Happy reading 😘😘😘
Bugh...
"Awwww!!" Teriak seseorang.
"Sory sory gue gak sengaja".
Alleya mendongakkan kepalanya. Terlihat wajah meringis Nadia sambil memegang lengannya. Nadia sahabat yang dirindukannya telah hadir di depan mata.
"Ehh Nad, sory aku gak lihat
Nadia tidak mendengarkan Alleya hanya berlalu pergi. Ada perasaan kehilangan dalam diri Alleya yang teramat perih. Kemarahan dalam diam itu jauh lebih menusuk daripada kemarahan yang diwujudkan secara fisik. Alleya berusaha menarik tangan Nadia.
"Nad, kasih waktu buat aku ngejelasin semua. setelah itu terserah kamu mau ngejudge aku kayak apa".
Nadia berpikir sejenak, lalu memutuskan "Oke ntar malem lo ke rumah gue!".
'Isssh..Nadia ngomongnya pake lo gue masih marah banget ni kayaknya' batin Alleya.
Alleya pun hanya bisa menatap kepergian Nadia. Selang beberapa lama Raditya muncul menyusul Nadia. Alleya hanya terdiam saat berpapasan dengannya.
Alleya mengenakan helm warna hitam kesayangannya. Helm dengan stiker gambar atman di belakangnya. Ya Alleya memang penggemar tokoh kartun Batman.
Alleya mengendarai motornya menyusuri jalanan Prambanan. Melewati megahnya tempat wisata Candi Prambanan. Jujur dari orok sampai umur 19 tahun baru sekali dia masuk ke area kompleks Candi Prambanan. Tepatnya saat dia masih duduk di bangku sekolah dasar.
Alleya melajukan kendaraannya sampai rumahnya. Disambut oleh Mang Slamet, Alleya langsung memasukkan kendaraannya ke garasi samping rumahnya. Tak lupa dia melepas helmnya dan menaruhnya di rak.
Alleya masuk ke dalam rumah dan menyandarkan tubuhnya di sofa favoritnya. Alleya menyalakan televisi menikmati video klip lagu yang sedang tayang di salah satu stasiun swasta.
Alleya mengeluarkan hp barunya. Dia sedang menyetel pengaturan dan memasukkan akun pribadinya. Tak lupa dia juga mendownload beberapa game online di play store.
Ibuk keluar dari dapur sambil membawa nampan berisi kue buatannya. Alleya mencium wangi kue kesukaannya brownies coklat buatan ibuknya.
"Alle pulang ke rumah kok nylonong gitu aja gak pake salam!" Tegur ibuknya Alleya sambil meletakkan kue di meja depan Alleya.
"Maaf buk lupa...heehee Assalamualaikum buk?" Sengir Alleya sambil mencium tangan ibuknya.
"Waalaikumsalam, tuh makan kuenya jangan lupa cuci tangan dulu gih!" Perintah ibuk
"injih ibukku yang cantik" Alleya mencium pipi ibuknya lalu pergi ke dapur untuk mencuci tangan.
Alleya berlari kecil dari dapur tidak sabar untuk menyantap kue brownies. Kue buatan ibuknya memang beda dengan yang ada di pasaran. Brownies buatan ibunya begitu masuk ke mulut langsung lumer coklatnya hemmm..... yummy.
"Nduk kamu sudah ngomong sama Nadia?" Tanya Ibuk.
Alleya menghentikan sejenak kenikmatannya menyantap kue, dan menggelengkan kepalanya.
"Belum buk, nanti malem aku janjian ke rumahnya".
"Ou ya udah nanti jangan lupa bawa kue brownies ke rumah Nadia,,itung itung buat sogokan hehee" Canda Ibuknya Alleya.
" Njih buk, nanti tak siapin" Jawab Alleya sambil mengacungkan jempolnya.
Selesai nonton tipi Alleya pergi ke kamarnya, melakukan rutinitas mandi sore. Tak lupa dia menunaikan sholat ashar.
☆☆☆
Selesai sholat magrib, Alleya kini sudah bersiap-siap memakai jaket hoddie warna hitamnya. Alleya menuju dapur untuk menyiapkan brownies ke dalam wadah tupperware. Sebelum beranjak pergi Alleya mengirim pesan kepada Nadia.
Alleya : Nad, aku berangkat ke rumahmu sekarang
Nadia : Ya, gue tunggu!
Alleya berpamitan kepada kedua orang tuanya. Alleya mengeluarkan motornya dari garasi. Alleya melajukan motornya menuju rumah Nadia.
Tidak membutuhkan waktu lama hanya sekitar 15 menit Alleya sampai d rumah Nadia.
Alleya mengetuk pintu rumah Nadia
tok tok tok
"Assalamualaikum...".
"Waalaikumsalam, silahkan masuk Alle ditunggu Nadia tuh di kamar " Jawab Mama Nadia.
"Iya tan,,makasih" Jawab Alleya sambil mencium tangan Mama Nadia
Nadia keluar dari kamar dan berjalan ke arahku. Dia mengenakan dress santai namun masih terlihat sangat cantik. 'Kadang aku iri dan ingin seperti Nadia mengenakan baju baju feminin. Tapi sayangnya aku tidak nyaman berpakaian seperti itu, aku lebih nyaman pakai celana dan kaos oblong yang memudahkan pergerakanku' batin Alleya.
"Kita ke teras depan aja Alle, sambil ngadem" Sahut Nadia.
" Eh ada Alleya!" Sapa om Harun yang baru masuk ke rumahnya.
"Iya om" Jawabku sambil mencium tangan Papa Nadia.
Nadia mengajak Alleya duduk di kursi teras depan rumah. Tak lupa dia juga menyuguhkan segelas juz jambu dan makanan ringan untuk Alleya. Nadia memang hafal banget dengan minuman kesukaan Alleya.
Tak lupa Alleya memberikan kue brownies buatan ibuknya kepada Nadia. Nadia menerimanya dengan senang hati.
"Emm Nad, aku pengen ngomongin masalah yang kemarin itu" Perkataan Alleya penuh keraguan karena takut salah ucap.
"Ngomong aja" Jawab Nadia.
"Nad, sebelumnya aku mengaku salah karena masih menyimpan foto kak Raditya, aku sudah mengaguminya sejak awal masuk kuliah dulu" Alleya menjelaskan dengan kepala tertunduk.
"Lalu!"
"Kemarin itu, aku bener2 gak bermaksud sengaja menyimpannya karena terobsesi seperti yang dikatakan Tomy, aku sudah ingin menghapusnya saat tahu kalian jadian tapi entah mengapa aku lupa. Setelah kejadian kemarin aku membanting Hpku di depan Tomy" Alleya masih menunduk dengan semua penjelasannya.
"Lalu!!"
"Ya..lalu udah hehee" Senyum Alleya untuk mencairkan suasana tapi terdengar garing banget.
"Sekarang kamu masih menyukai kak Raditya?" Tanya Nadia dengan serius
"Ma a sih, tapi kan Nad aku kan hanya menyukainya, mengaguminya, bukan berarti aku mencintai, lagian aku ikhlas banget kalian jadian, dan aku sangat mendukung hubunganmu, aku ikut bahagia Nad" kata kata Alleya untuk meyakinkan Nadia.
"Maafin aku Nad?".
"Baiklah, tapi kamu harus buktikan ucapanmu kalau kamu gak cinta sama kak Raditya"
"Buktikan...gimana caranya?" Tanya Alleya.
"Gampang, ya kamu harus segera punya pacar, biar hati kamu cepet terbuka buat cowok lain".
Alleya terkejut dengan permintaan Nadia. Untuk beberapa saat hening tak ada suara antara mereka berdua. Alleya bingung harus menjawab apa.
"Gimana Alle?".
"Tapi kan Nad, cari cowok itu gak semudah mencari kerupuk d pasar!" Tambah Alleya.
"Apalagi aku Nad, aku gak cantik kayak kamu yang diidolakan banyak cowok, yang ada cowok pada lari kalau sama aku, gak ada dech cowok yang suka sama aku".
"Kamu itu cantik lo Alle, aku aja ngiri kamu punya wajah cantik meskipun tanpa make up. Coba kamu buka hati kamu pasti ada kok cowok yang suka sama kamu!".
