Pagi ini suasana kantin sangat riuh dengan candaan para siswa-siswi. Ada sosok yang membuat Jessy tak bisa mengalihkan pandangannya. Kevin dan Aisyah nampak sedang berbincang di depan sana, sempat terbesit rasa kecewa di hati Jessy. tapi segera di tepis.
Gak boleh Jess, gak boleh!!!
"Jess lu liatin apaan si?" Sahut Rose mengikuti sorot mata Jessy.
Jessy menarik tubuh Rose untuk menghilangkan rasa penasaran gadis itu. "Pak Kevin lagi pdkt sama Bu Aisyah."
"Lu cemburu Jess?" Sambung Mey sedikit berteriak.
"Jangan teriak-teriak bisa gak?" Jessy melolot ke arah Mey.
"Gak bisa dan gak akan pernah bisa!" tekan Mey.
"Heh, dasar tukang rumpi!"
"Suka-suka gue!" cetus Mey.
Mereka bertiga kemudian berjalan di koridor sekolah dan melewati Kevin yang masih asik berbincang dengan Aisyah, seolah tak sadar kalau bel tanda masuk sudah berbunyi.
"Pak udah bel tuh," cetus Jessy, di balas dengan tatapan tajam dari Kevin.
Jessy terus saja menggerutu sepanjang jalan.
***
Setelah hampir 3 jam bergelut dengan pelajaran di dalam kelas, tiba waktunya jam istirahat sekolah, kalau biasanya Kevin akan langsung keluar dari kelas, kali ini tidak. Kevin nampaknya masih sibuk dengan laptop di hadapannya.
Jessy berjalan mendekati meja guru. "Tumben Pak gak ke kantor?" tanya Jessy sambil melirik ke laptop Kevin.
"Yee pantes aja asik banget, ternyata lagi kepoin Instagramnya Bu Aisyah," goda Jessy sambil menatap ke Rose dan Mey.
Kevin melirik tajam ke arah Jessy dan langsung menutup Laptopnya dengan cepat. karena merasa terusik dengan kehadiran Jessy, Kevin buru-buru mengemasi laptopnya.
Jessy menyangga tubuhnya dengan lengan di atas meja. "Bapak naksir ya sama Bu Aisyah."
"Enggak!" jawab Kevin dengan ketus.
"Oh enggak, tapi Bu Aisyah itu masih single loh Pak, saya juga tau di mana rumahnya."
"Bukan urusan saya! permisi."
"Beneran nih Pak?" tanya Jessy lagi sambil membuntuti Kevin di belakang.
"Gak."
"Beneran nih Pak, Pak!" goda Jessy hingga Kevin keluar dari kelasnya. bagus deh kalau emang gak suka. batin Jessy.
"Lo usil banget si Jess, jangan-jangan," ucap Rose dengan ekspresi pura-pura terkejut.
"Apa lo pikir gue suka gitu sama Pak Kevin?" bentak Jessy.
"Eh padahal gue gak mau ngomong gitu loh, ehem ehem." goda keduanya sambil cekikikan.
"lo berdua rese banget sih!"
"bilang aja suka Jess, pake alesan segala, dasar ganjen," sahut Rio yang sedari tadi juga ada di kelas.
"Apaan si lu, ikut nimbrung aja," jawab Jessy kesal.
"Lagian lu ganjen amat Jess, mentang-mentang cantik," celetuk Rio yang sekarang sudah ada di depan Jessy.
"Bebas dong, mending gue belagu tapi cantik! Udah yuk gaes cabut, Rio gak asik!"
Jessy menarik paksa lengan Mey dan Rose untuk menuju ke kantin.
"Yee gitu aja ngambek hahaha."
"Bodo!"
***
Hari kedua Kevin menjadi guru les privat Jessy.
Kevin sekarang sedang bersiap untuk menuju rumah Jessy, sempat terpikir tentang omongan Jessy di kelas tadi.
"Boleh deh nanti sekalian minta alamat rumah Aisyah ke Jessy," gumam Kevin.
Kevin segera keluar dari apartemennya dan dan melaju mobilnya kerumah Jessy.
Sepanjang jalan, Kevin benar-benar tidak fokus karena terus teringat senyum Aisyah yang sangat damai, seorang guru muda yang cantik, pintar dan santun. ah benar-benar calon istri idaman. batin Kevin.
***
Di rumah Jessy.
"Loh Mama kok udah packing sih?" tanya Jessy saat memasuki kamar mamanya.
"Iya sayang, Mama harus balik ke Surabaya besok."
Jessy bergelayut manja di lengan mamanya. "Ahh bentar banget si Ma," rengeknya.
Greasya menatap sendu wajah cantik putrinya. "Jangan sedih dong, bentar lagi kan kamu lulus dan bakal kuliah di Surabaya, jadi bisa bareng lagi deh." rayunya sambil mengecup kening Jessy.
Tin.. Tin.. Tin..
suara klakson mobil berbunyi tepat di depan rumah Jessy.
"Eh itu Pak Kevin datang Jess," ucap mama antusias.
"Ya udah Ma, Jessy ke depan dulu ya." Jessy tak kalah antusias.
Jessy berjalan ke depan untuk membuka pintu Kevin. begitu pintu terbuka.
hemmmm!!!! Jessy menghirup dalam aroma parfum Kevin yang sangat maskulin. wangi banget sih!
"Kenapa ngelamun?" tanya Kevin menatap aneh gadis itu.
Jessy tersenyum kuda. "Masuk Pak."
gadis itu berjalan lebih dulu di depan Kevin.
"Jess, Jessy," panggilnya di Kevin dari belakang.
Jessy berbalik. "Hmm." dan menjawab dengan ekspresi wajah seimut mungkin.
"Kamu beneran tau rumah Bu Aisyah?"
"Hmm." kirain beneran gak suka sama Bu Aisyah, eh ternyata. batin Jessy.
"Jess serius dong," ucap Kevin lagi sambil menggoyangkan lengan Jessy.
Jessy menatap tajam ke arah Kevin, tanpa sengaja tatapan keduanya saling bertemu.
"Tadi di sekolah katanya gak mau!" ketus Jessy sambil mengalihkan pandangan kemana-mana asal bukan ke arah Kevin. emang Bu Aisyah cantik banget ya sampek Pak Kevin suka. pikir Jessy.
"Ya tadikan di sekolah malu banyak anak-anak."
Jessy hanya ber-oh-ria.
"Kasih tau saya dong Jess."
"Ada syaratnya Pak," ucapnya sambil menghempaskan tubuhnya di sofa.
"Syarat apa?" tanya Kevin antusias.
Jessy tersenyum licik. "Traktir saya ke mekdi."
"Udah itu doang?"
Jessy mengangguk dengan cepat.
"Ya udah ayo." Kevin setuju.
Keduanya pun menuju ke tempat yang telah di sepakati. tidak lupa sebelumnya sudah pamit ke mama Jessy.
***
Jessy memesan beberapa makanan kemudian membawanya ke meja di dekat jendela.
Saat Jessy tengah asik menikmati burger miliknya, tiba-tiba suara tak asing menyapanya.
"Eh ada Jessy, loh sama Pak Kevin juga ternyata," sapa Rio yang sedang bersama gengnya.
"Dasar genit, bisa-bisanya makan berdua sama gurunya," bisik Rio.
Jessy mendelik, bukan karena ucapan Rio, tapi ia takut kalau Rio akan menyebar gosip di kelas. Mati gue bisa-bisa Rio ngomong yang enggak-enggak di kelas. batin Jessy.
"Emm a-apa si lu, ganggu aja deh orang lagi makan juga, udah sana lu." Jessy salah tingkah kemudian memutuskan untuk memasukan burger sebanyak-banyaknya ke dalam mulutnya hingga penuh.
"Santai aja dong kalau gitu, ya udah Pak kami duluan ya," pamitnya ke Kevin.
"Oke hati-hati ya kalian."
Jessy bungkam dan menyorot tajam kepergian Rio hingga hilang dari pandangannya. Kevin segera menggeser minuman untuk Jessy, karena tau gadis itu seperti kesulitan untuk menelan makanan.
"Pelan-pelan dong makannya," ucap Kevin sedikit ketus.
"Bapak si ngapain ngajak saya ke mekdi yang ini, kan jadi ketemu sama Rio," celetuknya setelah meneguk minumannya.
Kevin mengedikkan bahunya acuh. "Loh kan kamu tadi yang minta ke mekdi, kok jadi saya yang di salahin."
"Ya kan banyak Pak mekdi yang lain, yang disini kan emang deket sama rumahnya Rio."
"Saya kan gak tau dimana rumahnya Rio." Kevin kesal kemudian mengacak rambut Jessy.
"Oh iya saya lupa." Pak Kevin ganteng banget kalau lagi kesel. batin Jessy.
Beberapa saat mereka terdiam untuk menikmati makanannya.
"Setelah ini jangan lupa janjinya loh Jess," ucap Kevin setelah menghabiskan burgernya.
"Janji apa Pak?" ternyata masih inget. sambung Jessy dalam hati.
"Pura-pura lupa lagi, kasih tau saya rumah Bu Aisyah!" Tegasnya.
"Oh itu, entar sekalian pulang ya Pak." males banget sebenarnya, makan udah di lama-lamain juga. batin Jessy sebal.
***
Kevin menghentikan mobilnya di depan Love Florist. kemudian turun bersamaan dengan Jessy.
"Bagusnya saya beliin bunga apa coklat ya Jess?" tanya Kevin saat sudah masuk ke dalam toko itu.
"Coklat aja sih Pak, saya suka coklat," pancing Jessy. kali aja kan di beliin juga.
Kevin melirik sekilas ke arah Jessy. "Buat Bu Aisyah, bukan buat kamu Jess."
Jessy mencebik kesal. "Ya kali aja selera kita sama gitu Pak."
"Bunga aja lah, biar romantis."
Akhirnya Kevin memilih satu bucket mawar merah yang cukup besar, dengan kisaran harga tiga ratus ribu. Memang ya kalau sudah bucin apapun di lakukan.
❤️SUDAH REVISI❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 27 Episodes
Comments
mongky buruk rupa
Hahahahahahah
2021-04-01
0
Risty_Antiq
bawanya martabak manis ajj pak....😂
2021-03-18
0
malirisia
naksir nie
2021-03-05
0