"Ra, tungguin gue..." Viana berlari kecil mengejar Nara yang sudah berada di depannya.
"Hosh... Hosh... Lo cepet banget sih jalannya."
"Lo nya aja yang lemot! Udah yuk, gue mau pulang nih." Nara sudah memakai helmnya dan menyalakan mesin motor, di ikuti anggukan Viana dan ia pun naik di belakang.
Selama di perjalanan, mereka saling diam. Tidak seperti biasanya, yang selalu bercanda ria walau sedang berkendara. Viana tau jika sahabatnya ini sedang tidak baik-baik saja, makanya ia hanya diam saja. Tidak memakan waktu lama, mereka pun telah sampai di rumah kontrakan. Nara mendahului Viana dan dengan kesalnya Nara membanting tasnya ke meja.
"Huft..." Nara menghembuskan nafasnya dengan berat, berusaha menenangkan diri.
"Lo masih inget kejadian itu?" Tanya Viana sambil mendudukan dirinya di samping Nara.
"Gue udah berusaha ngelupain kejadian itu, tapi otak gue terus aja inget sama kejadian sialan itu." Nara menidurkan kepalanya kebelakang punggung sofa dan memejamkan matanya.
"Maafin gue yah... Gara-gara gue, lo jadi ke inget masa lalu itu."
"Itu bukan salah lo Vi... Udah jangan salahin diri lo." Nara memeluk Viana dan membenamkan kepalanya di pundak sahabatnya. Viana mengusap-usap punggung Nara berusaha menenangkannya.
"Seharusnya gue yang minta maaf sama lo Vi. Tadi gue marah-marah gak jelas sama lo." Nara mengeratkan pelukannya, dan ia berusaha menahan air matanya yang sudah menggenang di pelupuk mata.
"Gue ngerti kok Ra kenapa lo kayak gini. Lo harus kuat ya." Ucap Viana yang di balas anggukan oleh Nara.
"Gue ke kamar dulu ya Vi..." Ucap Nara.
"Iya." Jawab Viana mengiyakan
Nara pun pergi ke kamarnya, lalu ia membenamkan kepalanya dan berusaha menahan rasa sesak di dadanya ketika ia mengingat kejadian 5 tahun yang lalu. Yang dimana rasa trauma itu ada di dalam hidupnya di awal kejadian 5 tahun lalu.
......................
Flashback On
5 tahun lalu
Nara waktu itu masih duduk di bangku Smp kelas 9 pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Mungkin waktu itu, ia merasakan cinta pertama pada seorang pria yang menjadi tambatan hatinya saat itu juga. Pertama kali ia melihat Tony sang kapten basket yang banyak sekali di gemari para kaum hawa, dapat menggerakan hatinya yang cuek terhadap apapun.
Nara saat itu, memberanikan dirinya untuk mengutarakan cintanya pada Tony. Tapi apa jawabannya? Tony menolaknya mentah-mentah. Tetapi pada saat itu, Nara tidak menyerah! Ia selalu mendekati Tony bahkan Nara sempat di benci oleh teman-teman perempuannya di sekolah.
Banyak membencinya karna semua orang menganggap Nara seorang perempuan pengemis cinta yang tak tau malu. Beberapa kali Tony menolaknya, tapi Nara tetap bersikeras untuk memenangkan hati Tony. Dan pada akhirnya ketika Nara hampir putus asa, Tony secara tiba-tiba menembaknya di tempat umum. Nara sempat terkejut, bahkan semua orang pun tak kalah terkejutnya.
"Nara, gue tau lo selama ini ngejar-ngejar gue karna lo cintakan sama gue?" Ucap Tony yang waktu itu, ia sedang latihan basket dan tak sengaja melihat Nara duduk di kursi penonton. Tony pun menghampiri Nara dan mengutarakan perasaannya.
"I... Iya..." Gugup Nara yang langsung berdiri. Nara tidak sendiri, ia di temani oleh Viana dan Dion.
"Apa cinta itu masih berlaku sekarang?" Ujar Tony.
"I... Iya..." Nara kini tak bisa mengontrol jantungnya yang sedari tadi berdegub-degub tak karuan.
"Gue terima cinta lo Nara." Lantang Tony membuat para fans nya histeris. Bahkan Viana pun menutup mulutnya tak percaya. Sedangkan Nara, ia merasa jantungnya hampir mau copot, karna tegangan detakkan jantung nya semakin kencang.
"Ma... Maksudnya?" Nara semakin gugup dibuatnya.
"Nara, maukah kamu menjadi pacar ku?" Kini Tony berlutut dihadapan Nara sambil memegang tangannya, membuat Nara merasa melayang-layang di angkasa. Akhirnya, penantiannya selama ini di balas oleh Tony pemilik hatinya saat ini.
"Iya, aku mau." Nara mengangguk cepat, dengan rasa bahagianya. Tony pun memeluk Nara.
"Terimakasih..." Tony memeluknya, tetapi ada hal yang ganjal dengan Tony ketika memeluk Nara. Ya, dia memeluk Nara tetapi ia memperlihatkan senyuman Smriknya yang terlihat menakutkan. Ada arti di balik senyumannya, entah apa itu. Sejak saat itu juga, Nara dan Tony selalu bersama kemanapun mereka pergi.
Mereka menjalankan hubungan yang semestinya orang berpacaran. Banyak yang menilai pasangan itu negatif, ada juga yang menilainya dengan tanggapan positif. Mereka menjalani hubungan selama 3 bulan lamanya. Ketika di Anniversary mereka yang ke-4 bulan, tiba-tiba sebuah kenyataan pahit terkuak oleh Nara.
Dimana waktu itu, Nara mengunjungi rumah Tony karna ingin merayakan anniversary. Tetapi ia menemukan dua sejoli sedang berpelukan dengan mesra di taman belakang rumah Tony. Nara mengira itu hanya kerabatnya Tony saja, tetapi ketika ia mendengar kata-kata yang terlontar oleh dua sejoli itu, hatinya mendadak berhenti dan menahan rasa sakit di ulu hatinya yang paling dalam.
"Sayang... Kapan kamu putusin si Nara?" Ujar perempuan itu sambil memeluk pinggang Tony dari samping.
"Secepatnya sayang..." Jawab Tony membalas pelukan perempuan tersebut.
"Kenapa sih kamu mau jadi pacar tu cewek rese! Bukannya waktu itu kamu menolaknya beberapa kali? Dan kamu bahkan pernah bilang sama aku, kamu itu benci sama Nara?"
"Kamu mau jawabannya?" Ujar Tony. Di balas anggukan oleh perempuan yang masih di pelukannya itu.
"Karna dia hanya sebuah mainan saja untukku! Aku cuman ingin dia menderita. Dengan aku menerima cintanya, dia bisa bahagia sesaat dan setelah itu aku putuskan nanti di acara perpisahan kita di tempat umum. Seru bukan?"
Jleb...
Nara merasakan sesak di dadanya, ketika mendengar kalimat itu air matanya lolos begitu saja tanpa pamit. Ia terdiam sejenak, mengusap air matanya lalu melangkah cepat kearah Tony dan perempuan itu. Amarahnya tak bisa terbendung lagi, perasaan yang selama ini ia yakini tulus kini hanya angan-angan saja.
"Oh... Jadi gitu rupanya!!" Ucap Nara Tegas menahan rasa sakit di hatinya. Dan tentu saja Tony dan perempuan itu terkejut, dan langsung berdiri.
PLAK
"KAMU JAHAT TONY!! KAMU BERANI MEMPERMAINKAN PERASAAN AKU HAH?!!" Nara menampar Tony dengan keras.
"Hahaha... Hahaha... Aku tidak peduli dengan perasaan bodoh mu itu!" Tony menunjuk-nunjuk ke arah Nara.
"Selama ini aku salah menilai mu Tony! Aku... Hiks... Aku mengira, kamu adalah laki-laki baik yang selalu mampu membuat aku tertawa dan bahagia. Tapi... Hiks... KAMU MERUBAH ITU SEMUA!! KENAPA TIDAK DARI AWAL KAMU BILANG KALO KAMU BENCI SAMA AKU TONY!! KENAPA??" Nara tak bisa menahan air matanya lagi. Ia sangat kecewa terhadap laki-laki yang selama ini ia cintai dengan tulus itu.
"ITU SEMUA GARA-GARA LO!! GARA-GARA PERASAAN LO ITU MEMBUAT GUE KEHILANGAN ALINA!!" Teriak Tony.
"Apa?" Nara mengerutkan kedua alisnya, karna bingung mendengar penuturan dari Tony.
.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Aumy Re
mampir baca thor
senangat berkarya 💪
2022-05-07
0
Lady Meilina (Ig:lady_meilina)
smngt kak ❤
2022-02-06
0
triana 13
semangat ya kak
nyicil sampe sini dulu
2021-08-26
0