Ulang tahunku

Clara masih memandangi Alexa yang tersenyum ramah kepada nya. Yah wajah yang cantik, lemah lembut, dewasa, tinggi, tubuh yang ideal, dan berambut pirang, siapa sih yang tidak menginginkan wanita seperti itu, fikir Clara dalam benaknya lalu tersenyum kecut dan melanjutkan perjalanan nya.

"ayolah kota bisa berbicara, masuklah kumohon," ucap Alexa dengan nada lembut dan sedikit manja, Clara mendongak ke atas langit, menenteng tasnya di sebelah punggungnya, memasukan sebelah lengan nya ke dalam kantong celana dan sebelah tangannya memegang sebelah lengan tas ranselnya, Gadis berpenampilan tomboy yang cantik dan rapi dan tetap menjaga keindahan tubuhnya.

"mungkin anda tidak tau bagaimana berusaha bersikap tenang seharian, padahal hatinya begitu terganggu, risih serta gelisah, disaat itulah menikmati alam udara segar dengan berjalan kaki dan tenang sangat diperlukan," ucapnya sambil berjalan pelan masih tetap menatap awan biru yang indah di sore hari.

"kalau begitu biarkan aku menemanimu barang kali kamu butuh temen berbicara," ucap Alexa dan ingin memberhentikan mobilnya.

"justru dengan kehadiran anda nona, itu akan mengganggu ketenangan saya," Alexa terkejut dengan ucapan Clara ia pun mengerti, dan mengurungkan niatnya untuk berjalan bersama Clara meskipun dalam hatinya ia merasa bersalah dan sangat ingin menjalin hubungan yang baik dengan Clara.

jangan berbuat baik padaku nona karena itu akan menyakitimu ataupun aku, karena aku sangat tidak ingin berbuat mulia kepadamu, Clara berkata dalam hatinya seraya menarik nafas panjang.

"dorr dorr dorr happy birthday yang ke dua puluh Clara sayang!!" Clara di kejutkan oleh teman teman sekampusnya yang tiba tiba memberikan surprise kepada Clara.

"woylah gila, ga dimarahin dosen ini kelas sampe begini dong," Clara tertawa melihat tingkah teman temannya yang membuat kelas seperti perayaan hari guru saat SD.

"it's ok! ibu Shakira bersama kita," Aulia mengangkat alisnya menuju ke arah dimana Shakira dosen kesayangan mereka.

"dosen mata pelajaran kalian sepertinya tidak bisa datang, tadi ada acara sayang jangan takut, aku sudah berbicara dengannya, tapi sebagai gantinya kalian akan dapat tugas double di pelajaran ibu, karena jam ibu akan di ambil olehnya besok," ucap Shakira seraya mencium kening Clara.

"kebetulan gue ga pernah pake duit dari suami tajir gue, sekarang mari kita berpesta, gue traktir," Mereka pun bersorak atas kebahagiaan Clara, Shakira tersenyum mungkin satu satunya yang mengetahui masalah Clara adalah Aulia tapi Shakira tau di balik senyum Clara ada masalah yang tak terlihat.

Setelah hari mulai petang Clara menghabiskan waktu bersama Aulia, sedangkan teman yang lain telah pamit pulang, awalnya mereka akan merayakan ulang tahun Clara semalaman tetapi karena Clara ingin ke pemakaman orang tuanya jadi mereka mengerti dan akan melanjutkan nya esok saja.

"thanks ya udah temenin gue ke pemakaman orang tua gue," Clara menggenggam tangan Aulia, ia meneteskan air matanya, dua puluh tahun sudah orang tua clara meninggalkan Clara di dunia ini, Clara banyak bercerita di pemakaman orang tuanya untuk menuangkan rasa rindu Clara selama ini kepada kedua orang tua nya, tepat di hari ulang tahunnya lah Clara mengalami duka yang tak diinginkan.

"Eneng gelis," Rudi menghampiri Clara dan mencubit kecil pipi Clara yang sedang duduk menunggu satenya matang.

"eh keong racun, lu jangan rusak mood sahabat gue ye, gue tampol juga Lo," Aulia mencubit tangan Rudi yang dibalas ringisan oleh Rudi.

