kenyataan yang mengejutkan

Pagi ini sebelum ke kantor, Adit mampir ke rumah yang dulu Ia dan Andini tinggali.Adit sengaja datang untuk mengambil berkas-berkas rumah yang rencananya akan Ia ganti menjadi atas nama Raka. Andini pun sudah setuju.

Rumah berlantai dua itu terlihat sepi. Hanya ada bibi yang tinggal disana untuk merawat rumah itu.

Adit masuk ke kamarnya, kamar itu tidak ada yang berubah sama sekali walaupun Adit tak pernah tidur disana.

Dulu dikamar ini Ia menghabiskan malam-malam panas bersama Andini. Ketika kenangan itu muncul tak ayal membuat dadanya sesak.

Dengan tergesa Adit membuka laci nakas tempat Ia menyimpan berkas rumah itu.Ia ingin segera keluar dari rumah itu.

Mata Adit memicing ketika Ia menemukan sebuah kalung tergeletak didalam laci nakas.

Kalung bertuliskan nama MEIDINA.kalung itu sudah putus dibagian ujungnya.Adit mencoba mengingat-ingat bagaimana kalung yang sudah bisa dipastikan milik Nana bisa sampai ada dilaci nakasnya.

Mata Adit membulat ketika Ia ingat pernah menemukan kalung itu ketika Ia baru sadar setelah mabuk. Jantung Adit tiba-tiba berdetak sangat kencang ketika Ia ingat bukan hanya kalung itu saja yang ia temukan pagi itu, tapi noda darah di seprai putihnya.

Adit yakin pasti Ia telah melukai seseorang ketika mabuk malam itu.Mungkinkah Ia telah bertindak kasar dan melukai gadis itu? mengingat Nana seperti menyimpan dendam kesumat kepadanya.

Adit ingat akan ucapan Leo yang menyuruhnya untuk meminta maaf kepada Nana, yang ditolak mentah-mentah oleh Adit. Terdorong rasa penasaran yang sangat besar, Aditpun memeriksa rekaman cctv dikamarnya.

Adit menelan ludah getir ketika dalam rekaman itu Ia terlihat sangat kacau dan menyedihkan. Beberapa botol minuman berserakan diatas meja. Kemudian Ia terlihat melampiaskan amarahnya kepada bibi yang membawakan makanan ke kamarnya. Setelah itu tak ada yang terjadi selain Ia muntah dan terkapar didepan kamar mandi.Adit mempokuskan penglihatannya ketika dalam rekaman cctv itu terlihat Nana masuk ke kamarnya dengan membawa nampan berisi makanan dan segelas air. Disana terlihat Nana memapah tubuhnya menuju tempat tidur. Kemudian Ia melihat Nana membuka bajunya yang penuh dengan muntah. Nana melakukan dengan mulut mengernyit menahan jijik. Adit merasa sangat malu. Kemudian Adit melihat Nana berusaha memakaikan baju yang gadis itu ambil dari lemari. Selanjutnya Adit terpekik ketika melihat dirinya mengurung Nana dibawahnya dan menyerang Nana dengan brutal. Nana terlihat meronta dangan mencakar dan memukul Adit membabi buta, namun akhirnya perlawanan gadis itu hanya sia-sia. Nana terkulai lemah ketika Adit merenggut kehormatannya. Tangis dan airmata gadis itu mewakili betapa terlukanya gadis itu.

Adit menangis, tangannya menjambak rambutnya prustasi.. Ia tidak menyangka jika Ia telah tega merusak masa depan adik iparnya sendiri. Dan sialnya kenapa baru sekarang Ia menyadarinya.

Dada Adit tiba-tiba sesak.Seraut wajah Nana yang menatapnya penuh kebencian tiba-tiba melintas dikepalanya, disusul seraut wajah mungil Aaran yang menarik-narik lengan bajunya begitu mengganggu pikirannya.

Adit masuk melemparkan berkas rumah ditangannya ke atas meja kerja Leo.

