Bermula Dari Cafemart
Ahmad Salim mempunyai seorang istri yang bernama Aini Sudarto. Mereka dikaruniai dua orang anak yang bernama Ari Salim dan Meira Salim.
Darmawan mempunyai seorang istri yang bernama Rita Suharto. Mereka juga memiliki dua orang anak yang diberi nama Raditya Darmawan dan Sagita Darmawan. Keluarga ini tinggal di kota Yogyakarta.
Ahmad Salim seorang pungusaha yang termasuk sukses. Bumbu instan adalah salah satu usaha Ahmad Salim yang sekarang dipegang oleh Ari Salim. Ahmad sendiri memegang kendali perusahaannya yang lebih besar.
Sedangkan Darmawan usahanya bergerak di bidang perhotelan. Keluarga Darmawan ini termasuk orang sukses di kotanya karena cabang hotelnya bukan hanya di kota itu saja.
Keluarga Ahmad Salim walaupun sekarang tinggal di kota besar tetapi masih sering singgah di tanah kelahirannya yaitu di kota Yogyakarta. Karena masih ada seorang ibu yang selalu menunggu kehadiran sang anak. Ahmad Salim pindah ke kota besar pada saat usia anak pertamanya yaitu Ari Salim berusia 10 th yang sekarang usianya sudah 19 th duduk di bangku kuliah tahun ke dua.
Ari Salim mempunyai sahabat yang bernama Toni kekasih Dina dan teman masa di bangku sekolah menengah atas. Sedangkan Dina mempunyai sahabat yang bernama Salsa gadis manis yang sederhana dan menyenangkan yang sekarang sedang dekat dengan Radit.
Ari di kampus bersahabat dengan Toni dan Radit serta Dina dan Salsa. Ari di kenal dengan orang yang dingin jika berurusan dengan para gadis. Pernah suatu waktu ada teman kampusnya yang bernama Bela mendekati Ari karena tahu bahwa Ari anak orang kaya. Bela selalu berteman dan mencari pacar hanya dengan anak orang kaya. Karena dianggapnya jika anak orang kaya maka pacaranpun akan lebih menyenakan, bisa minta segala sesuatu untuk dibisa dibelikan. Sedangkan Bela sendiri dari keluarga yang sebenarnya kurang mampu. Tetapi Ari buka orang yang mudah untuk didekati seorang Bela.
"Hai Ri, lama kelihatan kamu sekarang sudah jarang ketemu Bela" tanya Toni pada saat mereka bertemu di kantin.
"Ngapain juga harus sering ketemu dia, yang ada hanya mengganggu saja" jawab Ari acuh.
Sedangkan Ari sendiri tidak begitu menyukai perempuan yang terlalu agresif seperti Bela yang hanya menginginkan uangnya saja.
"Yuk kita masuk, tuh dosen kita sudah masuk juga" ajak Ari ke Radit dan Toni setelah melihat dosen mereka masuk ke kelas.
Mereka duduk di bangku depan karena bangku yang masih tersisa hanya di urutan depan. Maklum jika ada dosen galak, pasti para mahasiswa duduk dibangku belakang atau tengah dan suasananya pun juga hening tak ada yang berani berbisik. Jadi bangku yang tersisa hanya di paling depan.
Selesai kuliah banyak mahasiswa berkumpul di kantin. Termasuk tiga cowok ganteng ini yaitu Ari, Toni dan Radit sambil menunggu Salsa dan Dina.
"Dit siang ini loe ada acara ga?" Tanya Ari
"Tidak ada sih, memangnya kenapa?" Jawab Radit sambil melihat Ari dan Toni yang duduk disebelahnya secara bergantian.
"Kita jalan yuk ke mall XY mau ga" ajak Ari ke kedua sahabatnya ini.
"Boleh, tapi nanti loe anter gue pulang ya" jawab Radit.
"Beres Dit kalau cuma anter pulang saja, asal jangan minta anterin untuk deketin Salsa saja, gue tidak bisa bantu" sindir Ari yang membuat Toni jadi terbahak-bahak mengingat bagaimana awal Radit mendekati Salsa. Radit hanya tersenyum merasa diledekin sahabatnya.
"Yuk berangkat sekarang saja" ajak Ari ke sahabatnya.
"Kalian duluan saja, nanti gue menyusul sama Dina dan Salsa. Karena Dina masih nemenin Salsa ke perpustakaan dulu" kata Toni menunggu pacarnya.
"Okey, gue duluan ya sama Ari" kata Radit kemudian mereka berangkat ke mall XY dengan Radit yang menyetir mobil Ari dan Ari duduk di sebelah Radit.
Radit memiliki usaha minimarket dari sejak masih usianya 16 tahun yang dikelola bersama Sagita adiknya yang sering dipanggil Gita.
Walaupun minimarketnya tergolong kecil, tapi usahanya ini lancar dan sudah memiliki 3 gerai di kota Yogyakarta dan Semarang. Radit berencana membuka gerai minimarketnya itu di Jakarta dekat kampusnya yang sangat strategis dengan menambahkan cafe didalamnya.
Ponsel Radit berbunyi pada saat Radit masih perjalanan pulang dari mall XY bersama Ari sahabatnya.
"Halo dik tumben jam segini telp, ada apa?" Tanya Radit
"--------" Gita
"Iya mas belum sempat buka email semalam, nanti deh kakak telp ya" kata Radit
"-----" Gita
"Mas masih di jalan sama temen, ini baru mau pulang ke kost" jawab Radit kemudian panggilan diakhiri
"Adik loe atau pacar loe di tempat lain?" Goda Ari karena tahunya Radit baru mendekati Salsa.
"Adik gue, kan loe tahu gue sama seperti loe masih jomblo fan baru deketin Salsa." Jawab Radit
"Sialan loe ngatain gue jomblo" kata Ari terkekeh.
"Gue kan mau melebarkan sayap usaha gue dengan Gita adik gue didekat kampus kita Ri" kata Radit bercerita.
"o gitu, bagus dong. Gue bisa ikut kerjasama tidak Dit?" Tanya Ari yang tertarik ikut usaha sahabatnya.
"Serius loe mau kerjasama dengan gue?" Tanya Radit heran. Karena Ari anak orang kaya di Jakarta mana mungkin mau kerja yang hasilnya tidak sebanding pasti dengan uang saku yang diberikan orangtuanya selama ini. Itu yang ada di batinnya Radit melihat Ari.
"Serius dong, lagian gue juga pengin punya usaha sendiri tanpa mengandalkan uang dari orang tua gue" kata Ari.
"Iya bener juga Ri. Milik orang tua biarlah mereka yang menikmati, walaupun orang tua itu sebenarnya lebih senang melihat anaknya menikmati jerih payahnya agar anaknya tidak kesusahan" kata Radit
"Iya, lagian mereka sudah bersusah payah memeras keringat, masak sih kita sebagai anak hanya bisa menghabiskannya." kata Ari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Erni Fitriana
weissss....anak orang kaya mau ikut join usaha👍🏾👍🏾👍🏾👍🏾mantul
2023-01-07
0
Erni Fitriana
mampir
2023-01-07
0
Neng Win
nyimak
2021-07-13
2