Tiga Finalis?

Tes nya pun berlangsung selama beberapa hari. Hingga pada akhirnya, tersisa lah tiga finalis yang nantinya akan dipilih dua orang saja diantara mereka. Perempuan pertama yaitu bernama Vivian Tereline, usianya 22 tahun. Kulitnya kuning langsat dan memiliki senyuman yang sangat manis.

Vivian memiliki tinggi 160 cm. Perempuan kedua yaitu bernama Farissa Viandra, usianya 21 tahun. Farissa mempunyai kulit yang berwarna putih dan matanya yang agak sipit. Tinggi badannya 169 cm. Dan perempuan terakhir yaitu bernama Adeline Zhizhi, usianya 22 tahun. Adeline mempunyai warna kulit kuning langsat dan alisnya yang tebal. Tinggi badannya 165 cm.

Mereka bertiga sama-sama cantik. Dan mendapatkan hasil tes yang nilainya hampir beda tipis. Lalu, mereka bertiga diajak oleh Evan ke ruangan Jerry.

"Tok ... tok!" Suara Evan mengetuk pintu.

"Masuk!" ujar Jerry.

"Tuan ini tiga finalis yang terpilih," ujar Evan sambil menunjuk ke arah tiga perempuan yang berdiri di dekat Evan.

"Ini namanya Vivian, disampingnya bernama Farissa dan yang paling ujung itu bernama Adeline," ujar Evan menjelaskan lebih lanjut.

"Dan ini CV mereka bertiga tuan," ujar Evan sambil memberikan CV yang ia pegang.

"Baik, kamu bisa pergi Van. Biar saya yang akan memberi tes selanjutnya," ujar Jerry.

"Baik tuan," ujar Evan.

"Vivian maju," ujar Jerry setelah Evan pergi.

"Apa alasan kamu mengikuti lowongan ini? Dan berikan pendapatmu mengenai adanya lowongan seperti itu?" ujar Jerry setelah Vivan maju.

"Alasan saya mengikuti lowongan ini karena saya ingin membantu keluarga saya yang saat ini sedang kesulitan mencari uang. Dan pendapat saya adanya mengenai lowongan ini yaitu dapat membantu orang yang kesulitan dalam hal keuangan," ujar Vivian.

"Baik, sekarang Farissa kamu jawab pertanyaan yang saja ajukan barusan," ujar Jerry.

"Alasan saya mengikuti lowongan ini adalah untuk bisa merasakan bagaimana menjadi istri orang terkaya di negara X. Dan pendapat saya dengan adanya lowongan ini semua perempuan bisa merasakan menjadi kaya walaupun itu sesaat," ujar Farissa.

"Baik, terakhir Adeline kamu jawab pertanyaan yang saja ajukan tadi," ujar Jerry.

"Alasan saya mengikuti lowongan ini karena, saya merasa saya itu cocok sama tuan muda Derry. Dan sejak saya mengenal tuan muda Derry pertama kali, saya pun merasakan bahwa tuan muda Derry lah pangeran yang dikirimkan oleh Tuhan untuk saya. Dan pendapat saya mengenai lowongan ini itu seperti jembatan saya agar cita-cita saya yaitu menjadi istri tuan muda Derry terkabul," ujar Adeline dengan tersenyum sambil membayangkan ia menikah dengan Derry.

"Aduuh, kenapa mereka bisa lulus tes itu sih?" ujar Jerry di dalam hatinya.

"Baiklah, semua jawaban kalian sudah saya catat, nanti bagi yang terpilih akan kami umumkan lewat sosial media," ujar Jerry.

"Terima kasih tuan," ujar mereka bertiga.

***

Disisi lain, saat ini Devani sedang membersihkan ruangan di lantai ketiga.

"Dev aku dengar-dengar tes lowongan istri waktu itu telah selesai, dan sekarang mereka lagi menunggu pengumuman saja," ujar karyawan itu yang bernama Kia.

"Iya mbak," ujar Devani.

"Dev menurut aku kamu jauh loh diatas mereka, dari cantiknya, baik, ramah dan sopan. Kenapa kamu nggak ikut aja lowongan itu kemarin," ujar Kia.

"Emm, aku nggak suka mbak lowongan yang aneh seperti itu, menurut ku kita sebagai perempuan seperti hanya dianggap sebuah barang saja. Bebas untuk dipilih-pilih," ujar Devani.

"Kamu benar Dev, tapi bagaimana yang daftar kemarin itu rata-rata memang pengagum tuan muda Derry," ujar Kia.

"Sudah mbak, aku duluan ya ke lantai empat nya," ujar Devina dengan tersenyum.

"Iya Dev, nanti aku menyusul kalau sudah selesai," ujar Kia.

"Iya mbak," ujar Devani.

Devani pun menaiki lift untuk ke lantai empat.

