Bayi siapa

Sebuah mobil sport berwarna putih berhenti didepan sebuah rumah. Adit keluar dari mobil tersebut bersama Raka.

Adit menelan ludah getir ketika ia harus kembali menginjakan kaki di rumah ini.Terakhir kali ia datang kesini adalah ketika ia datang untuk mengembalikan Andini kepada orang tuanya setahun yang lalu.

Jari Adit terulur untuk memijit bel, setelah cukup lama menunggu, akhirnya pintu pun terbuka. Sesosok wajah lembut terpana dibalik pintu.

"Ya Tuhaan Raka " bunda langsung menggendong Raka dan menciumi wajahnya.

"Ayaaaah.. lihat siapa yang datang " teriak bunda.

"Ada apa sih bun, teriak-teriak " Ayah tergopoh-gopoh datang dengan anak kecil sekitar 6 bulanan dalam gendonganya.

"Raka, nak Adit? " ayah terpaku menatap Adit dan Raka,masih tidak percaya pada penglihatannya.

Adit mengulurkan tangan mencium tangan ayah, kemudian tangan bunda.

"Apa kabar yah, bun? " sapa Adit

"Baik nak.. rasanya seperti mimpi ketemu kalian lagi " Ayah mengajak Adit duduk diruang tamu.

Sementara bunda masih belum mau melepaskan Raka dalam gendonganya.

"Makan apa ini pipi kayak bapau begini " bunda mencium pipi Raka gemas.Raka terkikik geli

Perhatian Adit langsung tertuju pada anak perempuan dalam pangkuan mantan mertuanya. Ini pasti anak Andini pikir Adit.

Anak perempuan itu sangat cantik dengan mata sedikit sipit dan rambut yang hitam tebal. Tangan dan kakinya bergerak-gerak lincah, mata indahnya mengerjap lucu

Adit memang sudah mendengar kalau mantan istrinya itu sudah menikah dengan Yuda, laki-laki yang bersamanya di hotel malam itu.

"Mami mana kek? " tanya Raka

"Mami sedang ke supermarket sama Aunty Nana, sebentar lagi pasti pulang " jawab ayah.

Ucapan ayah benar, tak lama Andini dan Nana datang dengan membawa satu kantong plastik belanjaan.

Begitu melihat Raka, Andini langsung menghambur memeluk putranya

"Raka mami kangen " tangis Andini pecah, bagitupun Raka.

Adit membuang muka terharu melihat pertemuan ibu dan anak itu. Sekilas mata Adit menangkap Nana yang buru-buru mengambil

anak perempuan dari pangkuan ayah.

"Sini sama ibu yuk " ucapan Nana sempat Adit dengar sebelum gadis itu menghilang. ibu? apa tidak salah dengar?

Andini dan bunda membawa Raka entah kemana,tinggalah Adit dan ayah ngobrol diruang tamu ditemani dua cangkir kopi dan sepiring pisang goreng panas.

"Anak yang tadi ayah gendong itu anaknya Andini? " tebak Adit.

"bukan, itu anaknya Nana " jawab ayah

"Anak Nana? " tanya Adit kaget.Berarti tadi ia tidak salah dengar. Gadis judes itu menyebut dirinya ibu.

"banyak yang terjadi setelah kamu dan Andini bercerai " ucap ayah sendu.

Adit termangu, sepertinya ada banyak yang terjadi setelah Ia tidak lagi menjadi menantu dikeluarga ini. Dan Ia siap mendengarkan curahan hati ayah seperti dulu saat Ia masih jadi menantu di rumah ini.

"Setelah kamu dan Andini bercerai, cobaan kembali datang, Nana dikeluarkan dari sekolah" ucap ayah

Mendengar Nana dikeluarkan dari sekolah, Adit sudah tidak kaget. Ia tau sendiri bagaimana badungnya anak itu.

"Pasti berkelahi lagi " tebak Adit. Kalau tidak bolos pasti berkelahi, itu keahlian gadis badung itu.Ayah menggeleng,wajah sendu ayah membuat Adit semakin penasaran akan kelanjutan cerita ayah.