"Egak ah Nad, syarat yang lain aja!" Alleya semakin cemberut.
"Pokoknya itu syaratnya, kemarin itu kamu lagi berduaan sama si Tomy, bukannya dia juga seniormu di ekstra taekwondo. Jadian aja sama dia, kayaknya dia suka tuh sama kamu!".
"Ogah banget tampang playboy gitu!".
"Ya..pokoknya kamu harus punya pacar aku kasih waktu seminggu!".
"Idiich...kok ngotot banget!!".
"Ya terserah kamu mau baikan pa tidak sama aku! syarat hanya itu!!".
Nadia masuk ke dalam rumah meninggalkan Alleya yang masih duduk di teras.
Alleya memijit pelipisnya terasa pusing memikirkan syarat Nadia.
Nadia memang seperti itu. Dia selalu memberikan persyaratan yang aneh aneh apabila sedang tidak akur dengan Alleya. Pernah suatu hari dia sedang bertengkar dengan Alleya gara gara tugas sekolah saat SMA.
Saat itu Alleya salah mendeskripsikan tugas yang diberikan oleh gurunya sehingga mereka berdua mengumpulkan tugas yang salah. Tentunya Alleya lah yang meminta maaf kepada Nadia, dan Nadia memanfaatkan kesempatan itu untuk mendapatkan sesuatu dari Alleya. Nadia meminta Alleya untuk menemaninya menonton konser JKT 48 di jogja, padahal Alleya anti banget sama yang namanya girlband. Akan tetapi demi persahabatan Alleya pun mau mengikuti Nadia.
Nadia keluar dari balik pintu rumahnya yang agak tertutup dan berkata "Satu minggu lo Alle!".
"Iya iya Nad, ntar aku cari di tukang loak!".
"Iiihhh...di tukang loak, emang ada!!" Aungut Nadia.
" Ada kali siapa tau ada cewek yang bosen ama cowoknya terus diloakin hehehee!". Alleya cengar cengir.
"Yo wes pulang sana udah malem lo!" Usir Nadia.
"Huhh Nadia, jahat banget kamu sekarang ma aku, pake ngusir segala, biasanya aku juga nginep disini!".
"Bukan ngusir Alle,,besok tu hari senin kita ada jadwal pagi di kampus, jangan sampe kamu telat tidur telat bangunnya telat pula ke kampusnya. Udah ya pulang sono!"
"Iya iya aku pulang sekarang,, Assalamualaikum?"
"Waalaikumsalam...." Jawab Nadia.
Di balik pintu Nadia termenung
'Maaf ya Alle bukan maksud aku cari syarat yang aneh aneh, sebenarnya aku sudah gak marah sama kamu, beberapa hari yang lalu Tomy sudah ngejelasin semuanya sama aku. Aku cuma pengen kamu tuh bisa ngerasain bahagianya punya pacar, dan aku juga gak mau kamu masih menaruh harapan sama kak Raditya. Aku sayang banget sama dia. Lagian kamu sudah deket sama Tomy kan kenapa gak jadian aja sama dia'.
Nadia pun beranjak pergi ke kamarnya.
Alleya melajukan motornya sampai di rumah. Terlihat rumahnya sudah sepi. Alleya pun langsung masuk ke kamarnya. Alleya lalu ke kamar mandi untuk mengambil wudhu, Alleya mengerjakan sholat isya yang belum ia laksanakan. Setelah itu Alleya merebahkan tubuhnya di kasur ternyamannya.
Tiba tiba terdengar bunyi notifikasi ponselnya
tung
tung
tung
tung
tung
'Ada 5 pesan dan 2 misscall, siapa yaa?????' suara batin Alleya.
*_*
Hallow kakak kakak readers jangan lupa tinggalkan jejak ya, like, koment, dan share novel aku ke temen2 readers lainnya ya, terima kasih atas dukungannya love you all 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-12-03
0
RA💜<big><_
semngat selalu kak
salam dari mawar berduri
2020-10-19
0
🌺 ii 🌺
seminggu loh lee..ayo cepet cari pacar d tukang loak 😂😂
2020-04-11
0