Love And Secret Mission
Tahun-tahun datang dan pergi, setiap orang harus tahu apa yang telah berubah.
Dunia berputar sesuai waktu yang ditentukan, banyak hal baru yang terjadi dan mengubah situasi, termasuk dalam sebuah organisasi di Amerika Serikat.
Nama Chelsea Nathalie, mulai dibicarakan di agensinya, CIA sejak aksinya berhasil menjaring seorang hacker hebat di masanya.
Chelsea dikenal sebagai 'The Eagle Eyes'. Ibarat elang yang selalu mengintai mangsanya dengan mata yang tajam dan menghasilkan begitu banyak informasi yang berguna meski laporannya tidak lengkap. Tidak ada seorang pun di CIA yang tidak tahu namanya.
Di usianya yang menginjak dua puluh tiga tahun, Chelsea sudah tergolong sebagai agen senior dan masuk dalam daftar khusus agen paling berbakat di agensinya.
Dengan karakternya yang acuh dan minim sosialisasi, tidak membuat semua orang menjauh darinya. Mereka hanya ingin tahu lebih banyak tentang siapa dia sebenarnya, tetapi tidak ada yang cukup gila untuk menanyainya.
Menyinggung Chelsea sama saja dengan membuat marah monster cantik. Wajah yang dimilikinya adalah topeng untuk menyembunyikan kekejaman yang melekat padanya. Sudah menjadi rahasia umum betapa kejamnya Chelsea jika musuh yang dia tuju tidak ingin mengikutinya ke penjara, maka tidak ada yang akan mendengar nama orang itu lagi.
Namun, yang paling membuat kagum semua orang adalah, jika Chelsea bertindak, akan sangat sulit untuk menghentikannya. Sifat keras kepala cenderung dilihat sebagai karakter yang identik dengan dirinya.
Di tahun ketiganya setelah menginjak usia dua puluh, banyak yang dipelajari Chelsea termasuk kematian. Ketika ada saat di mana Chelsea merasa dia harus mati dengan semua rasa sakit yang dia alami, tapi Tuhan terlalu baik untuk memberikan kematian itu padanya.
Chelsea sadar, dia telah membunuh banyak orang. Membunuh adalah tindakan yang merenggut jiwa, melakukan pencideraan terhadap alam, atau dengan kata lain menghilangkan tugas malaikat maut. Hanya saja, Chelsea tak bisa menghentikan apa yang mungkin dia sebut sebagai hal biasa.
Hampir ratusan orang meninggal karena itu, bagaimanapun, Chelsea selalu menghindari pengakuan bahwa membunuh adalah suatu yang baginya sangat berkesan.
***
Hari itu, saat matahari tepat berada di atas kepala, sinarnya memancar dari segala penjuru tempat membuat orang berdecak karena panas yang menyengat.
Meski begitu, terlihat sebuah sepeda motor melaju dengan kecepatan tinggi di Texas, Austin dengan penuh semangat, seolah mengabaikan teriknya matahari yang menyinari bumi.
Lebih tepatnya, di Congress Avenue Bridge, suara peluru saling menyahut, mengejutkan semua pengendara yang lewat.
Setelah selesai menyeberangi jembatan, pengendara motor sport itu mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya dan melemparkan granat ke mobil pick-up yang dikejar.
BLUARRR !!!
Ledakan yang terjadi menyebabkan mobil meledak dengan hebat, efek ledakan tersebut memaksa semua benda disekitarnya terlempar jauh. Pengendara sepeda motor itu tersenyum puas.
Namun, sudut bibirnya kembali membuat ekspresi bengis ketika seseorang keluar dari mobil dengan berantakan dan mengalami beberapa luka bakar.
"Jangan sampai kehilangannya, Chelsea, kami membutuhkan lebih banyak informasi." sebuah suara datang dari Earpiece yang dikenakan Chelsea.
Tanpa menjawab, Chelsea kembali melajukan motornya saat orang yang dikejar berlari terbirit ke gang sempit.
Tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang tercengang dan bercampur ketakutan, Chelsea terus melaju sampai yang dia temukan membuatnya mengambil arah yang benar ke dalam gang yang lebih sempit dan lebih sunyi dari sebelumnya.
Pikiran dan kemampuannya yang sangat matang tentu tidak membuat Chelsea kehilangan akal. Ia memacu gas pada motornya dan segera melonggarkan kendali yang membuat motornya melaju semakin kencang.
Orang yang dia kejar tampak panik ketika ternyata yang dia pilih itu jalan buntu. Saat jarak antara motor Chelsea dan tembok itu 5 meter, orang itu sejajar dengan Chelsea.
Chelsea menyeringai, dia berdiri di kursi dan melompat ke punggung pria itu, melepaskan motor yang penyok langsung ke dinding.
BRUKKK
Pria itu terjatuh saat punggungnya terkena tendangan Chelsea. Di matanya ada jejak ketakutan saat gadis muda itu mencengkeram kerahnya dan mengeluarkan pisau lipat.
"Aku yakin kau memiliki apa yang ku ingin." Chelsea berbicara dengan nada dingin tanpa senyuman saat dia mengusapkan ujung pisau ke wajah orang yang diancamnya.
"Aku ... aku ..." orang itu hanya tergagap karena dia secara tidak sadar mengerti bahwa Chelsea sedang mengancamnya. Terlebih lagi, melihat wajah iblis tanpa belas kasihan di wajah gadis di depannya membuat jantung dan denyut nadinya menegang.
"Izinkan aku memberi tahu mu bahwa kematian bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti selama kau tidak merasakan sakit yang membuat mu memohon untuk mati." baru sekarang Chelsea tersenyum, senyuman yang membuat nafas orang itu semakin mengaum.
"Hilton Garden Inn Austin Downtown, kamar nomor 201, Weida Weiheng." pria itu sepertinya tidak punya pilihan lain selain mengatakan informasi yang seharusnya dia lindungi.
"Well, Thank you, Mr. Fai." Chelsea mengeluarkan pistol di bawah jaket yang menutupi pinggangnya.
"Kau!" orang itu berteriak tetapi hanya untuk beberapa saat sebelum,
DOR!
Satu butir timah panas menunjuk ke kepala dan mengenai dahi seorang pria yang kini dibunuhnya.
"I'm sorry about that." Chelsea tak segan-segan meninggalkan jasad orang itu dan mendatangi hotel Hilton Garden Inn Austin Downtown.
Tidak ada ekspresi penyesalan atas apa yang dilakukannya. Bagi Chelsea orang yang dibunuhnya adalah orang yang pantas mati.
ILUSTRASI FROM: PINTEREST
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
👍❤
2023-07-20
0
Estin Toisuta
aku like
2022-11-22
0
Mat Grobak
👍👍👍
2022-08-23
0