Meminta Izin #1

Ke-esokan pagi nya jam menunjukkan pukul 08.00 pagi, hari ini Novia libur jadi dia akan sangat sibuk dirumah membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah.

"Nov tolong nanti cuci piring, nyapu, sama ngepel lantai ya ibu mau pergi belanja dulu sama kakakmu." Bersiap-siap untuk pergi.

Novia hanya bisa berkata iya tanpa membantah sedikitpun. Setelah mengerjakan pekerjaan rumah novia masuk ke kamar dan mengerjakan tugas kuliah. Tiba-tiba ada yang menelfon, ternyata pak Satrio yang menelfon nya.

"Aduh pak Satrio nelfon lagi, ada apa ya dia nelfon," gumam Novia.

Panggilan mode on.

"Hallo pak," ucap Novia.

"Iya hallo nov," jawab Satrio.

"Ada apa ya pak kok tiba tiba telfon?" tanya Novia keheranan.

"Enggak cuma pengen ngajak kamu jalan keluar, kamu bisa?" ajak Satrio.

"Aduh pak, saya lagi ngerjain tugas masih banyak lagi." Keluh nya dengan tugasnya yang masih begitu banyak.

"Yaudah deh kalo gitu saya aja yang kerumah kamu boleh?" pinta Satrio kepada Novia.

"Em.......yaudah deh pak sekalian mau minta ajarin juga ada beberapa tugas yang saya gak faham."

"Oke, aku otw rumah kamu sekarang." Satrio bersiap menuju rumah Novia.

"Iya pak," jawabnya patuh.

"Eh kamu mau aku beliin apa nov buat cemilan?" tanya Satrio kepada Novia.

"Eh gak usah pak gak usah nanti ngerepotin bapak." Novia merasa tidak enak dan tak ingin merepotkan Satrio.

"Yaudah aku beliin semau aku aja ya soalnya kalo nanya kamu pasti kamu gak mau," ucapnya dengan penuh perhatian.

"Ish.........bapak orang udah dibilang gausah." Dengan nada kesalnya.

"Yaudah aku otw ya," potong Satrio.

Panggilan mode of.

Tak selang berapa lama sekitar setengah jam kemudian mobil pak satrio pun sampai di depan rumah Novia.

"Assalamualaikum." Terdengar suara ketukan pintu.

"Wa'alaikumsalam," jawab Novia seraya membukakan pintu.

"Eh pak silahkan masuk." Mempersilahkan masuk.

"Iya terimakasih, nih buat kamu." Memberikan kantong plastik berisi makanan.

"Ih bapak udah dibilang gausah malah dibeliin makanan, banyak banget lagi," tukasnya.

"Gak masalah kalo kamu butuh apa apa bilang aja ke aku, satu lagi udah dibilang berapa kali panggil aku mas aja kalo diluar kampus," ucapnya dengan nada lemah lembut.

"Hehe iya maaf pak lupa....eh.....mas maksudnya." Novia tertawa garing.

"oh ya terimakasih ya makanan nya mas," ucapnya lagi.

"Iya sama sama." Tersenyum manis.

Novia ke dapur untuk membuatkan minum untuk pak Satrio.

"Ini mas minum nya, silahkan diminum." Tawarnya kepada Satrio seraya meletakkan minuman ke atas meja.

"Iya terimakasih, kamu memang calon istri idaman." Sembari melempar senyuman manis nya.

"Ih apaan si mas orang cuma minum aja kok." Wajah Novia memerah.

"Oh iya ini orang rumah pada kemana nov? kok sepi?" tanya Satrio seraya melihat sekeliling ruangan.

"Iya nih lagi pada keluar, ibu sama kakak lagi belanja," jawab Novia dengan santai.

"Oh......kamu punya kakak?" tanya Satrio.

"Punya mas, tapi gak punya adik aku anak terakhir soalnya." Novia melempar senyuman manis.

"Oh, loh kamu kok gak ikut ibu sama kakak mu belanja?" tanya Satrio.

"Enggak aku tugas nya masih banyak."

Padahal setiap ibu dan kakaknya pergi Novia tidak pernah diajak, Novia selalu disuruh dirumah untuk mengerjakan pekerjaan rumah.

"Nov aku mau nanya sesuatu boleh?" suasan berubah menjadi serius.

"Boleh tanya aja," jawab Novia dengan wajah imut nya.

"Kira-kira kalau aku mau menikahi kamu dalam waktu dekat ini di izinkan gak ya sama orang tua kamu? tapi semua biaya kuliah kamu aku yang tanggung hingga S2 atau S3 kalau kamu mau." Satrio bicara dengan wajah yang sangat serius.

"Em, mas serius? aku fikir kemarin cuma bercanda aja hehe." Mencoba mencairkan suasana supaya tak terlalu tegang.

"Ya serius dong, mana mungkin aku bercanda, aku ini sudah sangat dewasa, orang tua aku juga udah desek terus nyuruh aku nikah," ucap Satrio dengan lembut.

"Em.......waduh..........gimana ya mas, kalo mau si ngomong langsung ke orang tua dan keluarga aku aja gimana?" Novia mencoba memberi saran kepad Satrio.

"Iya boleh, emang harus dong bilang ke orang tua kamu. Masa mau nikahin anaknya gak bilang ke orang tua nya." Terkekeh.

Novia dan pak Satrio pun terus lanjut mengobrol dan bercanda canda selayaknya orang yang ingin saling mengenal. Mereka berdua terus mengobrol, hingga tak terasa sudah pukul 13.00.

"Hem......nov aku pamit dulu ya soalnya jam 2 nanti ada acara bersama dekan dikampus," tukas Satrio seraya menghabiskan minuman nya.

"Iyaa aku faham mas kan orang sibuk hehehe."

"Ah kamu bisa aja." Satrio selalu memberikan senyum manisnya dan bersikap lemah lembut dengan Novia.

"Yaudah gih sana nanti dicariin pak dekan loh hehe," ledek Novia.

"Kamu jaga kesehatan ya, kuliah yang bener kerjain tuh tugas nya, gak boleh menel menel sama cowo di kampus." Sembari mengelus kepala Novia.

"Oke siap bapak dosenku." Mengambil sikap hormat sembari tertawa kecil.

"Aku pergi dulu ya nov." Beramitan.

"Iya hati hati ya. " Tersenyum manis.

"Oke siap sayang" jawab Satrio dengan suara lirih.

"Eh..... bilang apa tadi?" tanya nya karena mendengar dengan samar-samar.

"Enggak kok gak apa apa." Melempar candaan.

Tak lama ibu dan kakaknya pun pulang dan berpapasan dengan mobil pak Satrio.

Ibu nya sudah merasa kalau pernah melihat mobil itu tempo hari.

"Eh nov mobil tadi siapa tamu lo?" tanya kakaknya dengan ekspresi penasaran.

"iya kak," jawab Novia singkat.

"Wih keren amat tamu lo mobil nya bagus," cetus kakaknya dengan nada yang tak enak didengar.

Novia hanya tersenyum mendengar penyataan dari kakaknya itu, sebenarnya ia sudah malas meladeninya.

"Nov itu dosen yang kemarin jemput kamu?" tanya ibunya.

"Iya bu," jawab Novia kembali dengan singkat.

"Ada hubungan apa kamu sama dia?" tanya ibunya dengan nada ketus.

"Em....gak ada kok bu cuma dosen dan mahasiswi aja," Novia malas menjelaskan kalau sebenarnya dosennya itu suka terhadapnya.

"Oh baguslah soalnya rencananya si ibu mau jodohin sama kakak kamu," ucap ibunya tanpa memikirkan perasaan Novia.

"Wah serius bu?" tanya Mutia dengn semangat.

"Iya tia, ibu mau kamu punya suami tampan, dan perkerjaan nya juga jelas." Ibunya memang selalu memihak kepada kakaknya.

"Bu, kak, Novia ke kamar dulu," ucapnya dan langsung menuju kamar dan mengunci pintu kamarnya.

Novia sudah sangat lelah jika harus meladeni sikap ibu dan kakak nya itu, ia pun memilih untuk langsung masuk kamar dan mengerjakan tugas.

"ya," jawab singkat ibu dan kakaknya.

...----------------...

Keesokan harinya, Novia masih libur karena tanggal merah. Novia menjalani aktivitas seperti biasanya. Yaitu membereskan rumah dan memasak untuk keluarga nya. Rumah Novia memang tak memiliki pembatu, dikarenakan rumah nya yang tak begitu besar tapi bisa dibilang lumayan mewah.