"buat pengalihan kepemilikan menjadi nama Raka " titah Adit

"siap pak " jawab Leo

"Sekarang gue mau keluar kota, lu handel semua kerjaan gue " ucap Adit sambil berlalu masuk ke ruangannya.

Leo hanya pasrah,alamat lembur sampai malem ini mah.

Adit melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi keluar Jakarta, setelah sebelumnya mengantarkan Raka ke rumah mantan mertuanya. Ayah dan bunda tentu saja sangat senang dititipi Raka.

Setelah dua jam perjalanan, mobil Adit terlihat keluar gerbang tol Jatiluhur. Adit melajukan mobilnya menuju sebuah kecamatan dipinggir kota Purwakarta.

Sebuah desa dikaki gunung dan berhawa sejuk menjadi tujuan Adit kali ini.Satu jam kemudian Adit pun sampai dirumah Abah.

Adit pernah beberapa kali datang kesini ketika belum bercerai dengan Andini.

Jam satu siang Adit sudah sampai dirumah Abah yang besar dan asri. Abah menyambut kedatangan mantan suami cucunya itu dengan hangat.

"Tumben nak Adit main kesini " ucap abah ketika mereka sudah duduk di ruang tamu.

"Kebetulan pulang dari Bandung jadi sekalian mampir " jawab Adit berbohong

"harus begitu, walaupun kamu dan cucu abah sudah bercerai tapi silaturahmi jangan sampai putus " nasehat abah

Umi datang sambil mendorong stroller bayi. Mata Adit langsung tertuju pada bocah kecil didalamnya yang sedang sibuk menggerakan tangan dan kakinya seperti sedang mengayuh sepeda.

"Nana nya kemana umi? " tanya Adit.

Tangan Adit terulur menyentuh tangan Aaran.

"Belum pulang sekolah, paling sebentar lagi " jawab umi

Tangan Aaran mencengkram jari Adit kencang kemudian memasukan ke mulutnya. Adit menarik tangannya sebelum masuk ke mulut mungil Aaran sambil terkekeh.

"Boleh gendong? " tanya Adit kepada umi

"emang bisa? " tanya umi menggoda

"bisa umi, waktu Raka bayi Adit sudah biasa gendong " jawab Adit sambil mengangkat tubuh mungil Aaran dari stroller.

Adit merasa seluruh tubuhnya hangat ketika Aaran sudah ada dalam dekapannya.Ya Tuhan apakah bayi dalam dekapannya ini adalah putriku batin Adit.

Aaran tampak anteng dalam pangkuan Adit. beberapa kali Aaran menguap dan tak lama kemudian Aaran tertidur dalam dekapan Adit.

Nana yang baru pulang dari sekolah tertegun ketika melihat keberadaan mobil Adit didepan rumah abah.

Kekagetan Nana semakin bertambah manakala melihat Aaran tertidur dalam gendongan Adit. Seperti induk ayam yang sedang terancam, Nana langsung mengambil Aaran dan membawa masuk kedalam kamar.

"Maaf ya nak Adit, Nana memang begitu " Umi meminta maaf atas ketidaksopanan cucunya

"tidak apa-apa umi " jawab Adit santai. Ia sudah hapal perangai Nana.

"Umi, Saya mau beli oleh-oleh buat di kantor, bisa minta tolong Nana antar Saya? " Adit mencari alasan untuk membawa Nana keluar

"iya.. diantar Nana saja " umi setuju

"sebentar umi panggil dulu " umi pun masuk ke kamar Nana

"Ga mau ah.. diantar bi Ijah saja " Nana langsung menolak ketika umi menyuruh Nana mengantarkan Adit membeli oleh-oleh.

"masa bi Ijah..jangan tidak sopan sama tamu " omel umi.

Meski menggerutu, Nana pun terpaksa mau mengantar Adit membeli ole-oleh makanan khas daerah setempat.

Nana masuk kedalam mobil Adit dengan wajah masam.Adit tampak santai, Ia sudah terbiasa melihat wajah judes gadis itu.

