Episode 04

Nara dan Viana sedang beristirahat di sofa yang sama. Keduanya sudah membersihkan badan dan berganti pakaian. Guratan lelah terlihat di wajah keduanya. Mereka terlihat termenung dengan pikiran masing-masing.

"Vi..."

"Ra..." Serentak mereka, lalu tertawa garing.

"Lo dulu aja Vi, ada apa?" Tanya Nara

"Enggak, lo aja dulu yang ngomong Ra..." Jwab Viana.

"Huft... Gini, gue ngerasa sekarang-sekarang ini kebutuhan kita sangat berkurang. Buktinya aja, beras di dapur udah abis, terus makanan-makanan di kulkas udah ludes! Gak ada makanan satu pun." Nara menghela panjang memikirkan pasokan kebutuhan mereka sehari-hari yang berkurang.

"Lo bener Ra... Baru aja gue mau ngomong gitu sama lo." Viana menompa kepalanya dengan kedua tangannya.

"Eum... Apa kita cari kerjaan aja yah? Itung-itung, uangnya buat bantu kebutuhan kita sehari-hari. Gimana?" Ide Nara.

"Ide bagus tu Ra! Tapi, kita kan masuk jam kampusnya bagian pagi... Terus gimana dong kita cari kerjaan bagian sift malam?"

"Lo dari dunia mana sih? Kan ini udah jaman modern, tentu aja kita nyari info kerja yang bisa sift malam di internet." Ujar Nara.

"Pinter lo Ra..." Viana mengacungkan kedua jempolnya pada Nara.

"Nara..." Dengan sombongnya, Nara memukul sebelah dadanya dengan bangga.

"Yaudah kita cari di ponsel masing-masing." Ucap Viana dan di balas anggukan oleh Nara.

Mereka berdua pun sibuk mencari informasi tentang seputar pekerjaan di internet. Tak henti-hentinya mereka mencari lowongan pekerjaan sampai larut malam. Dan akhirnya Viana menemukan lowongan pekerjaan di sebuah situs.

"NARA!!!" Teriak Viana.

"Apaan?"

"Liat nih... Gue udah nemu lowongan pekerjaan untuk kita berdua!" Sorak senang Viana sembari menunjukan ponsel nya pada Nara.

"Ini... Wah bener!! Oke, kebetulan besok kita cuman pulang setengah hari dan kita akan pergi ke tempat ini." Sumringah Nara yang tak kalah senangnya.

Mereka akhirnya bisa tidur di jam 01.00 malam. Dan mereka juga akhirnya menemukan lowongan pekerjaan di sebuah restoran baru yang tak jauh dari tempat kuliah mereka berdua. Tertera lowongan pekerjaan itu sangat membutuhkan tenaga kerja sebagai pelayan dan seorang kasir. Ini kesempatan emas bagi Nara dan Viana.

Mereka melakukan itu, ingin meringankan kedua orang tua mereka. Walaupun keluarga mereka terbilang berkecukupan, tetapi Nara dan Viana ingin hidup mandiri tanpa membebani kedua orang tua mereka.

Keesokan harinya, Nara dan Viana sudah selesai dengan jam kuliahnya. Kini mereka bisa pergi ke restoran itu yang tak jauh dari kampus mereka. Setelah sampai di restoran, Nara dan Viana di suguhkan oleh pemandangan yang dimana restoran itu terlihat asri dengan beberapa tanaman bunga di depan dan di pinggir-pinggir restoran tersebut.

Tak hanya pemandangan nya saja yang bisa memanjakan mata, mereka juga di suguhkan dengan monumen restoran yang dibangun dengan bambu yang terkesan tradisional, bukan keramik ataupun bangunan beton. Restoran MARS namanya.

"Wah... Gue suka nih gaya restoran Mars ini. Keliatan sangat tradisional." Kagum Nara memperhatikan restoran tersebut.

"Iya, apalagi lingkungan nya keliatan asri dan juga indah." Seru Viana yang juga memperhatikan sekeliling restoran Mars. Mereka tak henti-hentinya berdecak kagum dengan restoran yang ingin mereka lamar sebagai pekerjaan nya.

"Udah yuk, kita kedalam." Ujar Nara, lalu dibalas anggukan oleh Viana.

Nara dan Viana menemui manager restoran Mars, dan menanyai perihal lamaran kerja. Dan beruntungnya mereka berhasil di terima di restoran Mars, karna restoran Mars itu sangat membutuhkan seorang pegawai. Dan setelah itu, kini Nara dan Viana sedang berada di kedai coffee tempat biasa mereka singgah.

"Ah... Akhirnya kita dapet kerjaan juga." Ujar Viana sembari mengesapkan Coffee latte nya.

"Hmm, iya kita sekarang harus belajar mengatur keuangan dan harus terbiasa dengan ini." Sambung Nara yang menikmati esfresso nya itu.

Ketika mereka sedang asik berbincang, seseorang mendekati meja mereka dan membuat Nara dan Viana terkejut.

"Hallo..." Ucap seorang pria yang menyapa keduanya. Nara dan Viana diam sejenak, mengamati pria tersebut dengan tatapan bingung.

"Siapa yah?" Viana membuka suaranya.

"Yaelah... Masa kalian berdua gak tau sih siapa gue!" Pria itu langsung duduk tanpa permisi dihadapan Nara dan Viana.

"Siapa sih? Jangan sok kenal deh!" Jutek Nara yang terlihat acuh dengan pria yang sok kenal itu.

"Lo masih jutek aja Ra dari dulu..." Ucap pria itu sembari menahan tawanya ketika melihat dua wanita dihadapannya itu terlihat kebingungan.

"Lo kenal kita?" Tanya Viana.

"Heh! Ini gue, Dion! Temen SMP lu pada... Caelah, lu berdua tega-teganya lupain wajah tampan gue ini." Jelas pria yang bernama Dion itu.

"WHAT! LO DION SI CUPU ITU?!" Teriak Viana dan membuat semua orang yang berada di kedai itu menoleh padanya.

"Terkejut sih boleh, tapi bisa gak jangan bawa-bawa cupunya?!" Ucap Dion.

"Lo beneran si Dion cupu itu?" Tanya tak percaya Viana. Sedangkan Nara hanya diam saja memperhatikan Viana dan Dion.

"Caelah... Lo gak percaya ini gue?"

"Ya gak percayalah! Seinget gue ya, lo tuh cupu banget... Gak kayak sekarang yang, Eumm ganteng." Cengir Viana diakhir perkataannya, yang membuat Dion narsis sekaligus kepedean.

"Akhirnya, ada juga yang ngakuin gue ganteng..." Dengan narsis nya, Dion menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangannya.

"Emangnya, lo belum pernah ada yang ngakuin kalo lo itu ganteng? Hahaha... Kasian banget nasib lo yang punya muka cupu! Bhuahaha..." Viana tertawa terbahak-bahak, dan itu membuat Dion kesal.

"Kampret lo! Itu dulu, sekarang udah banyak yang ngakuin gue ganteng." Senyum sumringahnya.

Viana dan Dion terus bercanda ria, menceritakan kisah mereka sewaktu smp yang berteman cukup dekat. Si Dion cupu dulu itu, kini berubah menjadi seorang pria tampan. Sedangkan Nara dan Viana, mereka berdua tetap sama seperti dulu. Masih terlihat cantik, malah semakin cantik menurut Dion. Mereka berdua terus berbincang tanpa seorang Nara yang sedari tadi hanya menyimak perbincangan dua makhluk hidup itu.

"Eh Ra, ngomong napa! Diem mulu dari tadi... Kenapa? Lagi sariawan lo?" Tegur Dion melihat ke arah Nara yang hanya diam saja.

"Haish... Jojong aja kali! Gue lagi males ngomong tentang masa lalu sialan itu!" Ketus Nara yang enggan mengingat masa-masa smp nya dulu.

"Kenapa? Bukannya lo~ Eumm..." Belum sempat Dion melanjutkan bicaranya, Viana langsung menutup mulutnya.

"Stts... Udah jangan dibahas lagi." Lirih Viana sembari membuka bekapannya.

"Memangnya ada apa? Kok~"

"Udah ah, Gue mau pulang!!" Nara langsung berdiri dari duduknya dan pergi begitu saja.

"Nah kan! Lo sih Dion!!"

"Kok gue? Emangnya kenapa sih?" Ucap Dion yang masih bingung dengan situasi ini.

"Nanti gue jelasin... Bye!" Viana pun menyusul Nara yang sudah berada di parkiran.

.

.

.

TBC

Terpopuler

Comments

Buna_Qaya

Buna_Qaya

mampir nyicil lagi kak sambil nunggu yang satu nya up

2022-07-16

0

Yuni Triana

Yuni Triana

semangat Thor

Mampir ya buat semua
*Dinding Pemisah
*Pulang Malu Tak Pulang Rindu

2022-04-10

0

Jans🍒

Jans🍒

salam dri 'semesta ku'

2022-02-06

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01
2 Episode 02
3 Episode 03
4 Episode 04
5 Episode 05
6 Episode 06
7 Episode 07
8 Episode 08
9 Episode 09
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 EPISODE 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Pengumuman Dari Author Tercinta (Uhuy)
66 Episode 65
67 Episode 66
68 Episode 67
69 Episode 68
70 Episode 69
71 Episode 70
72 Episode 71
73 Episode 72
74 Episode 73
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 Episode 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
92 Episode 91
93 Episode 92
94 Episode 93 (TAMAT)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 01
2
Episode 02
3
Episode 03
4
Episode 04
5
Episode 05
6
Episode 06
7
Episode 07
8
Episode 08
9
Episode 09
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
EPISODE 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Pengumuman Dari Author Tercinta (Uhuy)
66
Episode 65
67
Episode 66
68
Episode 67
69
Episode 68
70
Episode 69
71
Episode 70
72
Episode 71
73
Episode 72
74
Episode 73
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
Episode 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90
92
Episode 91
93
Episode 92
94
Episode 93 (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!