Ada apa dengan Jessy (sudah revisi)

__Sudut hati di terkam cemburu, tamparan realita menyapa, menyadarkan aku bukan siapa-siapa__

Jessy melangkahkan kakinya dengan berat hati, seolah tak rela melihat kebersamaan Kevin dan Aisyah. sengaja dia tidak memesan taksi dan milih untuk berjalan di bawah matahari yang tidak terik, mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Ingin sekali ia mengadu ke dalam pelukan Mamanya, tapi sayang pagi tadi mamanya sudah kembali ke Surabaya meninggalkan anak gadis yang sekarang sedang terombang-ambing dalam lautan cinta.

Drrrt... Drrrt...

Jessy meraih ponselnya yang bergetar di dalam saku.

"Jeje kenapa naik taksi, harusnya tadi bareng aja, kan sekalian les." Kutipan pesan dari Kevin.

Ah... Jessy benar-benar tidak mau mengingat hal itu.

Dengan langka gontai Jessy masuk ke dalam rumahnya yang sunyi, dan menghempaskan tubuhnya di sofa. mencoba memejamkan mata, tapi gagal. Entah kenapa dia kesal sekali hari ini.

Tok..tok..tok

Pintu di ketuk dengan keras dari luar.

"Siapa si? atau jangan-jangan..." Jessy cepat-cepat berjalan membuka pintu. berharap itu adalah Kevin.

Jessy terbelalak saat tau yang datang bukan Kevin, tapi Mey dan Rose.

"Lu kira kita pak Kevin ya Jess," cetus Rose langsung nyelonong masuk.

Jessy bergeming, tak menghiraukan kedua sahabatnya. Hari ini dia benar-benar malas.

Kini Mey yang mendekat."Jess, lu gak papa?"

Lagi-lagi Jessy hanya menjawab dengan anggukan, entah kenapa gadis ini.

"Muka lo kok kusut banget si, udah gitu dekil lagi!" sungut Rose.

"Gue tadi pulangnya jalan kaki," jawab Jessy singkat.

"Mending sekarang lo ganti baju, cuci muka biar cantik." Mey mendorong Jessy masuk ke dalam kamarnya.

Rose dan Mey kemudian saling bertatapan dan tersenyum penuh arti. Tak lama kemudian suara pintu kembali di ketuk.

Tok..tok..tok

Jessy melotot dan menunjuk mereka satu persatu. "arrg!! ngundang siapa lagi si lu pada? Buset demen banget bikin gue sebel."

Jessy memutar tubuhnya dan melangkah untuk membuka pintu depan dengan penuh hentakan, hari ini mood nya benar-benar kacau.

"Siapa si gang-" ucap Jessy tertahan saat tau yang di depannya saat ini adalah.

"Eh Nata hehe," sambungnya, sambil bergelayut di pintu.

"Jadi gue ganggu nih?" Tanya Nata sambil menaikan sebelah alisnya.

"Ya enggak dong, yuk masuk?"

"Enggak deh, gue cuma mau ajak lu ke mekdi, mau gak?"

Jessy mengangguk cepat. "Mau, tapi mereka gak usah di ajak ya, rese kalau ada mereka," bisiknya.

"Haha oke, nanti kita bungkusin aja buat mereka."

"Ya udah tunggu bentar ya, gue ganti baju dulu."

Dengan cepat Jessy masuk dan mengganti pakaiannya, dia sampai lupa untuk mempersilahkan Nata masuk.

Jessy keluar dengan pakaian yang sudah rapi dan wajah polos natural dengan bedak tipis dan lipteen di bibirnya.

Langkah Jessy tiba-tiba di tarik oleh Rose.

"Dasar giliran enak aja kita gak di ajak." Pekiknya.

"Gue gak mau tau ya Jess, kita juga harus dapet jatah, awas aja," sambung Mey.

"Bodo amat, udah lepas gue mau jalan." ejek Jessy sambil menjulurkan lidah.

***

Nata menghentikan mobil di depan restoran cepat saji, kemudian memesan makanan, sedangkan Jessy, gadis itu sudah menunggu di luar ruangan, karena memilih smoking area.

Tak lama kemudian Nata datang dengan membawa senampan penuh. keduanya pun segera menikmati makanannya, tanpa jaim sedikit pun. Saat tengah asik menikmati kentang gorengnya, Jessy menangkap sosok yang tak asing. Di dalam sana Jessy melihat Kevin dan Aisyah yang sedang asik berbincang dan menikmati makanannya.

Dadanya mendadak sesak seperti terhimpit sesuatu. "Nat, gue ke toilet bentar ya." pria itu hanya mengangguk.

Jessy berjalan masuk ke dalam, dan menghampiri Kevin yang sedang asik berdua dengan Aisyah.

"Eh ada Pak Kevin sama Bu Aisyah juga," sapa Jessy saat melewati keduanya.

"Loh kamu ngapain disini Je?" tanya Kevin.

"Ya makan dong Pak, masa mau renang hehe, Bapak gak lucu deh."

"Saya kan emang lagi gak ngelawak Je," ucap Kevin dingin.

Gak bisa banget sih di ajak becanda!

"Emm saya ke toilet dulu ya, permisi," ucapnya sambil berlalu.

Jessy terus menggerutu di dalam toilet. "aneh kok gue jadi sebel sih, ya kali gue suka sama Pak Kevin."

Jessy mencebik kesal dan keluar dengan cepat dari toilet hingga tanpa sengaja dia menabrak dada bidang milik seseorang, Jessy mendongak melihat siapa orang yang sudah menghalangi jalannya.

"Loh Bapak ngikutin saya ya?" cetusnya saat tau itu adalah Kevin.

"Kamu ngapain disini?" tanya Kevin dengan sorot mata tajam.

"Nanya lagi, saya lagi makan disini Pak." Jessy mengerucutkan bibirnya.

"Nah itu kok sama cowok?" selidik Kevin.

"Bebas dong Pak, itu teman saya, dia yang traktir saya."

Kevin mengetuk-ngetukkan telunjuknya di dagu mencoba mencerna ucapan Jessy.

"Hmm tadi si niatnya saya mau ajak kamu makan disini juga, tapi tiba-tiba kamu pulang naik taksi, sebenarnya tadi gapapa loh sekalian bareng sama Bu Aisyah."

Jessy mendengus kesal. "Saya kan gak mau ganggu orang pacaran."

"Saya gak pacaran kok, kamu tuh yang pacaran, bukannya les malah kencan."

"Lah saya juga gak pacaran Pak. gimana mau les coba, gurunya aja lagi di mekdi," sungut Jessy.

Kevin melipat bibirnya mencoba menahan tawa yang sedikit lagi akan meledak. Kemudian menarik nafas lalu membuangnya.

"Kenapa Pak? Bener kan yang saya bilang?" tanya Jessy, terkesan seperti meledek.

"Kenapa kamu senyam-senyum gitu, ngeledek saya kamu?"

Jessy masih tersenyum menampakkan giginya yang putih."enggak kok Pak."

"Saya colok nanti lesung pipi kamu," ucap Kevin geram.

"Ups jangan dong Pak," tawa Jessy pecah.

"Oke setelah ini saya langsung ke rumah kamu."

"Siap Pak, saya duluan ya, kasian pacar saya nunggu."

"Loh tadi katanya bukan pacar?" Tanya Kevin menautkan alisnya.

"Eh temen saya maksudnya Pak. Permisi ya Pak." Ucapnya lagi dengan bibir yang terus melengkung.

Kevin menggeleng melihat kelakuan muridnya yang selalu berhasil membuat sikap dinginnya sedikit mencair.

***

Jessy kembali menghampiri Nata, buru-buru menghabiskan makanannya, kemudian langsung pulang.

"Nata maaf banget ya, gue hari ini harus les, jadi gak bisa lama-lama." rengek Jessy dengan nada yang di buat-buat.

"Iya Jessy, gapapa lain kali jalan lagi ya?" Nata melirik sekilas ke arah Jessy kemudian tersenyum simpul.

"Oke deh." Nata baik juga tampan, tapi entah kenapa Jessy biasa saja kalau di dekat cowok itu. batinnya.

Jessy keluar dari mobil Nata, dan melambaikan tangannya hingga mobil itu hilang dari pandangan.

gadis itu berlari kecil untuk memasuki rumahnya.

"Jessy kok lu ada disini?" Jessy sedikit tersentak saat suara Mey tiba-tiba mengagetkannya.

Jessy memutar bola matanya dengan malas. "Terus masalah nya dimana? Ini kan rumah gue," ucap Jessy sambil berkacak pinggang.

"Maksud gue, kenapa cepet banget, gue pikir bakal ada kencan gitu."

"Gue mau les sama Pak Kevin sekarang, nih buat lu berdua, makan jangan ngebacot mulu."

"Terus mana Pak Kevin nya?" Sambung Rose.

"Ntar lagi juga datang kok," jawabnya. Di susul dengan suara ketukan pintu dari luar.

panjang umur.

"Masuk aja Pak," teriak Jessy.

Kevin muncul dari balik pintu di sambut dengan senyum hangat dari Jessy, Kevin terlihat sedikit berantakan dengan kemeja putih yang sama saat tadi di sekolah, tapi tidak mengurangi ke tampanannya.

"Ada Meylani sama Rose juga, kalian mau ikut les gak?" tanya Kevin lalu duduk di sebrang mereka.

"Enggak Pak, kita cuma main aja kok," jawab Mey dengan mulut penuh makanan.

"Kita ke kamar Jessy dulu ya Pak," sambung Rose sambil berlalu menuju kamar dan di ikuti oleh Mey.

"Awas aja ya kalau kamar gue banyak semutnya," teriak Jessy yang tak di hiraukan oleh keduanya.

Jessy pun segera mengambil alat tulisnya dan mulai mencatat dan mengerjakan soal demi soal yang Kevin berikan, kini setiap hari Kevin menjadi guru Les Private untuk Jessy, karena ujian kelulusan sekolah sudah sangat dekat.

"Je, kamu rencana mau ambil kuliah jurusan apa?" Tanya Kevin saat Jessy sedang fokus mengerjakan soal.

"Kedokteran Pak, kayak Mama saya."

"Mama kamu masih kuliah?" Tanyanya lagi.

Jessy kemudian menaruh pulpen yang ada di tangannya. "tck, maksudnya biar bisa jadi dokter kayak Mama saya Pak."

"Oh ngomong dong!"

Jessy membuang nafas dengan kasar. "nih Pak saya udah selesai." Ganteng-ganteng ngeselin juga. pikirnya.

"Saya bawa dulu ya Je, saya ada acara malam ini, takut gak keburu." Ujar Kevin sambil melirik arlogi di tangannya.

"Jalan sekarang Pak?"

"Enggak Je, pulang dulu."

"Oke Pak, take care ya," ucap Jessy dengan senyum melengkung sempurna.

Kevin yang tak tahan melihat lesung pipi milik Jessy, lantas masukan telunjuknya ke lesung pipi gadis itu.

"Ish Bapak rese!"

Kevin terkekeh sambil melambaikan tangan dan hilang di balik pintu.

Jessy senang mendapat perlakuan seperti itu dari Kevin, eh mikirin apa sih Jess. gadis itu memukul pelan kepalanya sendiri.

❤️ kira-kira Pak Kevin ada acara sama siapa ya?? ❤️ Jangan lupa tinggalkan jejak ya kak

Terpopuler

Comments

mongky buruk rupa

mongky buruk rupa

Aisyah g bner kyk e hahahaa

2021-04-01

0

malirisia

malirisia

bingung ni pak kepin

2021-03-05

1

Sutiah

Sutiah

kyakny pak Kevin galau nih mau pilih siapa😁

2021-02-23

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!