Alia termenung setelah selesai makan siang bersama Dina bahkan kerjaan yang tadi diberikan setumpuk sudah dia kerjakan, Alia mengingat kejadian tadi pagi saat dirinya mengantar kue ke daerah komplek dekat rumah nya.
Alia putar balik lagi saat melihat ada yang janggal dengan anak kecil tadi, anak itu sendirian dan nggak ditemani orang dewasa disekitar nya.
" Astagfirullah " ucap Alia sembari mengerem motornya mendadak saat melihat anak kecil yang tadi dia lihat, mengikuti anak kucing di jalan apalagi dia masih balita kemana orang tuanya pikir Alia.
Alia yang melihat anak kecil yang terus mengikuti kucing pun turun dari motor dan berlari kearahnya tapi tiba-tiba di arah samping di belokan ada motor mengebut.
" Awaaaaas ! teriak Alia lalu berlari kearah anak itu dan memeluknya erat, anak itu kaget saat Alia memeluknya.
" Kau baik-baik saja apa kamu terluka sayang coba kakak lihat " Alia melepaskan pelukannya dan langsung memeriksa tubuh nya dari atas hingga bawah.
" Alhamdulillah kamu nggak apa-apa " Anak itu tersenyum melihat Alia yang khawatir terhadapnya, Alia tersenyum dan mengelus kepalanya.
" Aku baik-baik aja " ucap nya dengan pipi gembul cantik dan lucu rambut nya di kuncir dua memeluk Alia kembali, dia mungkin tidak tahu yang terjadi, anak ini santai saja padahal Alia begitu terkejut saat anak itu hampir tertabrak.
Pengendara itu menghampiri Alia dia sama terkejutnya " Mbak nya sama anak nya nggak apa-apa ? " Alia berdiri melihat si pengendara, dia terlihat terluka kecil saat tadi mencoba menghindar dan terjatuh, sedangkan pria itu terdiam melihat wajah cantik Alia.
" kita baik-baik aja kok mas, mas nya terluka yah ? " menatap luka ditangan mas nya, mas nya salah tingkah saat Alia terlihat cemas.
" Ini mah nggak apa-apa untuk saya nggak nabrak adik nya lain kali hati hati dong mbak jaga adik nya dengan baik " ucap nya lebih ramah.
" Iya mas sekali lagi saya minta maaf yah " Alia memeluk anak itu yang sedang kebingungan dengan obrolan orang dewasa dihadapannya.
" Untuk mbak nya cantik kalau nggak ..." ucap nya bergumam.
" Kenapa mas ? " Alia tidak mendengar gumaman pria itu, pria itu langsung salah tingkah saat Alia melihat nya padahal Alia tidak sama sekali melakukan kontak mata.
Anak itu menarik baju Alia karena kebingungan " Kenapa sayang ? sebentar yah ! Mas saya minta maaf sekali lagi, atas luka nya juga ini bukan maksud apa-apa, ini buat beli obat untuk luka nya mas saya lagi buru-buru sekali jadi saya minta maaf ya mas tolong diterima mas " Alia memberikan dua lembar uang seratus ribuan sembari melirik jam tangannya yang menunjukan jam delapan pagi dia sudah telat kerja.
" Ya sudah terimakasih ya mbak " ucap pria itu tadi nya ingin meminta nomer Alia tapi takut di sangka modus dia urungkan.
" Makasih ya mas sekali lagi, saya duluan yah " Alia menggendong anak itu mungkin usia nya dua tahun Alia meninggalkan motornya dan berjalan kaki mungkin saja rumah nya dekat-dekat sini.
" Dek kita cari rumah atau ibumu dulu yah, dimana rumah mu? " dia pun tersenyum dan menunjung kan jarinya ke suatu rumah
Seseorang berteriak memanggil manggil Amira
" Cucu ku Amira, Amira ... dimana kamu nak ? " pandangannya mencari ke sana sini Alia pun menoleh ke sumber suara Alia melambaikan tangan nya mungkin saja dia ibu nya anak ini, Alia memang tidak mendengar teriakan cucu tadi hanya mendengar memanggil-manggil Amira saja.
"Ibu disini ! " teriak Alia sambil melambaikan tangan, tangan satu nya mengais Amira kuat.
Ibu itu langsung berlari kearah Alia dan langsung mengambil Amira dari gendongan Alia.
"Syukurlah sayang kamu baik baik saja " memandang wajah cucu nya dan mencium seluruh wajah nya. Alia tersenyum melihat nya
" Terimakasih yah nak sudah menemukan cucu saya " Ibu itu sadar saat Alia menatap nya dan Amira.
" Iya Bu sama-sama lain kali lebih hati-hati lagi ya Bu tadi saja hampir terserempet motor untung saja pria itu lihat ada anak kecil jadi langsung menghindar.
