"Eh Ri, Bela kenapa sekarang jarang deketin loe dan ngajak loe makan sih, soalnya gue denger katanya ga pernah loe ajak makan di resto ya?" Tanya Toni penasaran, apakah yang dia dengar selama ini benar.
"Iya gue ajak dia ke warung-warung tenda aja, kadang gue ajak ke rumah makan kecil itupun kalau lagi hujan" kata Ari kemudian cowok ganteng bertiga ini tertawa bersama.
"Kalau lagi ngajak ke mall dan dia minta belanja ke butik, aku selalu bilang uang ga cukup walau hanya untuk beli 1 baju" kata Ari lagi sambil tertawa. Radit dan Toni yang mendengar cerita sahabatnya ini jadi ikutan tertawa.
"Pantesan sekarang Bela tidak lagi ngejar loe, bagus juga ide loe ya. Sepertinya perlu di ikuti deh" kata Toni masih tertawa.
Melihat alroji di pergelangan tangannya dan waktu sudah malam kemudian Ari pulang.
"Gue pulang dulu ya, kan loe juga masih ada janjian sama adik loe dan gua akan siapkan proposal minggu depan" kata Ari kemudian keluar dari kantin.
"Okey, siap bos gue tungguin ya semoga kita bisa kerjasama dengan baik" jawab Radit. Dan Ari memberikan kedua jempolnya.
Ari sampai di rumahnya bersama Toni sahabatnya yang akan menjadi asistennya nanti dengan mobil yang beriringan.
"Kok sepi, dimana si cerewet Ri?" Tanya Toni
"Meira lagi ikut pergi nyokap bokap gue ke luar kota" jawab Ari.
Mereka duduk di teras belakang rumah dekat kolam renang.
"Loe mau bisnis sama Radit?" Tanya Toni
"Iya, gue mau kerjasama dengan Radit dan Gita adiknya. Nanti loe jadi asisten gue ya buat ikut ngurusin bisnis perdana gue ini?" Jawab Ari
"Okey, gue siap bantu teman" kata Toni
"Tapi loe jangan cerita sama nyokap bokap gue dulu, mereka belum tahu karena gue maunya mereka tahu pada saat gue sudah kelihatan hasilnya" kata Ari.
"Okey bos, kira-kira bisnis apa yang mau kalian kerjakan?" Tanya Toni
"Buka cafemart yaitu minimarket yang ada cafenya. Lumayan bisa buat ngumpul yang muda-muda. Makanya besok aja deh kita ketemu di apartemen gue mulai kerja bikin proposal" kata Ari agar tidak diketahuan orang tuanya jika dia sedang belajar berbisnis.
"Okey, kalau begitu besok gue ke apartemen loe" kata Toni kemudian Toni pamit pulang karena waktu sudah larut malam dan besok mereka masih ada kuliah pagi.
Ari masuk ke kamarnya setelah Toni pulang.
Ari masuk ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang lengket dan gerah. Selesai mandi Ari merebahkan tubuhkan di ranjang.
"Semoga usaha ini nanti dapat berjalan lancar" doa Ari untuk dirinya sendiri.
"Tapi dahsyat juga tuh adiknya Radit, masih kecil bisa kepikiran buka usaha. Jadi penasaran gue, seperti apa sih adiknya Radit itu" gumam Ari sambil membayangkan tipe Gita yang menurut pemikirannya sendiri.
"Apa Gita orangnya jutek, tapi kan Radit kakaknya saja baik dan tidak sombong. Pekerja keras lagi tuh Raditnya" gumam Ari sendiri yang penasaran dan membayangkan Gita orangnya seperti apa.
"Mestinya sih Gita tidak akan jauh beda sifatnya dari Radit kakaknya. Tapi kata orang perempuan itu kalau sudah bisa mencari uang sendiri akan berubah sifatnya ada yang jadi sombong bahkan. Jadi lebih ngatur, gampang main perintah..." Ari jadi membayangkan Gita main perintah padanya. "hah main perintah... Ogah gue diperintah anak kecil, Meira main suruh-suruh gue aja gue tidak terima apalagi orang lain" kata Ari bicara pada dirinya sendiri.
"Ahh ngapain gue ngebayangin Gita, kenal aja nggak." Ari merasa heran dengan dirinya sendiri
"Gue kan hanya penasaran saja, anak masih remaja tapi sudah bisa punya pemikiran untuk bisnis. Yah gue kan hanya penasaran saja" Ari bicara sendiri kemudian tertidur.
Kampus
Paginya ketiga cowok ganteng ini bertemu di kampus untuk mengikuti kuliah pagi. Dan selesai kuliah Toni dan Ari ke apartemen beryemu di apartemen Ari setelah Toni mengantar Dina pulang ke kosnya sekalian makan siang berdua.
"Salsa tunggu" panggil Radit setelah Salsa keluar dari perpustakaan.
"Ya ada apa Dit?" Salsa berhenti dan menengok ke arah Radit.
"Loe sekarang mau kemana?" Tanya Radit
"Mau pulanglah Dit, memangnya kenapa?" Kata Salsa
"Loe belum makan kan, kita ke kantin yuk aku juga belum makan soalnya" ajak Radit
"Memangnya loe nggak pulang bareng Ari dan Toni tadi?" Tanya Salsa sambil mereka berjalan menuju kantin
"Nggak, Toni kan bisanya anterin Dina dulu sedangkan Ari sepertinya langsung pulang deh" jawab Radit
Salsa diam saja mendengar jawaban Radit.
"Loe mau makan apa Sa, biar sekalian gue pesenin" tanya Radit
"Gue somay aja deh sama es jeruk" jawab Salsa santai kemudian duduk di bangku yang kosong.
Radit memesankan apa yang tadi disebutkan Salsa sekalian dia pesan untuk dirinya sendiri. Kemudian duduk di depan Salsa.
Sambil menunggu pesanan, Radit melihat ke ponselnya. Setelah pesanan dateng mereka berdua menikmati makannya.
"O iya Sal gue mau pinjam catatan kuliah kemarin dong, catatan gue ga tahu kemana ada yang kurang sepertinya. Boleh ga?" Kata Radit
"Ya gue ga bawa dong Dit, besok ya gue bawain" kata Salsa
"Aku ambil saja nanti sore ke kosan loe aja Sal, biar gue foto copy sebentar" kata Radit
"Okey" kata Salsa sambil makan somaynya
Sorenya Radit ke kosan Salsa untuk meminjam buku.
"Gue pinjem sebentar ya buat di fotocopy atau loe ikut gue aja yuk ke fotocopy nanti aku anterin loe pulang ke sini lagi. Tapi gue naiknya motor ya" kata Radit sengaja memancing Salsa, apakah jika Radit tidak ada mobil Salsa masih mau dengannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Tita Dewahasta
like 3
3 like sudah mendarat
ditunggu tebaran like baliknya di karyaku ya "emak, aku pengen kawin"
2021-04-14
1
Zulfa
Saken kak, JIKA mampir membawa like nih. Mari saling dukung kakak 😍
2021-04-13
1