Pukul sembilan belas lewat empat puluh lima menit Andra sampai di rumahnya. Andra bergegas berlari kecil menaiki anak tangga menuju kamarnya. Rasanya dia sudah tidak sabar untuk membersihkan badannya yang terasa lengket akibat aktivitas seharian.
" Andra, Mama mau bicara ..." suara Mama Andra menghentikan langkah kaki Andra. Andra menoleh ke bawah tangga terlihat mamanya di ruangan keluarga berjalan mendekat.
" Andra mandi dulu, Ma. Nanti Andra temui Mama setelah mandi," ucap Andra meninggalkan mamanya. Andra sudah bisa menebak apa yang akan dibicarakan mamanya, pasti soal Natasha.
Ini bukan kali pertama, setiap Natasha gagal membuat kekacauan, wanita itu pasti akan mengadu kepada mamanya Andra. Sungguh wanita licik, itu yang ada di pikiran Andra. Hal ini mungkin salah satu yang tidak dia sukai dari Natasha, selain sikapnya yang terkesan sombong, angkuh dan selalu meremehkan orang-orang yang dia anggap tidak sebanding dengannya.
Setengah jam berlalu....
" Papa belum pulang, Ma?" tanya Andra saat melihat hanya ada mamanya saja yang sedang duduk bersantai di sofa santai sambil menonton sinetron televisi.
" Belum, tadi papamu telepon sedang dalam perjalanan dari Bandung bersama Om Rudy dan Om Sandy," jawab Mama Andra. " Duduklah ..." Mama Andra menepuk sofa kosong di sampingnya.
" Apa yang ingin Mama bicarakan ini tentang Natasha?" Nada bicara Andra terdengar dingin.
" Andra, kenapa kamu tidak pernah bisa bersikap baik kepada Natasha? Dia itu calon tunanganmu. Mama sudah pilihkan wanita terbaik untuk menjadi istrimu."
" Apa yang terbaik untuk Mama belum tentu terbaik untuk Andra, Ma. Lagipula Andra yang menjalaninya, jadi Andra yang tahu siapa yang cocok dan siapa yang paling Andra butuhkan untuk menjadi pendamping hidup Andra!" tegas Andra mantap penuh keyakinan.
" Natasha itu mencintai kamu, Andra."
" Tapi aku tidak!"
" Apa karena wanita itu?? Dia itu tidak sepadan denganmu. Dia pasti sudah meracuni pikiran kamu, kamu nggak sadar, hah??" Mama Andra mulai kesal.
" Ma, berhentilah menghina dan berburuk sangka terhadap Adelia. Dia tidak pernah meracuni pikiranku, justru Natasha lah yang sudah meracuni pikiran Mama!" balas Andra tak kalah sengit.
" Andraaa!!" bentak Mama Andra. Selama ini dia tidak pernah melihat putranya bersikeras seperti ini menentangnya. " Kamu pikir Mama anak kecil yang bisa dipengaruhi orang lain?? Kamu bahkan berani berbicara dengan nada tinggi terhadap Mama, hiks ..." Air mata langsung mengalir di wajah wanita paruh baya itu.
" Ma ..." Andra segera merengkuh tubuh mamanya, ada rasa bersalah yang menggelayuti hatinya. Mamanya adalah wanita yang selama ini dia sayangi, tentu dia tidak akan tega melukai wanita yang telah melahirkannya ke dunia ini.
" Hiks ... hiks ...."
" Maafkan Andra, Ma. Maaf .. " Andra mempererat pelukannya. Sakit hatinya melihat mamanya menangis karena sikap dan perkataannya tadi. " Andra nggak bermaksud menentang Mama ...."
" Ma-ma ... ha-hanya ingin ka-kamu bahagia hiks ..." ucap Mama Andra terbata-bata masih terus terisak
" Iya Ma, Andra mengerti." Andra menghela nafas berat. " Sekarang Mama istirahat dulu, ya, di kamar, dan jangan pikirkan masalah ini dulu." Andra menuntun mamanya berjalan ke kamar untuk beristirahat.
***
" Hah??? Apa?? Tante sampai harus berakting nangis supaya Andra nurut??" Natasha tertawa sembari merebahkan tubuhnya yang terasa penat di kasur berukuran king size. Siang tadi pertemuannya dengan Nyonya Agatha, wanita berusia empat puluh tahunan itu, dia tidak hanya berminat memberikan rancangan pakaiannya saja, tetapi ternyata wanita itu berniat menanamkan modal untuk membuka cabang butik milik Natasha itu di luar Jakarta.
" Seharusnya kamu lihat Tante tadi, Nat. Sudah cocok dapat piala Oscar deh kayaknya." Mama Andra terkekeh geli mengingat kejadian tadi saat harus bersandiwara, bahkan sampai mengeluarkan air mata hingga membuat Andra terlihat menyesal.
" Aku nggak bisa bayangin deh, Tan. Seandainya Andra tahu tentang hal ini ...."
" Dia pasti akan marah besar, Nat."
