Di Pagi Hari.
Matahari terbit begitu indah hari ini. Bersinar dengan begitu terang dan tidak terlalu panas. Devani saat ini sedang berada di jalan. Sudah berbagai banyak tempat ia kunjungi, tapi tidak ada yang menerima lowongan pekerjaan.
"Mau cari dimana lagi," ujar Devani.
Sudah hampir dua jam, Devani mencari dari satu gedung ke gedung yang lain.
"Ibu benar, mencari pekerjaan memang sulit, tapi aku tidak boleh putus asa," ujar Devani dengan tersenyum.
***
Disisi lain, saat ini Derry sedang berada di lobi Perusahaannya. Derry baru saja tiba, semua karyawan menyambut kedatangannya. Dan seperti biasa Derry hanya berjalan tanpa melihat ke arah mereka. Jerry seperti biasa selalu mengikuti tuannya kemana pun ia pergi.
Di dalam Ruangan Ceo.
"Jer, bagaimana kamu punya ide mengenai janji kita semalam?" ujar Derry.
"Kalau aku sih, nggak akan sulit mencari perempuan. Yang sulitnya itu mencari yang benar-benar baik hati, cantik dan setia," ujar Jerry sambil membayangkan kriteria perempuan yang diinginkannya.
"Emm, aku punya ide Jer," ujar Derry dengan tersenyum.
"Apa?" ujar Jerry.
"Bagaimana jika kita membuat sebuah poster. Di poster itu kita tulis 'dicari calon istri'. Lalu poster itu kita sebar ke internet, telivisi, dsb," ujar Derry.
"Der kalau punya ide itu yang bagus sedikit lah, ini calon istri calon pendamping kita di masa depan. Bukan barang yang harus diperjualbelikan begitu. Aku tidak setuju," ujar Jerry.
"Emm terserah kamu Jer, aku mau buat poster itu. Kamu tidak ikut atau ikut pun, tidak ada pengaruhnya juga," ujar Derry.
"Oke, ingat Der aku sudah peringatkan kamu ya. Jangan sampai nanti kamu menyesal kedepannya," ujar Jerry.
Derry tidak mendengarkan perkataan temannya itu. Derry langsung menemui pihak HRD untuk membuatkan poster 'lowongan pekerjaan menjadi istri tuan muda'. Ide yang sangat gila begitulah pandangan Jerry.
Poster pun sudah disebarkan dimana-mana. Dalam waktu 5 detik poster itu disebar, sudah ada banyak orang yang datang ke perusahaan itu untuk melamarkan dirinya.
"Mereka semua sudah tidak ada akal lagi apa ya? Kenapa banyak sekali yang mau daftar?" ujar Jerry yang melihat antrian di perusahaan mereka yang begitu panjang.
Lalu, Jerry melihat poster yang disebarkan tersebut di ponselnya. Saat Jerry membuka ponsel, ia sangat terkejut dan hampir saja menjatuhkan ponselnya itu.
"Di cari lowongan pekerjaan menjadi istri Tuan Derry biaya perbulan 100 juta dan berlaku selama 3 bulan," ujar Jerry yang membaca isi poster tersebut.
"Persyaratannya, tinggi badan yang ideal, tidak cupu, tidak gagap, cantik yang paling penting, dan mengikuti semua aturan yang akan ditetapkan oleh Tuan Derry jika terpilih," ujar Jerry.
"Der, ini terlalu berlebihan," ujar Jerry.
Lalu, Jerry pun mematikan ponselnya. Dan langsung pergi ke tempat Derry saat ini.
***
Disisi lain, Devani saat ini telah berada di sebuah perusahaan yang sangat besar. Perusahaan itu bernama Devi Corporation. Semua orang pasti mengenal nama perusahaan itu. Tapi, lain halnya dengan Devani. Devani sama sekali tidak mengenal nama perusahaan itu.
"Mereka pasti sedang melamar pekerjaan," ujar Devani yang melihat antrian begitu panjang dari luar perusahaan.
***
Di Ruangan Ceo.
