Operasi Marvel

Matahari telah menampakkan dirinya, cahaya nya yang sangat terang menembus hingga ke kamar Baby. Baby yang saat itu masih tidur harus membuka matanya karena terpaan sinar matahari yang mengenai wajahnya.

Baby mengambil ponselnya dan melihat jam di ponselnya. Setelah ia melihatnya, Baby membulatkan matanya, karena tak biasanya ia bangun pada jam 7 pagi seperti ini.

"Baru kali ini aku harus melewati waktu berhargaku" gumamnya. Baby memutuskan untuk pergi ke kamar mandi dan membersihkan  dirinya. Ia tidak boleh santai santai di rumah saja. Bagaimana pun juga hari ini ia harus mendapat pekerjaan.

.

.

.

Leon memasang jam tangannya di pergelangan tangannya yang sebelah kiri. Kemudian ia mengikat dasi nya sendiri sambil menatap cermin.

Alis yang tebal, bibir yang seksi, hidung yang mancung dan rahang yang kokoh. Siapapun pasti akan tergila gila dengan wajah tampannya. Termasuk semua karyawan wanita di kantornya. Meskipun mereka tahu sifat Leon seperti apa tetap saja mereka sangat menyukai Leon.

Bagi mereka Leon adalah jelmaan dewa dari langit. Dengan semua kelebihan itu mengapa ada satu wanita yang tidak tertarik dengan wajahnya. Leon penasaran akan hal itu.

Leon menyudahi dirinya untuk menatap cermin  dan ia segera mengambil kunci mobilnya dan bergegas pergi ke kantor. Meskipun terkenal angkuh dan sombong Leon tidak pernah terlambat untuk datang ke kantor.

Leon ingin mencontohkan sesuatu yang baik pada semua karyawannya. Dengan ia yang tidak pernah terlambat ke kantor, karyawannya juga pasti akan disiplin seperti dirinya.

Jalanan hari ini sangat macet, Leon harus menunggu 10 menit untuk bisa menjalankan mobilnya dan pergi ke kantor. Biasanya ia tak pernah terjebak macet seperti ini.

Leon melihat lihat ke arah lain, matanya memicing saat ia melihat sesuatu. Baby, sedang berjalan di pinggir jalan dengan tas yang ditentengnya.

"Mau kemana dia sampai harus jalan kaki seperti itu?"

Setelah sepuluh menit terlewati, Leon kembali menjalankan mobilnya. Ia tak lagi melihat Baby karena baby sudah menjauh dari pandangannya saat lima menit yang lalu.

.

.

Baby sudah tak punya pilihan lagi, dokter yang menangani kakaknya sempat mengabarinya bahwa ia harus segera mengoperasi Marvel. Jika semakin lama ditunda itu bisa sangat menyakiti Marvel. Baby tidak bisa memilih lagi selain datang ke perusahaan milik Leon.

Rasanya sangat berat untuk ia masuk ke dalam perusahaan ini. Tapi bagaimana dengan nasib Marvel jika ego nya masih tetap menguasainya.

(Flasback)

Baby mengeringkan rambutnya yang basah dengan hair dryer yang dibelinya saat ia bekerja di cafe dulu. tapi kemudian ia harus menghentikannya karena menerima pesan dari seseorang.

Dr. Ando

Baby, saya sarankan agar kita lebih cepat melakukan operasinya. Hal ini tidak baik untuk ditunda lama lama karena bisa menyakiti Pasien. Saat ini Pasien sudah semakin sering merasakan sakit di bagian jantungnya. Saya harap anda bisa secepatnya mendapatkan biaya administrasinya. Semakin cepat lebih baik. Saya sudah memberikan obat pereda rasa sakit untuk kakak anda.

[Foto Marvel yang terbaring lemah]

Baby menutup mulutnya tak percaya, Marvel yang kemarin terlihat baik baik saja kini sudah tak berdaya. Baby menjatuhkan dirinya pada lantai dan menangis terisak isak.

"Darimana aku harus mendapatkan biaya operasinya?" Di sela sela tangisnya, ia seperti menemukan secercah harapan. Perusahaan Leon dan tawaran Leon. Dua hal itu yang saat ini melekat di dalam pikiran Baby.

(Flasback off)

Baby memantapkan dirinya untuk masuk ke dalam perusahaan itu. Langkah kakinya membantunya mengarahkannya untuk masuk ke dalam. Sebelum itu Baby menemui Resepsionis dulu.

"Ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya Resepsionis itu dengan ramah. "Saya ingin bertemu dengan pak Leon"

Resepsionis itu menatap Baby dengan tersenyum. "Maaf, apakah ibu sudah membuat janji dengan pak Leon?" Tanya nya. "Tidak, tapi tolong katakan saja bahwa Baby Grezyca Aurora ingin bertemu dengannya"

"Baiklah tunggu sebentar, saya akan menghubungi pak Leon terlebih dahulu" ucapnya. Baby hanya menganggukkan kepalanya.

Setelah beberapa menit kemudian, Resepsionis itu kembali menatap wajah Baby. "Ibu sudah ditunggu oleh pak Leon di ruangannya" ucapnya.

