Athar dan Bian berjalan bersama menuju ke tempat reuni. Athar memakai blazer berwarna biru. Porsi ketampanan Athar jadi naik berlipat-lipat.
Para alumni cewek terperangah dengan ketampanan Athar. Baik alumni yang seangkatan Athar, juga alumni di bawah Athar.
Fiki sang siswi idola di jamannya, yang tergila-gila dengan Athar segera menghampiri Athar ketika melihat Athar memasuki aula sekolah.
" Hai, Athar. Makin ganteng aja kamu. " sapa Fiki sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Athar.
Athar tersenyum sambil menerima jabatan tangan Fiki. Setelah Athar menjabat tangannya, Fiki memegang erat tangan Athar seolah-olah enggan untuk melepaskan. Pandangan matanya juga penuh dengan arti.
Athar yang merasa risih dengan pandangan mata Fiki, segera melepas jabatan tangan mereka dengan kencang. Membuat Fiki terperanjat kaget.
" Oh, maaf Athar..Tanganku seperti ada lemnya. Hehehe..." ucap Fiki cengengesan.
Athar menanggapi hanya dengan senyuman malasnya. Tiba-tiba pembawa acara membuka acara yang artinya acara telah di mulai. Athar segera menempati tempat duduk yang berada di dekatnya. Diikuti oleh Bian.
Fiki berniat ikut duduk di dekat Athar. Tapi dia kurang beruntung, karena kursi yang ada di dekat Athar sudah penuh semua. Fiki menarik tangan Bian.
" Apaan? " tanya Bian ketika merasa tangannya di tarik seseorang.
" Kamu pindah kesana dong. " pinta Fiki.
Bian melihat ke arah yang di tunjuk Fiki. Kemudian dia menggeleng cepat, karena di tempat duduk yang itu, ada mantan pacar SMAnya.
" Kenapa nggak kamu aja yang duduk di sana? " tanya Bian kesal.
Nih orang nggak peka banget sih. gerutu Fiki dalam hati.
" Ayo dong Ian yang tampan, yang baik. Ya..ya..ya.." rayu Fiki.
Athar melirik ke arah Bian dengan lirikan mata yang tajam. Itu menandakan kalau dia meminta Bian tetap duduk di tempatnya. Bian ngeri kalau sahabatnya itu sudah memberikan mata elangnya. Dia yang semula ingin memenuhi permintaan Fiki, jadi diurungkan.
" Sorry. Aku mau duduk di dekat sahabatku, Fik. You know lah, kami lama nggak ketemu. " jawab Bian.
" CK!" respon Fiki. Kemudian dia pergi meninggalkan tempat duduk Athar dan mencari tempat duduk yang masih kosong dengan hati yang kesal.
" Dia se*y kan bro...Kamu yakin masih tetep nolak dia?" bisik Bian ke Athar sambil mengarahkan dagunya ke Fiki.
" Bisa diam nggak? " jawab Athar sambil mengeratkan giginya.
Bian mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
Berbagai rangkaian acara telah berjalan. Kini tiba saatnya acara serba-serbi.
" Oke, teman-teman semua. Kita masuk ke acara hiburan. Kita sambut penampilan spesial dari adik kelas kita, dan masih bersekolah di sekolah ini tentu saja. Kita panggilkan....Chantika Ameera Putri...." seru sang pembawa acara.
Ameera masuk ke panggung dengan baju putih. Dia terlihat cantik dengan polesan make up yang sederhana.
" Halo, selamat malam Cantika..." sapa pembawa acara.
" Malam, kak. " jawab Ameera.
" Kita kenalan dulu ya. Cantika, apa benar kamu siswi di sini? " tanya sang pembawa acara kembali.
" Iya kak. " jawab Ameera sambil mengangguk dan tersenyum manis. " Saya kelas XII. " tambahnya.
" Wah, sebentar lagi lulus ya. Ya sudah, kita akan segera mendengarkan suara indah dari Cantika, nama yang cantik secantik orangnya. "
Ameera tersenyum mendengar perkataan pembawa acara. Sang pembawa acara turun dari panggung, dan Ameera segera mulai melantunkan lagu " Heaven " yang pernah di populerkan oleh Bryan Adams.
Suara Ameera benar-benar merdu dan syahdu. Membuat para tamu undangan seperti terhipnotis dengan alunan suara Ameera. Begitu juga dengan Athar. Ketika mendengar Ameera mulai bernyanyi, Athar langsung memandangnya tanpa berkedip. Ada getar-getar aneh di hati yang dia rasakan.
Bukan hanya suara Ameera yang merdu yang mampu menghipnotis Athar. Tapi wajah Ameera yang cantik juga mampu menghipnotis laki-laki yang biasanya dingin terhadap lawan jenis ini.
Bian memperhatikan Athar sambil tersenyum penuh arti. Sepertinya dia mengerti arti tatapan Athar untuk Ameera.
Riuh tepuk tangan para tamu undangan mengalihkan perhatian Athar. Rupanya Ameera telah selesai bernyanyi.
" Cantik ya bro. Coba aja mau jadi cewek aku. " pancing Bian.
