"Kalau gitu saya duluan ya Pak." pamit Aisyah sopan.
"Tunggu Nak,ini kembaliannya." ucap sopir tersebut seketika.
"Gak apa-apa Pak ambil aja." ucap Aisyah lagi.
"Tapi Nak ini kebanyakan."..
"Gak apa-apa saya ikhlas kok,kalau gitu saya pamit ya Pak, terimakasih sekali lagi. Assalamualaikum." menganggukkan kepalanya pelan dan langsung keluar.
"Iya terimakasih banyak Nak, Wa'alaikum salam." respon sopir tersebut dari arah dalam dan dijawab anggukan dengan senyum oleh Aisyah.
Sopir Taksi sudah melajukan mobilnya untuk menjemput rezeki selanjutnya, Aisyah masih terpaku berdiam diri didepan gerbang.Aisyah kepikiran kembali soal kejadian-kejadian yang terjadi padanya hari ini.
astaghfirullah al'adzim ya Allah... batinnya sambil mengusap dada.
Satpam rumah yang melihat Aisyah berdiri lama merasa sedikit aneh dengan anak majikannya tersebut.Pak Maman,ya pak Maman nama satpam tersebut, Pak Maman memutuskan untuk menghampiri Aisyah.
Pintu gerbang dibuka khusus yang untuk jalan. Aisyah masih dengan posisinya yang berdiri tegak membelakangi pintu gerbang tersebut.
"Permisi Neng, kenapa masih berdiri disini? lagi nunggu seseorang?" tanya Pak Maman sopan.
Aisyah sedikit terkejut dengan kedatangan Pak Maman yang datang tiba-tiba dengan pertanyaannya.
astaghfirullah al'adzim... batinnya mengelus dada kembali.
"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh Mang." ucap Aisyah dengan mengatupkan kedua tangannya dan direspon dengan gerakan yang sama oleh Pak Maman, ya karena Pak Maman usianya terbilang masih muda sekitar 30-an,jadi Aisyah sedikit ragu untuk salaman secara bersentuhan.
"Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh Neng, Eneng masih belum jawab pertanyaan dari mamang." tanyanya kembali dengan penasarannya.
"Ohh ee--- pertanyaan apa mang." tanya Aisyah gugup dengan tingkah konyolnya menggaruk kepala yang tidak gatal. Pak Maman hanya geleng-geleng kepala dengan tingkah Aisyah,ya terbilang sudah cukup dekat tapi tetap Aisyah menjaga jarak,demi kepentingan bersama.
"Eneng kenapa masih berdiri disini, enggak langsung masuk,apa lagi nunggu seseorang?" tanyanya lagi.
"Ohh enggak Pak, Aisyah tadi kepikiran sesuatu aja jadi melamun disini hehe." jawabnya jujur.
"Oh gitu,lain kali langsung masuk ya, takutnya kan ada orang tidak baik yang lewat." memperingatkan Aisyah.
"Iya Pak, in sha Allah enggak lagi." ucapnya dengan senyum manisnya yang tersembunyi dibalik niqab.
Pak Maman sedikit terpesona melihat senyum Aisyah,ya walaupun tidak begitu jelas karena tertutup niqab,tapi masih bisa terlihat dari matanya.
Pak Maman sebenarnya sudah punya rasa sejak pertama kali dirinya bekerja di rumah orang tua Aisyah,tapi dirinya langsung menepis segala rasanya.Walaupun dirinya masih bujang tapi dirinya merasa tidak pantas untuk Aisyah.
"Pak kenapa?" tanya Aisyah yang melihat Pak Maman memandanginya tanpa berkedip. Aisyah melambai-lambaikan tangannya didepan wajah Pak Maman,Pak Maman langsung tersadar dan langsung mengucap istighfar dalam hatinya. astaghfirullah al'adzim...
"Kenapa Pak?" tanya Aisyah mengulangi.
"Ti--tidak apa-apa Neng, silahkan masuk." gugup dengan kepala menunduk dan langsung mempersilahkan Aisyah masuk untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Aisyah masih sedikit bingung dengan tingkah Pak Maman,tapi Aisyah tidak berani untuk bertanya.
"Iya Pak." ucap Aisyah dan langsung masuk kedalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments