanya Devina

"Kamu mau tidur pakai itu aja?" Tanya Ziko

Devina baru ingat kalau dia masih memakai kaos serta celana selutut.

"Eh iya Vina mau ganti baju dulu." Kata Devina sambil tersenyum manis

Melihat Devina berjalan ke arah lemari Ziko mengikutinya lalu ketika gadis itu ingin membuka lemari Ziko memeluknya dari belakang.

"Zikoo"

Ziko tertawa kecil mendengar rengekan itu.

"Pakai baju dari Mona aja." Kata Ziko

"Ish gak mauu bajunya kayak gitu aneh nanti dingin." Kata Devina dengan polosnya

"Kan ada aku sayang." Kata Ziko

"Ziko ish gak mau malu." Kata Devina

"Kalau gitu gak usah ganti baju." Kata Ziko

"Kok gak usah Vina gak bisa tidur pa...."

Perkataan Devina tehenti ketika Ziko memutar tubuhnya dan mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Tangan yang sebelumnya melingkar manis di pinggangnya kini merambat naik dan berhenti di tengkuk Devina.

Sudah mulai terbiasa Devina diam dan memejamkan matanya dengan tangan yang berpegangan pada lengan suaminya. Ciuman yang Ziko berikan penuh dengan kelembutan hingga membuat Devina dengan suka rela membuka mulutnya dan membiarkan Ziko kembali menciumnya.

Setelah merasa hampir kehabisan nafas Ziko menghentikan ciumannya lalu menatap wajah Devina yang memerah sempurna. Tersenyum manis Ziko mengangkat tubuh Devina membuat gadis itu tersentak kaget dan dia membaringkan tubuh Devina di ranjang.

Kembali mendekatkan wajahnya Ziko mendaratkan bibirnya di leher jenjang Devina membuat istrinya itu menahan nafas untuk sesaat.

"Ngh Ziko"

Tidak memberikan kecupan disana Ziko hanya menciumnya saja lalu dia mendekat dan berbisik di telinga Devina.

"Aku mau Vin." Kata Ziko

"Mau apa?" Tanya Devina

"Mau kamu." Kata Ziko sambil menggigit pelan telinganya

"Em Vina nya takut." Kata Devina pelan

Ziko tersenyum lalu menjauhkan wajahnya dan menatap Devina yang kini menatapnya dengan lugu.

"Vina takut apa?" Tanya Ziko

"Takut nanti sakit." Kata Devina

"Aku pelan-pelan." Kata Ziko

Devina menggelengkan kepalanya pelan dengan wajah takutnya.

"Nanti sakit Ziko." Kata Devina

"Cuman sebentar sakitnya." Kata Ziko sambil mengusap pipinya dengan penuh kelembutan

Devina diam sambil menatap Ziko dengan wajah memerah sempurna untuk waktu yang cukup lama.

"Sebentar aja ya?"

Perkataan itu membuat Ziko tersenyum lalu menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Vina harus ngapain?" Tanya Devina

Astaga polos sekali Ziko gemas sendiri.

"Vina diem aja"

Devina tersenyum manis pada suaminya dan membiarkan saja Ziko ingin melakukan apa padanya.

"Ziko mulai ya?" Kata Ziko

Devina menganggukkan kepalanya sebagai jawaban membuat Ziko perlahan mendekatkan wajahnya dan kembali mencium bibirnya dengan penuh kelembutan. Satu-satunya hal yang dapat Devina lakukan adalah memejamkan matanya, menikmati apa yang Ziko berikan untuknya.

Selagi mencium bibir Devina yang membuatnya candu tangan Ziko mulai turun ke bawah dan menyusup masuk ke dalam kaos Devina. Menjauhkan wajahnya Ziko tersenyum lalu meminta Devina untuk duduk dan membuka kaos yang gadis itu pakai.

Wajah Devina merona malu, dia tidak berani menatap wajah Ziko.

"Vin"

"Vina jangan diajak ngomong maluuu." Rengek Devina

Ziko tertawa mendengarnya lalu dia melepas bra yang gadis itu pakai dan membuat tubuh atas Devina benar-benar polos sekarang.