"kalau mau beli oleh-oleh itu sepanjang jalan banyak, kenapa minta diantar segala?merepotkan saja! " omel Nana

"Mas Adit sengaja pengen ngobrol berdua sama kamu! " jawab Adit santai.

Nana menoleh kepada Adit dengan wajah waspada.

"Katanya mau beli oleh-oleh " hardik Nana ketika Mobil Adit berhenti disebuah rumah makan bernuansa alam yang cukup terkenal disana.

"Kita makan dulu " ajak Adit

"ogah.. kamu saja sana makan sendiri " Nana menolak mentah-mentah ajakan Adit. Adit menghela napas berat. Susah sekali bicara sama gadis ini batin Adit.

Like, komen dan vote nya dong plis... plis..

Happy reading

Terpopuler

Comments

Bu'e Kirana N Kenzie

Bu'e Kirana N Kenzie

kenapa adit baru lihat CCTV setelah kian purnama

2024-04-13

1

Diah Anggraini

Diah Anggraini

semangat ya Adit... semoga nana bisa maafin adit

2024-01-21

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Pasti cuman alesan nya Adit,,Adit pengen tanya siapa ayah de anaknya..

2023-02-12

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis badung
2 Selingkuh
3 Kehancuran
4 Semua menjauh
5 Pendekatan
6 Mantan menantu
7 Badai datang silih berganti
8 Berlapang dada
9 Bersembunyi di kampung
10 Rindu mami
11 Bayi siapa
12 Mimpi aneh
13 Aara hidupku
14 kenyataan yang mengejutkan
15 Macan ompong
16 Rejeki Aaran.
17 Sudah ada calon
18 Saingan
19 Usaha Adit
20 Menyerah
21 Menyerah
22 Pengantin menyedihkan
23 Ikut pulang
24 Ibu terbaik
25 Masih menghubungi
26 Terima kasih
27 Cium tangan
28 Uang jajan
29 Bibit bandel
30 Dendam lama
31 Diusir
32 Hancur
33 Cucu kita
34 Kembali ke titik nol
35 Curiga
36 Bertemu cucu
37 Terjebak ucapan sendiri
38 Kencan pertama
39 Rumah Mertua
40 Belum jinak
41 Kopi pahit
42 Berkelahi
43 Menjaga jarak
44 Rubah kecil
45 Gengsi
46 Belajar menerima
47 Rindu ibunya Aaran
48 Berkumpul bersama keluarga
49 Baru dapat yang atas
50 Nasehat mertua
51 Dikasih bekas papi
52 Minta setengahnya
53 Nasehat semua
54 Mau setengah atau full
55 Urusan ranjang dan perut
56 Tanda cinta
57 Mulai nakal
58 Ketularan bawel
59 Takdir yang hampir sama
60 Terciduk
61 Perang dingin
62 Minta ijin tapi maksa
63 Aarandita
64 Cemburu
65 Calon keponakan baru
66 Jungkir balik dunia Nana
67 Siapa yang harus pergi
68 Nana aku ingin pulang
69 Ungkapan Cinta
70 Aku pulaaaaang
71 Istri vs mantan istri
72 Sang Pengganggu
73 Rugi Lima Juta
74 Kado Ulang tahun pernikahan
75 Mesra
76 Tolong Maafkan
77 Jemput atau ganggu
78 Pil penunda kehamilan
79 Sekutu Nana
80 Bawangnya Sekilo Bang
81 Cerita bunda
82 Bikin Nagih
83 Jadwal Piket Ngurus Cucu
84 Kamar baru
85 Pabriknya Tutup
86 Pacaran Pertama Nana.
87 Waktu Berdua
88 Teman baru Nana
89 My hot daddy
90 Suami dan Papi terbaik
91 Villa Aarandita
92 Villa Aarandita 2
93 Meminta Maaf
94 Memilih Salah Satu
95 Sekertaris Baru
96 Baby Boys
97 Banyak Anak Banyak Rejeki
98 Kerja Bantuin Papi
99 Kangen Papi
100 Family time
101 Mabuk
102 Berbuka diawali dengan yang manis
103 Me Time
104 Papinya Kakak Aaran
105 Papinya kakak
106 Aarandita # Titisan Nana
107 Aarandita # Jangan Ikut campur
108 Aarandita # Sejarah Terulang
109 Aarandita # Titip Aaran
110 Aarandita # Kita Cerai
111 Aarandita #Lupa sudah bersuami
112 Aarandita # Dilarang Naksir
113 Aarandita # Masih pentil
114 Aarandita # Sebuah kepercayaan
115 Aarandita # Salah Paham
116 Aarandita # First Kiss
117 Aarandita # Jogja
118 Aarandita # Alat Kontrasepsi
119 Aarandita # Bali
