Istri Manja Ziko

Istri Manja Ziko

Pernikahan

Menikah, satu kata itu merupakan hal yang membuat Devina berdebar setiap kali memikirkan atau membahasnya bersama dengan sang kekasih. Menikah diusia sembilan belas tahun tepat setelah keduanya menyelesaikan semester pertama perkuliahan adalah hal yang Devina dan Ziko lakukan.

Saat Daffa memergoki keduanya yang tengah berciuman dia langsung menanyakan kesediaan Ziko untuk menikahi anaknya dimana jika Ziko ingin maka dia akan memberi izin, tapi jika belum siap maka Daffa akan membatasi kedekatan keduanya. Jawaban yang Ziko berikan dengan penuh ketegasan serta keyakinan adalah kesediaannya untuk menikah dengan Devina bahkan meskipun usia keduanya masih sangat muda.

Meskipun Devina sangat manja, mudah ngambek, dan keras kepala Ziko tetap mau menikah dengan gadis itu serta mengtakan bahwa semua itu sama sekali bukan masalah untuknya. Tidak ada yang kaget mendengar Ziko melamar Devina karena mereka tau bahwa Ziko memang berniat menikahi Devina sejak dari lulus sekolah.

Dan sekarang waktunya.

Hari ini merupakan hari pernikahan mereka dimana Daffa dan Fahisa sekali lagi harus menyerahkan anak mereka kepada suaminya. Sekali lagi Daffa akan menitipkan tanggung jawab untuk menjaga Devina kepada pria yang akan menjadi suami anaknya.

Sekali lagi Daffa dan Fahisa harus melepas anaknya.

Diantara kebahagiaan terselip rasa sedih baik di hati Devina, orang tuanya atau Devano. Sejak malam Devano menemani Devina memperhatikan wajah kembarannya yang akan jarang dia lihat.

Melihat Devina sebelum dia menikah dan berganti status menjadi istri seseorang, dia bahagia, tapi tetap ada rasa sedih yang Devano rasakan karena harus berpisah dengan kembarannya.

Hari ini bersama dengan kedua orang tuanya dia akan menyerahkan tanggung jawab untuk menjaga Devina kepada Ziko.

Pesta pernikahan yang diselenggarakan dengan mewah di sebuah gedung akan dihadiri ratusan tamu undangan. Pesta pernikahan akan berlangsung hingga pukul lima sore.

Sekarang dengan jantung berdegup kencang Devina berada ditengah-tengah kedua orang tuanya dan berjalan menghampiri Ziko yang sudah menantinya. Pria yang sangat dia cintai itu terlihat tampan dan menawan dengan jas serta dasi yang dia kenakan.

Semakin dekat mereka sampai jantung Devina semakin berdetak dengan sangat kencang hingga mereka kini berhadapan.

Devina dan Ziko berhadapan mereka saling menatap.

Tatapan penuh cinta yang dapat semua orang rasakan.

"Jaga anak saya Ziko"

Perkataan itu dijawab dengan pasti oleh Ziko hingga membuat kedua orang tua Devina dan Devina sendiri tersenyum mendengarnya.

"Saya akan menjaga Devina melebihi diri saya sendiri"

Perlahan Devina melangkah mendekat hingga kini keduanya benar-benar berhadapan. Senyum Ziko terbentuk dengan sempurna, dia mempersempit jarak diantara mereka lalu memberikan ciuman di kening Devina cukup lama.

"Hai istriku cantik"

Ziko membisikkan hal itu sebelum benar-benar menjauhkan wajahnya dan kembali menatap Devina yang kini sudah sah menjadi istrinya.

"Kamu sangat cantik Devina"

Hanya senyuman manis yang dapat Devina berikan karena dia benar-benar tidak tau harus mengatakan apa.

Saat tangannya digenggam Devina hanya menatapnya lalu ikut menatap ke depan dan melihat begitu banyak pasang mata yang menatap mereka berdua. Menolehkan kepalanya Devina menatap Ziko yang tersenyum manis membuat Devina ikut membentuk sebuah senyuman pula.

