Dengan wajah memberengut Natasha datang ke rumah Andra. Bagaimana tidak membuatnya kesal, sejak kejadian Andra membiarkannya melenggang sendirian keluar apartemennya, di dalam mobil selama perjalanan menuju rumah Andra, pria itu tak sedikitpun mengajaknya bicara. Bahkan ketika Natasha yang memulai percakapan, Andra hanya menjawabnya singkat menggunakan kata." Hmmm .... "
Rasanya ingin sekali Natasha menjambak rambut hitam nan lebat milik Andra atau memukuli Andra dengan clutch silver-nya. Tapi semua itu hanya dia tahan dalam hati karena berusaha menjaga imej agar tidak terlihat bar-bar.
" Nat, ayo dimakan, kenapa hanya dilihatin saja makanannya?" Mama Andra melihat Natasha yang hanya mengaduk-aduk makanan dengan sendok dan garpu ditangannya, memecah keheningan di meja makan yang hanya berisi tiga orang. Dia dan kedua orang tua Andra.
Lantas di mana Andra??
Sejak menurunkannya di halaman rumahnya, pria itu langsung pergi. Dia beralasan ada keperluan mendadak dan hanya sebentar, nyatanya sudah hampir satu setengah jam tak terlihat kemunculan pria itu di rumahnya.
" Pa, coba Papa nanti tegur Andra, bisa-bisanya dia malah meninggalkan acara makan malam ini. Padahal rencananya kita akan membicarakan soal pertunangan dia dan Natasha," ujar Mama Andra kesal, dia merasa tak enak hati pada Natasha yang tak bisa menyembunyikan rasa kekecewaannya.
" Iya Ma, nanti Papa bicara sama Andra." Om Ruslan, Papa Andra lalu menatap Natasha. " Maafkan anak Om ya, Nat." Kalimat Papa Andra terdengar dengan nada penyesalan.
' Iya Om, nggak apa-apa." Natasha memaksakan senyumnya. " Natasha pulang saja, Om ... Tante, udah hampir jam sepuluh." Natasha melirik jam tangan warna silver yang melingkar di tangan kirinya.
" Tunggu Andra sebentar, Nat. Ini Tante lagi coba telepon Andra, suruh cepat pulang dan antar kamu kembali ke apartemen." Mama Andra mencoba menghubungi nomer telepon anaknya. " Iihh ... nggak diangkat-angkat, sih!" Mama Andra mencoba kembali menghubungi. " Nggak diangkat juga, Pa ..." ujarnya menunjukkan layar ponselnya.
" Biar aku naik taksi online saja deh, Tante .... "
" Eh, jangan ...!" Mama Andra melarang.
" Iya, Nat. Sudah malam begini, sebaiknya nanti kamu diantar supir kita saja," Papa Andra lalu memerintahkan ART untuk memanggil salah satu supir pribadinya.
" Maaf, Tuan, Pak Salim udah pulang jam sembilan tadi, kalu Pak Ujang hari ini ijin nggak berangkat, Tuan." Bi Siti menjelaskan.
" Tuh kan, Pa. Mama bilang juga apa? Kita perlu supir yang standby menginap di sini ... jadi kalo ada perlu urgent gini kan nggak pusing!" oceh mama Andra.
" Iya ... iya nanti Papa urus itu." Papa Andra kembali melihat Natasha. " Kamu biar nanti Om yang antar saja, ya?"
" Nggak usah Om, jangan!" tolak Natasha halus. " Biar aku pesen via online aja, Om ..." Natasha buru-buru mengambil ponselnya lalu membuka aplikasi ojek online.
Dan akhirnya setelah menunggu hampir sepuluh menit, sebuah mobil Avanza putih terparkir di luar gerbang rumah Andra. Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Andra akhirnya Natasha berjalan ke arah luar gerbang, walaupun sempat dihalangi orang tua Andra, karena mereka merasa khawatir melepas Natasha pulang sendiri.
" Dengan Mbak Natasha?" tanya driver ojol itu, Natasha hanya mengangguk membalasnya.
" Sesuai titik ya, Mbak?" tanya driver itu lagi.
" Iya ..." Natasha kembali membuka aplikasi ojek onlinenya. Dia memperhatikan foto profil akun driver di ponselnya dengan orang yang kini akan membawanya pergi ternyata berbeda.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, driver yang seharusnya menjemputnya itu terlihat sudah berumur dengan rambut cepak, sedang pria di belakang kemudi mobil yang sedang ditumpanginya terlihat masing sangat muda dengan tampang dan postur tubuh yang sangat lumayan.
" Kok foto yang di sini beda, ya??" tanya Natasha waspada memperlihatkan layar ponselnya ke driver tersebut.
" Oh iya Mbak, maaf ... yang tertera di sana memang akunnya Pak Teguh yang punya mobil ini, dia tetangga saya, kadang saya suka gantiin dia bawa mobilnya kalau malam," jawab driver itu dengan nada ramah.
" Ini bukan modus kejahatan, kan??" selidik Natasha. " Bisa aja mobil ini hasil curian ..." lanjutnya tanpa memperdulikan driver itu akan tersinggung atau tidak dengan tuduhannya itu.
Driver itu tersenyum sembari bergerak menggeluarkan sesuatu dari waistbag nya.
" Eh ... eh ... mau ngambil apa itu?" Natasha beringsut meraih handle pintu. Dia berjaga-jaga jika driver itu mengeluarkan senjata tajam ingin merampoknya, dia akan buru-buru membuka pintu dan berlari keluar.
" Saya cuma mau kasih lihat ini kok, Mbak ..." Driver itu menyodorkan dua buah kartu ke dirinya.
Tangan Natasha terulur menerima dua buah kartu tersebut, satu buah kartu tanda penduduk dan kartu ijin mengemudi. Prayoga Atmajaya, itu nama yang tertera di kedua kartu tersebut. Natasha juga memperhatikan foto di kedua kartu identitas itu sama persis dengan orang yang akan mengendarai mobil yang disewanya mengantar pulang.
" Sama kan muka saya dengan identitas saya, Mbak? Mbak boleh foto dan share identitas saya ke keluarga mbak, jadi jika saya bermaksud jahat atau terjadi sesuatu dalam perjalanan menuju tempat mbak, keluarga Mbak bisa melacak dengan siapa Mbak terakhir pergi." Driver itu mengulas senyumnya. Tak ada nada kemarahan atau tersinggung dari kalimat-kalimat yang terucap dari bibirnya
Natasha masih memperhatikan wajah driver yang ternyata semakin lama dilihat semakin enak dipandang mata dengan senyum manis yang sempat membuat jantungnya berdebar-debar, tapi tak lama dirinya terkesiap.
" Udah deh, cepetan jalan! Kelamaan ..." Natasha menyerahkan kembali kartu itu ke pemiliknya sembari melempar pandangan ke arah luar jendela, dia tak ingin driver itu mendapati wajahnya yang tiba-tiba saja merona.
" Baik, Mbak ..." Driver itu lantas melajukan dengan kecepatan standar.
" Sudah malam begini kenapa sendirian perginya, Mbak? Nggak minta diantar saudara atau teman? Jaman sekarang apa yang dikhawatirkan mbak tadi kadang bisa terjadi ..." Driver itu tetap berusaha ramah mengajaknya berkomunikasi.
" Memang kamu ingin melakukan kejahatan kepada saya??" datar Natasha menanggapi perkataan driver itu.
Natasha bisa mendengar tawa kecil driver itu mendengar ucapan Natasha.
" Kalo saya ada maksud jahat saya tidak akan menunjukan identitas saya. Mbak tenang saja, saya nggak ada punya maksud jahat, kok."
" Ya udah, berarti aku aman, dong!"
" Insya Allah, Mbak," sahut driver itu cepat. " Saya nggak ingin merugikan Pak Teguh, karena jika ada konsumen yang protes atau kurang puas dengan pelayanan saya, Pak Teguh yang akan kena imbasnya, karena akun ini kan akunnya Pak Teguh."
Drrrttt drrrtt drrttt...
Natasha merasakan ponselnya bergetar...
" Hallo, kenapa Tante?" sahut Natasha saat Mama Andra itu meneleponnya.
" Sayang kamu sekarang sampai mana? Andra ini baru sampai. Kamu tunggu saja nanti Andra susul kamu ke sana, ya! Biar nanti Andra yang lanjut antar kamu sampai rumah."
Bersama Andra adalah hal paling diinginkan Natasha, tapi teringat tadi saja dia diacuhkan saat dijemput, rasa kesal itu seolah menutupi keinginannya dekat dengan Andra untuk saat ini.
" Nggak usah deh, Tan. Ini udah setengah jalan, kok," sahut Natasha menolak.
" Tapi Tante khawatir, Nat ...."
" Aku baik-baik saja kok, Tan."
" Supirnya nggak berbuat macam-macam kan, Nat? Duh ... Tante jadi nggak enak deh sama kamu ....."
" Aku nggak apa-apa kok, Tan! Aku dapet drivernya baik, kok." Entah ada angin apa tiba-tiba seorang Natasha Alexandrina mau memuji seseorang yang baru aja dikenalnya.
Natasha melirik ke arah kaca spion di dalam mobil, ternyata driver itu juga sedang menatap ke arahnya, Natasha langsung memutuskan pandangannya.
" Syukurlah kalau begitu, nanti kalau kamu sudah sampai apartemen, segera kabari Tante ya, Nat!"
" Iya, Tan. Bye ..." Natasha menutup panggilannya. Dia kembali melempar pandangan keluar jendela. beradu pandang dengan driver mobil yang ditumpanginya sekarang ini membuat hatinya tak nyaman.
Sementara driver bernama Prayoga Atmajaya itu sesekali terlihat mencuri pandang Natasha dari spion, Sesekali senyumnya terulas yang untung saja tidak diketahui Natasha,
*
*
*
Author POV : Ah, Kang Ojol jangan tebar-tebar pesona gitu dong, bisa-bisa meleleh deh hati adek☺️
Bersambung....
Happy Reading😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 161 Episodes
Comments
gia nasgia
ihhh bang ojol 😍😍😍🙈🙈
2023-07-20
1
eMakPetiR
wuihhhh kangOjol 😅
2022-03-14
0
dewi
👍👍👍👍☺️
dah mulai ada rasakah?....
2022-02-08
1