***

Disisi lain, saat ini Derry sedang berada di ruangan ceo. Ruangan ceo ini berada di lantai yang paling atas di perusahaan tersebut yaitu lantai ke 20.

"Der, sudah ada tiga finalis yang tersisa," ujar Jerry.

"Bagus, kamu sudah pilihkan buat aku?" ujar Derry.

"Emm, sudah Der. Tapi, tidak ada diantara mereka bertiga," ujar Jerry tersenyum.

"Maksud kamu apa Jer?" ujar Derry.

"Maksudnya perempuan yang aku pilih buat kamu itu tidak ikut dalam lowongan ini," ujar Jerry.

"No, No! Jer aku tidak setuju, artinya secara tidak langsung kamu mau jodohin aku," ujar Derry.

"Dengan kata lain iya, karena yang ikut tes kemarin itu tidak ada yang tulus Der. Mereka semua ikut hanya karena loh kaya," ujar Jerry.

"Semua perempuan memang begitu Jer, sudah kalau kamu tidak mau pilih buat aku. Maka, aku yang akan pilih sendiri," ujar Derry.

"Der, dengerin dulu bagaimana nanti jika perusahaan ini bangkrut? Mereka pasti akan ninggalin kamu," ujar Jerry.

"Terus memang perempuan yang kamu pilih buat aku itu tidak akan pernah ninggalin aku apa? Seyakin apa kamu sama perempuan itu?" ujar Derry.

"Iya Der, aku yakin dia yang paling baik buat kamu," ujar Jerry.

"Terus tiga finalis itu bagaimana Jer?" tanya Derry.

"Kita beri mereka uang saja, sebagai permohonan maaf karena kamu sudah punya calon istri," ujar Jerry.

"Terserah kamu saja Jer," ujar Derry.

"Jadi kamu setuju sama perempuan pilihan aku ini?" ujar Jerry.

"Aku setuju asal dengan tiga syarat," ujar Derry.

"Oke, apa syaratnya?" ujar Jerry.

"Syarat pertama aku akan pilihkan perempuan juga buat kamu, syarat kedua ketika aku menikah sama perempuan pilihan kamu itu tidak akan mewah tapi biasa-biasa saja terus tidak akan mengundang satu pun teman bisnis kita ataupun wartawan dan kamu juga sama," ujar Derry.

"Baik aku setuju, lalu syarat ketiganya apa?" ujar Jerry.

"Syarat ketiga jika aku dapat buktikan perempuan pilihan kamu itu sebenarnya nikah sama aku hanya karena harta, maka aku akan ceraikan dia disaat itu juga," ujar Derry.

"Baik aku juga setuju sama syarat terakhir kamu itu. Tapi, aku juga ada satu syarat," ujar Jerry.

"Oke, apa syaratnya?" ujar Derry.

"Syaratnya adalah perempuan yang kamu pilih harus baik dan setia dan jika ia terbukti tidak setia maka aku akan menceraikannya di hari itu juga," ujar Jerry.

"Oke aku setuju," ujar Derry.

Lalu mereka berdua pun bersalaman yang menandakan perjanjian atau syarat yang baru saja dibuat itu telah disepakati oleh kedua belah pihak.

"Waktu kita tinggal empat hari lagi Jer, sebelum ayah yang akan jodohin kita," ujar Derry.

"Tenang saja Der, dalam waktu tiga hari kita akan membawa calon kita berdua kehadapan om Wahyu," ujar Jerry.

"Aku harus segera berbicara sama Devani mengenai ini," ujar Jerry di dalam hatinya.

"Lihat aja Jer, siapa perempuan yang akan aku jodohin sama kamu?" ujar Derry di dalam hatinya.

***

Devani saat ini telah selesai membersihkan lantai empat.

"Bagus sudah selesai juga pekerjaan ku hari ini, waktunya makan siang sebentar lagi," ujar Devani dengan tersenyum.

Devani kemudian berjalan untuk menaiki lift dan turun ke lantai satu. Pintu lift pun terbuka lalu, Devani segera menuju ke kantin karyawan.

"Dev sudah selesai semua pekerjaan mu?" ujar Tea.

"Iya mbak," ujar Devani.

"Bagus, nanti setelah kamu makan siang segera ke ruangan pak Jerry ya," ujar Tea dengan tersenyum.

"Ada apa memang nya mbak?" ujar Devani.

"Mbak juga tidak tau Dev, pak Yudi hanya bilang bahwa kamu dipanggil tuan Jerry ke ruangannya," ujar Tea.

"Baiklah mbak," ujar Devani.

"Ada apa ya pak Jerry memanggil ku? Perasaan kinerja kerjaku beberapa hari ini baik-baik saja," ujar Devani di dalam hatinya.

Bersambung ....

Bagaimana kah ceritanya menurut kalian? Jika kalian suka terus dukung ya ceritanya^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!