Sebagai suami Ziko bersumpah tidak akan pernah menyakiti Devina dan akan akan terus menjaganya.

Sebagai seorang istri Devina bersumpah akan belajar untuk menjadi wanita yang lebih dewasa dan penuh pengertian.

¤¤¤

Satu per satu tamu undangan datang dan memberikan ucapan selamat pada Ziko juga Devina tak lupa mereka juga memberikan do'a dan harapan untuk pernikahan keduanya. Senyuman tidak pernah luntur dari wajah keduanya dan Ziko tidak pernah sekalipun absen untuk tidak menatap wajah Devina meski hanya sesaat.

Keinginan Ziko untuk menikahi Devina sudah tercapai dan sekarang dia akan menjalani kewajibannya sebagai seorang suami, menjaga serta membahagiakan Devina. Rasanya benar-benar membahagiakan bisa memiliki Devina sebagai istrinya dan melingkarkan cincin pernikagan di jari manisnya.

Tidur dengan memeluk Devina, makan bersama Devina, bangun dengan melihat wajah Devina dan bisa tinggal satu rumah bahkan satu kamar dengan Devina.

Keduanya juga memiliki kesepakatan untuk tidak memiliki anak sebelum lulus kuliah, tapi semisal memang keduanya diberikan anugra itu mereka akan menerimanya dengan senang hati.

"Aduhh pengantin baruuu"

Keduanya melihat ke arah suara itu berasal dan melihat ketiga sahabat baik Devina serta Gio yang datang sambil menatap mereka dengan menggoda.

"Vina hati-hati nanti malem lo diterkam." Kata Gio membuat Ziko memukul lengannya cukup kuat

"Ya ampun Vin cantik banget sih sinii peluk aku duluuu." Kata Mona sambil berlari kecil pada Devina dan memeluknya

"Mona juga cantik." Kata Devina

Cukup lama berpelukan Mona melepaskannya dan bergantian dengan Cessa juga Nayla.

"Ih sumpah Vina cantik banget pakai gaun gitu mana pakai make up." Kata Cessa

"Hehe makasih"

"Ziko awas ya! Awas aja kalau lo sampai berani nyakitin Devina! Lo bakal bener-bener gue hajar." Kata Mona galak

"Bahagiain terus Vina." Kata Nayla

"Memang siapa yang mau nyakitin dia? Gue gak mungkin nyakitin dia, tapi gue bakal bahagiain dia dan sayangin dia." Kata Ziko dengan penuh keseriusan

Mendengar hal itu Devina tersenyum senang sambil menatap kekasihnya dengan penuh cinta.

"Aduh Vin padahal lo natap Ziko, tapi gue yang baper." Kata Gio membuat Devina tertawa kecil mendengarnya

"Makanya Gio cari pacar tuh Cessa masih jomblo." Kata Devina

"Heh apaan?! Ogah gue sama Gio!" Kata Cessa

"Lo fikir gue mau sama lo hah?!" Tanya Gio sambil menatapnya dengan sengit

"Ih awas jodoh lo." Kekeh Devina

"Vinn"

"Iya iya ihh galak." Kata Devina ketika Cessa melotot ke arahnya

"Pokoknya selamat deh untuk kalian berdua, jangan sering berantem ya? Cepet kasih gue sama yang lainnya keponakan." Kata Nayla membuat pipi Devina merona ketika mendengarnya

"Naylaaa"

Devina mengatakannya sambil merengek pelan membuat mereka tertawa melihatnya, tapi seolah belum cukup Mona malah mengatakan hal yang membuat Devina sangat malu hingga kupingnya ikut memerah.

"Kan nanti malam langsung proses Vin"

"Mon udah ah jangan digangguin." Kata Ziko ketika melihat istrinya yang terlihat malu

"Iya Mona mah jahat." Kata Devina pelan

Tertawa kecil Mona mendekat dan memeluk Devina lagi.

"Iya iya maaf"

Setelah merasa kalau ada tamu undangan lainnya yang ingin menghampiri Ziko dan Devina mereka turun dan pergi untuk menikmati hidangan.

Meninggalkan Ziko dan Devina bersama di atas pelaminan.