"Nana hamil " ucap ayah

"ha.. hamil? "

"sampai sekarang dia tidak pernah mengatakan siapa yang telah menghamilinya " ujar ayah.Kesedihan yang mendalam terlihat diwajah tuanya.

Berarti bocah lucu itu terlahir tanpa ayah. Miris sekali nasib mantan adik iparnya itu.

"Kamu tau sendiri bagaimana keras kepalanya anak itu " ucap ayah.

Adit mengangguk. membenarkan ucapan mantan mertuanya.Selama lima tahun menjadi menantu dikeluarga Andini, ia sudah sangat hapal tabiat gadis itu. Selain badung juga keras kepala.

Obrolan keduanya terjeda manakala Raka datang menghampiri Adit.

"Pih, aku mau ikut mami ke gunung " rengek. Raka

"Ke gunung? " Adit menautkan alisnya.

"maksudnya ke rumah abah, nganterin Nana " Ayah menjelaskan. Adit semakin tidak mengerti.

"Sejak dikeluarkan dari sekolah, Nana tinggal dengan abah " ucap ayah "setelah melahirkan Nana melanjutkan sekolah disana "

"Pih boleh ya? " rengek Raka.

Karena tidak tega, akhirnya Adit mengijinkan Raka ikut mengantarkan Nana pulang ke rumah abah.

Tak lama bunda dan Andini terlihat sibuk membawa beberapa tas kedalam mobil, disusul Nana keluar dengan bocah anak perempuan cantik itu dalam gendongannya.

Adit membantu ketika Andini terlihat sedikit kesusahan ketika memasukan stroller bayi kedalam mobil.

"terimakasih " ucap Andini setelah semua barang sudah tersusun rapi didalam mobil.

"Ayah dan bunda tidak ikut ngantar ya, mau nengok pak de dirumah sakit " ucap ayah ketika Nana pamit dan mencium punggung tangan ayah nya.

"gapapa yah " jawab Nana.

Ayah dan bunda menciumi pipi anak perempuan dalam gendongan Nana.

"Aara baik-baik sama ibu ya, nanti kakek sama nenek nyusul " ucap bunda

ooh jadi namanya Aara batin Adit.

Nana melewati Adit yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.Tiba-tiba Nana menghentikan langkahnya ketika tangan mungil Aara mencengkran lengan kemeja Adit dan menarik-nariknya.

Adit tersenyum melihat tangan Aara tak mau melepaskan cengkramannya.

"Eeh Aara.. lepas sayang! " Nana berusaha melepaskan tangan Aara dari baju Adit. Cengkraman tangan mungil itu pun terlepas. Nana masuk kedalam mobil disusul Raka duduk dikursi belakang.

"Hati-hati kak.. jangan ngebut bawa mobilnya! " teriak bunda ketika mobil yang Andini kendarai mulai keluar dari halaman rumah. Andini hanya mengacungkan jempolnya.

Setelah mobil yang Andini kendarai semakin jauh dan tak terlihat, Adit pun memutuskan untuk pulang.

"Sering-sering bawa Raka kesini " Ayah menepuk lengan Adit " walaupun bagaimanapun dia cucu kami "

Adit mengangguk, ia mengerti maksud ucapan ayah. Setahun Ayah dan bunda tidak bertemu dengan Raka. Mereka pasti sangat merindukan cucu pertama mereka.

Adit melajukan mobilnya meninggalkan rumah mantan mertuanya. Melihat binar bahagia diwajah Raka ketika bertemu dengan Andini membuat Adit tidak tega untuk melarang Raka ikut dengan Andini mengantarkan Nana.

Untung kedua orangtua Adit sedang di Australia menemani kakaknya yang akan melahirkan disana. Kalau mereka tau Adit membawa Raka bertemu keluarga Andini sudah pasti Adit akan menerima amukan dari mamanya. Mama Adit adalah orang yang paling murka dengan perselingkuhan Andini. Menyebut nama Andini saja Adit tidak berani.