" Menurut Tante, apa ini akan berhasil membuat Andra mau nerima aku, Tan?"
" Harus dong ...! Kamu juga jangan kendor untuk dekatin Andra."
Natasha terkekeh. " Pepet terus sampai dapat ya, Tan?!"
" Hahahaaa ... iya, sayang, " balas Mama Andra. " Oh ya Nat, lusa datanglah ke sini. Kamu makan malam di sini. Tante akan suruh Andra jemput kamu, sekalian kita akan bicarakan soal pertunangan kalian."
Natasha langsung bangkit dari tidurnya mendengar ucapan Mama Andra. " Serius Tante? Membicarakan soal pertunangan kami??"
" Iya, Sayang. Tante rasa harus segera dilakukan secepatnya, jangan sampai, wanita kampung itu leluasa mempengaruhi Andra."
" Oh tante ... big hug untuk Tante."
" Nat, sudah dulu, ya. Takut Andra tiba-tiba masuk ke kamar, karena khawatir sama Tante yang tadi nangis."
" Iya, Tante ... bye Tante ...."
" Yess .. !! yess ...!!" Natasha berjingkrak melompat-lompat di atas spring bed layaknya seseorang yang baru saja memenangkan Jackpot. Satu menit dia bereuforia sebelum akhirnya dia membiarkan tubuhnya melayang dan terjatuh di atas empuknya kasur king size di kamarnya. " Andra, I love you ..." Sedetik kemudian dia mencium foto profil WhatsApp milik Andra.
***
Dua hari kemudian...
" Non, ada Den Andra di depan," suara Bi Surti dari luar kamarnya terdengar.
" Tunggu sebentar, Bi. Suruh duduk saja dulu, sediain minum, sama suguhi red velvet di showcase yang aku beli siang tadi, Bi ..." Natasha langsung melakukan touch up pada riasan make up-nya, tentu saja dia tidak ingin penampilannya mengecewakan malam ini. Dia ingin membuat Andra terpesona dengan tampilannya yang sudah dia siapkan dari satu setengah jam lalu.
" Baik, Non ...."
Setelah seperempat jam Natasha berputar-putar di depan cermin, mencari kata perfect pada penampilannya malam ini, akhirnya Natasha keluar kamar untuk menemui Andra.
" Bi, bagaimana penampilanku?" Natasha meminta pendapat asisten rumah tangganya saat dia berpapasan dengan Bi Surti saat baru keluar kamar.
" Cantik Non ..." Bi Surti mengangkat jempolnya menyempurnakan pujiannya.
" Semoga Andra suka ..." gumam Natasha berlalu meninggalkan Bi Surti.
" Hai, sayang ... maaf ya, menunggu lama."
Andra menoleh ke arah asal suara Natasha terdengar, sejenak dia menatap penampilan tidak biasa Natasha. Saat ini wanita itu terlihat cantik dan feminim mengenakan Lace dress perpaduan warna broken white dan dark grey, dengan rambut panjang sebahu dibiarkan tergerai dengan ujung dibentuk curly. Dengan riasan wajah warna nude yang terlihat natural sehingga membuatnya terlihat lebih fresh dan muda dari usianya yang sekarang ini menginjak dua puluh enam tahun.
Natasha menarik sudut bibirnya sedikit ke atas, melihat Andra yang tak berkedip menatapnya, membuat hatinya berbunga-bunga. Dia sudah menduga jika Andra akan terpesona dengan penampilannya dengan gaun yang dia pakai malam ini. Dia sengaja tidak memakai gaun yang seksi yang memperlihatkan keindahan lekuk tubuhnya yang sering dia kenakan.
Dia ingin terlihat lebih manis dan sopan karena akan bertemu dengan kedua orang tua Andra.
" Berangkat sekarang?" tanya Natasha saat Andra tak juga memutus pandangan darinya.
Sesaat Andra tersadar dan mulai menguasai dirinya. " Hmmm ..." jawabnya sambil melangkah keluar apartemen milik Natasha, sehingga membuat Natasha ternganga.
Baru saja dia melambung ke atas awan saat mendapati Andra tertegun melihat penampilannya. Sekarang dia merasa terhempas ke bumi karena ditinggal begitu saja oleh Andra.
*
*
*
Bersambung....
Jangan lupa tinggalkan like & komennya ya, kalo gift seikhlasnya aja, kalo vote tiap reader udah punya jatah setor sendiri² ke novel favoritnya, jd otor ga berharap banyak 🤭 makasih🙏
Happy Reading😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
gia nasgia
Padahal Tata berharap di tangan nya di gandeng 😂😂🙈
2023-07-20
1
Nyonya Cakradonya 💞
biasanya di cerita novel lain Adelia jd pemeran utama & Natasha jd orang ketiga. tp Dsni Natasha jd pemeran utama. menarik Thor,, biasanya kan pembaca sebel sm yg pemeran orang ketiga, tp Dsni dia yg jd tokoh utama
2022-05-18
0
eMakPetiR
encok donk 😂
2022-03-14
0