¤¤¤

Resepsi pernikahan telah selesai dilakukan sekarang keduanya berada di rumah orang tua Devina dan baru pergi ke rumah Ziko satu minggu setelahmya. Sempat terbesit rasa tidak rela dihati Devina untuk pergi meninggalkan orang tua serta kembarannya, tapi dia harus karena menerima Ziko sebagai suaminya berarti dia harus ikut kemana suaminya akan membawa dia pergi.

Mereka akan tinggal bersama orang tua Ziko juga nantinya karena Ziko anak satu-satunya maka orang tuanya tidak mengizinkan dia untuk pindah karena rumah itu akan menjadi milik Ziko nantinya. Rangkaian acara pernikahan sejak pagi hingga sore membuat Devina cukup merasakan lelah dan pegal karena tamu yang tidak kunjung berhenti datang.

Sekarang Devina sangat ingin beristirahat, tapi jantungnya juga berdebar sangat cepat karena ini malam pertama Devina sebagai seorang istri. Sejak tadi Devina yang baru saja selesai mengganti gaun pengantinnya dengan piyama tidurnya berdiam diri dibalik pintu kamar mandi.

Bingung serta malu bercampur jadi satu Devina ingin keluar, tapi dia takut bertemu dengan Ziko.

Astaga, dia harus bagaimana?!

"Vina?"

Suara itu semakin membuat jantung Devina berdebar dengan sangat cepat.

"Em iya"

"Kamu gak papa kan?" Tanya Ziko dari balik pintu

"Enggak... enggak Vina baik-baik aja." Kata Devina

"Kamu belum selesai?" Tanya Ziko lagi

"Iya udah." Kata Devina

"Kenapa belum keluar? Apa pintunya tidak bisa dibuka?" Tanya Ziko

"Enggak... ini ini mau keluar." Kata Devina dengan cepat

Menarik knop pintu kamar mandi Devina keluar dan langsung berhadapan dengan Ziko hingga membuat dia memundurkan langkahnya ke belakang.

"Em Ziko mau mandi ya?" Tanya Devina pelan

Dia bahkan tidak berani menatap mata Ziko.

"Iya, kamu kenapa nunduk gitu?" Tanya Ziko bingung

"Enggak papa"

Menatap Devina dengan alis bertaut Ziko mengangkat wajah istrinya dan melihat Devina yang wajahnya memerah.

"Vina maluu." Cicit Devina

Mendengar hal itu Ziko tertawa belum tepat satu hari, tapi Ziko sudah merasa sebahagia ini bisa menjadi suami Devina.

"Kenapa malu?" Tanya Ziko dengan penuh kelembutan

"Em malu pokoknya." Kata Devina

Menggelengkan kepalanya Ziko menarik lengan Devina hingga membuat Devina kini berhadapan dengannya dan hal itu semakin membuat wajah Devina memerah.

"Ziko mau ngapain?" Tanya Devina

"Hm gak ada." Kata Ziko sambil mengusap wajah Devina dengan sayang

"Vina malu, kenapa Ziko malah deket-deket?" Tanya Devina

"Masa jauh-jauhan kita kan udah nikah gak bakal ada yang larang." Kata Ziko

"Tapi, Vina nya malu." Kata Devina dengan wajah lugunya

Ziko tersenyum lalu membawa tangan Devina ke kemeja putih yang belum sempat dia lepaskan membuat jantung Devina semakin tidak bisa dikontrol.

Apalagi ketika Ziko mengatakan sesuatu dengan santainya.

"Bukaiin"

"Apa?"

"Bukaiin kancing kemeja aku"

"Em kenapa Vina?"

"Gak ada alasan cuman mau kamu bukaiin kancing kemeja aku aja." Kata Ziko

Devina menatapnya cukup lama sebelum akhirnya tangan Devina beregrak pelan. Sambil menatap Ziko dibukanya satu kancing teratas, dia mau pingsan saja rasanya.

Jeda cukup lama sebelum Devina membuka kancing selanjutnya gerakannya perlahan, tapi Ziko suka melihat Devina yang terlihat sangat gugup.

Satu per satu kancing itu sudah dibuka oleh Devina hingga sampai dikancing terakhir dia menatap Ziko yang tersenyum lalu melepaskan kemeja itu dihadapannya. Tubuh Devina membeku melihat Ziko yang tidak memakai baju dan dia dapat melihat tubuh kekar pria itu, pasti rajin berolahraga.

"Ziko"

"Hmm"

Devina menatapnya cukup lama, dia seolah ragu untuk bertanya, tapi pada akhirnya pertanyaan itu tetap dia ajukan juga.

Pertanyaan yang membuat Ziko ikut terdiam dan menatap Devina dengan wajah tak percaya.

"Vina mau di unboxing ya?"

Cukup lama Ziko diam dan mencerna pertanyaan itu sebelum akhirnya dia tertawa karena merasa lucu.

"Kok ketawa?" Tanya Devina

"Kamu kenapa nanya gitu hm?" Tanya Devano

"Vina cuman mau nanya aja." Kata Devina pelan

"Siapa yang kasih tau kamu kata itu?" Tanya Ziko lagi

"Mona dia bilang gitu terus katanya kalau Vina udah nikah nanti di unboxing, memang iya?" Tanya Devina sambil menatapnya dengan lugu

"Not here honey"

"Kenapa?" Tanya Devina

Dia juga tidak tau kenapa bisa mengajukan pertanyaan itu pada suaminya.

"Kamu mau sekarang?" Tanya Ziko

"Memang unboxing itu apa?" Tanya Devina lagi

Ziko tersenyum lalu mendekatkan wajahnya dan berbisik pelan.

"Maksudnya malam pertama sayang, kamu mau sekarang?"

Pertanyaan Ziko itu membuat Devina merengek dan memukul lengannya cukup kuat.

"Zikooo"

Ziko tertawa lalu menarik pinggang Devina untuk mendekat hingga kini mereka benar-benar dekat.

"Mungkin hanya sebuah ciuman"

Tepat setelah mengatakan hal itu Ziko menciumnya hingga membuat Devina memejamkan matanya. Tangan Devina bersentuhan dengan dada bidang Ziko yang tidak terutupi apapun.

Jika biasanya Ziko menciumnya sesaat lalu menjauhkan wajahnya kini tidak.

Ziko tidak menjauhkan wajahnya dia malah bergerak pelan di atas bibir istrinya memberikan sensasi yang tidak pernah Devina rasakan.

Cukup lama hingga suara ketukan membuat Devina refleks mendorong tubuh suaminya agar menjauh.

"Sayang makan malam dulu ajak suaminya"

Mendengar kata suami membuat jantung Devina berdebar tidak karuan.

Menatap suaminya yang masih belum menjauh Devina menggigit bibir bawahnya pelan lalu mendorong tubuh Ziko menjauh.

"Cepetan Ziko mandi kita mau makan malam"

¤¤¤

Perdana Istri Manja Ziko yang selalu ditunggu penggemar Vina-Ziko💞

Terpopuler

Comments

Nouna Chaca

Nouna Chaca

vina... /Smile//Smile//Smile/

2024-10-02

0

Amin_Rosyid

Amin_Rosyid

elehh mau unboxing ternyata blm ngerti unboxing itu apa 🤣🤣🤣

2022-03-02

0

🐷🅱🅰🅱🆈𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻

🐷🅱🅰🅱🆈𝗡𝗢𝗟ՇɧeeՐՏ🍻

Devina gemesin bner dh.. pantes Ziko gk tahan pen cpt menikahinya..