Sesampainya di rumah, Adit langsung masuk ke kamarnya dan merebahkan diri diatas kasur empuknya.

Adit baru tau, ternyata setahun ini keluarga Andini banyak dilanda masalah. Yang paling mengagetkan Adit adalah kabar kehamilan Nana. Dapat Adit bayangkan bagaimana pusing nya ayah dan bunda menghadapi kelakuan kedua putri mereka.

Terlepas dari semaunya, hari ini Adit merasa lega melihat putranya terlihat bahagia setelah bertemu dengan orang-orang yang dirindukannya. Tak lama kemudian Adit pun tertidur.

Jika suka tinggalkan like, komen, dan votenya ya readers, happy reading

Terpopuler

Comments

Titik Novrianti

Titik Novrianti

yang jadi tanda tanya sampe bab ini,,,kok gak ada gitu rasa bersalah dari diri adit...???

2024-04-12

1

La rahman Isni

La rahman Isni

puki eeeee

2024-02-11

2

Diah Anggraini

Diah Anggraini

geregetan sama Adit... emang die ga sadar apa itu bayi hasil perbuatan nya

2024-01-21

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis badung
2 Selingkuh
3 Kehancuran
4 Semua menjauh
5 Pendekatan
6 Mantan menantu
7 Badai datang silih berganti
8 Berlapang dada
9 Bersembunyi di kampung
10 Rindu mami
11 Bayi siapa
12 Mimpi aneh
13 Aara hidupku
14 kenyataan yang mengejutkan
15 Macan ompong
16 Rejeki Aaran.
17 Sudah ada calon
18 Saingan
19 Usaha Adit
20 Menyerah
21 Menyerah
22 Pengantin menyedihkan
23 Ikut pulang
24 Ibu terbaik
25 Masih menghubungi
26 Terima kasih
27 Cium tangan
28 Uang jajan
29 Bibit bandel
30 Dendam lama
31 Diusir
32 Hancur
33 Cucu kita
34 Kembali ke titik nol
35 Curiga
36 Bertemu cucu
37 Terjebak ucapan sendiri
38 Kencan pertama
39 Rumah Mertua
40 Belum jinak
41 Kopi pahit
42 Berkelahi
43 Menjaga jarak
44 Rubah kecil
45 Gengsi
46 Belajar menerima
47 Rindu ibunya Aaran
48 Berkumpul bersama keluarga
49 Baru dapat yang atas
50 Nasehat mertua
51 Dikasih bekas papi
52 Minta setengahnya
53 Nasehat semua
54 Mau setengah atau full
55 Urusan ranjang dan perut
56 Tanda cinta
57 Mulai nakal
58 Ketularan bawel
59 Takdir yang hampir sama
60 Terciduk
61 Perang dingin
62 Minta ijin tapi maksa
63 Aarandita
64 Cemburu
65 Calon keponakan baru
66 Jungkir balik dunia Nana
67 Siapa yang harus pergi
68 Nana aku ingin pulang
69 Ungkapan Cinta
70 Aku pulaaaaang
71 Istri vs mantan istri
72 Sang Pengganggu
73 Rugi Lima Juta
74 Kado Ulang tahun pernikahan
75 Mesra
76 Tolong Maafkan
77 Jemput atau ganggu
78 Pil penunda kehamilan
79 Sekutu Nana
80 Bawangnya Sekilo Bang
81 Cerita bunda
82 Bikin Nagih
83 Jadwal Piket Ngurus Cucu
84 Kamar baru
85 Pabriknya Tutup
86 Pacaran Pertama Nana.
87 Waktu Berdua
88 Teman baru Nana
89 My hot daddy
90 Suami dan Papi terbaik
91 Villa Aarandita
92 Villa Aarandita 2
93 Meminta Maaf
94 Memilih Salah Satu
95 Sekertaris Baru
96 Baby Boys
97 Banyak Anak Banyak Rejeki
98 Kerja Bantuin Papi
99 Kangen Papi
100 Family time
101 Mabuk
102 Berbuka diawali dengan yang manis
103 Me Time
104 Papinya Kakak Aaran
105 Papinya kakak
106 Aarandita # Titisan Nana
107 Aarandita # Jangan Ikut campur
108 Aarandita # Sejarah Terulang
109 Aarandita # Titip Aaran
110 Aarandita # Kita Cerai
111 Aarandita #Lupa sudah bersuami
112 Aarandita # Dilarang Naksir
113 Aarandita # Masih pentil
114 Aarandita # Sebuah kepercayaan
115 Aarandita # Salah Paham
116 Aarandita # First Kiss
117 Aarandita # Jogja
118 Aarandita # Alat Kontrasepsi
119 Aarandita # Bali
120 Aarandita # Puasa
