pernikahan yang tak diinginkan

"kamu bisa menulis apapun yang kamu mau, peraturan, and whatever you want, tapi satu hal, saat dihadapan keluarga harus tampak seperti keluarga bahagia, dan jangan mengharapkan hati saya, because saya sudah memiliki orang sepesial di hati saya, camkan itu,"

Pada malam pertama mereka Clara bukannya mendapat malam yang indah dan penuh cinta, namun ternyata Clara mendapatkan sebuah kertas putih di hadapannya, yang diberikan oleh Davin.

"maksud anda?," ucap Clara bukan karena tak mengerti namun karena permintaan yang tak masuk ke dalam pikiran.

"kamu mustahil tidak mengerti, tidak apa kamu bisa memberikan kertas itu kapanpun kamu mau, kamar ini milik kamu, saya permisi," Davin berlalu dari kamar Clara namun ia berbalik kembali.

"aaa one more, uang belanja kamu sudah saya transfer ke ATM kamu, kalau ada apa apa kamu bisa bilang sama saya," dan pergilah Davin benar benar meninggalkan Clara tanpa pernah menyentuhnya sedikit pun.

Clara sangat terkejut atas perlakuan Davin, pasal tadi sepanjang pesta pernikahan ia terlihat harmonis, hangat dan nampak begitu tulus, ditambah lagi dengan tubuh tinggi nan tampan, alis yang tebal mata yang jernih tubuh kekar berwarna putih, Meskipun umur mereka seling hampir delapan tahun, Clara sempat terpesona atas apa yang terjadi padanya.

Namun gadis berambut panjang, yang baru dewasa ini harus menerima nasibnya yang seperti ini.

Flashback off

Kini sudah menunjukkan pukul sembilan pagi, Clara bangun dari tidurnya dan melihat ponselnya lalu menghubungi sahabatnya Aulia.

Untuk memberitahukan pada Aulia bahwa Clara tidak akan masuk kampus karena kurang enak badan, Aulia pada awalnya khawatir dan ingin menjenguk Clara namun Clara melarangnya dengan mengatakan ingin tenang sendiri.

Clara menuruni tangga dengan style khasnya, celana panjang longgar dengan penuh kantong, dan atasan kaos. Saat menuruni tangga Clara melihat Alexa tersenyum ke arahnya sedang menyiapkan sarapan, Clara merasa tak asing dengan wajah Alexa.

"aaah," Clara membuka mulutnya dan menunjukan senyum smirk karena ia mengenali Alexa yang hampir menabraknya kemarin, dan bodohnya ternyata Alexa terburu buru karena acara pernikahan mereka.

"Hy" sapa Alexa yang dijawab senyuman dengan alis mengangkat oleh Clara.

"Bu susu Clara mana?," Clara duduk dengan mengangkat kaki sebelah nya, ia memang sudah biasa memanggil bibi dengan sebutan ibu, karena mereka sudah akrab semenjak Clara memasuki rumah besar milik Davin ini.

"biar aku buatkan," tawar Alexa

"gapapa ga usah biar ibu aja," tolak Clara dengan halus, lalu menurunkan kakinya karena melihat Davin turun menghampiri, Clara menunduk karena pemandangan morning kiss di hadapannya, bibi hanya bisa diam memperhatikan Clara dengan perasaan iba.

"ini susunya," Alexa memberikan susu pada Clara, Davin memperhatikan Clara dengan enggan Clara meminum sedikit susu itu, namun karena rasanya tak sesuai Clara mendorong gelas susu menjauh, yang membuat Davin, bibi, dan Alexa memandang Clara, tentu saja Davin memandang tak suka, sedangkan Alexa memandang tak enak.

"what?," Clara mengangkat bahu karena melihat orang sekitar memperhatikan nya, Clara bangun dari duduknya.

"Clara," Davin memanggil dengan nada dingin, sontak Alexa merasakan amarah Davin dan memegang pundak Davin sembari menggelengkan kepalanya.

Namun Clara tak menghiraukan Davin dan menuju kulkas.

"gimana cara buatnya Bu?," Clara memberikan botol susu dan botol minum pada bibi.