"eh macan tutul mending lu urusin pacar lu entu ye, bilang sama dia kalau sama temen jangan pelit pelit, gue cuma pinjem jam tangannya doang elah," Rudi memanglah lelaki yang baik, ia menyukai Clara sejak lama namun ia berasal dari keluarga sederhana tapi semangatnya tak patah untuk mengejar Clara, Clara pun kadang tersipu oleh Rudi hanya saja Rudi tau diri saat Clara akan menikah dengan Davin lelaki yang tiada tandingannya.

"Lo minjem tapi di rusakin dudul pacar gue greget lah Ama lu, lu pikir itu jam murah apa, kalian emang sahabatan tapi tau diri lah Bambang," dan mereka pun mulai berdebat belum lagi Clara juga ikut serta dalam perdebatan mereka, hingga mereka tertawa bersama dari percakapan yang tiada sambung menyambungnya namun tetap menyenangkan, sampai mereka tidak menyadari bahwa sate yang dihidangkan telah habis di lahapnya.

"berapa mang?," Clara ingin membayar sate yang mereka makan, namun Rudi melarangnya Rudi mengatakan sebagai lelaki sejati, ia harus menyenangkan hati wanita pujaannya. Clara tersenyum pada Rudi dan bergumam andaikan Davin seperti Rudi pasti Clara akan bahagia.

"waduh sial dompet gua," Rudi melupakan dompetnya yang tertinggal di tas ranselnya belum lagi ternyata ranselnya di bawa Farel pacarnya Aulia.

"eh Abang dudul, kalok gak ada jangan sok gengsi Ama temen sendiri juga lu, gua tampol juga ntar," Clara menepuk pundak Rudi.

"yakan gua cowok Ra," Rudi menunduk kali ini dia benar benar malu dan serius.

"lu teman gua jangan sungkan oke," Clara lalu membayar makanan yang mereka makan dan ingin pulang, sebagai gantinya Rudi menawarkan tumpangan pada Clara, meskipun motor butut tapi itu berharga untuk Rudi, Clara menerimanya sedangkan Aulia pulang bersama farel yang menjemput nya.

"thanks ya," Clara melambaikan tangan pada Rudi dan memasuki rumahnya.

Saat akan menaiki anak tangga Clara terkejut dengan Davin yang sudah berdiri di hadapannya, dan Alexa mengamati dari atas.

"kamu tau ini jam berapa?," tanya Davin dengan dingin.

"12" jawab Clara singkat, bibi masih di dapur dan dapat mendengar pembicaraan Clara dan Davin karena bibi memang sedang mengkhawatirkan Clara.

"dengan santainya kamu menjawab saya? apa kata orang kalau melihat anak gadis pulang tengah malam, terlebih lagi kamu adalah istri dari seorang pria,"

"saya tidak merasa bahwa saya adalah istri disini,"

"Clara! jaga baik baik nama keluarga ini, apakah kamu senang dianggap wanita murahan diluar sana hah!" Davin menaikkan suaranya membuat Clara menelan Saliva nya, membuat tubuhnya sedikit panas dingin, menahan air matanya.

"Anda tidak tau bagaimana kehidupan saya, bagaimana saya didepan dan dibelakang anda, bahkan selama ini anda tidak pernah perduli pada saya. Anda tidak memiliki hak untuk menghina saya tuan," dengan gemetar Clara mengeluarkan suaranya, lalu berjalan menaiki anak tangga, membanting pintu membuat Davin dan Alexa sedikit terkejut dan memandang ke arah pintu.

Davin pun berjalan menuju kamarnya dan menemukan Alexa duduk di kasur, lalu dengan lembut Davin duduk di sebelahnya, dan dengan lembut juga Alexa berbicara pada Davin.

"seharusnya kamu tidak berbicara seperti itu,"

"sayang please," Davin tidak ingin berdebat dan memilih membaringkan tubuhnya.

"aku tau kamu khawatir pada Clara, tapi kamu juga harus mengerti dia, nasihati dia dengan baik, aku sayang sama kamu," Alexa membelai lembut pundak Davin. Lalu mereka pun tertidur.

Terpopuler

Comments

YK

YK

ya nggak 20 tahun lah Thor. kan waktu kecelakaan clara udah berumur 8 tahun...

2023-08-07

0

Jasreena

Jasreena

ortunya meninggal pas Clara umur 8 thn, skrg umur Clara 28thn dong y ...

2022-11-07

0

Fay

Fay

lanjut

2022-07-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!