Tidak Percaya Cinta

Tidak Percaya Cinta

Prolog

Matahari bersinar dari arah timur, menandakan aktivitas sehari-hari akan dimulai. Semua orang bangun di pagi hari untuk mencari uang demi memenuhi kebutuhan hidup.

Seorang gadis perempuan, sedang bersiap-siap akan pergi berangkat kerja. Dia bernama Devani Zayn Lye biasanya dipanggil Vani atau Dev. Devani berusia 23 tahun. Devani memiliki tinggi badan 165 cm, wajah yang putih dan mempunyai senyum pipi di wajahnya. Setiap orang yang melihatnya pasti tidak akan menyangka jika Devani itu bukan keturunan orang yang kaya raya.

Devani dilahirkan dari keluarga yang kurang mampu. Ibunya tidak bekerja dan ayahnya bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan kecil. Devani memiliki sifat yang ramah dan selalu tersenyum kepada semua orang. Oleh karena itu, Devani mudah untuk berkomunikasi dengan semua orang.

****

Derry Viano Zhaffar yang biasa dipanggil Derry adalah anak dari Bapak Wahyu Zhaffar dan Ibu Olivia Putri. Derry berusia 25 tahun. Diusia ke 21 tahun Derry menggantikan ayahnya menjadi seorang CEO di perusahaan yang telah dipimpin oleh ayahnya bertahun-tahun. Saat Derry memimpin, perusahaan itu menjadi terkenal dalam satu tahun. Derry merupakan orang yang paling kaya di negeri X.

Derry juga mempunyai seorang asisten yang bernama Jerry. Usianya sama seperti Derry. Karena, mereka dari dilahirkan sampai sekarang tidak pernah berpisah. Walaupun bukan saudara kandung. Tapi, Derry tidak pernah menganggap Jerry adalah bawahannya. Derry selalu menganggap Jerry adalah temannya.

Mereka berdua mempunyai wajah yang tampan. Derry memiliki tinggi badan 180 cm dan Jerry memiliki tinggi badan 175 cm. Sering sekali orang menduga bahwa Jerry adalah bos nya. Karena, Derry tidak pernah mau berbasa-basi dengan siapapun.

***

Di Restoran yang paling terkenal di kota X.

"Jam berapakah mereka datang?" ujar Derry dengan geram, karena sudah hampir sejam ia menunggu kliennya.

"Sebentar lagi Der," ujar Jerry.

"Kalau mereka tidak datang dalam lima menit lagi, batalkan saja kontrak ini," ujar Derry.

Empat menit kemudian, datanglah beberapa orang yang mereka tunggu. Mereka datang dengan berlari ke tempatnya Derry saat ini.

"Maaf pak, kami terlambat. Karena tadi ada renovasi jalan raya. Jadi, kami terpaksa harus mencari jalan lain," ujar bapak itu.

"Baik pak, sudah ayo kita mulai saja rapat nya," ujar Jerry.

Derry hanya diam. Jerry yang melihat tuan nya hanya diam, mengerti bahwa tuannya akan segera meledak jika ia mengeluarkan satu saja kata.

Rapat pun dimulai, semua orang yang mengikuti rapat menjadi tegang. Dikarenakan, Derry dari tadi hanyalah diam. Mereka tidak ada yang berani untuk bertanya ataupun mengeluarkan sebuah kata. Jerry yang melihat situasi nya sedang tidak baik pun, menunda kegiatan rapat nya.

"Sepertinya pak Derry sebentar lagi ada kegiatan metting di tempat lain. Rapat kita tunda minggu depan," ujar Jerry.

Satu persatu orang yang mengikuti rapat pergi meninggalkan ruangan.

"Derry, rapatnya sudah selesai, ayo kita pulang!" ujar Jerry.

Derry yang dari tadi sedang berada di dalam pikirannya pun tersadar karena, Jerry memanggilnya.

"Kemana semua orang pergi?" ujar Derry sambil menatap ke arah matanya Jerry.

"Maaf, Der tadi aku yang menyuruh mereka pulang. Karena, sepertinya kamu tidak siap untuk rapat," ujar Jerry dengan menundukkan kepalanya.

"Iya tidak apa Jer, aku yang harusnya minta maaf karena, tidak konsentrasi dalam rapat kali ini," ujar Derry.

"Ada masalah apa Der? Kamu boleh cerita sama aku, ingat aku ini sahabatmu juga," ujar Jerry dengan tersenyum.

Derry pun berpikir sejenak,

"Baiklah, ini mengenai permintaan ayah dan ibu semalam," ujar Derry.

"Ehmm, apa permintaan nya Der?" ujar Jerry.

"Mereka meminta aku agar segera menikah. Bagaimana menurutmu Jer?" ujar Derry.

"Hah? Bagus itu Der, mereka ingin agar kamu ada yang urusin, lalu kenapa kamu jadi gelisah gini?" ujar Jerry.

"Kamu nggak ngerti Jer, aku belum siap untuk menikah. Kamu tau kan Jer, aku masih ingin bebas dan tidak ingin ada yang mengatur hidupku," ujar Derry.

"Der, kalau aku boleh kasih saran ya. Ikutin aja kata orang tuamu, aku yakin kamu sekarang sudah sangat siap," ujar Jerry.

"Tapi, bagaimana jika nanti hubungan rumah tangga kami berantakan dan tidak ada kecocokan," ujar Derry.

"Aku yakin kamu pasti bisa mengatasinya," ujar Jerry dengan tersenyum.

Disisi lain, saat ini Devani sedang melayani setiap pengunjung restoran dengan ramah.

"Hai, cantik!" ujar salah satu pengunjung pria itu.

Devani hanya diam tanpa menanggapi perkataan pria yang mencoba menggodanya itu.

"Sombong banget deh, namanya siapa?" ujar pria itu sambil mau memegang tangan Devani.

Lalu, Devani pun langsung bereaksi menampar pria yang baru saja memegang tangannya.

Plak ... plak .... Suara tamparan Devani sangat keras, sehingga semua orang yang berada di restoran itu menjadi terkejut.

"Eh, apa-apaan kamu Nona? Tiba-tiba langsung menampar saya!" ujar pria itu dengan nada yang tinggi.

Devani hanya menangis, dan tidak berkata apapun.

Hiks ... hiks ... hiks....

"Cepat panggil, pihak manajer restoran ini," ujar pria itu.

Lalu, manajer restoran itu datang dan bertanya mengenai apa yang terjadi.

"Pak, pelayan anda kurang ajar sama saya. Saya hanya memegang tangannya saja dan dia langsung menampar saya. Saya mau kamu pecat dia sekarang! Atau saya akan," ujar pria itu.

"Maaf tuan, maafkan kesalahannya. Dia adalah pelayan terbaik kami," ujar manajer restoran itu.

"Baik, saya akan lapor polisi dan restoran ini akan ditutup," ujar pria itu.

Devani yang mendengar kata pria itu langsung berkata,

"Pak pecat saya saja. Saya yang bersalah, restoran ini tidaklah salah. Jadi, jangan biarkan banyak orang yang harus kehilangan pekerjaan nya hanya karena kesalahan yang saya perbuat." Devani pun menundukkan wajahnya.

"Devani," ujar manajer restoran itu.

"Ayo pak pilih? Saya nggak punya banyak waktu!" ujar pria itu.

"Baik, saya akan memecatnya," ujar manajer restoran itu.

Semua orang yang berada di restoran itu hanya melihat dan mendengarkan apa yang terjadi. Tanpa ingin ikut campur di dalam masalah pelayan itu, yaitu Devani.

Derry dan Jerry pun berada di restoran yang sama dengan Devani. Mereka tidak pernah menghiraukan masalah orang bawahan.

"Der, menurut kamu apakah pelayan wanita itu bersalah?" ujar Jerry.

"Iya lah, mana ada orang yang nggak bersalah tapi mengakui kesalahan orang lain. Di dunia novel mungkin ada orang seperti itu, tapi ini dunia nyata Jer. Mana mungkin ada," ujar Derry dengan tersenyum.

"Tapi, aku berpendapat lain Der," ujar Jerry di dalam hatinya.

***

Saat ini, Devani sedang berada di ruangan staf karyawan.

"Dev, kamu beneran dipecat dari restoran ini?" ujar salah satu teman Devani yang bernama Ayu.

Ayu adalah teman Devani sejak SD. Ayu mempunyai wajah yang cantik, dan tubuh yang agak gemuk. Usianya sama seperti Devani. Tinggi badan 157 cm.

"Iya, Yu. Kamu yang semangat ya kerjanya," ujar Devani dengan tersenyum.

"Dev, apakah kamu yang bersalah?" ujar Ayu.

"Menurutmu Yu?" ujar Devani.

"Menurutku kamu berkorban demi kami semua Dev, katakan bahwa itu benar. Hiks.. Hiks.. semua orang disini bilang jika kamu yang salah, kamu terlalu genit sama setiap laki-laki. Tapi, aku itu sangat kenal kamu Dev, kamu nggak akan pernah seperti itu," ujar Ayu sambil menangis.

"Yu, udah jangan nangis. Aku sangat berterima kasih kamu udah mau percaya sama aku Yu. Kamu memang sahabat yang paling terbaik Yu," ujar Devani dengan tersenyum sambil memeluk Ayu.

"Devani memang cewe nggak benar karena itu dipecat," ujar salah satu karyawan di dekat mereka.

"Iya, benar. Lihat aja dari penampilan nya, hahaha," ujar karyawan yang lain.

Ayu yang mendengar sahabatnya dijelek-jelekkan tidak tinggal diam. Ayu langsung berkata,

"Eh kalian itu jangan asal bicara ya. Kalian itu nggak tau siapa Devani yang sebenarnya. Daripada urusin hidup orang lain, lebih baik urusin hidup diri sendiri sana!"

"Udah Yu," ujar Devani.

"Dev aku nggak bisa tahan jika mereka menghina kamu," ujar Ayu.

"Makasih kamu memang bukan hanya sahabat tapi adalah saudaraku walaupun kita tidak sedarah. Sudah aku mau pergi ya," ujar Devani dengan tersenyum.

"Dev, nanti kalau kamu sudah ada kerjaan baru. Jangan lupa kabarin aku ya," ujar Ayu dengan tersenyum.

Bersambung ....

Menurut kalian bagaimana kah dengan ceritanya? Yuk ditunggu kritik dan sarannya:)

Jangan lupa vote, like dan coment nya.

Terpopuler

Comments

Liany

Liany

aku mampir

2021-03-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!