"tidak apa apa non,"

"Clara Bu Clara jangan panggil saya nona, dan jangan terlalu formal sama Clara yah," Clara memberikan madu dan juga jahe pada bibi, lalu bibi mengangguk sembari membuatkan susu kesukaan Clara, dan bibi menggoreng kan roti tawar yang sudah menggulung coklat batang didalamnya untuk sarapan Clara. Setelah jadi Clara membawa roti itu dengan kotak lalu mengecup bibi dan pergi keluar Rumah. Davin kesal atas tindakan Clara.

"gapapa ga usah marah sayang," Alexa menenangkan Davin dan melanjutkan sarapan mereka.

Hari sudah sore namun Clara belum kembali pulang, Clara masih tetap di taman dan juga Clara menolak semua panggilan yang masuk, ia mendongak ke arah atas dan menyebut ayah, mamah rasa rindu nya membuat ia meneteskan air mata.

"woy bau jigong!" Clara terkejut dan langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan sebutan tak asing itu.

"hahaha sialan Aulia, gua gepok juga pala lu," Clara melihat sahabatnya itu mendekat dan duduk di dekatnya, namun Clara bingung karena Aulia membuka tangannya lebar, seperti ingin memeluk Clara, lalu Clara terkejut dengan ucapan Aulia yang mengatakan bahwa ia mengetahui semuanya, karena tadi pagi Aulia datang ke rumah Clara dan disanalah ia tahu masalah Clara.

Clara pun sontak mengeluarkan air mata dan memeluk Aulia, saat itu ia mengeluarkan semua yang ia inginkan.

"gua rindu nyokap bokap gua lia, gua rindu bapak ibu, gua rindu abang Andrew gua mau pulang," Tangis Clara benar benar pecah selama seminggu ia menikah ia tak bahagia sekalipun.

"gini gua sih terserah lo, dimana bahagianya Lo, cuma yang gua takutkan ibu sama bapak nanti khawatir, marah dan yaa Lo tau lah, coba Lo sedikit bersabar yah, cuma itu sih saran dari gue," Clara cuma bisa mengangguk mendengar nasihat dari sahabatnya itu, lalu Aulia menyemangati Clara agar Clara bangkit dan kuat.

Kini Clara sudah sampai dirumah, dimana rumah yang terasa asing semakin asing kalau tiada bibi.

"bu Clara laper," Clara hanya mengatakan lapar namun ia biasa memasak sendiri sesuai selera sendiri, namun tentu saja bibi akan membantu Clara, mendampingi Clara.

"Clara, ibu tidak bisa apa apa, Clara anak yang baik, yang kuat, Clara bisa menghadapi ini semua, yang sabar ya," bibi membelai kepala Clara menyelipkan rambut panjang Clara kebelakang telinga Clara, seraya di jawab anggukan oleh Clara.

malam hari tiba, Clara merasa malam malam kini akan terasa gundah terlebih lagi saat malam Davin dan Alexa bercumbu akan terdengar jelas karena pintu yang mungkin lupa tertutup.

Telah berhari hari lamanya, Clara mencoba membiasakan diri, dengan suasana hati yang tak nyaman.

Clara kini akan ke kampus pada waktu sore, ia turun dari tangga lalu menemui Davin yang sedang tertidur dipangkuan Alexa, menikmati cuti mereka dengan bercumbu.

"mau kemana?" Tanya Alexa sembari membelai kepala Davin yang tak memperdulikan Clara, lalu Clara menunjukkan tasnya sebagai isyarat, karena ia malas meski hanya sekedar untuk berbicara.

"mau ku antar?," tawar Alexa yang membuat Davin membuka matanya, lalu bangun dari tidurnya.

"tidak perlu, aku terbiasa menikmati berjalan kaki lalu mungkin nanti aku akan menaiki bus dan bergurau haha," tawa Clara yang sumbang lalu berjalan pergi, Alexa hanya bergegas menaiki tangga kamarnya tanpa memperdulikan Clara dan bersiap untuk mengantar Clara, ya Alexa adalah wanita yang mandiri dewasa dan pengertian, dia lebih tua 5 tahun dari Clara, dan ia selalu berusaha mengerti situasi yang terjadi sehingga Davin sangat menyukai Alexa.

Tiiin

"masuk," senyum Alexa yang menemukan Clara berjalan di jalanan.

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

uu bucin
lagu lama

2022-08-16

0

Fay

Fay

baca sambil nyesek 😶

2022-07-31

0

Sasa

Sasa

woy nyesek tau lh..

2021-06-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!