121 Aarandita # Pulang ke Jakarta
122 Aarandita # Ups.. keceplosan
123 Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124 Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125 Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126 Aarandita # villa Aarandita
127 Aarandita # Teman baru
128 Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129 Aarandita # Ulang tahun Mega
130 Aarandita # Double date
131 Aarandita # Raka dan Mega
132 Aarandita # Sisi lain Raka
133 Aarandita # Belum bisa menerima
134 Aarandita # Cemburu buta
135 Aarandita # Akhir cerita Mita
136 Aarandita # Mogok belajar
137 Aarandita # pasangan mesum kabur
138 Aarandita # Pura-pura pacaran
139 Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140 Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141 Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142 Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143 Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144 Aarandita # Permintaan pertama
145 Aarandita # Pulang
146 Aarandita # Pura pura bodoh
147 Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148 Aarandita # Pemerasan
149 Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150 Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151 Aarandita # akur
152 Aarandita # Calon mantu
153 Aarandita # Bukan dari hati
154 Aarandita # Telat ambil jatah
155 Aarandita # Lamaran
156 Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157 Aarandita # Dipalak lagi
158 Aarandita # Pergi tanpa ijin
159 Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160 Aarandita # Posesif
161 Aarandita # Aku rasa kamu ada
162 Aarandita # Syukuran 4 bulan
163 Aarandita # Ke KUA yuk
164 Aarandita # Ketauan bolos
165 Aarandita # Tidak ingin jauh
166 Aarandita # Teman Lama
167 Aarandita # Menuju sah
168 Aarandita # Malam Pertama
169 Aarandita # Nyonya Raka
170 Aarandita # Road trip
171 Aarandita # Reka adegan Ulang
172 Aarandita #Tidak berani macarin
173 Aarandita # Hilang
174 Aarandita # Hilang 2
175 Aarandita # hilang 3
176 Aarandita # Pulang
177 Aarandita # Ngidam
178 Aarandita # Daddy siaga
179 Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180 Aarandita # Baby Ayesha
181 Aarandita # Syukuran kelahiran
182 Aarandita # Khilap
183 Aarandita # Tuyul cantik
184 Aarandita # Buka puasa
185 Aarandita # Belajar mengurus bayi
186 Aarandita # Bertemu mantan
187 Aarandita # Mobil baru
188 Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189 Aarandita # Sudah ada yang punya
190 Aarandita #Masih nakal
191 Aarandita # Jangan Cemburu
192 Aarandita # Bibit Manja
193 Aarandita # Empat atau Lima
194 Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195 Aarandita # Kemarahan Atta
196 Aarandita # Masih marahan
197 Aarandita # Mencoba mengerti
198 Aarandita # Ingkar janji
199 Aarandita # Mupeng
200 Aarandita # Belajar berbohong
201 Aarandita # Sahabat Siaga
202 Aarandita # Kebobolan
203 Aarandita # Ngajak Ribut
204 Aarandita # Katanya Kapok
205 Aarandita # Mencuri waktu berdua
206 Aarandita # Like Mother like Son
207 Aarandita # Ampuun
208 Aarandita # Jalan Alternatif
209 Aarandita # Terciduk
210 Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211 Aarandita # Buka puasa
212 Aarandita # Salah Paham
213 Aarandita # Seperti Kambing
214 Aarandita # Pembalasan Nana
215 Aarandita # Rumah Raka
216 Aarandita # Jogja
217 Aarandita # Gagal Maning
218 Aarandita # Kakak Siaga
219 Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220 Aarandita # Harus Tanggung jawab
221 Aarandita # Belum Berubah
222 Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223 Aarandita # Otw Mudik
224 Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225 Aarandita # Gara-gara pisang
226 Aarandita # Kebobolan (End )
227 Bonchap 1
228 Bonchapt 2
229 Bonchapt 3
230 Bonchapt 4
231 Bonchap 5
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Gadis badung
2
Selingkuh
3
Kehancuran
4
Semua menjauh
5
Pendekatan
6
Mantan menantu
7
Badai datang silih berganti
8
Berlapang dada
9
Bersembunyi di kampung
10
Rindu mami
11
Bayi siapa
12
Mimpi aneh
13
Aara hidupku
14
kenyataan yang mengejutkan
15
Macan ompong
16
Rejeki Aaran.
17
Sudah ada calon
18
Saingan
19
Usaha Adit
20
Menyerah
21
Menyerah
22
Pengantin menyedihkan
23
Ikut pulang
24
Ibu terbaik
25
Masih menghubungi
26
Terima kasih
27
Cium tangan
28
Uang jajan
29
Bibit bandel
30
Dendam lama
31
Diusir
32
Hancur
33
Cucu kita
34
Kembali ke titik nol
35
Curiga
36
Bertemu cucu
37
Terjebak ucapan sendiri
38
Kencan pertama
39
Rumah Mertua
40
Belum jinak
41
Kopi pahit
42
Berkelahi
43
Menjaga jarak
44
Rubah kecil
45
Gengsi
46
Belajar menerima
47
Rindu ibunya Aaran
48
Berkumpul bersama keluarga
49
Baru dapat yang atas
50
Nasehat mertua
51
Dikasih bekas papi
52
Minta setengahnya
53
Nasehat semua
54
Mau setengah atau full
55
Urusan ranjang dan perut
56
Tanda cinta
57
Mulai nakal
58
Ketularan bawel
59
Takdir yang hampir sama
60
Terciduk
61
Perang dingin
62
Minta ijin tapi maksa
63
Aarandita
64
Cemburu
65
Calon keponakan baru
66
Jungkir balik dunia Nana
67
Siapa yang harus pergi
68
Nana aku ingin pulang
69
Ungkapan Cinta
70
Aku pulaaaaang
71
Istri vs mantan istri
72
Sang Pengganggu
73
Rugi Lima Juta
74
Kado Ulang tahun pernikahan
75
Mesra
76
Tolong Maafkan
77
Jemput atau ganggu
78
Pil penunda kehamilan
79
Sekutu Nana
80
Bawangnya Sekilo Bang
81
Cerita bunda
82
Bikin Nagih
83
Jadwal Piket Ngurus Cucu
84
Kamar baru
85
Pabriknya Tutup
86
Pacaran Pertama Nana.
87
Waktu Berdua
88
Teman baru Nana
89
My hot daddy
90
Suami dan Papi terbaik
91
Villa Aarandita
92
Villa Aarandita 2
93
Meminta Maaf
94
Memilih Salah Satu
95
Sekertaris Baru
96
Baby Boys
97
Banyak Anak Banyak Rejeki
98
Kerja Bantuin Papi
99
Kangen Papi
100
Family time
101
Mabuk
102
Berbuka diawali dengan yang manis
103
Me Time
104
Papinya Kakak Aaran
105
Papinya kakak
106
Aarandita # Titisan Nana
107
Aarandita # Jangan Ikut campur
108
Aarandita # Sejarah Terulang
109
Aarandita # Titip Aaran
110
Aarandita # Kita Cerai
111
Aarandita #Lupa sudah bersuami
112
Aarandita # Dilarang Naksir
113
Aarandita # Masih pentil
114
Aarandita # Sebuah kepercayaan
115
Aarandita # Salah Paham
116
Aarandita # First Kiss
117
Aarandita # Jogja
118
Aarandita # Alat Kontrasepsi
119
Aarandita # Bali
120
Aarandita # Puasa
121
Aarandita # Pulang ke Jakarta
122
Aarandita # Ups.. keceplosan
123
Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124
Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125
Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126
Aarandita # villa Aarandita
127
Aarandita # Teman baru
128
Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129
Aarandita # Ulang tahun Mega
130
Aarandita # Double date
131
Aarandita # Raka dan Mega
132
Aarandita # Sisi lain Raka
133