Seketika Athar memberikan tatapan tajamnya ke Bian tanpa di sadarinya. Sepertinya hati Athar juga terhipnotis dengan Ameera.
" Ha..ha..ha.. Sepertinya sohib aku, jatuh cinta pada pandangan pertama ini. " goda Bian.
" Apaan sih kamu? Nggak jelas. " jawab Athar sambil menyeruput minumannya menghilangkan rasa gugupnya.
" Pfft!" Bian menahan tawanya melihat tingkah sahabatnya yang tidak seperti biasanya.
" Halo, mas Athar..." sapa Yosi.
" Hai, Yos. Jadi panitia juga? " tanya Athar.
Yosi mengangguk.
" Yos, yang nyanyi tadi temen kamu? " tanya Bian.
" Oh, si Ameera. Iya mas. Dia temen sama-sama OSIS. Beda kelas tapi. Kenapa mas? "
" Cantik. Habis ini, dia ada bernyanyi lagi apa nggak? " tanya Bian kembali. Athar hanya diam sambil mendengarkan percakapan Bian dan adiknya.
Athar melirik ke arah panggung. Sepertinya Ameera sudah turun dari panggung, karena Athar sudah tidak dapat melihatnya lagi. Ada sebersit rasa kehilangan ketika dia tidak melihat gadis cantik tadi.
Bian nampak membisikkan sesuatu ke adiknya. Yosi tersenyum dan mengangguk setelah mendengar bisikan kakaknya.
" Yos, panggil dong temen kamu yang cantik tadi kesini. " pinta Bian.
" Ah, mas. Mau ngapain? " tanya Yosi.
" Ya kenalan lah. Biar ntar kalau di atas panggung nggak canggung. "
" Iya deh. Bentar. Eh, itu anaknya ke arah sini. " ucap Yosi.
Athar yang mendengar ucapan Yosi segera menoleh ke arah pandang Yosi. Dia sedikit menyunggingkan bibirnya tipis.
" Meer..." panggil Yosi sambil melambaikan tangannya.
Ameera segera mendekat.
" Meer, di cari Abang aku. Ntar yang mau isi acara juga." ucap Yosi.
" Halo, kak. " sapa Ameera.
" Halo, Cantika. Kenalin aku Bian. " ucap Bian sambil mengulurkan tangannya.
Ameera menerima uluran tangan Bian. " Panggil saya Ameera aja kak. Sepertinya saya sudah kenal sama kak Bian. " ucap Ameera sambil tersenyum.
" Oh, ya? " tanya Bian.
" Dia pernah ke rumah mas. Pas mau ada kegiatan OSIS. Dia lihat mas, terus aku kasih tau kalau mas Bian ini kakak aku. " jelas Yosi
" Oh. " Bian menepuk jidatnya. " Sorry. Aku nggak tahu. Coba kalau aku tahu Yosi punya temen secantik kamu, ... " tambahnya.
" Ehm! " Athar berdehem memotong perkataan Bian.
Bian baru ingat kalau di sebelahnya ada sahabatnya.
" Oh iya Meer, kenalin, ini sahabatku, Athar. " ucap Bian.
" Oh, hai kak. Kenalin, saya Ameera. " ucap Ameera sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya ke Athar.
Dengan gugup, Athar menyambut uluran tangan Ameera.
" Halo, Ameera. Kenalin, saya Athar. " ucap Athar dengan senyuman khasnya.
Jantung Athar berdegup kencang saat netranya bertemu dengan netra indah milik Ameera.
" Ehm ! " Bian berdehem karena jabatan tangan Athar dan Ameera belum terlepas juga sejak tadi.
Ameera segera menarik tangannya. Athar terlihat salah tingkah karena sahabatnya.
" Meer, ntar kita duet. Eh, bukan...Kamu yang nyanyi, aku yang ngiringi pakai gitar. " ucap Bian.
" Boleh kak. " jawab Ameera.
" Oh, gimana kalau nyanyinya duet sama Athar. Sahabatku ini suaranya bagus lho. " ucap Bian sambil menepuk pundak Athar.
" Kok jadi bawa-bawa aku sih. " protes Athar.
" Kesempatan,bro. Buat deketin doi. " bisik Bian di dekat telinga athar.
" Gimana Meer? " tanya Bian.
" Saya sih terserah kak Athar aja. " jawab Ameera sambil memandang ke arah Athar.
Jantung Athar kembali berdegup kencang mengetahui Ameera sedang memandangnya.
" Gimana Thar? " tanya Bian.
Seketika tanpa berpikir panjang, Athar langsung mengangguk. Bian tersenyum mendengar jawaban sahabatnya itu. Dia pastikan, setelah sadar, sahabatnya pasti bakalan marah-marah.
***
bersambung
Jangan lupa, kalau mampir ke novel author ini, tinggalin jejak ya kak...Like, vote, dan jangan lupa, favoritkan novel ini ya kak...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
ꪶꫝNOVI HI
awas copot jantung nya Athar saking cepatnya berdebar 😂😂
2022-01-18
2
ꪶꫝNOVI HI
cinta pada pandangan pertama 😁😁😁
2022-01-18
0
NUR(V)
athar jatuh cinta pandangan pertama ni ..,
😁😁😁😁
2022-01-17
0