Hallow kakak kakak readers alur cerita author mundurkan ea...selamat membaca dan bersantuy ria hehehe😁😁😘
#FLASH BACK ON#
Alleya mengendarai motornya berboncengan dengan Nadia, sepupu sekaligus sahabat terbaiknya sejak SMA. Mereka kemana-mana selalu berdua. Alleya dan Nadia kuliah di kampus yang sama dan mengambil jurusan yang sama di Fakultas Ekonomi. Mereka shoulmate tak terpisahkan. Bahkan Alleya terkesan protektif dan mengayomi Nadia.
Nadia memiliki tampilan yang berbeda jauh dari Alleya. Dia sosok gadis cantik yang lembut, ramah dan feminin. Berpakaian dengan atasan tanpa lengan dan bawahan celana jins di bawah lutut. Nadia memiliki tinggi badan hanya 160 cm, namun dia selalu terlihat anggun dengan mengenakan sepatu high heels. Nadia adalah sosok cewek populer yang terkenal akan kecantikannya. Dia selalu menjadi idaman cowok-cowok di kampus.
Berbanding terbalik dengan Alleya. Alle selalu tampil casual dengan kaos oblong dipadu kemeja kotak-kotak di luarnya dan bawahan celana jins pensil. Alle terkenal cuek, dingin, terkadang ramah aja kalau moodnya lagi baik. Tidak pernah sekalipun terlihat dirinya memakai make up. Akan tetapi aura kecantikan Alle tak kalah dengan sepupunya itu. Meski tomboy Alle terlihat manis dengan senyum simpul yang sesekali terlihat ketika mereka tertawa.
Ketika sampai di parkiran motor, tiba-tiba tangan Alleya ditarik oleh seorang pria.
"Pinjem Alle sebentar ya Nad" Ucap pria itu kepada Nadia.
Alle hanya menurut mengikuti pria itu. Sentuhan lembut itu mengalir melalui syaraf syaraf kulitnya hingga membuat jantungnya berdentum tak terkendali.
Pria itu bernama Raditya Anggara Putra. Cowok keren yang sedang menempuh semester 5 di Fakultas Teknik Sipil. Raditya memiliki perawakan yang tinggi, kulit sawo matang, hidung mancung, dan tatapan warna manik coklatnya yang sangat meneduhkan. Alleya terkagum dengan sosok Raditya sedari awal masuk kuliah pertama kali. Raditya lah yang dulu selalu membela dan menolongnya saat kegiatan Ospek Mahasiswa Baru.
Raditya dan Alleya duduk di bangku taman samping kampus. Ada perasaan aneh dalam dirinya saat duduk berdua dengan Raditya. Alleya hanya bisa terdiam memandangi bunga celosia yang ada tepat di depannya.
"Alle...aku mau jujur sama kamu ,aku ingin buat sebuah pengakuan." Ucap Raditya to the point sambil memegang kedua tangan Alleya.
Alleya semakin kikuk dibuatnya, pipinya terasa panas, baru pertama kali dia merasakan jatuh cinta seperti ini.
"Pengakuan aa apa...?" Tanya Alleya tergugup.
"Aku"
"Suka"
"Sama"
"Nadia"
Ucap Raditya lirih, takut tidak mendapatkan persetujuan dari Alleya.
Degh
Jantung Alleya serasa berhenti, kepingan cermin di hati Alleya terasa pecah. Entah bagaimana menggambarkan perasaan Alleya saat ini. Tidak mungkin dia menangis histeris. Hanya senyum tipis yang terpaksa tersungging di bibir manisnya.
"Aku ingin meminta ijinmu buat pacaran sama Nadia? Nadia juga sama menyukaiku, tapi dia ragu untuk menerimaku karena kamu." penjelasan Raditya.
"Kenapa denganku?" sahut Alleya sambil tertunduk. Takut sahabatnya mencurigai perasaannya.
"Karena kamu sahabat satu satunya Nadia, dia takut kamu akan kecewa dan merasa diduakan" Raditya berkata dengan lembutnya.
"Aku tidak apa-apa, kalau kalian saling cinta aku juga ikut berbahagia" ucap Alleya dengan suara berat menahan air mata agar tidak jatuh ke pipinya.
"Terima kasih Alle, kamu adalah sahabat terbaik Nadia dan akan menjadi sahabat terbaikku juga" Raditya pun memeluk Alleya.
Ada perasaan aneh dalam diri Alleya, seakan dia terjatuh dari gedung pencakar langit. Remuk sudah hatinya. Semangatnya pun hilang.
☆☆☆
Kini Alleya selalu naik motor sendiri. Sahabatnya Nadia selalu bersama kekasihnya. Alleya hanya bisa menghela nafas kasar ketika melihat mereka berjalan berdampingan. Nadia selalu menggandeng tangan Raditya dengan manja. Seulas senyuman mereka menambah hati Alleya semakin tersayat. Tapi bagaimana lagi, cinta Alleya hanya diam bersarang di sanubarinya, cinta bertepuk sebelah tangan memang sangat menyakitkan.
Alleya mulai menghindar apabila bertemu dengan Nadia ataupun Raditya. Dia memilih memanfaatkan waktu luangnya untuk ikut kegiatan ekstrakurikuler taekwondo. Bisa memukul samsak sepuasnya memberikan energi kehidupan baginya.
Hingga pada saat latihan, pelatih taekwondo atau disebut Saboem memperkenalkan seorang asisten pelatih. Asisten tersebut adalah senior Alleya di kampus. Asisten itu bernama Tomy Hermawan. Seorang cowok berperawakan tinggi, berkulit sawo matang, rambut lurus dikucir belakang seperti layaknya orang jepang, lumayan cakep, tapi tampangnya tengil.
Tomy pun mulai memperkenalkan diri, tatapannya menyapu seisi ruangan sasana taekwondo. Tanpa sengaja manik matanya bersitatap dengan Alleya. Tomy mengedipkan sebelah matanya kepada Alleya dan hanya ditanggapi dengan datar, karena memang Alleya sedang patah hati jadi dia sedang tidak mute bercanda atau meladeni ketengilan si Tomy.
Beberapa kali sesi latihan taekwondo selalu dipimpin oleh Tomy. Sesekali Tomy mencuri perhatian Alleya tapi tidak digubrisnya. Alleya malas memperhatikan tingkah caper si Tomy. Tomy mengambil kesempatan untuk hanya menegur atau membenarkan gerakan latihan Alleya. Namun tetap saja Alleya bersikap dingin. Hingga sesi latihan berakhir.
"Alle habis latihan lo mau kemana?" tanya Tomy mendekati Alleya.
"Mau pulang!" ketus Alleya.
"Naik apa? Barengan gue mau?" Tomy gencar menarik perhatian Alleya.
"Gue naik motor!" ketus Alleya berlalu pergi membawa tas ranselnya meninggalkan Tomy.
Alleya malas menghadapi Tomy yang terkenal playboy tengil. Walaupun semua gadis memujanya, tapi sedikit pun Alleya tidak tergoda. Ya...Tomy bukan tipe idamannya. Dia tidak suka cowok tengil tapi sukanya cowok yang cool dan kalem.
☆☆☆
Pagi itu Alleya akan berangkat ke kampus menaiki motornya.
"Alleya sayang kamu gak bosen naik motor itu terus Nduk?" tanya Bapak Wijaya
"Ndak pak kereen lagi pakai naik motor ini hehee" Cengir si Alleya menjawab pertanyaan Bapaknya.
"Sekarang kamu berangkat sendiri terus, ndak pernah barengan sama si Nadia, kenapa?".
"Nadia udah punya cowok pak, jadi diantar jemput cowoknya terus" Perasaan Alleya jadi tidak enak.
"Terus kamu gimana, udah ada cowok belum?".
"Belum Pak, gak laku, pada gak berani sama Alleya hahaaa!"
"Aiissh...Kamu itu jadi anak cewek tomboy banget, coba ganti penampilan pasti banyak yang naksir hehee".
"Alle nyaman kayak gini pak, gak ribet".
"Udah lah pak, Alleya berangkat dulu ya...Assalamualaikum?" Alleya menjabat tangan bapaknya.
"Wassalamualaikum"
"Eh Nduk sebentar" Bapak Wijaya menghentikannya.
"Kalau kamu gak punya cowok, mau gak bapak jodohin sama anaknya temen bapak, dia anaknya sopan, pinter, cakep lagi" senyum si Bapak
"Ndak mau ah pak, jangan aneh-aneh. udah ya.. Alleya langsung berangkat".
Alleya melajukan motornya sampai ke kamus. Ketika sampai di pintu masuk Alleya berjalan mengendap endap seperti menghindar dari sesuatu. Ya...Dia menghindari Raditya dan Nadia. Tanpa dia sadari ada sepasang mata yang memperhatikan tingkah Alleya yang lain dari biasanya. Alleya berjalan mundur lalu berbalik dan....
buggh
Tanpa sengaja dia jatuh kepelukan Tomy. Respon Alleya cepat langsung meninju perut Tomy.
"Awwww".
"Sory sory gue reflek".
"Gila tinjumu sakit sekali" Tomy meringis memegangi perutnya.
"Lo sih maen peluk peluk gue" Alleya pun merengut.
Tomy menatap dalam Alleya dia semakin maju mendekatinya, dan reflek Alleya semakin memundurkan tubuhnya.
"Lo tadi menghindari siapa? Nadia? Pacarnya?".
Alleya tidak menjawab pertanyaan Tomy, dia hanya mengepalkan tangannya, tanda bahwa dia sedang jengkel.
"Jangan campuri urusan gue!"
Alleya berlalu pergi.
"Itu jelas urusan gue, karena gue tertarik sama lo Alleya, dan lo cuekin gue teruus" gumam Tomy tanpa ada yang mendengar.
Semenjak kejadian itu Tomy sering mematai Alleya, diam-diam dia mengamati Alleya. Tomy semakin penasaran karena memang selama ini tidak ada seorang cewek pun yang mampu menolak pesona Tomy. Hanya Alleya ya...hanya dia yang acuh pada cowok sekeren Tomy.
☆☆☆
Tring Tring Tring
Bel tanda perkuliahan seleaai pun berbunyi Alleya buru buru keluar dari ruangan.
"Alle...buru-buru amat mau kemana? dah lama lo kita gak jalan bareng, ke kantin yuk?".
"Oke".
"Eh itu kamu ditungguin cowokmu, aku duluan aja kebelet pipis" jawab Alleya sambil memegangi perut bawahnya.
"Yaudah nanti kamu nyusul ke kantin ya...aku tungguin!" seru Nadia.
Alleya berlari menuju ke toilet, lagi lagi tanpa sengaja dia bertabrakan dengan Tomy.
Bugh
"Kayaknya kita jodoh deh tabrakan melulu hehee" cengiran tengil si Tomy membuyarkan pandangan Alleya.
Tanpa meladeni si Tomy, Alleya langsung berlalu pergi ke toilet ternyata ada yang jatuh dari tas Alleya. Tomy mengambil benda tersebut yang ternyata adalah HP.
Tomy penasaran dengan HP milik Alleya, HP warna hitam dengan softcase metal tanpa ada asesoris cewek sperti HP yang lainnya. Tomy membuka Hp Alleya dengan niatan ingin mencatat nomernya.
Ternyata rasa penasarannya melebihi indra penglihatannya, Tomy mengutak-utik galeri foto Alleya. Tomy mengerucutkan keningnya, dilihatnya banyak sekali foto Alleya dan Nadia, lebih banyak lagi foto Raditya saat Ospek Maba dulu, foto kebersamaan mereka bertiga, bahkan ada foto screenshot history FB milik Raditya.
Tomy menyimpulkan sendiri bahwa Alleya terobsessi dengan Raditya, secara dia cewek tomboy yang susah jatuh cinta bahkan dengan lelaki semenarik Tomy.
Tomy mencari Alleya ke ruang kelas dan ke kantin tapi tak ditemukannya. Tomy teringat bahwa dia pernah melihat Alleya duduk di bangku taman bersama Raditya. Tomy segera menuju ke tempat itu, dan benar saja Alleya sedang disana mengobrak-abrik isi tasnya mencari HP.
"Lo cari ini?" Tomy menyodorkan hp ke arah Alleya.
Dengan cepat Alleya berusaha meraih HP nya namun ditarik oleh Tomy.
"Balikin Hp gue!" Alleya berusaha merebut Hpnya daribtangan Tomy.
"Gak semudah itu, dengan syarat" tegas Tomy.
"Apa?"
"Lo mau jadi cewek gue" Senyuman menggoda Tomy lancarkan, tapi hanya dibalas dengan senyuman remeh oleh Alleya.
"Mimpi lo...balikin gak, atau gue teriak maling" tukas Alleya.
Tomy berjalan mengitari Alleya dan berkata sesuatu di telinganya.
"Gue tau rahasia lo...lo susah buka hati lo, kareenaa...lo suka kan sama Raditya!" Senyum sinis Tomy mengembang.
"Gue sudah buka galeri foto lo ternyata isinya ada folder khusus judulnya Raditya sayang, isinya byuuh...foto Raditya semua! lo sakit ya..lo terobsesi sama dia!!"
Alleya membelalakkan matanya, emosinya memuncah. Ingin sekali dia memukul wajah tengil Tomy yang sudah lancang membuka privasinya. Tiba-tiba_
"Benarkah itu Alleya?"
Terdengar suara yang ia kenal tak jauh dari sana. Ya...suara Nadia. Alleya gemetar takut kesalahpahaman terjadi. Nadia meraih Hp yang dipegang Tomy dan membuka isinya. Betapa terkejutnya dia dengan apa yang dilihatnya.
"Nadia, kamu salah paham. aku..."
Penjelasan Alleya terputus dengan kata-kata Raditya.
"Alle..aku perhatian sama kamu tapi cuma sebatas teman, aku sangat mencintai Nadia".
Raditya datang memeluk Nadia.
Alleya bingung harus menjelaskan apalagi. Mulutnya seakan terbungkam oleh fakta di Hpnya. Alleya merasa seperti tokoh Antagonis disini. Tomy melihat kebingungan Alleya segera dia menariknya dari cinta segitiga itu. Menjauh dari taman menuju halaman depan kampus.
PLAKKK
Alleya menampar Tomy di depan semua mahasiswa yang berlalu lalang.
BRAAAkkk
Alleya melempar HP itu sampai berkeping-keping.
"GUE BENCI LO, DASAR COWOK BRENGSEK!!"
#FLASH BACK OFF#
Jangan lupa tinggalkan jejak ya readers, like dan koment aku tunggu...love you all 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 68 Episodes
Comments
Yhanti Ginting
syukaaa thor♥️♥️♥️♥️
2020-07-23
0
Lily Poet
tominya usil sih. 😬
2020-05-23
0
🌺 ii 🌺
suka bgt..semangat thor
2020-04-11
1