Bel istirahat pun berbunyi. Semua mahasiswa/i mulai keluar dari kelasnya masing-masing menuju kantin kampus. Begitu juga dengan Nara dan Viana. Mereka membereskan buku-buku mereka ke dalam tas.
"Ra, yuk ke kantin gue udah laper banget nih." Ucap Viana seraya memegang perutnya yang lapar.
"Bentar, gue mau ngambil buku novel gue dulu." Nara pun mengambil buku novelnya di dalam ranselnya.
"Tiada hari tanpa novel." Lirih pelan Viana, yang masih terdengar di telinga Nara.
"Novel nomor satu buat gue... Walaupun udah pernah gue baca, tapi gue gak bosen. Ya, walaupun ada juga sih yang bosen hehee...." Kekehan Nara .
"Hahaha... Lo kan juga manusia biasa Ra, yang mampu merasakan bosan." Timpal Viana.
"Iya, hahaha... Yaudah yuk kita ke kantin." Ajak Nara.
Mereka pun berjalan menuju kantin. Dan mereka kini sudah berada di meja kantin. Keduanya duduk terlebih dahulu. Viana membuka ponselnya, ingin mengupload foto di salah satu sosial medianya. Sedangkan Nara masih tenggelam dalam novelnya. Viana pun menyudahi nya karna laparnya terus mengganggu nya.
"Ra, udah dong baca Novelnya... Ini lo mau pesen apa? Biar gue yang pesenin. Perut gue laper, udah meronta-ronta minta di isi nih." Ujar Viana melihat Nara yang sedari tadi tak henti-hentinya membaca buku novelnya itu. Ia pun sampai bosan melihatnya.
"Hehehe... Sorry-sorry, lagian lagi seru-serunya ini cerita. Perut gue juga sebenernya udah minta di isi. Yaudah, Eumm gue pesen mie ayam sama jus jambu ya Vi. Jangan lupa, sambalnya yang banyak... Banget. Dan gak usah pake kecap oke." Ucap Nara.
"Oke-oke gue juga udah tau lo gak suka kecap dan suka nya yang pedes-pedes. Yaudah, gue pesen makanan nya dulu. Inget juga, lo gak usah sambil ketawa-ketawa baca novelnya. Takut dikira gak waras lagi lo sama orang-orang, kayak tempo hari itu."
Viana mengingat sewaktu Nara tertawa-tawa sembari membaca novelnya di depan umum itu di kira orang gila. Nara jika sudah tertawa akan terbahak-bahak layaknya orang tak waras.
"Hahaha... Lo masih inget aja. Iya-iya gue gak akan ketawa-ketawa lagi kayak waktu itu. Yaudah sana pesen makanannya."
"Iya, gue pesen nih..." Viana pun memesan makanan.
Ketika Nara sedang menunggu Viana memesan makanan sembari membaca buku novelnya, tiba-tiba buku novelnya itu di rebut oleh seseorang.
"APA-APAAN LO!!" Nara pun langsung berdiri dari duduknya. Dan melihat kearah orang yang merebut novelnya.
"Ck... Ini yang di sebut perempuan yang tercantik di kampus ini? Apa nama julukan untuk yang satu ini?" Ujar seorang wanita cantik itu kepada dua temannya serah memegang buku novel Nara yang di rebutnya.
"Kalo dia beautiful monster..." Timpal temannya dengan muka mengejek Nara.
"Pffttt hahaha... Apa? Beautiful monster? Hahha... Alay banget namanya! kalo monster nya baru cocok banget. Hahaha...." Olok wanita itu.
Dengan menahan amarahnya, Nara membalas perkataan para wanita pembuatan onar itu dengan perkataan yang tak kalah tajamnya.
"Apa kita saling kenal? kayaknya enggak deh. Kalo pun temenan, gak selevel buat muka-muka kayak kodok kecebur got kayak kalian!" Sindir pedas Nara.
"LO?!"
"Kalo mau cari ribut, mending kalian pergi ke ruangan MMA aja deh... Gak cocok kalo disini, bikin malu doang!! Bacot aja yang di gedein." Lanjut Nara dengan Senyum kecutnya.
Mendengar perkataan tajam Nara, wanita pembuat onar yang bernama Angel dan dua temannya Tania dan Chika, mereka sangat geram terhadap Nara. Dengan sengaja Angel mendorong Nara keras, sampai-sampai Nara terjungkal kebelakang terbentur meja.
