Kembali kehidupan sekarang
Alia sudah berkutik di dapur hampir 4 jam dia berhenti saat adzan subuh berkumandang lalu dia melanjutkan lagi dan akhirnya selesai juga menyelesaikan membuat kue untuk dititipkan di toko-toko kue kecil hitung-hitung menambah penghasilan.
" Sudah jam 6 pagi lebih baik aku bersih-bersih dulu " setelah melihat jam dinding dia berlari ke kamar mandi untuk bersiap tapi langkahnya terhenti di kamar Dina.
" Teh, Rita apa kalian tidur lagi setelah sholat subuh, ayo bangunlah ini sudah jam 6 pagi " Alia berteriak diluar kamar yang tertutup membangunkan kedua sahabat kosan nya.
" Baiklah mbak 5 menit lagi ! " Ucap Rita berteriak lalu menarik selimut nya lagi sedangkan Dina sudah rapih dengan pakaian kantornya dan membuka pintu tersenyum melihat Alia yang wajahnya cemong karena tepung, Alia bengong melihat Dina yang sudah rapih saja.
" Teteh sudah selesai, hari ini kita nggak bareng ke kantor, teteh harus pergi sekarang oke "
" Hm, baiklah Alia siap siap dulu teteh hati-hati dijalan dan tolong bangunkan anak manja itu Alia mau mandi lagi karena badannya kotor terkena tepung. " berlari ke kamar mandi dengan handuk di pundaknya.
" Jangan berlari ke kamar mandi nanti kau jatuh ! " teriak Dina Alia hanya mengangguk tanpa berpaling.
" Anak itu ! " Lalu masuk membangunkan Rita yang masih meringkuk dibalik selimut agar lebih cepat bangun Dina harus melakukan sebuah trik. Tangan nya mengambil sebuah lipstik dan mulai menggambar di wajahnya setelah selesai dia mulai membangunkan Rita.
" Rita bangunlah bantu mbak mu menyiapkan sarapan ayo cepat ini sudah jam enam lebih ayo bangun ! " mengguncang tubuh Rita yang berada dibalik selimut, Rita hanya berdehem.
" Baiklah aku akan bangun mbak, jangan mengguncang tubuhku pusing tahu ! " sewot nya lalu bangun dengan posisi duduk mengumpulkan nyawa, Dina tersenyum menahan tawanya melihat hasil karyanya di wajah Rita terlihat lucu.
" Lihat sana di kaca, ada apa di wajah mu ! " Dina membalikan badannya dan menutup kupingnya setelah Rita bangun dari duduk dengan mata yang masih mengantuk dia memandang wajah nya di kaca yang besar.
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh " teriak Rita membuat Dina tertawa terbahak-bahak sedang kan Alia berlari dari kamar mandi tergesa-gesa karena mendengar Rita berteriak.
" Ada apa ? ada apa ini ? " Alia melihat seisi kamar Rita lalu menghembuskan nafas berat dan mulai tertawa melihat wajah Rita yang penuh coretan seperti panda bukan mata hitam tapi mata merah.
Rita cemberut melihat kedua Mbak nya tertawa terbahak-bahak melihat wajah nya dia langsung membuat gerakan monyet membuat tawa Alia dan Dina meledak.
Setelah Drama tadi pagi Alia keluar dari rumah dengan setelan kantor dan Id yang melekat dilehernya bertuliskan nama dan jabatannya Alia Az-Zahra ketua desain, Alia menaiki motor matic yang dia beli 2 tahun lalu hasil dari kerja kerasnya melihat kaca spion dan membenarkan kerudungnya lalu memakai helm berdoa sebelum berangkat.
" Bismillah " Alia melajukan motornya sesekali dia melirik jam tangan nya masih pukul tujuh pagi setelah tadi beres mengantarkan pesanan kue, kini Alia harus mengantarkan satu pesanan lagi Alia memasuki perkomplekan dekat dengan rumah kosannya.
Alia melihat sekilas anak kecil dia tersenyum manis melihatnya, Alia fokus mengemudikan motor nya dia melaju begitu saja tapi Alia tiba-tiba Alia balik lagi kearah anak kecil itu.
Terlambat Masuk
" Pagi neng Alia, tumben telat neng ? pakai lari lari segala lagi." Sapa Pak Yanto seorang satpam yang sudah akrab dengan nya, Alia membungkuk memegang pinggang kanannya lalu mengatur nafas setelah kelelahan berlari dari parkiran.