" Astagfirullah cucu Oma, sayang tapi benar kan nggak ada yang luka coba Oma lihat nak "
memeriksa seperti Alia tadi, Amira bingung tadi kakak itu juga melakukan hal yang sama padanya.
" Amira nya nggak terluka kok Oma dia baik-baik aja, iya kan sayang. " ucap Alia sembari mendekati Amira mengelus kepalanya anak itu mengangguk setuju.
" Syukurlah, nak terimakasih banyak tadi ibu habis ambil makanan untuk nya, ditinggal sebentar malah kabur dia " mencium pipi chubby cucu nya.
" Sama sama Bu "
" Ayo nak mampir dulu ke rumah ibu "
Alia pun melirik jam tangannya "astaga aku terlambat. "Maaf Bu Alia nggak bisa, Alia harus pergi ke kantor ini sudah telat lain kali saja Bu." ucap Alia menolak secara halus.
" Anak cantik, kakak pamit pergi yah lain kali jangan keluar sendiri oke " Amira mengangguk senang
" Kak ain kai kita main yah kawau ke temu agi ". Dengan mata yang berbinar dan pipi gembul nya. Oh lucunya dalam hati Alia . Amira meminta di gendong oleh Alia, Alia langsung menggendong nya.
" Iya boleh sayang kosan kakak juga Dekat dari kompleks ini kok nanti kapan-kapan kita ketemu lagi oke " Alia mencium pipi chubby Amira, Amira memeluk leher Alia erat lalu membalas ciuman Alia di pipinya.
" Baiklah Kakak pamit oke " memberikan Amira kembali pada Oma.
" Lain kali mampir ya nak, oh ya siapa nama mu kita belum kenalan
" Alia, Alia Az-Zahra, Bu kalau begitu Alia
pamit dulu yah. " Lalu mencium punggung tangan Oma, Oma tersenyum melihat Alia yang sangat ramah dan sopan padanya.
" Hati-hati dijalan yah nak ! " ucap Oma pada Alia, Alia berjalan untuk mengambil motor nya didepan sembari melambaikan tangan pada Amira.
Alia buru-buru menaiki motor nya dia sudah terlambat masuk kantor dan jalanan juga mulai macet dengan lihai Alia mengendari motor nya lewat jalan pintas sampai lah dia di kantor lalu memarkirkan motornya dan berlari dari parkiran ke lobi kantor yang sedikit jauh.
Bel berbunyi membuyarkan lamunan Alia, tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul empat sore waktu nya pulang bagi para karyawan. Alia melirik meja di depanya, dua orang tim nya tidak kembali ke kantor pasti mereka langsung pulang.
Alia bangun dari duduk nya meregangkan otot-otot nya lalu menumpuk berkas untuk menyerahkannya ke lantai atas, mengambil tas nya dia berjalan keluar menekan tombol lift, lift terbuka Alia masuk dan menekan lantai 5 posisi teratas dimana Dina bekerja Disana dengan direktur teratas sedangkan Alia berada dilantai tiga sebagai ketua tim desain Alia beruntung mendapatkan posisi ini walaupun dia lulusan SMK tapi Alia sangat berbakat dia pintar dalam bidang ini bahkan desain nya banyak diminati banyak orang.
Ting ! lift terbuka Alia berpas-pasan dengan Dina yang akan pulang.
"Al mau kasih berkas ya ? sini simpan aja dimeja teteh si bos nya udah keluar tuh dari tadi." Alia memberikan berkas nya pada Dina mengikuti Dina menyimpan berkas lalu turun untuk pulang.
Diparkiran Alia memasang helm " Gimana teh motor teteh masih di bengkel ? tanya Alia mengingat pertandingan kemarin motor Dina cukup rusak.
" Iya masih di bengkel sedikit parah sih tapi kata nya sih sebentar lagi beres kok " ucap Dina sembari naik.
" Syukur deh teh, teteh si terlalu bersemangat tanding nya sampai melenceng tuh motor untuk teteh nggak terluka yah " ucap Alia mengomeli Dina.
" Tapi seru tahu ! ayo kita pulang nanti aja ngobrol nya keburu macet nih ! " Tanpa menjawab Alia langsung menancap gas. Sampai lah keduanya di rumah.
"Assalamualaikum" Ucap Dina dan Alia bersamaan, setelah tadi memarkirkan motornya Alia dan Rita membuka sepatu dan menyimpannya.
" Walaikumsalam, eh Mbak udah pada pulang dari tadi Rita tungguin juga " bergelayut manja ditangan Alia dan Dina.
" Nanti lagi oke " ucap kedua nya sembari menghambur masuk kedalam.