2022-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pernikahan
2 Meninggalkan Rumah
3 Pengantin Baru
4 Perkara Sarapan
5 Si Manja
6 Si Kecil Darren
7 Terlalu Polos
8 Suami Nakal
9 Suamiku Sayang
10 Ciuman Devina
11 Datang Bulan
12 Cowok Ganjen
13 Masih Cemburu
14 Tante Nadya
15 Ajakan Devina
16 Devina Nakal
17 Aku Suka
18 Hilang
19 Ketemu
20 Si Manja Devina
21 Penggoda
22 Berbaikan
23 Devina yang Nakal
24 Gemas
25 Darren Lagi
26 Dalam Pelukan
27 Kuliah Lagi
28 Si Galak
29 Nakal Lagi
30 Percakapan Manis
31 Cemburu Terus
32 Si Manja
33 Masih Cemburu
34 Raga
35 Curhat
36 Marah
37 Takut Kehilangan
38 Peringatan
39 Posesif
40 Percakapan Tentang Dulu
41 Cemburu
42 Sahabat Lama Ziko
43 Rumah
44 Milik Devina!
45 Malam Panjang
46 Gelisah
47 Ice Cream
48 Cafe
49 Panggilan Sayang
50 Tertunda
51 Si Overthinking
52 Aku Mau
53 Film
54 Daddy
55 Devina Marah
56 Cemburu
57 Mona
58 Si Cantik
59 Bermain Gitar
60 Raga
61 Ziko Marah
62 Maaf
63 Daddy
64 Devina
65 Baikan
66 Taman
67 Hujan
68 Hadiah
69 Devano
70 Pulang
71 Cemas
72 Pelukan
73 Kesal
74 Ziko
75 Darren
76 Memasak
77 Villa
78 Mommy
79 Daddy
80 Malam
81 Pulang
82 Undangan Devano
83 Darren Lagi
84 Sakit
85 Keputusan Salah
86 Satu Malam
87 Lelah
88 Ziko
89 Devano
90 Pernikahan Devano
91 Kesal
92 Pengganggu
93 Ayo Main Ziko!
94 Dalam Buku
95 Kamar Tamu
96 Buku Harian
97 Kecupan
98 Waktu Berlalu
99 Lapar
100 Sensitif
101 Apa Mungkin?
102 Dokter
103 Pregnant
104 Tidur
105 Kabar Baik
106 Sensitif
107 Morning Sickness
108 Mau Cium
109 Rindu Devano
110 Suamiku Sayang
111 Bumil
112 Makan Ziko
113 Sayang Ziko Selamanya
114 Devina
115 Papi Ziko
116 Cessa dan Alex
117 Hujan
118 Ibu Hamil Nakal
119 Peluk Devina
120 Mona dan Gio
121 Dua Ibu Hamil
122 Nyaris Jantungan
123 Daddy
124 Bobok
125 Bunga
126 Papi
127 Tanpa Ziko
128 Kangen Ziko
129 Ziko Pulang
130 Kantor Papa
131 Alana
132 Bayi
133 Rumah Mona
134 Mall
135 Masa Lalu
136 Kelakuan Bumil
137 Istri Kesayangan Ziko
138 Bocil Ziko
139 Vina Suka
140 Mommy
141 Sembilan Bulan
142 Semakin Dekat
143 Jatuh
144 Wake up
145 Our Baby
146 Mami dan Papi
147 Bocil Ziko
148 Arthan
149 Rindu
150 Papi Ziko
151 Rumah Mona
152 Happy Wedding
153 Twins
154 Sudah Lama
155 Ami
156 Ardhan
157 Arthan
158 Menangis
159 Arthan dan Nadhin
160 Si Jahil Arthan
161 Beranjak Besar
162 ...
163 Manja
164 Ribut Terus
165 Ziko
166 Luka
167 Dua Kepribadian
168 Zombie dan Nenek Lampir
169 Si Cerewet
170 Menjaga anak-anak
171 Ribut lagi
172 Pasar Malam
173 Twins
174 Jahil
175 Another Baby
176 Mami Maaf
177 Pregnant
178 Devina dan Ziko
179 Si Kembar Yang Menggemaskan
180 Maafin Arthan
181 Jangan Takut
182 Mainan Baru
183 Cerita Baru!!
184 Si Kembar
185 ENDING
186 Arthan Dan Ardhan
Episodes

Updated 186 Episodes

1
Pernikahan
2
Meninggalkan Rumah
3
Pengantin Baru
4
Perkara Sarapan
5
Si Manja
6
Si Kecil Darren
7
Terlalu Polos
8
Suami Nakal
9
Suamiku Sayang
10
Ciuman Devina
11
Datang Bulan
12
Cowok Ganjen
13
Masih Cemburu
14
Tante Nadya
15
Ajakan Devina
16
Devina Nakal
17
Aku Suka
18
Hilang
19
Ketemu
20
Si Manja Devina
21
Penggoda
22
Berbaikan
23
Devina yang Nakal
24
Gemas
25
Darren Lagi
26
Dalam Pelukan
27
Kuliah Lagi
28
Si Galak
29
Nakal Lagi
30
Percakapan Manis
31
Cemburu Terus
32
Si Manja
33
Masih Cemburu
34
Raga
35
Curhat
36
Marah
37
Takut Kehilangan
38
Peringatan
39
Posesif
40
Percakapan Tentang Dulu
41
Cemburu
42
Sahabat Lama Ziko
43
Rumah
44
Milik Devina!
45
Malam Panjang
46
Gelisah
47
Ice Cream
48
Cafe
49
Panggilan Sayang
50
Tertunda
51
Si Overthinking
52
Aku Mau
53
Film
54
Daddy
55
Devina Marah
56
Cemburu
57
Mona
58
Si Cantik
59
Bermain Gitar
60
Raga
61
Ziko Marah
62
Maaf
63
Daddy
64
Devina
65
Baikan
66
Taman
67
Hujan
68
Hadiah
69
Devano
70
Pulang
71
Cemas
72
Pelukan
73
Kesal
74
Ziko
75
Darren
76
Memasak
77
Villa
78
Mommy
79
Daddy
80
Malam
81
Pulang
82
Undangan Devano
83
Darren Lagi
84
Sakit
85
Keputusan Salah
86
Satu Malam
87
Lelah
88
Ziko
89
Devano
90
Pernikahan Devano
91
Kesal
92
Pengganggu
93
Ayo Main Ziko!
94
Dalam Buku
95
Kamar Tamu
96
Buku Harian
97
Kecupan
98
Waktu Berlalu
99
Lapar
100
Sensitif
101
Apa Mungkin?
102
Dokter
103
Pregnant
104
Tidur
105
Kabar Baik
106
Sensitif
107
Morning Sickness
108
Mau Cium
109
Rindu Devano
110
Suamiku Sayang
111
Bumil
112
Makan Ziko
113
Sayang Ziko Selamanya
114
Devina
115
Papi Ziko
116
Cessa dan Alex
117
Hujan
118
Ibu Hamil Nakal
119
Peluk Devina
120
Mona dan Gio
121
Dua Ibu Hamil
122
Nyaris Jantungan
123
Daddy
124
Bobok
125
Bunga
126
Papi
127
Tanpa Ziko
128
Kangen Ziko
129
Ziko Pulang
130
Kantor Papa
131
Alana
132
Bayi
133
Rumah Mona
134
Mall
135
Masa Lalu
136
Kelakuan Bumil
137
Istri Kesayangan Ziko
138
Bocil Ziko
139
Vina Suka
140
Mommy
141
Sembilan Bulan
142
Semakin Dekat
143
Jatuh
144
Wake up
145
Our Baby
146
Mami dan Papi
147
Bocil Ziko
148
Arthan
149
Rindu
150
Papi Ziko
151
Rumah Mona
152
Happy Wedding
153
Twins
154
Sudah Lama
155
Ami
156
Ardhan
157
Arthan
158
Menangis
159
Arthan dan Nadhin
160
Si Jahil Arthan
161
Beranjak Besar
162
...
163
Manja
164
Ribut Terus
165
Ziko
166
Luka
167
Dua Kepribadian
168
Zombie dan Nenek Lampir
169
Si Cerewet
170
Menjaga anak-anak
171
Ribut lagi
172
Pasar Malam
173
Twins
174
Jahil
175
Another Baby
176
Mami Maaf
177
Pregnant
178
Devina dan Ziko
179
Si Kembar Yang Menggemaskan
180
Maafin Arthan
181
Jangan Takut
182
Mainan Baru
183
Cerita Baru!!
184
Si Kembar
185
ENDING
186
Arthan Dan Ardhan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!