"Aww..." Gaduh Nara kesakitan. Ia merasakan punggung dan bokong nya sakit.
Semua mata yang berada di kantin melihat kearah mereka. Bagaikan pertunjukan gratis yang mereka lihat. Sedangkan Viana masih belum sadar, jika sahabatnya itu terkena masalah. Karena Viana masih sibuk dengan pesanan makanannya itu. Cukup jauh pula dengan jarak meja yang di tempati Nara dan dirinya.
Nara melihat kearah Angel, Tania dan Chika sangat tajam.
"Rasain tuh!!! Makanya, jangan berani-beraninya sama gue!" Angel melipatkan kedua tangannya dengan tersenyum kemenangan melihat Nara terjatuh.
Tak cukup disitu salah satu temannya Angel, Chika dengan sengaja menumpahkan jus yang dia bawa nya ke kepala Nara. Sehingga Nara tak bisa menahan emosinya yang sudah di ujung kepala. Nara pun beranjak bangun dan tanpa aba-aba langsung meninju muka Chika, dan sampai bibir Chika mengeluarkan darah. Semua orang semakin risuh melihat kejadian itu. Bahkan ada orang yang segera memanggil dosen mereka untuk meleraikannya.
"AKH..." Pekik Chika kesakitan.
"Berani kalian sama gue!! Nih rasain tendangan maut dari gue!!" Nara aba-aba hendak menendang Angel yang berada di depannya.
BUGH
"AKH..." Pekik Angel kesakitan gara-gara perutnya di tendang oleh Nara. Dan tersungkur ke lantai.
"Dasar lo ******!! Berani nya lo sama temen-temen gue!!" Marah Tania kepada Nara, yang telah menghajar kedua sahabat nya itu. Tania membantu Angel bangun.
"Lo gak tau siapa gue hah?!" Teriak Angel.
"Gue gak peduli siapa lo!! Lo duluan yang nyerang gue tanpa sebab!" Elak Nara masih tersulut emosi.
"Gue anak rektor di kampus ini!! Gue bisa aja keluarin lo dari kampus ini dengan mudah..." Ancam Angel menunjukkan-nunjuk wajah Nara dengan jari telunjuk nya.
"Terserah! Lo mau keluarin gue dari kampus ini, gue gak peduli! Gue gak takut sama ular piton kayak lo!"
"LO!!"
Baru saja Angel ingin menampar Nara, dengan sigap sebuah tangan mencekal tangan Angel dengan kuat.
"Jangan pernah lo sentuh tangan kotor lo itu di wajah sahabat gue!!"
Ternyata Viana lah yang mencekal tangan Angel yang hendak menampar Nara. Awalnya Viana ingin membawa makanannya menuju mejanya, tiba-tiba ia merasa aneh dengan kerumunan orang-orang yang berada dekat mejanya.
Dengan segera Viana mendekati mejanya, dan alangkah terkejutnya ia melihat kondisi sahabatnya sudah basah kuyup terkena jus. Dan ia semakin terkejut dengan seseorang yang tengah berada di depan sahabatnya, ingin menamparnya. Dengan sigap ia menyimpan nampan makanannya itu dan langsung berlari kearah Nara dan menahan tangan Angel.
"Beraninya lo hah!!" Angel tak tinggal diam, ia pun menjambak rambut Viana.
"Akh.." Rintih Viana ketika rambutnya di jambak Angel.
Terjadilah jambak-menjambak diantara keduanya. Nara berusaha meleraikan mereka, tetapi ia malah di tahan oleh kedua teman Angel sehingga dirinya tak bisa berbuat apa-apa.
"Ada apa ini?!"
Di tengah keributan, tiba-tiba seorang dosen menghentikan keributan mereka.
"Kalian... Ikut saya!" Ujar Dosen itu dengan penuh penekanan. Tak bisa berkutik, mereka pun mengikuti langkah dosen itu.
.
.
.
...TBC...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Buna_Qaya
Anak rektor kek anak traktor kek
hajar aja Nara
2022-07-10
0
Senajudifa
kutukan cinta mampir dgn membawa like dan favorit y
2022-06-01
0
Sweet chicie💞
up
2021-10-24
0