"Ziko maluu." Kata Devina lagi

"Kenapa malu hm? Ziko kan suaminya Vina." Kata Ziko

"Ziko lihat Vina gak pakai baju." Kata Devina pelan

"Enggak papa kan boleh." Kata Ziko

"Tapi...."

Ziko menghentikan ucapan Devina dan membaringkan lagi tubuh gadis itu lalu dia membuka baju yang dia kenakan.

"Zikoo maluuu"

"Vina kamu gak perlu malu sayang." Kata Ziko sambil tertawa kecil

Mengusap pipi Devina dengan sayang Ziko mendekat dan mencium lagi bibir Devina sambil menyentuh tubuh istrinya dan membuat dia bergerak gelisah karena sentuhannya.

Devina tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaannya sekarang, tapi dia malu sekali.

Saat merasa Devina hampir kehabisan nafas Ziko menjauhkan wajahnya dan menyatukan dahi mereka sambil mengusap pipinya dengan penuh kelembutan.

"I love you Vin"

¤¤¤

"Agh Ziko sakitttt"

Devina berseru kuat sambil mencengkram punggung Ziko dengan sangat kuat setelah pria itu berhasil menyatukan milik mereka di bawah sana dan mengambil apa yang telah Devina jaga selama ini. Rasanya sakit sekali Devina benar-benar ingin menangis karena rasa sakit yang dia rasakan, bukan hanya sakit, tapi juga perih.

Sedangkan Ziko kini masih diam sambil menatap Devina yang terlihat sedang menahan sakit dengan air mata yang menggenang. Tangan gadis itu juga mencengkram kuat punggungnya dan sekarang Ziko menatap Devina sambil mengusap pipinya.

Air mata mulai jatuh di pipi Devina dia juga merengek pelan pada suaminya.

"Ziko sakitt enggak mau sakitt"

Devina menangis membuat Ziko menghapus air matanya dengan sayang.

"Sst tenang Vin nanti sakitnya hilang." Kata Ziko

Saat Devina ingin bicara Ziko kembali mencium bibirnya dengan penuh kelembutan dan mulai menggerakkan miliknya di bawah sana. Tangan Devina semakin mencengkram kuat punggungnya, tapi semakin lama cengkraman itu mengendur dan berganti dengan pelukan.

Merasa Devina sudah lebih tenang Ziko menjauhkan wajahnya dan menatap Devina yang kini memejamkan matanya sambil mendongak.

"Masih sakit?" Tanya Ziko

Devina hanya menjawabnya dengan gelengan singkat dan dia semakin memeluk punggung Ziko dengan erat.

Malam ini Devina benar-benar menyerahkan semuanya pada sang suami, dia menjalankan tugasnya sebagai seorang istri.

Mereka menghabiskan malam bersama di dalam kamar Ziko yang terkunci dan kedap suara.

Meskipun waktu terus bergulir, tapi tidak ada kata lelah bagi keduanya untuk berhenti.

Malam panas sang pengantin baru.

¤¤¤

Bubarr bubarrr sana pada bubarr😂

Aku itung satu dua tiga bubar yaaa!!

Satu dua tiga!

Terpopuler

Comments

Amin_Rosyid

Amin_Rosyid

aihhh vanas vanas🤣🤣,, hadiah gk jd di pake paling nanti juga dilepas lagi 🤭

2022-03-02

0

@§¢Stie

@§¢Stie

aaaaa akhirnya ziko Unboxing

2022-01-14

2

💞!m€M3¥🌽

💞!m€M3¥🌽

bubarrrr....bubarrr.... bubarrr....Kabeh🤪🤪

2022-01-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Meninggalkan Rumah
3 Pengantin Baru
4 Perkara Sarapan
5 Si Manja
6 Si Kecil Darren
7 Terlalu Polos
8 Suami Nakal
9 Suamiku Sayang
10 Ciuman Devina
11 Datang Bulan
12 Cowok Ganjen
13 Masih Cemburu
14 Tante Nadya
15 Ajakan Devina
16 Devina Nakal
17 Aku Suka
18 Hilang
19 Ketemu
20 Si Manja Devina
21 Penggoda
22 Berbaikan
23 Devina yang Nakal
24 Gemas
25 Darren Lagi
26 Dalam Pelukan
27 Kuliah Lagi
28 Si Galak
29 Nakal Lagi
30 Percakapan Manis
31 Cemburu Terus
32 Si Manja
33 Masih Cemburu
34 Raga
35 Curhat
36 Marah
37 Takut Kehilangan
38 Peringatan
39 Posesif
40 Percakapan Tentang Dulu
41 Cemburu
42 Sahabat Lama Ziko
43 Rumah
44 Milik Devina!
45 Malam Panjang
46 Gelisah
47 Ice Cream
48 Cafe
49 Panggilan Sayang
50 Tertunda
51 Si Overthinking
52 Aku Mau
53 Film
54 Daddy
55 Devina Marah
56 Cemburu
57 Mona
58 Si Cantik
59 Bermain Gitar
60 Raga
61 Ziko Marah
62 Maaf
63 Daddy
64 Devina
65 Baikan
66 Taman
67 Hujan
68 Hadiah
69 Devano
70 Pulang
71 Cemas
72 Pelukan
73 Kesal
74 Ziko
75 Darren
76 Memasak
77 Villa
78 Mommy
79 Daddy
80 Malam
81 Pulang
82 Undangan Devano
83 Darren Lagi
84 Sakit
85 Keputusan Salah
86 Satu Malam
87 Lelah
88 Ziko
89 Devano
90 Pernikahan Devano
91 Kesal
92 Pengganggu
93 Ayo Main Ziko!
94 Dalam Buku
95 Kamar Tamu
96 Buku Harian
97 Kecupan
98 Waktu Berlalu
99 Lapar
100 Sensitif
101 Apa Mungkin?
102 Dokter
103 Pregnant
104 Tidur
105 Kabar Baik
106 Sensitif
107 Morning Sickness
108 Mau Cium
109 Rindu Devano
110 Suamiku Sayang
111 Bumil
112 Makan Ziko
113 Sayang Ziko Selamanya
114 Devina
115 Papi Ziko
116 Cessa dan Alex
117 Hujan
118 Ibu Hamil Nakal
119 Peluk Devina
120 Mona dan Gio
121 Dua Ibu Hamil
122 Nyaris Jantungan
123 Daddy
124 Bobok
125 Bunga
126 Papi
127 Tanpa Ziko
128 Kangen Ziko
129 Ziko Pulang
130 Kantor Papa
131 Alana
132 Bayi
133 Rumah Mona
134 Mall
135 Masa Lalu
136 Kelakuan Bumil
137 Istri Kesayangan Ziko
138 Bocil Ziko
139 Vina Suka
140 Mommy
141 Sembilan Bulan
142 Semakin Dekat
143 Jatuh
144 Wake up
145 Our Baby
146 Mami dan Papi
147 Bocil Ziko
148 Arthan
149 Rindu
150 Papi Ziko
151 Rumah Mona
152 Happy Wedding
153 Twins
154 Sudah Lama
155 Ami
156 Ardhan
157 Arthan
158 Menangis
159 Arthan dan Nadhin
160 Si Jahil Arthan
161 Beranjak Besar
162 ...
163 Manja
164 Ribut Terus
165 Ziko
166 Luka
167 Dua Kepribadian
168 Zombie dan Nenek Lampir
169 Si Cerewet
170 Menjaga anak-anak
171 Ribut lagi
172 Pasar Malam
173 Twins
174 Jahil
175 Another Baby
176 Mami Maaf
177 Pregnant
178 Devina dan Ziko
179 Si Kembar Yang Menggemaskan
180 Maafin Arthan
181 Jangan Takut
182 Mainan Baru
183 Cerita Baru!!
184 Si Kembar
185 ENDING
186 Arthan Dan Ardhan
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Pernikahan
2
Meninggalkan Rumah
3
Pengantin Baru
4
Perkara Sarapan
5
Si Manja
6
Si Kecil Darren
7
Terlalu Polos
8
Suami Nakal
9
Suamiku Sayang
10
Ciuman Devina
11
Datang Bulan
12
Cowok Ganjen
13
Masih Cemburu
14
Tante Nadya
15
Ajakan Devina
16
Devina Nakal
17
Aku Suka
18
Hilang
19
Ketemu
20
Si Manja Devina
21
Penggoda
22
Berbaikan
23
Devina yang Nakal
24
Gemas
25
Darren Lagi
26
Dalam Pelukan
27
Kuliah Lagi
28
Si Galak
29
Nakal Lagi
30
Percakapan Manis
31
Cemburu Terus
32
Si Manja
33
Masih Cemburu
34
Raga
35
Curhat
36
Marah
37
Takut Kehilangan
38
Peringatan
39
Posesif
40
Percakapan Tentang Dulu
41
Cemburu
42
Sahabat Lama Ziko
43
Rumah
44
Milik Devina!
45
Malam Panjang
46
Gelisah
47
Ice Cream
48
Cafe
49
Panggilan Sayang
50
Tertunda
51
Si Overthinking
52
Aku Mau
53
Film
54
Daddy
55
Devina Marah
56
Cemburu
57
Mona
58
Si Cantik
59
Bermain Gitar
60
Raga
61
Ziko Marah
62
Maaf
63
Daddy
64
Devina
65
Baikan
66
Taman
67
Hujan
68
Hadiah
69
Devano
70
Pulang
71
Cemas
72
Pelukan
73
Kesal
74
Ziko
75
Darren
76
Memasak
77
Villa
78
Mommy
79
Daddy
80
Malam
81
Pulang
82
Undangan Devano
83
Darren Lagi
84
Sakit
85
Keputusan Salah
86
Satu Malam
87
Lelah
88
Ziko
89
Devano
90
Pernikahan Devano
91
Kesal
92
Pengganggu
93
Ayo Main Ziko!
94
Dalam Buku
95
Kamar Tamu
96
Buku Harian
97
Kecupan
98
Waktu Berlalu
99
Lapar
100
Sensitif
101
Apa Mungkin?
102
Dokter
103
Pregnant
104
Tidur
105
Kabar Baik
106
Sensitif
107
Morning Sickness
108
Mau Cium
109
Rindu Devano
110
Suamiku Sayang
111
Bumil
112
Makan Ziko
113
Sayang Ziko Selamanya
114
Devina
115
Papi Ziko
116
Cessa dan Alex
117
Hujan
118
Ibu Hamil Nakal
119
Peluk Devina
120
Mona dan Gio
121
Dua Ibu Hamil
122
Nyaris Jantungan
123
Daddy
124
Bobok
125
Bunga
126
Papi
127
Tanpa Ziko
128
Kangen Ziko
129
Ziko Pulang
130
Kantor Papa
131
Alana
132
Bayi
133
Rumah Mona
134
Mall
135
Masa Lalu
136
Kelakuan Bumil
137
Istri Kesayangan Ziko
138
Bocil Ziko
139
Vina Suka
140
Mommy
141
Sembilan Bulan
142
Semakin Dekat
143
Jatuh
144
Wake up
145
Our Baby
146
Mami dan Papi
147
Bocil Ziko
148
Arthan
149
Rindu
150
Papi Ziko
151
Rumah Mona
152
Happy Wedding
153
Twins
154
Sudah Lama
155
Ami
156
Ardhan
157
Arthan
158
Menangis
159
Arthan dan Nadhin
160
Si Jahil Arthan
161
Beranjak Besar
162
...
163
Manja
164
Ribut Terus
165
Ziko
166
Luka
167
Dua Kepribadian
168
Zombie dan Nenek Lampir
169
Si Cerewet
170
Menjaga anak-anak
171
Ribut lagi
172
Pasar Malam
173
Twins
174
Jahil
175
Another Baby
176
Mami Maaf
177
Pregnant
178
Devina dan Ziko
179
Si Kembar Yang Menggemaskan
180
Maafin Arthan
181
Jangan Takut
182
Mainan Baru
183
Cerita Baru!!
184
Si Kembar
185
ENDING
186
Arthan Dan Ardhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!