" Yah mbak belum juga ngomong ! " ucap Rita merengek melihat kedua Mbak nya yang sudah tahu kebiasaan nya saat Rita bersikap manja pasti dia sedang membutuhkan sesuatu.
" Iya nanti mbak mau bersih-bersih dulu ini gerah " teriak Dina melambaikan tangan nya menyuruh Rita masuk.
" Iya mbak juga nanti kita kumpul di ruang tv aja, biasa oke " Alia masuk kedalam kamar untuk bersih-bersih.
Rita masuk dengan wajah bete nya dia menuju dapur mengambil sekotak cemilan lalu duduk di sofa menyalakan tv.
Alia dan Dina keluar dari kamar masing-masing, dengan wajah yang cerah selesai mandi keduanya ikut duduk di sofa melihat Rita yang sedang memakan keripik kentang sembari menonton kartun legendaris Upin-Upin.
" Mbak Rita butuh bantuan nih " meringkuk mendekati Alia dan Dina.
" Ada apa sih, tugas nya yang kemarin belum selesai ? " tanya Alia melihat wajah cemberut Rita.
" Bukan ... sahut nya cepat, kalau tugas itu mah udah beres mbak. Sekarang mah lebih penting mbak tahu nggak ? " tanya Rita antusias
" Nggak tahu kan kamu belum cerita " pungkas Alia membuat Dina tertawa ngakak mendengarnya.
" Aish si mbak mah Rita juga tahu " merengek seperti anak kecil.
" Ya udah apa ? " ucap Alia yang pandangannya masih fokus menonton kartun favorit masa kecilnya walau diulang-ulang tapi tapi masih seru untuk ditonton apalagi sekarang lebih banyak episode baru nya.
" Iya ada apa sih ? " tanya Dina yang dari tadi diam saja karena sedang membalas pesan dari kantor.
Alia berhenti menonton melihat wajah Rita yang dari tadi cemberut tapi tetap memakan keripik kentang nya dengan lahap.
" Kenapa ada masalah ? " tanya nya lagi
" Rita kesal mbak, tadi di kampus uang buat beli screencare malah di palak. "
" Kok di palak sama siapa ? " ucap Alia dan Dina berbarengan kaget di jaman sekarang masih aja ada yang palak diantara mahasiswa.
" Masa di kampus ada yang palak sih ? tapi kamu nggak apa-apa kan ? " tanya Alia khawatir saat Rita dipalak takut nya terluka.
" Mana orang nya? siapa ? biar mbak adukan nih ke dosen mu yang mbak kenal, masa jaman sekarang mainnya palak-palak kan ! " sulut kesal Dina mendengar Rita di palak, tapi orang nya malah cengengesan karena reaksi berlebihan kedua Mbak nya.
" Tenang dong teh, lihat tuh pasti bukan di palak kan ? " tanya Alia curiga melihat Rita yang tersenyum aneh.
" Hehehe nggak kok mbak bukan dipalak gitu, uangnya di minta buat bayar iuran akhir tahun mbak, tapi Rita nggak ikhlas masa bayar nya mahal banget tau sendiri uang nya Rita kumpulin buat beli screencare ngebelain nggak makan enak cuman makan mie instan doang kalau lagi pengen jajan.
" Astagfirullah Rita benar-benar yah " Dina melempar bantal ke badan Rita telak, kesal karena mempermainkan emosi nya.
" Ya maaf deh mbak bercanda, ah uang ku " ucap Rita.
" Ya udah ikhlaskan saja, udah kita bilangin juga jangan terlalu banyak beli itu wajah kamu itu udah cantik tahu ya kan teh ? " Dina mengangguk.
" Aaah tapi hampir habis semua mbak " rengek Rita.
" Ya udah tenang aja nanti mbak belikan buat kamu oke ! "
" Nggak usah mbak, mbak sering banget bantuin Rita kali ini nggak deh, nanti aja mbak Rita beli nya pas dapet gaji part time seminggu lagi. "
" Oke deh nggak usah ngerasa di repotin oke kita itu keluarga "
" Iya ... kalau mau jajan bilang aja sama mbak nanti mbak kasih kok " ucap Dina membuat Rita terharu lalu memeluk Dina dan Alia bergantian.
" Oke ... oke nggak usah lebay, mbak mau denger cerita dulu dari Alia kenapa tadi pagi bisa telat ke kantor " setelah melepaskan pelukannya Dina duduk lagi lalu menatap Alia.
" Lo mbak telat masuk kerja ? bukannya tadi mbak berangkat jam tujuh kok bisa telat kan kantor mbak dekat paling kalau macet tiga puluh menitan " ucap Rita sembari berpikir.
" Ah itu, mbak tadi bantuin anak kecil cari orangtuanya. " Alia menceritakan semuanya pada Dina dan Rita.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments