Saingan

Nana sedang menjemur baju di halaman belakang ketika Adit tiba-tiba datang dan berdiri dibelakang Nana.

Dengan tergesa Nana menyelesaikan pekerjaannya dan berlalu dari Sana. Namun langkah Nana terhenti ketika Adit menahan tangannya.

"Apaan sih pegang-pegang.. lepas! " Hardik Nana.

"Kita harus bicara! " Adit menarik tangan Nana menuju sebuah kursi yang ada disana.

"bicara saja tapi tidak usah narik-narik segala " Nana menepiskan tangan Adit yang mencengkram erat tangannya.

"Na.. kita harus nikah. Mas Adit akan bilang sama ayah dan abah mengenai masalah kita. Mas Adit tidak mau menjadi orang yang lepas tanggung jawab. Terlebih sudah ada Aaran diantara kita " ucap Adit

"Kenapa mas Adit yakin sekali kalau Aaran anak mas Adit? " tanya Nana dengan nada mengejek

"Dari pertama liat Aaran mas Adit sudah yakin. Kamu mengatakan kalau Aaran bukan anak mas Adit agar kamu bisa menghindar dari mas Adit kan! " tuduh Adit

"Sampai kapanpun mas Adit tidak akan bisa memaksa Nana untuk menikah dengan mas Adit " ucap Nana sinis "terlepas dari Aaran anak mas Adit atau bukan "

"Kita lihat saja Nanti. mas Adit pastikan kamu tidak akan bisa menolak.Dan perlu kamu tau.. ini mas Adit lakukan hanya untuk Aaran. Mas Adit juga sama seperti kamu.. tidak pernah ada niat mas Adit untuk menikah dengan gadis bandel dan keras kepala seperti kamu.. ini mas Adit lakukan demi Aaran !" Adit menekankan kata demi Aaran

Setelah mengatakan itu Adit langsung pergi meninggalkan Nana yang tampak geram mendengar ucapan Adit barusan.

Air mata Nana mengambang dipelupuk matanya, ucapan Adit barusan telah membuat sayatan yang menghasilkan luka yang menganga dihati Nana,ditambah hinaan yang dulu pernah mama Adit ucapkan membuat Nana bertekad akan membesarkan Aaran sendirian tanpa harus Adit bertanggung jawab.

Setelah mengatakan itu, Adit mengajak Raka pulang ke Jakarta. Raka sempat menolak karena masih betah tinggal di rumah abah. Setelah dibujuk akhirnya Raka mau diajak pulang.

"Bagaimana pak, apa sudah ada solusi? " tanya Leo siang itu. Leo tau kalau bosnya itu sudah menemui Nana untuk yang kedua kalinya.

"Gadis itu tetap menolak. Bahkan dia bilang kalau Aaran bukan anak gue " jawab Adit

"Rumit juga ya " Leo menggaruk kepalanya

"Apa mungkin orang lain yang menghamili Nana pak, makanya gadis itu menolak bapak untuk bertanggung jawab " ucap Leo

Adit termenung, ucapan Leo bisa saja benar. Jika Nana tidak meminta dirinya bertanggung jawab, untuk apa Ia ngotot ingin menikahi gadis itu ? seharusnya Ia tidak usah mengusik kehidupannya. Tapi lagi-lagi bayangan Aaran datang menepiskan semua keraguannya.

"gue harus buktiin.. kalau Aaran terbukti anak gue, dia harus mau gue nikahin " ucap Adit yakin

"caranya gimana pak? " tanya Leo

"tes DNA ! " jawab Adit yakin

"caranya? " tanya Leo lagi

"Lu malah nanya terus bukan bantuin mikir " hardik Adit. Leo hanya nyengir. Ia tidak terbiasa menghadapi masalah seperti ini, jika menghadapi presentasi dan perhitungan keuntungan perusahaan ia jagonya.

"kalau bapak mau melakukan tes DNA, berarti bapak harus mendapat sampel darah atau rambut Aaran " ucap Leo

"itu yang lagi gue pikirin " sahut Adit

********

Hari jumat Nana pulang sekolah lebih awal dari biasanya. Wajah lucu Aaran dalam gendongan umi menyambut Nana sepulang sekolah.

"Aaran ibu kangen " Nana menciumi pipi Aaran gemas.

"Auw.. sakit Aaran " Nana meringis ketika tangan mungil Aaran mencengkram rambut Nana.

Umi membantu melepaskan rambut Nana dari genggaman tangan Aaran. Bayi seusia Aaran memang sedang dalam masa pertumbuhan motorik, tangan mungilnya aktif menggenggam apa saja yang ia raih, termasuk rambut ibunya.

"nanti sore jangan lupa jadwal imunisasi Aaran" umi mengingatkan Nana

"iya umi, Nana ga akan lupa " jawab Nana.

Sorenya Nana dan Aaran sudah siap untuk pergi ke tempat praktek Dr Teguh untuk imunisasi Aaran.

Aaran terlihat menggemaskan dalam balutan sweater dan topi rajut berwarna merah muda.Mang Udin suami bi Ijah sudah siap mengantar Nana dan Aaran dengan motornya.

Mang Udin menjalankan motornya dengan sangat hati-hati, sesuai perintah abah. Diujung jalan desa mang Udin berhenti ketika motornya berpapasan dengan mobil Adit.

"mau kemana? " tanya Adit setelah turun dari mobilnya.

"mau mengantar neng Nana ke dokter..neng Aaran mau imunisasi " jawab Mang Udin ketika Nana tak mau menjawab pertanyaan Adit.

"Ya sudah biar saya yang antar " Adit menyuruh Nana turun dari motor.

Karena Nana tidak mau turun, akhirnya Adit mengambil paksa Aaran dari gendongan Nana.

Dengan terpaksa akhirnya Nana turun dari motor dan masuk ke mobil Adit.

"Hai Nana apa kabar? " sapa Leo yang sedang duduk dibalik kemudi. Bukan menjawab Nana malah membuang muka. Leo nyengir. Masih saja judes ni anak

"kemana kita pak? " tanya Leo

"Dokter " jawab Adit sambil menciumi pipi Aaran yang anteng dalam pangkuannya.

Leo melajukan mobilnya tanpa tau dimana tempat praktek dokter yang dimaksud sambil sesekali melirik ke arah Adit yang sibuk menciumi pipi Aaran.

Seulas senyum tersungging dibibir Leo, pantas bos nya begitu tergila-gila pada bocah enam bulan itu ternyata Aaran sangatlah lucu dan menggemaskan.

"Belok kiri apa kanan? " tanya Leo ketika menemui sebuah pertigaan.

"kanan " jawab Nana

Leo melajukan mobilnya sesuai arahan dari Nana. Tak jauh dari pertigaan mobil pun berhenti didepan sebuah rumah yang bertuliskan praktek Dr Teguh.

Nana turun dari mobil kemudian mengambil Aaran dari gendongan Adit.

Kedatangan Aaran sepertinya sudah ditunggu oleh Dr Teguh. Terbukti dokter ganteng itu langsung menyambut kedatangan Aaran.

"Ditimbang dulu ya cantik " Dr Teguh membaringkan Aaran diatas timbangan bayi

"Bagus,berat badannya naik 1 kg " ucap Dr Teguh. Nana tersenyum senang, tak sia-sia ia selalu memberikan makanan yang bergizi untuk buah hatinya.

Dr Teguh membaringkan Aaran diatas ranjang periksa. Tanpa Nana bilang, Dr Teguh sudah hapal jika sekarang adalah jadwal Aaran untuk imunisasi.

"om dokter pinjam kakinya sebentar ya " Dr Teguh mengusap paha Aaran dengan kapas,sebelum jarum itu menusuk kulit paha Aaran.

Aaran menangis sebentar ketika Teguh memberi suntikan dipahanya.

"cup.. cup.. jagoan ibu, kakinya digigit semut ya? " Nana berusaha menenangkan Aaran.

"ini saya kasih obat demamnya, buat jaga-jaga takutnya Aaran demam " Dr Teguh memberikan obat demam berbentuk syrup.

Setelah selesai Nana pun pamit. Sebelum Nana keluar dari ruang periksa, Dr Teguh memanggil Nana.

"ini buat Aaran " seraya memberikan satu kantung plastik besar berisi diapers dan makanan bayi

"tapi mas saya ... "

"Jangan buat saya kecewa dengan menolak pemberian saya! " ujar Dr Teguh tidak ingin ditolak.