120 Aarandita # Puasa
121 Aarandita # Pulang ke Jakarta
122 Aarandita # Ups.. keceplosan
123 Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124 Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125 Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126 Aarandita # villa Aarandita
127 Aarandita # Teman baru
128 Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129 Aarandita # Ulang tahun Mega
130 Aarandita # Double date
131 Aarandita # Raka dan Mega
132 Aarandita # Sisi lain Raka
133 Aarandita # Belum bisa menerima
134 Aarandita # Cemburu buta
135 Aarandita # Akhir cerita Mita
136 Aarandita # Mogok belajar
137 Aarandita # pasangan mesum kabur
138 Aarandita # Pura-pura pacaran
139 Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140 Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141 Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142 Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143 Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144 Aarandita # Permintaan pertama
145 Aarandita # Pulang
146 Aarandita # Pura pura bodoh
147 Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148 Aarandita # Pemerasan
149 Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150 Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151 Aarandita # akur
152 Aarandita # Calon mantu
153 Aarandita # Bukan dari hati
154 Aarandita # Telat ambil jatah
155 Aarandita # Lamaran
156 Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157 Aarandita # Dipalak lagi
158 Aarandita # Pergi tanpa ijin
159 Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160 Aarandita # Posesif
161 Aarandita # Aku rasa kamu ada
162 Aarandita # Syukuran 4 bulan
163 Aarandita # Ke KUA yuk
164 Aarandita # Ketauan bolos
165 Aarandita # Tidak ingin jauh
166 Aarandita # Teman Lama
167 Aarandita # Menuju sah
168 Aarandita # Malam Pertama
169 Aarandita # Nyonya Raka
170 Aarandita # Road trip
171 Aarandita # Reka adegan Ulang
172 Aarandita #Tidak berani macarin
173 Aarandita # Hilang
174 Aarandita # Hilang 2
175 Aarandita # hilang 3
176 Aarandita # Pulang
177 Aarandita # Ngidam
178 Aarandita # Daddy siaga
179 Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180 Aarandita # Baby Ayesha
181 Aarandita # Syukuran kelahiran
182 Aarandita # Khilap
183 Aarandita # Tuyul cantik
184 Aarandita # Buka puasa
185 Aarandita # Belajar mengurus bayi
186 Aarandita # Bertemu mantan
187 Aarandita # Mobil baru
188 Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189 Aarandita # Sudah ada yang punya
190 Aarandita #Masih nakal
191 Aarandita # Jangan Cemburu
192 Aarandita # Bibit Manja
193 Aarandita # Empat atau Lima
194 Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195 Aarandita # Kemarahan Atta
196 Aarandita # Masih marahan
197 Aarandita # Mencoba mengerti
198 Aarandita # Ingkar janji
199 Aarandita # Mupeng
200 Aarandita # Belajar berbohong
201 Aarandita # Sahabat Siaga
202 Aarandita # Kebobolan
203 Aarandita # Ngajak Ribut
204 Aarandita # Katanya Kapok
205 Aarandita # Mencuri waktu berdua
206 Aarandita # Like Mother like Son
207 Aarandita # Ampuun
208 Aarandita # Jalan Alternatif
209 Aarandita # Terciduk
210 Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211 Aarandita # Buka puasa
212 Aarandita # Salah Paham
213 Aarandita # Seperti Kambing
214 Aarandita # Pembalasan Nana
215 Aarandita # Rumah Raka
216 Aarandita # Jogja
217 Aarandita # Gagal Maning
218 Aarandita # Kakak Siaga
219 Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220 Aarandita # Harus Tanggung jawab
221 Aarandita # Belum Berubah
222 Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223 Aarandita # Otw Mudik
224 Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225 Aarandita # Gara-gara pisang
226 Aarandita # Kebobolan (End )
227 Bonchap 1
228 Bonchapt 2
229 Bonchapt 3
230 Bonchapt 4
231 Bonchap 5
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Gadis badung
2
Selingkuh
3
Kehancuran
4
Semua menjauh
5
Pendekatan
6
Mantan menantu
7
Badai datang silih berganti
8
Berlapang dada
9
Bersembunyi di kampung
10
Rindu mami
11
Bayi siapa
12
Mimpi aneh
13
Aara hidupku
14
kenyataan yang mengejutkan
15
Macan ompong
16
Rejeki Aaran.
17
Sudah ada calon
18
Saingan
19
Usaha Adit
20
Menyerah
21
Menyerah
22
Pengantin menyedihkan
23
Ikut pulang
24
Ibu terbaik
25
Masih menghubungi
26
Terima kasih
27
Cium tangan
28
Uang jajan
29
Bibit bandel
30
Dendam lama
31
Diusir
32
Hancur
33
Cucu kita
34
Kembali ke titik nol
35
Curiga
36
Bertemu cucu
37
Terjebak ucapan sendiri
38
Kencan pertama
39
Rumah Mertua
40
Belum jinak
41
Kopi pahit
42
Berkelahi
43
Menjaga jarak
44
Rubah kecil
45
Gengsi
46
Belajar menerima
47
Rindu ibunya Aaran
48
Berkumpul bersama keluarga
49
Baru dapat yang atas
50
Nasehat mertua
51
Dikasih bekas papi
52
Minta setengahnya
53
Nasehat semua
54
Mau setengah atau full
55
Urusan ranjang dan perut
56
Tanda cinta
57
Mulai nakal
58
Ketularan bawel
59
Takdir yang hampir sama
60
Terciduk
61
Perang dingin
62
Minta ijin tapi maksa
63
Aarandita
64
Cemburu
65
Calon keponakan baru
66
Jungkir balik dunia Nana
67
Siapa yang harus pergi
68
Nana aku ingin pulang
69
Ungkapan Cinta
70
Aku pulaaaaang
71
Istri vs mantan istri
72
Sang Pengganggu
73
Rugi Lima Juta
74
Kado Ulang tahun pernikahan
75
Mesra
76
Tolong Maafkan
77
Jemput atau ganggu
78
Pil penunda kehamilan
79
Sekutu Nana
80
Bawangnya Sekilo Bang
81
Cerita bunda
82
Bikin Nagih
83
Jadwal Piket Ngurus Cucu
84
Kamar baru
85
Pabriknya Tutup
86
Pacaran Pertama Nana.
87
Waktu Berdua
88
Teman baru Nana
89
My hot daddy
90
Suami dan Papi terbaik
91
Villa Aarandita
92
Villa Aarandita 2
93
Meminta Maaf
94
Memilih Salah Satu
95
Sekertaris Baru
96
Baby Boys
97
Banyak Anak Banyak Rejeki
98
Kerja Bantuin Papi
99
Kangen Papi
100
Family time
101
Mabuk
102
Berbuka diawali dengan yang manis
103
Me Time
104
Papinya Kakak Aaran
105
Papinya kakak
106
Aarandita # Titisan Nana
107
Aarandita # Jangan Ikut campur
108
Aarandita # Sejarah Terulang
109
Aarandita # Titip Aaran
110
Aarandita # Kita Cerai
111
Aarandita #Lupa sudah bersuami
112
Aarandita # Dilarang Naksir
113
Aarandita # Masih pentil
114
Aarandita # Sebuah kepercayaan
115
Aarandita # Salah Paham
116
Aarandita # First Kiss
117
Aarandita # Jogja
118
Aarandita # Alat Kontrasepsi
119
Aarandita # Bali
120
Aarandita # Puasa
121
Aarandita # Pulang ke Jakarta
122
Aarandita # Ups.. keceplosan
123
Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124
Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125
Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126
Aarandita # villa Aarandita
127
Aarandita # Teman baru
128
Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129
Aarandita # Ulang tahun Mega
130
Aarandita # Double date
131
Aarandita # Raka dan Mega
132
Aarandita # Sisi lain Raka
133
Aarandita # Belum bisa menerima
134
Aarandita # Cemburu buta
135
Aarandita # Akhir cerita Mita
136
Aarandita # Mogok belajar
137
Aarandita # pasangan mesum kabur
138
Aarandita # Pura-pura pacaran
139
Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140
Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141
Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142
Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143
Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144
Aarandita # Permintaan pertama
145
Aarandita # Pulang
146
Aarandita # Pura pura bodoh
147
Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148
Aarandita # Pemerasan
149
Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150
Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151
Aarandita # akur
152
Aarandita # Calon mantu
153
Aarandita # Bukan dari hati
154
Aarandita # Telat ambil jatah
155
Aarandita # Lamaran
156
Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157
Aarandita # Dipalak lagi
158
Aarandita # Pergi tanpa ijin
159
Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160
Aarandita # Posesif
161
Aarandita # Aku rasa kamu ada
162
Aarandita # Syukuran 4 bulan
163
Aarandita # Ke KUA yuk
164
Aarandita # Ketauan bolos
165
Aarandita # Tidak ingin jauh
166
Aarandita # Teman Lama
167
Aarandita # Menuju sah
168
Aarandita # Malam Pertama
169
Aarandita # Nyonya Raka
170
Aarandita # Road trip
171
Aarandita # Reka adegan Ulang
172
Aarandita #Tidak berani macarin
173
Aarandita # Hilang
174
Aarandita # Hilang 2
175
Aarandita # hilang 3
176
Aarandita # Pulang
177
Aarandita # Ngidam
178
Aarandita # Daddy siaga
179
Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180
Aarandita # Baby Ayesha
181
Aarandita # Syukuran kelahiran
182
Aarandita # Khilap
183
Aarandita # Tuyul cantik
184
Aarandita # Buka puasa
185
Aarandita # Belajar mengurus bayi
186
Aarandita # Bertemu mantan
187
Aarandita # Mobil baru
188
Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189
Aarandita # Sudah ada yang punya
190
Aarandita #Masih nakal
191
Aarandita # Jangan Cemburu
192
Aarandita # Bibit Manja
193
Aarandita # Empat atau Lima
194
Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195
Aarandita # Kemarahan Atta
196
Aarandita # Masih marahan
197
Aarandita # Mencoba mengerti
198
Aarandita # Ingkar janji
199
Aarandita # Mupeng
200
Aarandita # Belajar berbohong
201
Aarandita # Sahabat Siaga
202
Aarandita # Kebobolan
203
Aarandita # Ngajak Ribut
204
Aarandita # Katanya Kapok
205
Aarandita # Mencuri waktu berdua
206
Aarandita # Like Mother like Son
207
Aarandita # Ampuun
208
Aarandita # Jalan Alternatif
209
Aarandita # Terciduk
210
Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211
Aarandita # Buka puasa
212
Aarandita # Salah Paham
213
Aarandita # Seperti Kambing
214
Aarandita # Pembalasan Nana
215
Aarandita # Rumah Raka
216
Aarandita # Jogja
217
Aarandita # Gagal Maning
218
Aarandita # Kakak Siaga
219
Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220
Aarandita # Harus Tanggung jawab
221
Aarandita # Belum Berubah
222
Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223
Aarandita # Otw Mudik
224
Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225
Aarandita # Gara-gara pisang
226
Aarandita # Kebobolan (End )
227
Bonchap 1
228
Bonchapt 2
229
Bonchapt 3
230
Bonchapt 4
231
Bonchap 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!