"Der!" teriak Jerry saat mau masuk ke dalam ruangan ceo.
Derry yang sedang duduk tenang sambil melihat laptop menjadi terkejut,
"Siapa sih gangguin saja," ujar Derry.
Lalu, Jerry masuk dan menatap mata sahabat nya itu.
"Kamu Jer, ada apa?" ujar Derry.
"Der, kamu harus menghentikan brosur yang sudah disebar itu sekarang," ujar Jerry.
"Lah kenapa memangnya? Kamu iri Jer, kalau begitu aku buat juga untuk kamu," ujar Derry dengan tersenyum.
"Der yang kamu lakuin itu salah. Kamu harus berhenti sekarang atau aku akan lapor om Wahyu," ujar Jerry.
"Jadi sekarang kamu sudah berani sama aku ya. Baiklah, silahkan lapor aku tidak akan peduli. Asal kamu tau, ayah sudah mengubah nama perusahaan ini dengan nama aku. Jadi, mau dilapor atau tidak. Tidak akan berpengaruh sama aku," ujar Derry.
"Der, bagaimana agar bisa buat kamu ngerti kalau perempuan itu bukan hanya barang?" ujar Jerry di dalam hatinya.
"Baiklah, aku tidak akan lapor sama om. Asal aku yang memilih calon istri untuk kamu Der. Bagaimana?" ujar Jerry.
"Boleh, tapi aku yang akan pilih calon buat kamu juga," ujar Derry.
"Kenapa jadi begini?" ujar Jerry di dalam hatinya.
"Oke aku setuju," ujar Jerry.
***
Di Lobi Kantor.
Sudah terdaftar 10.000 perempuan yang akan mengikuti lowongan pekerjaan di kantor tersebut. Devani juga ikut mendaftar tapi, ia ingin mengajukan menjadi OG di perusahaan itu.
"Mbak mau daftar jadi apa?" ujar Devani kepada salah satu pendaftar yang lain.
"Calon istri tuan muda Derry, kalau mbak mau daftar jadi apa?" ujar perempuan yang tadi ditanya oleh Devani.
"Daftar jadi OG mbak, tadi saya lihat ada lowongan untuk office girl," ujar Devani tersenyum.
"Gajinya kecil loh mbak, kenapa nggak coba daftar jadi calon istri tuan muda aja. Sepertinya mbak juga cocok di kriterianya," ujar perempuan itu.
"Nggak mbak, saya belum siap untuk menikah," ujar Devani.
"Baiklah mbak," ujar perempuan itu.
"Aneh banget lowongan nya, siapa sih yang buat?" ujar Devani di dalam hatinya.
Flashback On
Devani yang melihat ada banyak sekali perempuan berbaris di depan perusahaan tersebut, menjadi heran. Lalu, Devani juga ikut dalam barisan tersebut.
"Mbak kenapa banyak sekali orang berbaris di sini?" ujar Devani kepada perempuan di depannya.
"Ini mbak mereka ingin ikut lowongan pekerjaan di perusahaan itu, lumayan loh mbak gajinya," ujar perempuan itu.
"Kerja apa ya mbak kalau boleh tau?" ujar Devani.
"Jadi istri tuan muda Derry mbak," ujar perempuan itu.
"Hah? Maksudnya mbak bagaimana?" ujar Devani.
"Maksudnya jadi istri sementara tuan muda Derry mbak, selama tiga bulan. Setelah tiga bulan maka harus bercerai," ujar perempuan itu.
"Kalau kita tidak mau bercerai bagaimana mbak?" ujar Devani.
"Ya mbak tau sendiri lah, mereka orang kaya. Kalau kita tidak mau pasti hidup kita akan lebih sulit kedepannya," ujar perempuan itu.
Devani hanya tersenyum kecut mendengar perkataan perempuan tersebut. Lalu, Devani langsung keluar dari barisan.
"Sudah tidak benar nih lowongan nya, perempuan kok dijadikan seperti barang begitu. Lebih baik aku cari lowongan kerja di tempat lain saja," ujar Devani di dalam hatinya.
"Mbak, mau kemana?" ujar perempuan itu.
"Mau cari lowongan kerja tempat lain saja mbak, sepertinya tidak cocok saya disini," ujar Devina dengan tersenyum.
"Emm keahlian mbak memangnya apa?" ujar perempuan itu.
"Saya dulu adalah pelayan di sebuah restoran mbak," ujar Devani.
"Ohh iya saya baru ingat mbak. Kalau nggak salah di perusahaan itu juga lagi buka lowongan office girl," ujar perempuan itu.
"Benarkah mbak?" ujar Devani dengan girang.
"Iya mbak," ujar perempuan itu.
Flashback Off
"Untung saja aku tadi bertemu sama mbak yang baik itu," ujar Devani di dalam hatinya.
"Devani Zayn Lye," ujar perempuan cantik yang sepertinya adalah karyawan yang menyeleksi calon karyawan official girl.
"Iya bu," ujar Devani sambil mengikuti perempuan itu ke dalam sebuah ruangan.
Di dalam ruangan, sudah terdapat seorang pria yang bernama Yudi. Dan disampingnya ada seorang wanita.
"Sepertinya dia yang akan mewawancarai aku," ujar Devani di dalam hatinya.
"Halo pak," ujar Devani tersenyum.
"Silahkan duduk mbak," ujar Yudi.
"Cantik, kelihatannya tidak cocok jadi office girl disini. Lebih cocok jadi sekretaris deh," ujar Yudi di dalam hatinya.
"Kenapa mbak melamar jadi office girl?" ujar Yudi.
"Karena, dulunya saya bekerja di restoran sebagai pelayan pak," ujar Devani.
Lalu, Yudi memberikan pertanyaan satu persatu kepada Devani. Dan Devani menjawab semuanya dengan rileks dan membuat Yudi terkesan dengan semua jawaban yang diberikan oleh Devani.
"Baiklah, mbak Devani saya terima jadi office girl disini. Bisa bekerja mulai dari hari ini ya," ujar Yudi.
"Benarkah pak? Terima kasih," ujar Devani.
"Iya, silahkan ambil semua pakaian official girl di gudang ya, Tea tolong antarin mbak Devani ke gudang," ujar Yudi.
Tea yang sedang berdiri di samping Yudi dari tadi pun hanya mengangguk. Lalu mengajak Devani untuk ke gudang.
"Ayo mbak," ujar Tea dengan tersenyum.
"Iya," ujar Devani.
Lalu, mereka berdua berjalan ke gudang.
"Mbak Devina sangat cantik loh, kenapa mau jadi office girl?" ujar Tea.
"Mbak Tea juga cantik. Alasannya karena, saya hanya punya bakat di sana mbak," ujar Devani.
"Kenapa mbak Devina nggak ikut lowongan calon istri itu saja mbak?" ujar Tea.
"Saya sebenarnya kalau boleh jujur tidak suka mbak, perempuan dijadikan barang seperti itu. Karena itu saya tidak ingin ikut," ujar Devani.
"Iya juga mbak, saya juga tidak suka. Tapi, bagaimana tuan Derry juga terpaksa melakukan itu?" ujar Tea.
"Kenapa begitu mbak?" ujar Devani.
"Tuan Derry disuruh harus menikah segera oleh orang tuanya mbak, kalau tidak dia akan dijodohkan," ujar Tea.
"Kalau aku jadi dia pasti mau kok dijodohin daripada harus menyakiti hati setiap orang," ujar Devani tersenyum di dalam hatinya.
***
Di Ruangan Kerja Jerry.
Saat ini sudah terdapat beberapa perempuan yang terpilih untuk mengikuti tes yang pertama. Jerry yang melihat masih banyak sekali yang mendaftar menjadi heran,
"Kenapa mereka mau jadi istri sementara ya?" ujar Jerry di dalam hatinya.
"Baiklah, Van kamu yang tes mereka," ujar Jerry.
"Baik tuan," ujar Evan.
Bersambung ....
Bagaimana kisahnya? Kalau kalian suka terus dukung ya ceritanya. Terima kasih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments