Sebuah penolakan

Baby melihat Leon sedang berada di depan rumahnya. Tatapannya seakan akan ingin mencabik cabik baby saat ini juga. Tapi Baby memilih mengabaikannya, lagi pula ia tak ada urusan apapun dengan Leon.

Baby berjalan melewati Leon, ia tidak berniat untuk menyapanya. Leon menarik lengan Baby yang jaraknya masih belum terlalu jauh darinya. "Bukankah kemarin saya sudah mengirimkan pesan, kalau kamu tidak membalas pesan saya, saya akan datang ke rumah kamu" ucap Leon sambil memegang lengan Baby, ia khawatir Baby kabur.

"Pesan? Maaf ya Pak saya tidak menerima pesan apapun. Kemarin ponsel saya dipegang sama anak tetangga saya" Alibi Baby. Lalu tersadar lengannya di pegang oleh Leon, ia segera menghempaskan hingga pegangan Leon terlepas.

"Permisi, saya mau pergi"

"Saya tidak mengijinkamu pergi Baby" ucap Leon dengan menekankan kata katanya. Baby berjalan mendekati Leon dan kini ia berhadapan dengan Leon secara langsung.

"Saya tidak butuh ijin dari bapak untuk pergi"

Bukan Leon namanya jika ia menyerah begitu saja, Leon langsung menggendong Baby layaknya karung beras kemudian memasukkannya ke dalam mobilnya.

"Apaan sih, Lepasin saya pak, saya harus pergi sekarang juga" ucapnya pada Leon. Tapi Leon berpura pura tak mendengar. Ia berputar mengelilingi mobilnya dan kini dirinya sudah berada di dalam mobilnya bersama dengan Baby.

Baby menatap Leon dengan kesal, ia bersedekap dada dan menatap Leon dengan tajam. "Apa mau bapak sebenarnya?"

"Saya mau kamu jadi sekretaris saya" jawab Leon sambil menatap Baby yang berada di sebelahnya. Baby tersenyum sinis, ia menduga ada sesuatu di balik Leon yang memaksa untuk menjadikan dirinya sekretarisnya.

"Bukannya bapak pernah bilang sama saya kalau bapak tidak akan pernah menerima sekretaris yang hanya lulusan SMA? Dan sekarang, bapak menjilat ludahnya sendiri. Apa bapak tidak malu"

"Si*l, kenapa mulutnya sangat pintar sekali berbicara"

"Waktu itu saya tidak sadar dengan ucapan saya" Leon mencoba memberikan alasan palsu pada Baby. "Terserah bapak mau bilang apa tapi yang pasti saya tidak mau menjadi sekretaris bapak"

"Saya tahu kamu butuh uang untuk biaya pengobatan kakak kamu, dengan bekerja pada saya kamu pasti bisa mendapatkan uang untuk mengobati kakakmu itu" kali ini ucapan Leon berhasil membuat Baby membisu.

Baby benar benar sangat menginginkan kesembuhan kakaknya. Selama ini ia rela untuk banting tulang demi membiayai pengobatan kakaknya. Ya, Marvel kakaknya mempunyai penyakit lemah jantung. Dan dokter mengatakan Marvel harus segera dioperasi agar keadaan jantungnya segera membaik.

Terhanyut dalam lamunannya membuat Baby tak sadar bahwa Leon tersenyum penuh kemenangan. Leon berpikir setelah ini baby pasti akan langsung menerima tawarannya.

"Saya masih bisa menggunakan cara lain untuk bisa mendapatkan uang untuk biaya pengobatan kakak saya" Baby membuka pintu mobil Leon dan segera keluar. Yah sedari tadi mereka hanya berada di dalam mobil saja tanpa menjalankan mobilnya.

Leon langsung keluar dan menyusul Baby. "Saya hanya memberikan penawaran satu kali, jika kamu menolak saya tidak akan memberimu kesempatan lagi" teriaknya.

Tapi Baby tak menjawab, ia langsung menghampiri dan menaiki ojek online nya yang sempat ia pesan sebelum tahu Leon datang ke rumahnya.

"Lihat saja Nanti, pada akhirnya dia yang akan mengemis pekerjaan padaku" ucap Leon. Leon masuk ke dalam mobilnya dan langsung pergi menuju ke kantornya.

.

.

.

Baby sudah tiba di rumah sakit Perwira, Ia segera turun dari atas motor kemudian menyerahkan helm nya pada si tukang ojek. "Ini bang ongkosnya"  setelah menerima ongkosnya tukang ojek online itu langsung pergi.

"Sadar Baby, kamu gak boleh nunjukin muka mupeng di depan abang kamu" Baby berbicara pada dirinya sendiri agar ia tidak melalukan kesalahan sehingga membuat Marvel curiga padanya.

Dengan senyum manisnya, Baby membuka pintu ruangan Marvel. Mendengar suara decitan pintu Marvel menoleh ke asal suara itu. Ternyata Adiknya lah yang datang.

"Kenapa kesini? Bukan kah abang nyuruh kamu istirahat saja di rumah" ucap Marvel sambil memperbaiki posisi tidurnya.

"Baby gak bisa kalau gak ketemu sama abang, soalnya kalau gak ketemu abang sehari saja rasanya kek ada yang hilang gitu" ucap Baby dengan dramatis.

"Bilang aja kangen sama abang, pake kata kata kek ada yang hilang lagi' ucap Marvel. Baby hanya menatapya garing. Sudah lama ia tak melontarkan lelucon lagi pada abangnya.

.

"Pak, nyonya Erika ingin bertemu dengan anda. Beliau sudah menungggu bapak di ruangan bapak"  Wajah Leon berubah menjadi wajah patung dengan  cepat ia berbalik pada arah lain dan menyuruh OB untuk membersihkan ruangannya.

Erika terus menatap jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, rasanya sudah dua jam waktu yang ia habiskan untuk menunggu putranya. Namun putranya tak kunjung muncul. "Atau jangan jangan Leon sudah mengetahui jika aku yang pergi kesini dan dia menghindar" batinnya.

"Permisi Bu" lamunan Erika buyar setelah salah satu OB datang dan meminta izin untuk membersihkan ruangan Leon. Padahal OB itu orang suruhan Leon untuk mengambil tas dan  dokumen lainnya" kemudian OB itu keluar dari ruangan Leon dengan perlahan lahan.

"Ini pak" ucapnya sambil menyerahkan tas itu pada Leon. Leon mengambilnya kemudian segera pergi. Ia tidak ingin ibunya melihat keberadaannya. Biarlah untuk saat ini ia menghindar, Leon sudah capek dan muak dengan pembahasan yang mereka lakukan setiap kali Leon pulang dan bertemu mereka

Karena berpikir kalau Leon tak akan datang, akhirnya Erika memutuskan untuk pulang. Belakangan ini Leon memang sering menghindarinya dengan alasan sibuk atau yang lainnya. Tapi kali ini, bukan sibuk lagi yang jadi alasan putranya untuk menjauhinya.

.

.

Malam hari, Baby menggunakan masker wajah di mukanya. Ia mengolesnya dengan rata hingga semua bagian wajahnya tertutup oleh masker. Kemudian ia menyantaikan dirinya dengan membolak balikkan koran yang ia baca. Siapa tahu ia bisa menemukan pekerjaan dari situ.

Tidak ada satu pun yang berisi lowongan pekerjaan, Baby melemparkan korannya dan memilih untuk memainkan ponselnya saja. "Seorang Ceo Leon Pradipta Xington saat ini sedang mengisi bensin di pom bensin pinggir jalan, sungguh rendah hati"

Baby menggelengkan kepalanya, "Sesuatu yang gak penting aja diberitain" omelnya. Lima belas menit kemudian Baby kembali mencuci wajahnya dan tak ada lagi masker yang menghalangi wajahmya.

Pesan masuk

Sierra sayang

Baby

Baby sayang

Baby i love you

Baby terkekeh membaca pesan dari sahabatnya itu. Kemudian ia juga membalasnya dengan cepat.

Baby doll.

Kenapa Sier? Kangen ya sama Baby?"

Sierrra sayang

"Enggak, aku cuma kangen sama suara cempreng kamu aja"

Baby doll

Jahat kamu mah, oh iya aku mau nanya nih. Selain di perusahaan itu dimana lagi setahu kamu yang ada lowongan pekerjaan?" Ketiknya.

"Lho? Kamu tidak diterima di perusahaan itu?" tanya Sierra dengan penasaran.

"Bukan tidak di terima, tapi Ceo nya yang bikin aku gak betah jika harus bekerja disana" jawab Baby.

"Kenapa? Bukankah Ceo nya tampan. Dengar dengar dia masih belum punya kekasih. Siapa tahu nanti kamu yang jadi kekasihnya"

"Ih amit amit Sier, aku juga gak bakal mau kalau harus sama dia" ucap Baby seraya mengetukkan tangannya tiga kali pada meja.

Sierra membalasnya dengan emot tertawa. "Aku gak tahu lagi dimana yang ada lowongan  

Pekerjaan. Tapi aku akan berusaha mencari tahunya dan akan segera mengabarimu jika aku mengetahuinya" balas Sierra.

"Nah gitu dong, itu baru teman Baby" balasnya.

Baby menutup ponselnya dan meletakkan di samping tempat tidurnya. Kemudian ia membaringkan dirinya di atas kasur. Dan mulai memejamkan matanya yang indah. Ia berharap pagi yang indah akan segera menyambutnya.

Terpopuler

Comments

Cinta Sunarti

Cinta Sunarti

gak perlu gengsi udah di terima kerja malah di tolak ..ingat ka"mu butuh biaya utk skt jantungnya

2021-05-18

1

Hervi

Hervi

menarik nih...ceweknya g gampangan

2021-04-23

0

Sofhia Aina

Sofhia Aina

Sabar Je oooch Baby doll😀😄😀

2021-04-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!