" Pagi Pak Yanto " Alia menunduk hormat dengan nafas yang kelelahan.
" Iya pak ada masalah sedikit dijalan, ini buat pak Yanto sama temannya di makan yah jangan lupa sarapannya. Alia masuk dulu oke udah telat banget nih yah. " Alia tersenyum manis sembari memberikan dua bungkus roti buatannya tadi, pak Yanto menerimanya.
" Iya neng mangga Makasih yah, Alia langsung berlari pak Yanto geleng-geleng kepala, Alia ini orang nya sangat perhatian."
" Anak yang baik " ucap pak Yanto sembari menyimpan bungkusan roti menunggu temannya untuk dimakan bersama, memang Alia sudah biasa setiap pagi dia akan memberikan pak Yanto sarapan, pak Yanto menjadi satpam hampir 30 tahun saat usia nya 17 tahun dulu.
Alia buru-buru absen dengan Id nya lalu menyapa kedua resepsionis dengan sebuah anggukan kedua resepsionis itu bingung melihat Si anak yang rajin terlambat masuk kantor pikir mereka.
" Tumben Ibu telat ibu udah bosen ya rajin nya, ibu telat dua puluh menit loh " celetuk salah satu resepsionis bernama Anggi sembari memperbaiki dandanannya.
Alia tersenyum cengengesan lalu melihat Jam yang melingkar di tangannya benar dia terlambat dua puluh menit kalau sampai ketahuan bos nya bisa bisa habis dia.
" Tenang saja Bu bos belum datang kok, mungkin dia terlambat kayak ibu malah sekretaris nya tuh yang rajin udah datang. " ucap Meri yang melihat raut wajah Alia yang cemas.
" Beneran ? belum datang ? biasa nya bos datang lebih awal " Alia heran tapi dia senang karena kebetulan sekali bos nya itu juga terlambat, yang dimaksud sekretaris itu teh Dina memang tadi Dina dan Alia tidak pergi bersama karena Dina harus mengerjakan proyek lebih dulu.
Di arah belakang seseorang berjalan mengendap-endap lalu tangan nya mulai memegang bahu Alia.
" Hay ! " teriak Dina mengagetkan Alia
" Astagfirullah ! " Alia kaget sambil mengelus-elus dadanya dia pikir itu bos nya, sedangkan Dina tertawa terbahak-bahak melihat wajah teman nya yang terlihat lucu saat terkejut diikuti kedua resepsionis nya.
" Aaah ... apa ini ? kenapa teteh ngagetin Alia ? Alia pikir teteh bos pakai ketawa lagi " Alia merilekskan dirinya lalu melangkahkan kakinya diikuti Dina.
" Tenang aja si bos belum datang kok, dia juga telat nih masuk nya nggak kayak biasa nya kayak kamu, kalian janjian yah ? Dina berhenti melangkah mata Alia melotot mendengar pertanyaan jahil Dina.
" Jangan ngada-ngada yah teh bukan nya bos teteh itu baru pulang dari luar kota kemarin malam, mungkin dia libur kali masuk kantor nya " Ucap Alia mengingat bos nya ada dinas diluar kota, ucapan Alia membuat Dina tertawa.
" Bercanda sayang, kok bisa telat sih Al Bukan nya tadi kamu udah siap yah sebelum teteh berangkat, atau jauh anterin pesanan kue nya ? "
" Nggak kok teh, pesanan mah aman semua nya nggak ada kendala sedikit pun nanti aja deh ceritanya dirumah oke Alia harus masuk dulu nanti kena semprot Pak Dani si bos " Alia dan Dina berjalan beriringan tiba-tiba suara tak asing ditelinga mereka memanggil nama keduanya.
Alia dan Dina berbalik tersenyum paksa melihat bos nya yang sudah ada tepat dihadapan nya.
" Pagi Bos "
" Pagi Pak Dani " ucap keduanya berbarengan sambil sedikit membungkukkan badan.
" Pagi ... Alia kamu baru sampai jam segini ? ucap nya sembari melihat jam tangan nya, kamu terlambat berapa menit ? tanya pak Dani tanpa mengalihkan pandangannya dari jam tangan.
" Maaf Pak ... saya terlambat 20 menit, saya siap menerima hukumannya pak" ucap Alia tanpa mengatakan alasannya di terlambat seperti orang-orang, Dani tersenyum tidak seperti yang lainnya yang akan berbohong dan selalu beralasan, Alia langsung mengakui kesalahannya dia suka orang-orang yang seperti ini.
