"Okey tapi beneran ya gue dipulangin lagi ya" kata Salsa.
"Ya ampun Sal, memang kapan gue ingkar?" Kata Radit.
"Eh tapi gue hanya pake motor gapapa ya, bukan mobil seperti Ari dan Toni" kata Radit lagi
"Iya gapapa gue Dit, emang gue mandang mobil atau motor loe?" Tanya Salsa
"Yah siapa tahu kan cewek biasanya begitu, kalau ada cowok yang ngajak pergi pasti cewek itu akan melihat kendaraannya pake apa" kata Radit
"Bukan gue itu Dit, emang sih kebanyakan cewek-cewek sekarang yang dilihat hartanya" kata Salsa yang mengetahui kalau bela ngejar Ari karena kekayaan orang tuanya Ari.
"Kan memang hidup juga butuh harta Sal?" Pancing Radit sambil menjalankan motornya pelan-pelan menuju tempat fotocopy dekat kampusnya.
"Memang sih benar, tapi kalau orang itu dapat berpikir dewasa sebenarnya harta itu hanya sebagai pelengkap saja, hati dan kepercayaan itu yang penting. Tapi itu menurutku ya, mungkinmenurut Dina atau perempuan lain akan berbeda lagi." Kata Salsa.
Selesai foto copy, Radit mengajak Salsa makan.
"Kita cari makan dulu ya Sal, loe temani gue makan okey" kata Radit melihat Salsa.
"Ayo aja sih gue, asal loe tanggung jawab bawa gue pulang ke kos lagi" kata Salsa
"Siap tuan putri" jawab Radit sambil tertawa. Salsa mencubit pinggang Radit.
"Auw sakit dong Sal" kata Radit
Radit dan Salsa berhenti di rumah makan kecil, dimana banyak mobil-mobil bagus yang parkir di rumah makan itu. Sedangkan Radit hanya mengendarai motor saja.
"Dit, kita ngapain hanya makan saja cari yang jauh dari kampus?" tanya Salsa heran melihat rumah makannya kecil tapi kenapa banyak mobil bagus yang parkir.
"Gapapa sekali-kali, lagian gue lagi pengin makan ikan bakar" jawab Radit sambil berjalan menuju bangku yang kosong.
"Loe mau makan apa Sal?" Tanya Radit setelah mereka duduk dan melihat menunya.
"Gue ngikut loe aja deh Dit, tidak tega aku lihat harganya" jawab Salsa yang melihat harga di buku menu.
"tidak apa-apa Sal, pilih saja loe ingin makan apa. Kalau gue mau pesen ikan bakar sambel mangga" kata Radit
"Kan ikannya besar, jadi bisa buat berdua makan" kata Salsa sambil tersenyum melihat Radit.
"Okey, mau minum es jeruk juga sama sepertiku atau mau apa?" Tanya Radit
"Boleh ea jeruk" jawab Salsa.
Radit memesan ikan bakar sambel mangga, sayur asem dan es jeruk.
"Eh maaf Sal ini sudah kesorean ya, loe ada janji mau malam mingguan?" Tanya Radit, karena Salsa melihat ke jam tangannya melulu. Dan Radit juga merasa kelamaan mengajak jalan Salsa.
"Gapapa Dit, gue lagi ga punya pacar kok. Lagi males pacaran. Lagian gue lihat jam ini karena kemarin jam gue sempat mati." kata Salsa
"Kenapa males pacaran?" Tanya Radit jadi ingin tahu.
"Karena semua cowok sama saja hanya manis di depan saat dia butuh saja, tapi dibelakang kita ternyata banyak ceweknya" jawab Salsa mengingat mantannya yang playboy banyak cewek tapi semua hanya buat mainan saja tidak ada yang benar-benar serius.
Untung saja Salsa tidak mau waktu diajak bermalam di vila waktu itu sama sang mantan. Mantannya Salsa memang anak orang kaya yang hanya bisa menghabiskan uang untuk perempuan-perempuan yang mau diajak tidur dan bersenang-senang.
"Sebenarnya tidak semua cowok itu seperti apa yang kamu pikir Sal, sama halnya sepertiku dulu berpikir semua cewek maunya punya pacar yang kaya dan banyak uangnya." kata Radit.
"Bisa dibilang begitu, tapi memang hampir semua cowok begitu kan? Apalagi kalau cowok itu merasa punya uang, lebih kacau lagi" kata Salsa.
"Iya memang ada cowok yang seperti itu. Coba kamu lihat ke kita bertiga saja seperti aku, Toni dan Ari. Apa menurutmu kami bertiga seperti cowok yang kamu pikir tadi yang suka berfoya-foya?" Tanya Radit.
"Mungkin kamu bukan seperti itu. Kalau Toni, gue agak berpikir gampang menduakan cewek. Kalau Ari sih dingin soalnya gue agak kurang paham" jawab Salsa.
Sambil makan, mereka ngobrol karena Radit sengaja ingin tahu tentang Salsa apakah sudah punya pacar, apakah mengejar materi atau tidak.
"Ini beneran ga ada yang marah kan, loe pergi sama gue?" tanya Radit
"Beneran Dit, ga ada yang marah. Atau malah pacar loe nanti yang marah karena loe ngajak gue jalan" kata Salsa.
"Mana ada yang mau sama gue Sal yang hanya pake motor bahkan kadang gue jalan kaki bukan seperti Toni dan Ari." Kata Radit.
"Pasti ada Dit, masa tidak ada yang mau sama loe..., rugi kali kalau hanya melihat kamu tidak pake mobil" kata Salsa dan Radit hanya tersenyum.
"Hari sabtu depan gue samperin loe ya buat kita jalan. Kalau mau sih..., nemeni gue jalan aja dari pada gue ngejomblo" kata Radit
"Ya ampun Dit, loe aneh deh. Tapi okey lah gapapa gue temenin deh kalau gue ga ada tugas ya" kata Salsa mereka tertawa bersama.
Di kos
------------
Pagi-pagi ponsel Radit berdering, membuat si empunya ponsel mau tidak mau harus mengangkatnya.
"Halo..." suara khas orang bangun tidur
"Mas Radit, baru bangun ya" sapa suara disebrang sana.
"Kirain siapa kok tumben sih dik telp pagi-pagi gini" kata Radit
"Habis mas aku kirim pesan dari kemarin juga ga dibalas-balas, pasti lagi sibuk malam mingguan ya" kata Gita dan Radit hanya tertawa.
"Eh iya Git kapan jadinya kamu mau ke sini?" Tanya Radit.
"Hari Rabu saja kali ya mas, tapi mas Radit bisa tidak?" Tanya Gita
"Terus nanti Gita tidur di mana dong mas, kemarin aku ditanyain mama. Tapi Gitq jawab tidur di hotel yang murah. Mama tidak boleh mas kalau tidur di hotel, mama takut karena di Jakarta kan serem" kata Gita mengadu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments