selamat membaca
.
.
.
.
.
.
_________________________________________
sudah genap seminggu Rara bekerja di perusahaan Dimas dan dia semakin banyak teman,
hari ini sudah menjelang waktu pulang kantor
rasa nya Rara malas sekali untuk pulang karena iya enggan ikut ke acara makan malam di rumah pak Lukman
Nara" eh Ra Lo kenapa suntuk bener muka lu, abis di godain Aldi pake lagu dangdut lu ya wkwk
Rara"hehe enggak apa-apa, capek aja hari ini kerjaannya luar biasa banget
Nara" asli Ra, ini mata gue rasanya kayak abis di ulek cabe perih,seharian natap monitor mulu, kalo natap calon imam mah enak seger hahaha
Rara" dasar kamu ini, ya udah yuk keburu ketinggalan lift lagi kita
Rara dan Nara berjalan bersama menuju lift
Rara" na malam Minggu gini biasanya kamu kemana ?
Nara" di rumah, nonton kartun, terus tidur hehe
Rara" gak pergi kemana gitu ?99
Nara" enggak Ra, mending gue di rumah, reuni sama batal dan kasur gue, emang kenapa Lo nanya begitu ke gue Ra
Rara" enggak mau nanya aja, ternyata kamu sama kayak aku hehe malam Minggu nya di rumah aja
Nara" masa sih, cewek cantik kayak Lo tidak ada yang ngapelin,terus temen-temen Lo gak ada yang ngajak main
Rara" gak ada, dan temen mereka datang kalo ada butuh nya saja na, gak ada yang tulus
Nara" senasib kita, tapi bedanya gue kagak cantik hahaha
Rara" kata siapa kamu gak cantik, kamu cantik na, cuma kamu kurang merawat aja,
Nara" nyeneng nyenengin gue kan Lo ?(tersenyum)
Rara" aku serius na, kamu tuh cantik
Ting
pintu lift terbuka
Nara dan Rara langsung masuk ke dalam lift itu
mereka berbincang dengan asik di dalam lift sampai mereka di tujuan
mereka keluar dan kembali berjalan bersama
sampai Rara melihat sosok yang tak asing baginya,
"om taya" gumam Rara
Nara" kenapa Ra? Lo ngomong sama gue ?
Rara " enggak, bukan aku lagi baca peraturan itu (tertawa)
taya berjalan ke arah Rara dan Nara memberi kan senyum pada keduanya namun Rara acuh bagai tak mengenal taya ...
"apa dia tak melihat ku, kenapa dia tak membalas senyum ku" batin taya yang masih berjalan menuju lift
Rara bisa bernafas lega saat dirinya sudah berada di parkiran itu artinya dia bebas dan tidak harus masuk lagi
Rara buru buru menghidupkan motornya dan langsung tancap gas meninggalkan kantor itu
sepanjang perjalanan Rara berfikir mencari alasan agar dirinya tidak ikut makan malam keluarga namun semua alasan yang iya dapat itu pasti dengan mudah di patahkan oleh bundanya
sesampai nya di rumah Rara langsung naik ke kamarnya dan membersihkan dirinya
tok tok tok
cha-cha" kak kamu udah mandi
tak ada jawaban, cha-cha mencoba mengetuk lagi
namun hasilnya sama tak ada jawaban,akhirnya cha-cha masuk ke dalam kamar Rara
cha-cha" kak, kakak (menengok kanan dan kiri) em masih mandi rupanya
cha-cha duduk di kasur rara, menunggu putri sulungnya itu keluar
tak perlu menunggu lama Rara keluar dari kamar mandi
Rara" ya allah Bun , bikin kakak kaget
cha-cha" kak bunda boleh tanya tidak ?
Rara" tanya apa Bun?
cha-cha mendekat pada putrinya itu dan membantu mengeringkan rambutnya
cha-cha" kakak kenapa sih beberapa hari ini bunda perhatiin jadi pendiam, dan sekarang kakak jarang cerita sama bunda
Rara" (menarik nafas) kakak tidak apa-apa Bun, Kakak cuma lelah saja, ternyata kerja di kantor itu menyita banyak tenaga (tersenyum)
cha-cha" benar kak cuma masalah itu,kak kata Dion dia tidak sengaja denger kakak menagis malam-malam
deg
Rara diam sejenak mendengar perkataan Sanga bunda
Rara" Dion pasti denger kakak nangis nya pas kakak lagi nonton film sedih Bun, kakak kebangun subuh terus lihat-lihat tv, ada film bagus dan ending nya tuh sedih jadi ikut nangis (berbohong)
cha-cha"ih kakak ini Melo banget sih,Dion sampai khawatir kak, dia langsung memberi tahu bunda (tertawa) ya sudah kak siap-siap ya, inget kita mau pergi malam ini
Rara" em Bun kalo kakak tidak ikut boleh
cha-cha" tidak kak, ini acara keluarga jadi harus ikut
Rara" kakak lelah bun, kakak mau istirahat
cha-cha" besok libur kak, besok bisa istirahat sepuas kakak
Rara" iya Bun
cha-cha meninggalkan Rara untuk bersiap siap
"bunda tahu kak ada yang kamu sembunyikan dari bunda" dalam hati cha-cha yang masih melihat ke arah putrinya itu
"maafin Rara Bun, udah bohongin bunda" batin Rara
seusai salat magrib mereka semua pergi menuju rumah pak Lukman
sesampainya di sana semua keluarga sudah berkumpul
Ghani" kakak!! (memeluk)
Rara" ya ampun Ghani langsung peluk saja (tertawa)
cyra" kakak!!! ih Ghani gantian dong (kesal)
Dimas" aduh seneng nya jadi kakak Rara di rebutin adik-adiknya
Fahri" bukan cuma kita dad, tapi cowok-cowok di kantor juga iya (tertawa)
Rara"diam gak ri,
Rey" sok cantik sih kak Rara ini
cyra" emang kakak Rara cantik Rey Wek (menjulurkan lidah)
Dion" iya kak Rara cantik tapi gak menel kayak mba cyra (tertawa)
cyra" mama lihat Dion mengejek cyra
para orang tua hanya tertawa saja melihat tingkah laku anak anak mereka yang saling ejek itu
Abi" omong-omong taya dimana Bu
Bu Lia" OOO taya sedang keluar sebentar, mungkin sebentar lagi akan kembali
tak menunggu lama orang yang di bicara kan datang bersama seorang wanita yang cantik nya bagai Dewi
taya" selamat malam semuanya (tersenyum)
Dimas" wah wah wah taya bawa siapa ini ?
taya" oooo iya semuanya kenalkan ini calon istri taya, namanya Sarah
Fani ber inisiatif untuk berkenalan karena posisi nya yang paling dekat
Fani" halo Sarah saya Fani aunty nya taya (mengulurkan tangan)
Sarah" oooo Sarah (sinis)
Fani merasa malu karena uluran tangannya tidak ditanggapi oleh Sarah
sontak hal itu membuat yang lain pun merasa geram
Sarah" cepet. deh mulai acara makannya aku sebentar lagi ada pemotretan
taya seperti sapi yang di cucuk hidungnya menurut saja dengan perkataan Sarah
dan lebih memilih mengiyakan kemauan Sarah
Dion" mba cyra , aku pikir-pikir lebih baik kak cyra dari orang itu (berbisik)
mereka berdua tertawa kecil , sementara Rara yang mendengar itu pun sebenarnya ingin tertawa namun iya tidak enak hati
Rara" Dion,cyra jaga sikap kalian
"sorry kak" bersamaan
makan malam yang biasnya di penuhi canda tawa kini berbeda, semua orang hanya diam dan tidak mengeluarkan kata-kata sedikit pun
mereka masih syok melihat ke lakukan calon istri taya itu, sedang sibuk dengan pemikiran masing masing tiba tiba Rara bertriak
"aaaa"
cha-cha" kenapa kak, (menghampiri Rara)
semua orang melihat ke arah Rara yang kini sedang menahan sakit sambil menutup mulutnya dengan telapak tangannya
Rara "sakit Bun lidah kakak tergigit
cha-cha" coba bunda lihat kak(panik)
Rara mengeluarkan lidahnya,dan terlihat darah mengalir
cha-cha" pa es batu pa, cepat
Abi langsung mengambil es batu di lapisi kain dan memberi pada chacha
Abi" ini Bun,
cha-cha" ambil ini kak , taruh di lidah kakak,
Sarah yang melihat itu kesal karena menurutnya Rara adalah anak manja
Sarah" manja sekali sih hanya tergigit saja heboh
cha-cha" hey nona, jaga bicara anda pada putri saya ya, lebih baik putri saya manja dari pada tidak punya etika,dan sopan santun seperti anda,pa,Rey,dan Dion ayo kita pulang
cha-cha berjalan dan menggandeng putrinya itu yang masih menahan tangisnya karena iya sangat terharu bunda nya bisa membelanya
pak Lukman dan Bu Lia merasa sangat tidak enak akan ke jadian itu, sementara Sarah malah ikut pergi karena merasa kesal dengan cha-cha
setelah kepergian cha-cha dan keluarga ,tamu yang lain pun berpamitan pulang
pak Lukman sangat tidak enak dan sangat malu, sementara taya iya pergi mengantar Sarah sumber masalah malam ini
________________________________________
TBC
next guys
jangan lupa setelah baca kasih like dan komen buat aku ya
terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 235 Episodes
Comments
timbuljaya
taya salah pilih calon istri...
2024-06-12
0
Dyah Shinta
Aduuhhh..oom Taya... ternyata oom Taya tuh pin pin bo yahh...😁
2021-08-29
1
Mbak Thia
uuuhh!!!
2020-07-20
2