Aarandita # Belum bisa menerima
134
Aarandita # Cemburu buta
135
Aarandita # Akhir cerita Mita
136
Aarandita # Mogok belajar
137
Aarandita # pasangan mesum kabur
138
Aarandita # Pura-pura pacaran
139
Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140
Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141
Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142
Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143
Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144
Aarandita # Permintaan pertama
145
Aarandita # Pulang
146
Aarandita # Pura pura bodoh
147
Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148
Aarandita # Pemerasan
149
Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150
Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151
Aarandita # akur
152
Aarandita # Calon mantu
153
Aarandita # Bukan dari hati
154
Aarandita # Telat ambil jatah
155
Aarandita # Lamaran
156
Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157
Aarandita # Dipalak lagi
158
Aarandita # Pergi tanpa ijin
159
Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160
Aarandita # Posesif
161
Aarandita # Aku rasa kamu ada
162
Aarandita # Syukuran 4 bulan
163
Aarandita # Ke KUA yuk
164
Aarandita # Ketauan bolos
165
Aarandita # Tidak ingin jauh
166
Aarandita # Teman Lama
167
Aarandita # Menuju sah
168
Aarandita # Malam Pertama
169
Aarandita # Nyonya Raka
170
Aarandita # Road trip
171
Aarandita # Reka adegan Ulang
172
Aarandita #Tidak berani macarin
173
Aarandita # Hilang
174
Aarandita # Hilang 2
175
Aarandita # hilang 3
176
Aarandita # Pulang
177
Aarandita # Ngidam
178
Aarandita # Daddy siaga
179
Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180
Aarandita # Baby Ayesha
181
Aarandita # Syukuran kelahiran
182
Aarandita # Khilap
183
Aarandita # Tuyul cantik
184
Aarandita # Buka puasa
185
Aarandita # Belajar mengurus bayi
186
Aarandita # Bertemu mantan
187
Aarandita # Mobil baru
188
Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189
Aarandita # Sudah ada yang punya
190
Aarandita #Masih nakal
191
Aarandita # Jangan Cemburu
192
Aarandita # Bibit Manja
193
Aarandita # Empat atau Lima
194
Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195
Aarandita # Kemarahan Atta
196
Aarandita # Masih marahan
197
Aarandita # Mencoba mengerti
198
Aarandita # Ingkar janji
199
Aarandita # Mupeng
200
Aarandita # Belajar berbohong
201
Aarandita # Sahabat Siaga
202
Aarandita # Kebobolan
203
Aarandita # Ngajak Ribut
204
Aarandita # Katanya Kapok
205
Aarandita # Mencuri waktu berdua
206
Aarandita # Like Mother like Son
207
Aarandita # Ampuun
208
Aarandita # Jalan Alternatif
209
Aarandita # Terciduk
210
Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211
Aarandita # Buka puasa
212
Aarandita # Salah Paham
213
Aarandita # Seperti Kambing
214
Aarandita # Pembalasan Nana
215
Aarandita # Rumah Raka
216
Aarandita # Jogja
217
Aarandita # Gagal Maning
218
Aarandita # Kakak Siaga
219
Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220
Aarandita # Harus Tanggung jawab
221
Aarandita # Belum Berubah
222
Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223
Aarandita # Otw Mudik
224
Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225
Aarandita # Gara-gara pisang
226
Aarandita # Kebobolan (End )
227
Bonchap 1
228
Bonchapt 2
229
Bonchapt 3
230
Bonchapt 4
231
Bonchap 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!