Akhirnya Nana pun menerimanya "terimakasih mas "

"sehat ya Aaran " ucap Dr Teguh sebelum Nana menghilang dibalik pintu.

Adit yang menunggu diluar langsung mengambil kantung plastik ditangan Nana karena Adit melihat Nana kerepotan membawa kantung plastik itu sambil menggendong Aaran.

"Apa ini? " tanya Adit.

"Dari Dr Teguh buat Aaran " jawab Nana

"Dikasih Dr Teguh?! "' Mata Adit langsung melotot.

**Nah loh Adit punya saingan...

Terimakasih sudah baca karyaku, jika suka tolong kasih vote, like dan komennya pliiiss

happy reading**

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

loh cewe apa cowo sii kayanya td cewe deh

2024-01-20

3

Umi Nabila

Umi Nabila

kacian dech ada saingan nya😀😀

2022-09-28

3

Umi Nabila

Umi Nabila

😀😀😀😀

2022-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Gadis badung
2 Selingkuh
3 Kehancuran
4 Semua menjauh
5 Pendekatan
6 Mantan menantu
7 Badai datang silih berganti
8 Berlapang dada
9 Bersembunyi di kampung
10 Rindu mami
11 Bayi siapa
12 Mimpi aneh
13 Aara hidupku
14 kenyataan yang mengejutkan
15 Macan ompong
16 Rejeki Aaran.
17 Sudah ada calon
18 Saingan
19 Usaha Adit
20 Menyerah
21 Menyerah
22 Pengantin menyedihkan
23 Ikut pulang
24 Ibu terbaik
25 Masih menghubungi
26 Terima kasih
27 Cium tangan
28 Uang jajan
29 Bibit bandel
30 Dendam lama
31 Diusir
32 Hancur
33 Cucu kita
34 Kembali ke titik nol
35 Curiga
36 Bertemu cucu
37 Terjebak ucapan sendiri
38 Kencan pertama
39 Rumah Mertua
40 Belum jinak
41 Kopi pahit
42 Berkelahi
43 Menjaga jarak
44 Rubah kecil
45 Gengsi
46 Belajar menerima
47 Rindu ibunya Aaran
48 Berkumpul bersama keluarga
49 Baru dapat yang atas
50 Nasehat mertua
51 Dikasih bekas papi
52 Minta setengahnya
53 Nasehat semua
54 Mau setengah atau full
55 Urusan ranjang dan perut
56 Tanda cinta
57 Mulai nakal
58 Ketularan bawel
59 Takdir yang hampir sama
60 Terciduk
61 Perang dingin
62 Minta ijin tapi maksa
63 Aarandita
64 Cemburu
65 Calon keponakan baru
66 Jungkir balik dunia Nana
67 Siapa yang harus pergi
68 Nana aku ingin pulang
69 Ungkapan Cinta
70 Aku pulaaaaang
71 Istri vs mantan istri
72 Sang Pengganggu
73 Rugi Lima Juta
74 Kado Ulang tahun pernikahan
75 Mesra
76 Tolong Maafkan
77 Jemput atau ganggu
78 Pil penunda kehamilan
79 Sekutu Nana
80 Bawangnya Sekilo Bang
81 Cerita bunda
82 Bikin Nagih
83 Jadwal Piket Ngurus Cucu
84 Kamar baru
85 Pabriknya Tutup
86 Pacaran Pertama Nana.
87 Waktu Berdua
88 Teman baru Nana
89 My hot daddy
90 Suami dan Papi terbaik
91 Villa Aarandita
92 Villa Aarandita 2
93 Meminta Maaf
94 Memilih Salah Satu
95 Sekertaris Baru
96 Baby Boys
97 Banyak Anak Banyak Rejeki
98 Kerja Bantuin Papi
99 Kangen Papi
100 Family time
101 Mabuk
102 Berbuka diawali dengan yang manis
103 Me Time
104 Papinya Kakak Aaran
105 Papinya kakak
106 Aarandita # Titisan Nana
107 Aarandita # Jangan Ikut campur
108 Aarandita # Sejarah Terulang
109 Aarandita # Titip Aaran
110 Aarandita # Kita Cerai
111 Aarandita #Lupa sudah bersuami
112 Aarandita # Dilarang Naksir
113 Aarandita # Masih pentil
114 Aarandita # Sebuah kepercayaan
115 Aarandita # Salah Paham
116 Aarandita # First Kiss
117 Aarandita # Jogja
118 Aarandita # Alat Kontrasepsi
119 Aarandita # Bali
120 Aarandita # Puasa
121 Aarandita # Pulang ke Jakarta
122 Aarandita # Ups.. keceplosan
123 Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124 Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125 Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126 Aarandita # villa Aarandita
127 Aarandita # Teman baru
128 Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129 Aarandita # Ulang tahun Mega
130 Aarandita # Double date
131 Aarandita # Raka dan Mega
132 Aarandita # Sisi lain Raka
133 Aarandita # Belum bisa menerima
134 Aarandita # Cemburu buta
135 Aarandita # Akhir cerita Mita
136 Aarandita # Mogok belajar
137 Aarandita # pasangan mesum kabur
138 Aarandita # Pura-pura pacaran
139 Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140 Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141 Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142 Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143 Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144 Aarandita # Permintaan pertama
145 Aarandita # Pulang
146 Aarandita # Pura pura bodoh
147 Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148 Aarandita # Pemerasan
149 Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150 Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151 Aarandita # akur
152 Aarandita # Calon mantu
153 Aarandita # Bukan dari hati
154 Aarandita # Telat ambil jatah
155 Aarandita # Lamaran
156 Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157 Aarandita # Dipalak lagi
158 Aarandita # Pergi tanpa ijin
159 Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160 Aarandita # Posesif
161 Aarandita # Aku rasa kamu ada
162 Aarandita # Syukuran 4 bulan
163 Aarandita # Ke KUA yuk
164 Aarandita # Ketauan bolos
165 Aarandita # Tidak ingin jauh
166 Aarandita # Teman Lama
167 Aarandita # Menuju sah
168 Aarandita # Malam Pertama
169 Aarandita # Nyonya Raka
170 Aarandita # Road trip
171 Aarandita # Reka adegan Ulang
172 Aarandita #Tidak berani macarin
173 Aarandita # Hilang
174 Aarandita # Hilang 2
175 Aarandita # hilang 3
176 Aarandita # Pulang
177 Aarandita # Ngidam
178 Aarandita # Daddy siaga
179 Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180 Aarandita # Baby Ayesha
181 Aarandita # Syukuran kelahiran
182 Aarandita # Khilap
183 Aarandita # Tuyul cantik
184 Aarandita # Buka puasa
185 Aarandita # Belajar mengurus bayi
186 Aarandita # Bertemu mantan
187 Aarandita # Mobil baru
188 Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189 Aarandita # Sudah ada yang punya
190 Aarandita #Masih nakal
191 Aarandita # Jangan Cemburu
192 Aarandita # Bibit Manja
193 Aarandita # Empat atau Lima
194 Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195 Aarandita # Kemarahan Atta
196 Aarandita # Masih marahan
197 Aarandita # Mencoba mengerti
198 Aarandita # Ingkar janji
199 Aarandita # Mupeng
200 Aarandita # Belajar berbohong
201 Aarandita # Sahabat Siaga
202 Aarandita # Kebobolan
203 Aarandita # Ngajak Ribut
204 Aarandita # Katanya Kapok
205 Aarandita # Mencuri waktu berdua
206 Aarandita # Like Mother like Son
207 Aarandita # Ampuun
208 Aarandita # Jalan Alternatif
209 Aarandita # Terciduk
210 Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211 Aarandita # Buka puasa
212 Aarandita # Salah Paham
213 Aarandita # Seperti Kambing
214 Aarandita # Pembalasan Nana
215 Aarandita # Rumah Raka
216 Aarandita # Jogja
217 Aarandita # Gagal Maning
218 Aarandita # Kakak Siaga
219 Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220 Aarandita # Harus Tanggung jawab
221 Aarandita # Belum Berubah
222 Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223 Aarandita # Otw Mudik
224 Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225 Aarandita # Gara-gara pisang
226 Aarandita # Kebobolan (End )
227 Bonchap 1
228 Bonchapt 2
229 Bonchapt 3
230 Bonchapt 4
231 Bonchap 5
Episodes

Updated 231 Episodes

1
Gadis badung
2
Selingkuh
3
Kehancuran
4
Semua menjauh
5
Pendekatan
6
Mantan menantu
7
Badai datang silih berganti
8
Berlapang dada
9
Bersembunyi di kampung
10
Rindu mami
11
Bayi siapa
12
Mimpi aneh
13
Aara hidupku
14
kenyataan yang mengejutkan
15
Macan ompong
16
Rejeki Aaran.
17
Sudah ada calon
18
Saingan
19
Usaha Adit
20
Menyerah
21
Menyerah
22
Pengantin menyedihkan
23
Ikut pulang
24
Ibu terbaik
25
Masih menghubungi
26
Terima kasih
27
Cium tangan
28
Uang jajan
29
Bibit bandel
30
Dendam lama
31
Diusir
32
Hancur
33
Cucu kita
34
Kembali ke titik nol
35
Curiga
36
Bertemu cucu
37
Terjebak ucapan sendiri
38
Kencan pertama
39
Rumah Mertua
40
Belum jinak
41
Kopi pahit
42
Berkelahi
43
Menjaga jarak
44
Rubah kecil
45
Gengsi
46
Belajar menerima
47
Rindu ibunya Aaran
48
Berkumpul bersama keluarga
49
Baru dapat yang atas
50
Nasehat mertua
51
Dikasih bekas papi
52
Minta setengahnya
53
Nasehat semua
54
Mau setengah atau full
55
Urusan ranjang dan perut
56
Tanda cinta
57
Mulai nakal
58
Ketularan bawel
59
Takdir yang hampir sama
60
Terciduk
61
Perang dingin
62
Minta ijin tapi maksa
63
Aarandita
64
Cemburu
65
Calon keponakan baru
66
Jungkir balik dunia Nana
67
Siapa yang harus pergi
68
Nana aku ingin pulang
69
Ungkapan Cinta
70
Aku pulaaaaang
71
Istri vs mantan istri
72
Sang Pengganggu
73
Rugi Lima Juta
74
Kado Ulang tahun pernikahan
75
Mesra
76
Tolong Maafkan
77
Jemput atau ganggu
78
Pil penunda kehamilan
79
Sekutu Nana
80
Bawangnya Sekilo Bang
81
Cerita bunda
82
Bikin Nagih
83
Jadwal Piket Ngurus Cucu
84
Kamar baru
85
Pabriknya Tutup
86
Pacaran Pertama Nana.
87
Waktu Berdua
88
Teman baru Nana
89
My hot daddy
90
Suami dan Papi terbaik
91
Villa Aarandita
92
Villa Aarandita 2
93
Meminta Maaf
94
Memilih Salah Satu
95
Sekertaris Baru
96
Baby Boys
97
Banyak Anak Banyak Rejeki
98
Kerja Bantuin Papi
99
Kangen Papi
100
Family time
101
Mabuk
102
Berbuka diawali dengan yang manis
103
Me Time
104
Papinya Kakak Aaran
105
Papinya kakak
106
Aarandita # Titisan Nana
107
Aarandita # Jangan Ikut campur
108
Aarandita # Sejarah Terulang
109
Aarandita # Titip Aaran
110
Aarandita # Kita Cerai
111
Aarandita #Lupa sudah bersuami
112
Aarandita # Dilarang Naksir
113
Aarandita # Masih pentil
114
Aarandita # Sebuah kepercayaan
115
Aarandita # Salah Paham
116
Aarandita # First Kiss
117
Aarandita # Jogja
118
Aarandita # Alat Kontrasepsi
119
Aarandita # Bali
120
Aarandita # Puasa
121
Aarandita # Pulang ke Jakarta
122
Aarandita # Ups.. keceplosan
123
Aarandita # Tolong Tinggalkan Dia
124
Aarandita # Terbongkarnya rahasia Aaran
125
Aarandita # Semua tanggung jawab kaka
126
Aarandita # villa Aarandita
127
Aarandita # Teman baru
128
Aarandita # Ungkapan Hati Aaran
129
Aarandita # Ulang tahun Mega
130
Aarandita # Double date
131
Aarandita # Raka dan Mega
132
Aarandita # Sisi lain Raka
133
Aarandita # Belum bisa menerima
134
Aarandita # Cemburu buta
135
Aarandita # Akhir cerita Mita
136
Aarandita # Mogok belajar
137
Aarandita # pasangan mesum kabur
138
Aarandita # Pura-pura pacaran
139
Aarandita # kegundahan hati Atthalah
140
Aarandita # Kakak larang kamu pergi
141
Aarandita # Cuma seminggu..belum dua tahun
142
Aarandita # Bukan aksi protes,tapi...
143
Aarandita # Siap-siap naik rollercoaster
144
Aarandita # Permintaan pertama
145
Aarandita # Pulang
146
Aarandita # Pura pura bodoh
147
Aarandita # Kamu nakal..belajar darimana
148
Aarandita # Pemerasan
149
Aarandita # Aku tidak mau jalan sama om-om
150
Aarandita # Jangan lama-lama marahnya
151
Aarandita # akur
152
Aarandita # Calon mantu
153
Aarandita # Bukan dari hati
154
Aarandita # Telat ambil jatah
155
Aarandita # Lamaran
156
Aarandita # Ketemu calon mertua 2
157
Aarandita # Dipalak lagi
158
Aarandita # Pergi tanpa ijin
159
Aarandita # Terimakasih Oleh-olehnya
160
Aarandita # Posesif
161
Aarandita # Aku rasa kamu ada
162
Aarandita # Syukuran 4 bulan
163
Aarandita # Ke KUA yuk
164
Aarandita # Ketauan bolos
165
Aarandita # Tidak ingin jauh
166
Aarandita # Teman Lama
167
Aarandita # Menuju sah
168
Aarandita # Malam Pertama
169
Aarandita # Nyonya Raka
170
Aarandita # Road trip
171
Aarandita # Reka adegan Ulang
172
Aarandita #Tidak berani macarin
173
Aarandita # Hilang
174
Aarandita # Hilang 2
175
Aarandita # hilang 3
176
Aarandita # Pulang
177
Aarandita # Ngidam
178
Aarandita # Daddy siaga
179
Aarandita # Selamat datang putri kecilku
180
Aarandita # Baby Ayesha
181
Aarandita # Syukuran kelahiran
182
Aarandita # Khilap
183
Aarandita # Tuyul cantik
184
Aarandita # Buka puasa
185
Aarandita # Belajar mengurus bayi
186
Aarandita # Bertemu mantan
187
Aarandita # Mobil baru
188
Aarandita # Ibu muda vs calon ibu
189
Aarandita # Sudah ada yang punya
190
Aarandita #Masih nakal
191
Aarandita # Jangan Cemburu
192
Aarandita # Bibit Manja
193
Aarandita # Empat atau Lima
194
Aarandita # Tempat teristimewa di hati
195
Aarandita # Kemarahan Atta
196
Aarandita # Masih marahan
197
Aarandita # Mencoba mengerti
198
Aarandita # Ingkar janji
199
Aarandita # Mupeng
200
Aarandita # Belajar berbohong
201
Aarandita # Sahabat Siaga
202
Aarandita # Kebobolan
203
Aarandita # Ngajak Ribut
204
Aarandita # Katanya Kapok
205
Aarandita # Mencuri waktu berdua
206
Aarandita # Like Mother like Son
207
Aarandita # Ampuun
208
Aarandita # Jalan Alternatif
209
Aarandita # Terciduk
210
Aarandita # Dua cewek gesrek berulah
211
Aarandita # Buka puasa
212
Aarandita # Salah Paham
213
Aarandita # Seperti Kambing
214
Aarandita # Pembalasan Nana
215
Aarandita # Rumah Raka
216
Aarandita # Jogja
217
Aarandita # Gagal Maning
218
Aarandita # Kakak Siaga
219
Aarandita # Anggota Keluarga Baru
220
Aarandita # Harus Tanggung jawab
221
Aarandita # Belum Berubah
222
Aarandita # Ngambek Tapi Kangen
223
Aarandita # Otw Mudik
224
Aarandita # Plek Ketiplek Aaran
225
Aarandita # Gara-gara pisang
226
Aarandita # Kebobolan (End )
227
Bonchap 1
228
Bonchapt 2
229
Bonchapt 3
230
Bonchapt 4
231
Bonchap 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!