cemburu

Clara sedang lari pagi, hari ini adalah hari Libur ia menggunakan hari liburnya dengan bersantai dirumah karena ia benar benar lelah atas apa yang di lalui nya.

jam sudah menunjukkan pukul 10 pagi Clara sudah saatnya untuk pulang, sampai rumah ia melihat Davin sedang tidur dipangkuan Alexa seperti biasnya, dan melalui mereka begitu saja, Davin melihat Clara menuju dapur lalu mengikuti Clara, ia melihat penampilan Clara yang menggunakan Hoodie ukuran big size dengan celana treining dan rambut yang diingat. Davin mengukir senyum melihat Clara meminum air dingin nya, namun senyumnya buyar karena perkataan Clara saat Clara berbalik dan melihat Davin.

"woylah jin kampret," Clara langsung mulutnya karena terkejut, terkejut akan Davin yang tiba tiba saja ada di sampingnya dan terkejut karena apa yang telah baru saja di ucapkan nya pada Davin, Davin memasang wajah masam nya kembali tetapi didalam hati sebenarnya ia ingin tertawa.

"what?," Davin bertanya akan sikap Clara.

"kenapa anda mengejutkan saya?,"

"saya hanya ingin minum," Davin mengambil botol yang ada ditangan Clara, Clara sedikit gemas karena di kulkas masih ada air yang lain.

"kenapa kamu tidak mengganti style mu?" ucap Davin saat Clara ingin berlalu dari hadapan Davin.

"what? saya tidak salah dengar atas perkataan anda bukan? apa urusan anda?" Clara mengangkat alisnya, dalam hatinya ia berkata bahwa Davin tidak tau bahwa diluar sana banyak yang ingin memiliki tubuh seperti Clara meskipun tomboy tapi masih ada kesan seksi dalam penampilan nya.

"apa kamu cemburu?," perkataan Davin sukses membuat Clara tersenyum tak percaya, karena pertanyaan nya ini tidak ada hubungannya dengan pertanyaan pertama Davin.

"tuan beginilah saya ini pilihan saya, dan saya tidak cemburu pada anda, tidak sama sekali," karena kesal Clara berlalu dengan cepat meninggalkan Davin, setelah Clara membersihkan tubuhnya di kamar ia memutuskan untuk turun kebawah, bukan karena ia tak memiliki televisi di kamarnya tetapi karena ia bosan jika harus terus berada di kamar.

Clara mengambil ice cream di kulkas lalu pergi menuju ruang tv ia ingin menikmati ice cream nya disana.

"uhuk," Clara membulatkan bola matanya karena di balik sofa ia tidak melihat seseorang tetapi ternyata saat sampai didepan sofa Davin sedang melakukan adegan panas dengan Alexa. Karena suara Clara, Davin dan Alexa menghentikan tindakannya dengan santainya Davin bangun dari posisi yang menindih Alexa dan mempersilahkan Clara untuk bergabung.

Clara merasakan panas yang membara didalam hatinya, tapi tetap saja Clara adalah gadis yang tegas, ia pandai mendatarkan ekspresi wajahnya, ia pun duduk di sofa yang satunya, menyandarkan kepala sambil memakan ice cream nya sesekali Clara menjilat ice cream disudut bibirnya tanpa disadari Davin memperhatikan apa yang dilakukan Clara.

Davin menyandarkan kepalanya dipundak Alexa lalu menggenggam tangan Alexa, menciumi tangan Alexa berkali kali, Alexa sebenarnya tidak enak karena di dekatnya ada Clara, bukan karena Clara tak tau apa yang sedang dilakukan oleh kedua sejoli ini didepannya tetapi karena malas oleh karena itu ia beralih ke ponselnya.

"Clara bagaimana kuliahmu?" Clara melihat kearah Alexa yang bertanya kepadanya, ia pun menjawab bahwa kuliahnya baik, Alexa pun mengucapkan syukur atasnya, ya tentu saja Clara adalah anak yang rajin ia tidak suka menumpukkan tugas ya, ia lebih suka langsung mengerjakan tugas yang ada daripada membiarkannya menumpuk.

Clara kembali fokus pada ponselnya dan sesekali ia tersenyum membalas chating dari teman temannya.

"kuylah ke pasar malam, gua rindu masa kecil gua," Aulia mengajak semua teman teman sekelas di grup.

"boleh ga ada salahnya juga kan," Clara membalas dengan antusias.

"lu pada ada kenangan ga sih di pasar malam, gua dulu masih kecil nemu uang seribuan gua bawa lari ke pasar malam cuma buat masuk rumah hantu," ucap salah satu teman sekelas Clara.

"iya anjir gua juga begitu sendal gua pernah ilang sebelah awokawok,"

"gua pernah disuruh balik lagi gehara Ade gue masih kecil ketinggalan didalam, bjir,"

"bjir keterlaluan,"

"wanjay,"

itulah isi percakapan mereka mengenang masa kecil mereka masing masing.

Clara sangat tidak sabar untuk menunggu malam tiba.

"Tuan?" Clara memanggil Davin membuat Davin dan Alexa melihat ke arah Clara.

"apa yang kamu panggil itu Davin?" tanya Alexa yang dijawab dingin oleh Clara dengan mengangkat sebelah alisnya.

"kenapa tidak panggil mas? Clara Davin suamimu setidaknya jangan panggil tuan," Alexa menerangkan membuat Clara memandang tak suka belum lagi Davin malah menciumi pipi Alexa.

"oke mas! saya akan pergi keluar bersama teman saya nanti malam, itu saja oke kalau begitu saya permisi," Clara pun pergi meninggalkan Davin dan Alexa tak lupa ia menaruh gelas bekas ice cream nya.

Setelah beberapa saat kemudian Davin pergi ke dapur ia melihat gelas bekas ice cream yang dimakan Clara, entah apa yang merasuki nya ia malah mencolek sisa ice cream itu dan menjilat jarinya yang terkena ice cream.

saat menaiki tangga Davin terus memperhatikan kamar Clara, ia melihat kamarnya sedikit terbuka dan terlihat jelas wajah Clara yang begitu lelah di dalam tidurnya. Davin pun menutup pintu kamar Clara agar Clara tidak terganggu.

Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam Clara sudah bersiap siap, ia akan pergi keluar bertemu dengan teman temannya sebelum itu Clara berniat meminta izin pada Davin namun ternyata didalam Davin sedang berdebat dengan Alexa.

"aku tidak bisa sayang," terdengar suara Davin yang tidak menyetujui keinginan Alexa.

"tapi dia istrimu kamu harus bisa lebih dekat dengan dia, bukan hanya aku tapi dia sayang," sudah jelas istri selain Davin adalah Clara, disinilah Clara tau pasti yang dimaksud oleh Alexa adalah dirinya.

"Davin sayang semenjak menikah kamu belum pernah sedikitpun menyentuhnya bahkan aku tak pernah melihatmu menyentuh tangannya sudah hampir setengah tahun, kini sudah memasuki setengah tahun kalian menikah, aku merasa berdosa disini," terdengar tulus permintaan Alexa yang membuat Clara berfikir apakah mungkin Clara telah salah menilai Alexa selama ini?

"aku sudah lebih memperhatikan dia akhir akhir ini bahkan mulai berbicara sedikit demi sedikit, tolong jangan memintaku lebih, aku belum siap, hatiku belum bisa menerima dia,"

deg

menetes sudah sebutir air mata dari pelupuk mata Clara.

"aku tidak memaksamu bersetubuh dengannya, aku hanya ingin agar kamu mencoba memperlakukannya seperti istri, tidur bersama nya berlibur bersamanya juga aku hanya ingin kamu berprilaku adil,"

cukup, cukup sudah apa yang didengar oleh Clara, Clara sudah tidak sanggup mendengarkan perdebatan diantara mereka sehingga Clara memutuskan untuk pergi menemui sahabatnya di pasar malam, ia berlari sehingga tidak menyadari bahwa ada bibi yang dilewatinya terlupa untuk berpamitan.

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

klu aku jd clara mah udah minta cerai dr awal

2023-02-28

0

Fay

Fay

lanjut thor 😶

2022-07-31

0

Mery Comenk

Mery Comenk

wow wow

2022-06-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!