"Nov ibu sama kakak mau pergi beli baju buat wisuda kakakmu minggu depan, kamu tolong beresin rumah ya." suruh ibu dewi kepada anak kandungnya yang ia perlakuan seperti ank tiri.

Novia pun dengan cekatan membereskan rumah dan memasak. Jam sudah menunjukkan pukul 12.00 Novia pun sholat dzuhur. Setelah sholat novia bermain ponsel nya, dan tiba tiba pak Satrio menelfon nya.

"Hallo nov," ucap Satrio dengan lembut.

"iya mas," jawab Novia.

"Kamu udah makan?" tanya Satrio dengan penuh perhatian.

"Sudah," jawabnya singkat namun dengan nada imutnya.

"Emang kenapa mas?" tanya nya penasaran karena tak biasanya Satrio menanyakan hal itu.

"Gak papa si mau telfon aja, kangen soalnya." Goda Satrio.

"Hem......dasar raja gombal." Pipi Novia memerah akibat di goda oleh Satrio.

"Eh gak sopan ya kamu ngatain dosen kamu raja gombal, aku kasil nilai C kamu nanti," ledek Satrio.

"Eh jangan dong pak kan saya cuma bercanda lagian kan bapak sendiri yang ngeledek." Novia yang polos langsung panik mendengar Satrio mengatakan hal tersebut.

"Hehe iya iya aku juga cuma bercanda kok." Satrio tertawa puas mendengar Novia panik.

"Nanti malem aku mau kerumah, ayah sama keluarga kamu ada gak?" tanya Satrio.

"Hem, coba deh nanti aku bilang dulu ya," ucap Novia dengan suara lemah lembut nya.

"Oke, nanti kabarin aku ya," pinta Satrio.

"Oke siap mas," sahutnya.

"Jangan lupa makan ya mas." Novia mengingatkan dengan lemah lembut.

"Oke siap calon ibu dari anak anaku," ledek Satrio.

"Ih gak udah udah ya gombalnya." Novia yang terus diledek menjadi kesal.

"Hehe yaudah ya aku mau makan dulu sama kepala prodi."

"Iya mas." suaranya kembali lembut dan tak kesal lagi.

panggilan of.

"Aduh gimana ya cara ngomong ke ayah sama ibu, aku juga bingung gimana cara ngomong ke keluarga juga " gumam Novia.

Novia pun pergi menemui keluarga besar nya

novia bertemu dengan kakak dari ibunya dan suami nya yang iya panggil dengan mama dan papa. Novia pun bertemu dan berbincang dan akhirnya mama papa nya setuju ingin menemui pak Satrio. Setelah meminta izin kepada mamah dan papa nya Novia meminta izin kepada ayah dan ibunya

"Yah, nanti malem ada dosen Novia yang mau kerumah mau ketemu ibu dan ayah katanya mau ada perlu," ucap Novia dengan agak ragu.

"Mau apa ketemu ayah? ada perlu apa?" tanya ayahnya dengan wajah penasaran.

"Novia gatau yah kayanya si mau ada perlu penting." Novia takut berbicara yang sebenarnya kepada ayahnya.

"Yasudah suruh dosenmu datang nanti malam," tukas ayahnya.

"Iya yah," jawab Novia dengan lega.

Setelah meminta izin Novia pun memberikan kabar kepada pak Rio. Sebenarnya ibu nya kurang setuju dengan keputusan ayah nya yang setuju bertemu dengan Satrio, mengingat ia yang berencana ingin menjodohkan Mutia dengan Satrio. Tapi ibu nya tak bisa berbuat apapun karena ibu nya takut dengan ayah Novia. Ayah Novia terkenal tegas dan suka marah dengan emosi yang meledak-ledak. Oleh sebab itu ibunya tak bisa berbuat apapun untuk mencegah agar Satrio tidak bertemu dengan suaminya itu.

Terpopuler

Comments

Eman Sulaeman

Eman Sulaeman

kaya nya orang tua angkat tuh apa ibu bapa tiri

2022-07-09

0

Nharty Ahmad

Nharty Ahmad

.

2021-12-17

1

ratu adil

ratu adil

ortu angkt apa oerti kandung

2021-05-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!