"Terima kasih" setelah mengucapkan kata terima kasih, Baby langsung berjalan untuk menuju ruangan Leon. Baby sudah tahu letak ruangannya karena sewaktu ia di interview, ia menyadari kalau itu memang ruangan milik bos nya.

Baby kini sudah tiba di depan pintu ruangan Leon Baby masih ragu untuk mengetuk pintu dan bertemu dengan Leon. Syafira membuka engsel pintu dan terlihatlah sebagian dari isinya. Baby pun masuk ke dalam dengan izin Leon.

Leon sedang mengerjakan pekerjaannya di laptop sambil meminum kopi dengan santai. "Maaf, boleh saya duduk?" Tanya Baby. Leon mengangguk kemudian ia menatap Baby dengan lama.

 "Ada apa?" Tanya Leon ketika Baby baru saja duduk di hadapannya.  "Saya ingin bertanya pak, ini tentang sesuatu.  Dan pertanyaannya adalah apakah bapak masih menawarkan pekerjaan itu pada saya?"

"Kamu berharap saja menjawab apa?" Leon menatap Baby dengan puas, Macan yang sempat menerkamnya kini menjadi kelinci di hadapan Leon. Bahkan hanya dalam beberapa hari.

"Tawaran itu tetap sama, apa kau mencoba  untuk mendapatkan kesempatan lagi. Kalau begitu, tidak usah. Saya benar benar ingin menginginkan Sekretaris yang seperti kamu jadi saya langsung menerimamu" ucap Leon padahal dalam hati, ia merutuki dirinya habis habisan gara gara mulut rombengnya itu

"Saya diterima begitu saja pak?" Tanya Baby.

"Ya"

"Apakah saya boleh minta gaji saya sekarang?" tanya Baby dengan tidak tahu malunya. Leon hanya berdecak kemudian mengambil sesatu dari dalam tasnya. "Ini, saya memberikan gaji lebih awal bukan karena kamu. Melainkan karena kamu harus segera mengoperasi kakakmu" ucap Leon.

"'Terima kasih pak, saya akan membalas kebaikan bapak dengan terus bekerja keras."

"Pergilah, segera lakukan apa yang ingin kau lakukan. Tapi ingat, kamu harus kembali ke kantor dan bekerja secepatnya. Saya hanya memberimu waktu dua hari untuk menemani kakak kamu operasi."

"Baik pak saya akan melakukan itu" Baby tersenyum manis pada Leon, senyum yang selama ini tak pernah ia tunjukkan pada siapapun. Bahkan dengan Marvel.

Leon mengalihkan tatapannya pada hal lain, ia tidak ingin terlena dengan senyuman milik sekretarisnya itu. "Kalau begitu saya permisi dulu pak"

Saat Baby akan segera pergi tiba tiba saja ia kehilangan keseimbangan dan akan terjatuh. Baby menutupnya matanya dengan rapat. Tak terjadi apapun padanya, lalu Baby mulai membuka matanya.

Deg

Ternyata Leon yang sudah menyelamatkannya,  mereka berdua saling bertindihan satu sama lain untuk beberapa saat. Baby segera bangun dari atas tubuh Leon. Ia mengucapkan maaf berkali kali untuk Leon kemudian pergi

Sedangkan Leon, ia menatap jas nya yang sudah ternoda oleh warna lipstik milik Baby. "Sungguh merepotkan saja, kalau bukan karena niatku mana mau aku nerima dia" gumam Leon sambil melipat jas nya dan melemparnya ke tempat sampah

.

.

"Dok, saya sudah mendapatkan biaya untuk operasinya, tolong lakukan yang terbaik pada abang saya dok" ucap Baby sambil memelas pada Dokter Ando

"Sebaiknya kamu berdoa saja, berdoalah dengan sang pemberi nyawa, berdoalah dengan sang penyembuh luka"

"Saya akan membawa kakak anda ke ruang operasi" Dokter Ando menepuk bahu Baby agar ia tetap kuat 

Lampu ruangan operasi berubah menjadi warna hijau, artinya operasi sudah dimulai. Baby mondar mandir sambil menggigit kukunya di depan ruangan operasi itu. "Semoga operasinya berhasil ya tuhan"

Beberapa jam sudah terlewatkan, akhirnya Dokter dan para perawat lainnya keluar dari dalam ruangan operasi itu

"Bagaimana Dok? Apakah operasinya berjalan dengan lancar"

Dokter Ando memberinya ucapan selamat dan mengatakan bahwa mulai saat ini Marvel pratama, dinyatakan sembuh. Mata Baby memerah karena menahan tangis, ia tidak bisa membendung rasa kebahagiaan nya, Baby terus saja tersenyum.

"Apa saya boleh masuk ke dalam dok?'" tanya nya dengan tidak sabar. "Kami akan memindahkan ke ruangan perawatan terlebih dahulu baru kamu boleh bertemu dengan pasien di dalam ruangan

"Baiklah"

Terpopuler

Comments

syze

syze

kenapa gak di kasih aja buat Aspri nya abang leon

2023-03-20

0

Yunia Abdullah

Yunia Abdullah

smua rumah sakit sma az GA ADA uang yg skit nyawa mlayang

2021-08-27

0

Cinta Sunarti

Cinta Sunarti

karna keadaan marvel ...terpaksa baby minta gaji duluan itupun blm masuk krj

2021-05-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!