Episode 03

Kelimanya kini sedang berada di ruang dosen. Mereka saling melempar pandangan mata dengan tajam. Dosen itu pun menghela nafasnya dengan kasar, melihat kelakuan mahasiswinya ini.

"Sekarang saya tanya lagi, siapa yang memulai keributan ini?" Geram Dosen itu, karna sedari tadi mereka hanya saling menyalahkan dan tak mau mengakui satu sama lain.

"Mereka pak..." Serentak dari Angel, Tania, Chika dan Nara serta Viana.

"Jika kalian tidak mau mengakuinya, bapak akan men-skorsing kalian satu bulan penuh!!" Tegas pak dosen pada kelimanya. Mendengar hal itu, mereka dengan serentak membulatkan matanya dengan sempurna.

"Pak, apa bapak tau siapa saya? Saya kan anak rektor di kampus ini, mana mungkin bapak bisa men-skorsing saya selama satu bulan!" Protes Angel melipat kedua tangannya di dada. Ia Tak terima bahwa dirinya mendapatkan skorsing.

"Mau kamu anak rektor, anak lurah, anak Rt, atau anak presiden sekalipun... Bapak tidak peduli! Ini sudah peraturan kampus!" Tegas Dosen tersebut.

"Rasain lo!!" Lirih Viana pada Angel, Yang semakin menyulut emosinya.

"Lo bilang apa tadi!?" Gertak Angel tak terima dengan ucapan Viana.

"Gue bilang, rasain!!" Ulang Viana yang tak mau kalah.

"Berani lo sama gue hah?!" Tantang Angel.

"CUKUP!!" Dosen itu mengebrakan mejanya dengan keras, sampai-sampai mereka langsung terdiam.

"Apa kalian tidak menghargai saya disini?!Baiklah, untuk hukuman kali ini saya tidak akan men-skorsing kalian... Tetapi, kalian akan membersihkan gedung ini sampai bersih." Jelas Dosen dengan nada emosi dan tegas.

Mendengar itu, semuanya terkejut bukan main. Membersihkan gedung? OMG! Mereka tak bisa berkutik apapun, ketika dosen itu ingin menambahkan hukuman mereka jika berprotes. Mau tak mau, mereka semua harus mengerjakan hukuman itu. Bayangkan saja, satu gedung dengan 10 tingkat, ratusan ruang, dan ratusan toilet! Pegawai kebersihan kampus ini saja mencapai seribu lebih. Ahh!! Sungguh hari yang sial bagi kelimanya.

"Ini semua gara-gara lo tau gak!!" Ucap Nara yang kini tengah mengelap kaca toilet. Ia berbicara pada Angel yang juga tengah menyikati lantai toilet.

"Heh!! Kalo bukan karna lo sama temen lo yang sok kecentilan itu gak bikin popularitas gue turun di kampus ini... Gak bakal gue gangguin kalian." Timpal Angel seraya menghentikan kegiatannya.

Nara pun menghentikan kegiatannya. "Kita gak pernah nurunin popularitas lo di kampus ini!" Nara manautkan kedua alisnya karna mendengar alasan dari Angel yang tak masuk akal menurutnya itu.

"Gak pernah lo bilang? Heh denger yah... Sebelumnya gue yang selalu didamba-dambakan oleh semua laki-laki. Dan sekarang? Hampir semua laki-laki di kampus ini yang mendambakan kalian berdua! Dasar tak tau malu!!" Angel mulai mendekati Nara di dekat kaca toilet.

"Pfftt... Hahaha... Karna alasan itu lo benci sama gue? Gak ada alasan lain apa! Itu bukan salah gue, yang salah itu semua pesona gue membuat semua laki-laki terpikat... Dan apa yang lo bilang tadi? tak tau malu? kata itu lebih cocok buat lo! Tak tau malu mencari keributan sama gue cuman gara-gara kecantikan." Nara sengaja berkata seperti itu, agar ia bisa melihat kemarahan Angel yang menurut nya sangat lucu.

"LO!!"

"Ekhem..."

Baru saja Angel ingin menghajar Nara, ia di kagetkan oleh Dosen yang lewat.

"Eh bapak... Ada apa pak? Mau panggil saya ya pak, untuk menghentikan hukuman ini?" Ucap Angel dengan percaya dirinya.

"Enggak ada apa-apa, saya kesini cuman memperingatkan kalian agar cepat menyelesaikan pekerjaan kalian... Karna sebentar lagi bel pulang akan segera berbunyi." Ujar Pak Dosen itu, lalu pergi meninggalkan Nara dan Angel.

"Ishh..." Angel menghentakan kakinya.

"Hahahaha... Pede banget lo ngomong gitu! Hahaha..." Nara sudah tak tahan menahan tawanya sedari tadi.

"Uhhh Dasar!! Awas aja lo Nara!!"

Angel pun pergi meninggalkan Nara yang masih menertawakannya. Nara puas melihat Angel kesal. Lalu Nara pun kembali mengerjakan hukumannya. Sedangkan Viana ia bersama Chika dan Tania di lantai lain.

"Ini semua gara-gara kalian!" Kesal Viana seraya mengepel lantai. Tania menyapu, sedangkan Chika mengelap setiap kaca.

"Enak aja salah kita! yang salah itu dosennya! ngapain dia ngehukum kita kayak gini. Mending di skorsing, gue bisa bebas dirumah satu bulan." Ujar Chika kesal.

"Pssttt" Tania berdeset ingin memberitahu bahwa dosen sedang berdiri dibelakangnya dan memperhatikannya.

"Kenapa ya pak dosen jelek gitu ngehukum kita sekejam ini? hadeuhhh kalo gue bener-bener jadi anaknya... Beuhh gue gak akan mau, gue kilo ketukang rongsokan tu dosen kalo bener jadi bapak gue." Chika terus saja mengutuki dosennya. Tanpa sadar seorang dosen tengah memperhatikannya sedari tadi.

"Saya juga tidak sudi mempunyai anak seperti kamu!" Sela dosen itu.

Chika seketika menghentikan kegiatannya. "Kayaknya gue pernah denger suara itu. Tapi dimana ya?" Ucap Chika seraya berpikir tanpa membalikan badannya.

"CHIKA!" Bentak pak dosen.

"Dosen gosong! eh..." Latah Chika. Ia pun membalikan badannya dan terkejut melihat pak dosen tengah berdiri di depannya.

"Eh bapak... Hehehe ada apa ya pak?" Tanya Chika salah tingkah.

"Hukuman kamu saya tambah dua kali lipat! Besok kamu bersihkan ruangan dosen dan kamar mandi lantai satu sampai lantai tiga." Tegas pak dosen lalu pergi.

"Mati gue!" Gerutu Chika mengerutuki dirinya sendiri.

"Hahaha... Rasain lo! Haha." Viana sedari tadi menahan tawanya melihat kelakuan Chika yang menurutnya sangat bodoh.

"Berani lo ngetawain gue?"

"Bukan gue aja, noh sahabat tercinta lo aja nahan tawa." Tunjuk Viana. Kemudian ia kembali menyelesaikan kegiatannya.

"Thania! Diem gak lo!" Ancam Chika.

"Iya-iya gue diem."

Bel sudah berbunyi, tetapi mereka berlima masih belum menyelesaikan hukuman mereka. Hingga menjelang malam, mereka baru menyelesaikan nya. Biasanya mereka pulang jam 16:00 sore, tetapi kini? mereka baru pulang jam 20:00 sungguh hari yang sangat melelahkan. Nara dan Viana sudah berada di rumah kontrakan mereka.

"Gue gak habis fikir sama genk ular piton itu. Bisa-bisanya, mereka nyari ribut mulu sama kita. Kalo aja pak dosen gak dateng waktu itu, udah gue botakin kali tu pala si ular piton!!" Viana terus menggerutu kesal mengingat kejadian di kantin tadi.

"Kenapa gak sekalian aja lo copotin palanya, biar gak ber koar-koar mulu tu para cewek ular piton!" Nara tak kalah kesalnya dengan Viana. Ia amat kesal dengan kelakuan Angel yang hampir setiap hari mencari keributan dengannya dan Viana.

Tak heran jika Angel selalu mencari keributan dengan Nara dan Viana, karena Angel selalu iri pada mereka yang selalu di pandang oleh semua orang terutama para kaum laki-laki. Popularitas nya menjadi seorang dewi kampus, menjadi berkurang karna adanya Nara dan Viana.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Nyicil segini dulu kak ya

2022-07-10

0

Buna_Qaya

Buna_Qaya

Saya juga gak sudi jadi ibu kamu, cik cik cik ayam

2022-07-10

0

SaNi

SaNi

Mecicil ya toor saya bacanya....
biar kaya kreditan kulkas😁🤭

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 EPISODE 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Pengumuman Dari Author Tercinta (Uhuy)
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93 (TAMAT)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
EPISODE 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Pengumuman Dari Author Tercinta (Uhuy)
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!