" Oke langsung kerja aja
yah, nanti hukuman nya menyusul oke. Oh ya saya mau tanya sama kamu tentang proyek itu apa udah selesai ? " tanya Dani dengan suara berat.
" Soal proyek itu sudah selesai pak kami sudah menyerahkan nya ke kantor pusat " ucap Alia
" Oke bagus, kamu Dina ! " tunjuk Dani pada Dina
" Iya pak saya ? " Dina sedikit maju.
" Ikut saya ! " Alia dan Dina menghembuskan nafas pelan bersyukur bos nya itu tidak menyeramahi mereka.
" Ada apa ? ayo cepat Dina, kamu masuk sana ! " titahnya yang melihat Alia masih berdiri disini.
" Baik pak " Alia mulai masuk lalu melihat Dina dibalik kaca Dina memberi kode bahwa semua nya baik-baik saja dan menyuruh Alia masuk dengan tangannya.
" Dah Teh " ucap Alia tanpa suara sembari melambaikan tangan nya.
Alia masuk kedalam ruangan dimana semua orang sudah sibuk mengutak-atik komputer ada dua kursi kosong mungkin teman tim nya sedang pergi kelapangan. Alia duduk di kursi kebanggaan nya menyimpan tas di atas meja lalu memeriksa email.
" Alhamdulillah sih nggak kena marah tadi telat, tapi aneh si bos biasa nya galak banget sama orang yang telah masuk kerja tumben hari ini baik." gumam Alia sendiri.
" Kemana saja kamu neng, baru datang yah tumben kamu telat biasanya rajin banget " ucap Bu Ani sembari menarik kursi lalu duduk dihadapan Alia membawa tumpukan berkas.
" Ahhh iya Bu tadi dijalan ada sedikit masalah, banyak banget berkas nya Buan ? " lirik Alia pada tumpukan yang dipegang Bu Ani
" Ini untuk kamu dari si bos karena kamu terlambat dia mau kamu menyelesaikan semuanya. " ucap Bu Ani menyimpan tumpukan berkas di meja Alia, Alia ternganga sejenak bosnya memang tidak akan berubah dalam satu hari.
" Kamu sanggup kan ? " tanya Bu Ani yang melihat Alia diam
" Ah iya dong Bu siap, ini mah akan Alia selesain secepatnya, oke ... ibu bisa kembali lagi keruangan ibu makasih udah anterin berkasnya" ucap Alia ingin segera menyelesaikan tumpukan berkas ini.
"Oke iya deh saya kerja lagi, nanti kalau ada apa-apa yang susah kamu ke saya aja kita saling bantu, neng Alia juga suka bantu saya oke " Alia tersenyum mengangguk, dia tidak akan bisa meminta bantuan orang jika dia bisa sendiri mengerjakannya karena orang lain juga punya pekerjaan masing-masing.
" Iya nggak apa-apa Alia bisa kok, ibu juga masih banyak pekerjaan tenang aja makasih untuk penawaran nya " ucap Alia sopan pada hu Ani.
" Iya sudah saya balik yah, tapi kalau nggak selesai nanti saya bantu ! " sembari berjalan Alia hanya memejamkan mata nya mengisyaratkan baik-baik saja dengan ini.
Alia terus berkutik dengan berkas-berkas nya yang hampir selesai dia bereskan, sesekali tim nya menelepon Alia untuk menanyakan kepada nya tentang masalah yang harus diselesaikan di lapangan, hari sudah semakin siang orang-orang sudah mulai pergi untuk makan siang tapi Alia masih menatap layar komputernya dengan jari-jari tangan yang mengetik cukup lihai dan cepat.
Sampai Dina harus turun tangan jika Alia sudah mulai fokus bekerja dia akan lupa makan dan akan mengakibatkan magh nya kambuh saja, Dina masuk ke ruangan Alia dan mengajak nya langsung makan siang dan Alia tidak akan menolak karena tidak ingin membuat Dina mengomel di sana, mereka makan di cafetaria yang sudah disiapkan tanpa ada obrolan keduanya makan dan kembali ke ruangan kerja masing-masing, ini sudah menjadi kebiasaan Dina dan Alia jika salah satu banyak pekerjaan dan mereka harus pergi makan maka saat itu tidak ada obrolan hanya isyarat saja lalu kembali lagi bekerja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Lasmi Kasman
lanjut
2021-05-25
0
adit
perhatikan tanda baca thor
2021-03-19
1
Anung Andarsih
aku mampir..
2021-02-14
0