Kembali Ke Kelas

Setelah berpura-pura pergi ke toilet, Aisyah dan juga Putri memutuskan untuk kembali ke kelasnya lagi, sebelum masuk Putri menahan tangan Aisyah untuk menanyakan rencana tukeran posisi duduk yang dikatakan Aisyah tadi.

"Aish tunggu... " Putri menahan tangan Aisyah tiba-tiba.

"Ada apa Put?" tanyanya bingung.

"Ee--- jadikan rencana tukeran posisi duduk tadi?" tanya Putri pelan seraya nyengir kuda.

"Hmmm iya, kenapa emang?" tanyanya lagi seraya mengerutkan keningnya.

"Gak pa-pa aku cuma mastiin aja." ucap Putri masih dengan nyengir kudanya.

"Oh gitu ya." ucapnya santai.

Setelah obrolan dirasa selesai, Aisyah langsung mengajak Putri untuk segera masuk, namun sebelum handle pintu di putar, pintu sudah dibuka terlebih dahulu oleh seseorang dari arah dalam. Aisyah dan Putri terperanjat kaget saat tahu orang yang membukanya adalah Kenzo sang pangeran kampus.

"Astaghfirullah al'adzim." Aisyah mengucap istighfar untuk menenangkan keterkejutannya, lain lagi dengan Putri yang hanya mangap lebar melihat keberadaan pangeran kampusnya yang begitu dekat.

Kenzo langsung menutup pintu saat tahu seluruh pelajar didalam sedang menatap ke arah dirinya dan juga dua gadis tersebut, setelah menutup pintu kenzo langsung menatap intens ke arah dua gadis tersebut, namun selanjutnya Kenzo hanya menatap intens ke arah Aisyah.

Aisyah yang ditatap seperti itu oleh Kenzo menjadi salah tingkah dan langsung mengajak Putri untuk segera masuk, Putri yang sadar dengan kegugupan Aisyah langsung mengiyakan ajakannya.

"Put ayok masuk." ajaknya Aisyah seraya menarik tangannya Putri.

"E--- iya ayok." ucap Putri gugup, karena jujur baru kali ini dirinya bisa berhadapan langsung dengan seorang pangeran kampus.

Saat Aisyah akan masuk tiba-tiba Kenzo langsung menghalangi jalannya.

"Maaf saya dan teman saya harus segera masuk." ucapnya gugup sambil menunduk.

"Aku boleh bicara sebentar." jawabnya dengan terus menatap, bahkan Kenzo rela menurunkan posisi berdirinya untuk bisa melihat jelas wajah Aisyah.

Putri membulatkan matanya seraya menutup mulutnya dengan sebelah tangannya saat melihat sang pangeran kampus melakukan hal seperti itu pada sahabatnya.

Aisyah yang merasa semakin gugup karena dilihat seperti itu oleh Kenzo tidak bisa berbuat apa-apa, dia hanya berharap semoga aja ada orang yang bisa membantunya.

*Y**a Allah kenapa sih sama dia, tolong bantu hamba ya Allah*... batinnya seraya memejamkan matanya berusaha untuk tidak melihat pandangan dari Kenzo.

Kenzo yang saat itu sengaja menggoda Aisyah dan sadar dengan tingkah Aisyah yang mulai gugup karenanya, langsung melengos pergi begitu saja.

"Ais heyy... " panggil Putri menepuk bahu Aisyah.

Aisyah yang dipanggil, terus memejamkan matanya karena dia mengira pemuda tersebut masih ada dihadapannya.

"Ais Kak Kenzo udah pergi." ucap Putri memberi tahu.

Aisyah yang mendengar perkataan barusan dari Putri langsung memberanikan diri untuk membuka matanya.

*B**ismillahirrahmanirrahim*... batinnya.

Alhamdulillah ya Allah terimakasih... batinnya saat tidak melihat keberadaan kenzo lagi dan Aisyah langsung mengatur nafasnya untuk menenangkan diri dari ketegangannya.

"Ya udah Put, yuk kita masuk." ajaknya dan langsung menarik tangan Putri.

Saat pintu sudah terbuka, seluruh mahasiswa-mahasiswi dan juga dosennya memandang ke arah Aisyah dan juga Putri. Aisyah menenangkan dirinya dan langsung mengucapkan salam, sedangkan Putri hanya nyengir tidak jelas.

"Assalamualaikum warahmatullahi Wabarokatuh." Ucapnya Aisyah, dan langsung dijawab oleh seluruh mahasiswa/i dan juga pak dosennya." Wa'alaikum salam warahmatullahi Wabarokatuh."

Sebelum duduk Aisyah menghampiri Pak dosen terlebih dahulu untuk meminta ijin tukeran posisi duduk dengan Putri.

"Permisi Pak." sapa Aisyah sopan.

"Iya ada apa?" jawab pak dosen ramah.

"Maaf sebelumnya Pak, E--- anu pak ee--- saya mau minta ijin tukeran posisi duduk sama Putri, bisa gak Pak?" tanyanya hati-hati.

"Emangnya kenapa mau tukeran posisi duduk? ada masalah kah?" tanyanya meminta penjelasan.

Aisyah tampak berpikir sejenak...

*Y**a Allah maafkan hamba jika harus berbohong lagi, tapi hamba hanya menghindar dari perbuatan dosa saja ya Allah*... batinnya memohon ampun.

"Gak apa-apa Pak, cuma Aisyah ingin duduk disana saja." jawabnya sedikit merasa bersalah.

"Ya sudah tidak apa-apa, silahkan kalau kalian mau bertukar posisi duduk." mengayunkan tangan kanannya mempersilahkan.

"Makasih banyak Pak." respon Putri begitu saja dan langsung berlalu mengambil tasnya untuk pindah ke kursi Aisyah.

"Astaghfirullah Putri." gumam Aisyah pelan dan tentu saja tidak terdengar oleh Pak dosen. Sedangkan Pak dosen hanya geleng-geleng kepala kembali melihat tingkah salah satu muridnya tersebut.

"Kalau begitu saya ijin kembali duduk Pak." Ijin Aisyah sopan seraya mengatupkan kedua tangannya.

"Iya silahkan." jawabnya sambil mengangguk.

Aisyah pun langsung menuju ke kursinya yang sekarang sudah ditempati oleh Putri untuk mengambil tasnya, dan langsung menuju ke kursi yang sebelumnya ditempati oleh Putri.

"Syukurlah disini sedikit jauh." gumamnya pelan dan langsung duduk di kursinya.

*

Setelah beberapa menit berlalu, Kenzo yang tadi ijin ke toilet juga langsung masuk kembali keruang kelasnya dan hanya menyapa Pak dosen seadanya saja.

Saat sampai dikursi tempat duduknya, Kenzo melihat ke arah depan kursinya yang dirasanya itu bukan mahasiswi baru tadi.

Kenzo pun mengedarkan pandangannya ke seluruh mahasiswa/i yang ada diruangan tersebut untuk mencari keberadaan mahasiswi baru itu dan mendapati mahasiswi baru yang tak lain adalah Aisyah sedang duduk di kursi lain yang menurutnya itu adalah kursinya Putri.

Kenzo akhirnya mengerti dengan pikirannya, kalau mahasiswi itu pasti sengaja bertukar posisi duduk untuk menghindarinya. Kenzo menyunggingkan bibirnya melihat tingkah mahasiswi baru itu dan bergumam pelan. "Oh jadi dia ngehindarin gue."

Kenzo langsung meraih tas dikursinya dan langsung menuju ke kursi dibelakang Aisyah yang diduduki oleh mahasiswi lain.

"Hai boleh tukeran posisi duduk? Lo bisa pindah ke kursi gue." ucapnya basa-basi, dan tentu saja mahasiswi tersebut nurut apalagi yang memintanya adalah seorang pangeran kampus. "Oh iya boleh, silahkan Kak." ucapnya mempersilahkan dan langsung pindah ke kursi tempat duduk Kenzo.

Aisyah yang sadar dengan keberadaan Kenzo dibelakangnya. Ya Allah ada apa sih sama dia... batinnya khawatir.

Tak lama Kenzo mencolek kembali punggung Aisyah.

Aisyah langsung terperanjat namun tak berani untuk menengok ke belakang.

"Kenapa pindah?" Bisik Kenzo mendekat ke arah Aisyah. Namun Aisyah tetap dengan diamnya.

Kenzo kembali berbisik di belakang Aisyah karena pertanyaan pertamanya tidak ada jawaban dari Aisyah.

"Hey boleh kita temenan." lanjutnya lagi, itu benar-benar membuat Aisyah terganggu, dengan terpaksa Aisyah harus berbalik kebelakang untuk menanyakan maksudnya.

"Maksud kamu apa? aku gak bisa temenan sama kamu." tanyanya hati-hati.

"Kenapa tidak bisa?" tanyanya lagi Kenzo dengan mengerutkan keningnya.

"Ee--- enggak apa-apa, maaf saya harus belajar." ucapnya dan sebelum berbalik Kenzo langsung mencegahnya dengan pernyataannya lagi.

"Kalau begitu boleh aku kenal lebih dekat sama kamu?" tanyanya dengan memamerkan senyum indahnya. Dan tidak bisa dipungkiri Aisyah mengakui ketampanan seorang Kenzo.

Masya Allah.... astaghfirullah al'adzim... batinnya memuji dan langsung beristighfar seraya geleng-geleng kepala pelan, sedangkan Kenzo hanya tersenyum jahil.

Terpopuler

Comments

Alana

Alana

aduh udah mulai baper😂

2021-03-22

2

cahaya

cahaya

hu

2021-03-03

2

Ghendis

Ghendis

uhuy😂

2021-03-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!