Ep 2

..."Apa kesialanku harus menanggung beban hidup dua orang yang terlihat gelandangan."...

...Puspa [Nana]...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

...Pelet Janda Penggoda Episode 02...

"Dingin, buk ...," keluh Dimas merapatkan tubuhnya.

Aprilia merangkul erat Dimas dan berjalan sambil memeluknya. Berharap angin tidak menampar dan membuat anaknya menjadi terpuruk lebih sakit.

Berjalan di sepanjang median yang tidak menentu arahnya. Dia tidak memiliki tujuan bersama anak dalam rangkulannya.

"Bu ...," lirih Dimas memanggil dan akhirnya tubuhnya terhuyung tak sadarkan diri. Aprilia cemas dan gugup seketika, mendapatkan puteranya jatuh dalam pelukan tangannya.

Gugup. Dia merogoh ponselnya asal. Menghubungi semua kerabat miliknya dalam daftar kontak. Namun, tidak satupun yang bersedia menanggapi panggilannya. Bahkan sebagian keluarganya menolak panggilannya.

Aprilia mengacak rambutnya bingung, dan mulai tersedu menatap langit malam yang mulai memunculkan awan-awan bewarna hitam.

"Bahkan langitpun enggan bersahabat denganku!"

Tik ... Tik ... Tik ...

Hujan rintik mulai turun membasahi bumi dengan tetesan kecil yang mengejutkan jantung Aprilia. Dia menatap puteranya dalam rangkulan tangannya, dia pun segera menghubungi mantan suaminya.

Beeep! Baru saja nada tersambung, berakhir dengan penolakan panggilan. Deg! Jantung Aprilia bagai di tusuk jarum panjang. Tidak ingin putus asa, dan hanya berharap manta suaminya masih peduli akan Dimas, dia pun mengirim pesan.

Mas, Dimas sedang sakit! Mohon kau ringan hati mengantar Dimas ke rumah sakit!

Setelah menulis dua baris kalimat permohonan nya, Aprilian menekan dial hijau. Pesanpun terkirim. Dengan hati gelisah, dan tangan yang menutupi tubuh dingin Dimas dengan jaket berbahan parasutnya yang menjadi atap teduh menghalay hujan. Aprilia berharap mendapatkan balasan pesan.

Beep! Satu pesan masuk. Tertera nama Gusti di layar ponsel.

Deg! Mendapatkan pesan dari sang mantan suami. Tetap membuat Aprilia berdegup kencang dan rindu menusuk raganya yang telah lama kosong di tinggalkan pria tersebut yang telah merekuh wanita lain, dan membentuk keluarga kecil lebih dulu darinya, padahal tinta perceraian mereka belum kering sama sekali.

Mas Gusti sedang tidur. Dia lelah! Uruslah anakmu sendiri.

Aprilia menggengam ponselnya. Lebih tepat meremas ponselnya, karena mendapatkan balasan demikian dari istri Gusti saat ini.

Tik! Kali ini air mata Aprilia jatuh tersamar bersama air hujan yang jatuh mengguyur bumi. Aprilia mengadahkan kepalanya menatap langit yang hitam pekat dengan kilat cahaya yang berkedip panjang, dan gemuruh mulai menakuti dirinya.

"Ya Tuhan ..., perih sekali derita seperti ini." Aprilia berjongkok, dan memposisikan Dimas bersandar pada punggungnya, dan dia perlahan menggendong tubuh puteranya, menyusuri jalan yang terlihat ramai.

Seketika tiap angkot datang, menyembunyikan klakson, dan menawarkan tumpangan. Aprilia akan segera menggelengkan kepala. Dia tidak memiliki uang sama sekali, bagaimana dia berani menerima tumpangan.

Aprilia hanya berjalan sembarang dan acak tanpa tujuan jelas. Sampai dia begitu lelah dengan punggung yang terus menekannya dirinya dengan beban yang perlahan mulai tak sanggup dia pikul.

Bertahan! Bertahan! pekik Aprilia dalam hati, seraya berjalan menyebrangi jalan yang terlihat lenggang. Namun, baru saja dia menyebrangi setengah jalan. Pandangan matanya perlahan mulai berbayang-bayang dan semua yang awalnya terlihat terang benderang, mulai terlihat kabur, bergoyang, dan berangsur-angsur gelap.

Brukkkk! Aprilia jatuh miring ke samping dengan tubuh Dimas merosot lebih dulu ke aspal. Di saat itu pula sorot cahaya mobil terlihat silau dan menyoroti jalanan.

Mobil itu berhenti. Seorang wanita muda di balik kemudi, terlihat memukul kemudi, dan mengumpat, "Sialan ... apa yang telah aku tabrak!"

Wanita muda itu turun dari mobilnya. Sepasang kakinya terlihat jenjang dengan telapak kakinya di bungkus highells bewarna merah dengan tumit tinggi sekitar dua belas centimeter.

Wanita muda itu turun dan segera menengok ke depan bemper mobilnya. Dia melihat seorang wanita muda dengan puteranya yang tergeletak di jalan beraspal. Dia menutup mulutnya sebentar. Berpikir ingin segera pergi. Namun, hatinya bergerak ingin memeriksa lebih dulu. Diapun perlahan berjongkok memeriksa napas di bawah hidung.

"Masih hidup." wanita muda dengan rambut gelombang bewarna merah tua itu turun membalikan tubuh yang tergeletak di jalan itu, perlahan bergeser ke samping.

"Tidak ada darah ataupun luka. Jadi dia hanya jatuh kaget dan pingsan." Sang wanita muda dengan teliti memeriksa lagi, dan kala dia menyentuh tubuh anak lelaki tersebut. Wajah wanita muda itu berkerut masam, "Dia demam."

Wanita muda itu berdiri kembali. Sedia kala akan pergi meninggalkan. Namun, karena tiba-tiba saja banyak mobil dan sepeda motor menepi. Membuat dirinya di tuntut tanggung jawab, dia tidak boleh lari begitu saja.

"Ada apa dengannya?" tiba satu suara bariton mengejutkan.

Wanita muda itu menoleh dan mendapati seorang pria bertubuh tegap dengan seragam cokelatnya.

"Dia jatuh pingsan. Aku belum menabraknya, sumpah!"

"Berikan identitasmu, Bu!"

Wanita muda itu berbalik masuk ke dalam mobilnya.Merogoh-rogoh dompet dalam tasnya.Menemukanua. Dia segera membuka dompet dan memberikan kartu identitasnya. Buru-buru dia menyerahkan kartu identitas dengan tangan sedikit gemetar dan gugup.

"Ini pak!"

"Puspa Dewi," sebut pak Polisi menerangkan nama sang pemilik identitas. Kemudian, dia menyerahkan kembali dan memeriksa dua sosok yang masih tergulai lemas dan tak sadarkan diri.

"Sebaiknya ibu mengantar ke rumah sakit, apa ibu bersedia?"

Puspa mengangguk setuju dengan sangat terpaksa dia menyanggupi untuk mengantar ke kantor polisi.

Pak Polisi mulai mencari identitas orang yang tergeletak tersebut. Tidak lama, dia menemukan KTP dan kartu keluarganya, serta ponselnya.

"Aprilia Permata Indah dan Dimas Putra." Pak polisi menyerahkan kartu keluarga dan KTP pada Puspa, "Identitas ini bisa membantu untuk mencari kerabat dekat."

Lalu, di serahkan ponsel milik Aprilia dalam genggaman Puspa.

Tidak lama kemudian, Pak polisi membopong masuk Aprilia dan puteranya masuk ke dalam mobil Puspa. Setelah Puspa menyanggupi untuk mengurus Aprilia dan bersedia menghubungi keluarga Aprilia. Pak Polisi pun pergi meninggalkan lokasi tersebut.

Tersisa Puspa yang duduk di balik kemudi mobil, dengan dua orang yang baru dia jumpai. Puspa mendengus kesal, "Apa kesialanku harus menanggung beban hidup dua orang yang terlihat gelandangan."

Puspa menatap kartu keluarga dan KTP, "Wanita yang masih sangat muda, dan telah memiliki anak usia berusia 5 tahun. Pastilah pernikahan dini."

Puspa menoleh ke belakang dan menatap wanita yang baru dia ketahui bernama Aprilia, "Pasti kalian dua gelandangan yang tengah kelaparan. Jatuh pingsan tepat di depan mobilku. Untung saja mobilku tidak melindas kepalamu," gerutu Puspa dan menginjak pedal gas.

Perlahan mobil sedan merah milik Puspa melaju membelah malam yang sepi dengan gerimis hujan yang masih membasahi bumi. Dengan bantuan Gmaps yang memberi rute perjalanan menuju rumah sakit. Membuat Puspa lebih muda menemukan rumah sakit terdekat.

Dalam hanya waktu 30 Menit. Mobil Puspa telah mencapai halaman rumah sakit, dan dengan bantuan para medis, dua orang yang baru dia temui, telah di rebahkan di ranjang UGD.

......................

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Afrida Nurain

Afrida Nurain

moga yg nolong baik orang na

2024-03-04

0

16. RASYA PUTRA RAMADHAN

16. RASYA PUTRA RAMADHAN

pppppppppppppp6 bikin huiyah

2022-01-21

0

Helni mutiara

Helni mutiara

👍👍👍👍👍👍

2021-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 Ep 1
2 Ep 2
3 Ep 3
4 Ep 4
5 Ep 5
6 Ep 6
7 Ep 7
8 Ep 8
9 Ep 9
10 Ep 10
11 Ep 11
12 Ep12
13 Ep 13
14 Ep 14
15 Ep 15
16 Ep 16
17 Ep 17
18 Ep 18
19 Ep 19
20 Ep 20
21 Support Karya
22 Ep 21
23 Ep 22
24 Ep 23
25 Ep 24
26 Ep 25
27 Ep 26
28 Ep 27
29 Ep 28
30 Ep 29
31 Ep 30
32 Ep 31
33 Ep 32
34 Ep 33
35 Ep 34
36 Ep 35
37 Ep 36
38 Ep 37
39 Ep 38
40 Ep 39
41 Ep 40
42 Ep 41
43 Ep 42
44 Ep 43
45 Ep 44
46 Ep 45
47 Ep 46
48 Ep 47
49 Ep 48
50 Ep 49
51 Ep 50
52 Ep 51
53 Ep 52
54 Ep 53
55 Ep 54
56 Ep 55
57 Ep 56
58 Ep 57
59 Ep 58
60 Ep 59
61 Ep 60
62 Ep 61
63 Ep 62
64 Ep 63
65 Ep 64
66 Ep 65
67 Ep 66
68 Ep 67
69 Ep 68
70 Ep 69
71 Ep 70
72 Ep 71
73 Ep 72
74 Ep 73
75 Ep 74
76 Ep 75
77 Ep 76
78 Ep 77
79 Ep 78
80 Ep 79
81 Ep 80
82 Ep 81
83 Ep 82
84 Ep 83
85 Ep 84
86 Ep 85
87 Ep 86
88 Ep 87
89 Ep 88
90 Ep 89
91 Ep 90
92 Ep 91
93 Ep 92
94 Ep 93
95 Ep 94
96 Ep 95
97 Ep 96
98 Ep 97
99 Ep 98
100 Ep 99
101 Ep 100
102 Ep 101
103 Ep 102
104 Ep 103
105 Ep 104
106 Ep 105
107 Ep 106
108 Ep 107
109 Ep 108
110 Ep 109
111 Cast
112 Ep 110
113 Ep 111
114 Ep 112
115 Ep 113
116 Ep 114
117 Ep 115
118 Ep 116
119 Ep 117
120 Ep 118
121 Pengumuman
122 Ep 119
123 Ep 120
124 Ep 121
125 Ep 122
126 Ep 123
127 Ep 124
128 Ep 125
129 Ep 126
130 Ep 127
131 Ep 128
132 Ep 129
133 Ep 130
134 Ep 131
135 Ep 132
136 Ep 133
137 Ep 134
138 Ep 135
139 Ep 136
140 Ep 137
141 Ep 138
142 Ep 139
143 Ep 140
144 Ep 141
145 Ep 142
146 Ep 143
147 Ep 144
148 Visual Cast (Addendum)
149 Ep 145
150 Ep 146
151 Ep 147
152 Ep 148
153 Ep 149
154 Ep 150
155 Ep 150
156 Ep 151
157 Ep 152
158 Ep 153
159 Ep 154
160 Ep 155
161 Ep 156
162 Ep 157
163 Ep 158
164 Ep 159
165 Ep 160
166 Ep 161
167 Ep 162
168 Ep 163
169 Ep 164
170 Ep 165
171 Ep 166
172 Ep 167
173 Ep 168
174 Ep 169
175 Ep 170
176 Ep 171
177 Ep 172
178 Ep 173
179 Ep 174
180 Ep 175
181 Ep 176
182 Ep 177
183 Ep 178
184 Notif dari Eouny Jeje
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Ep 1
2
Ep 2
3
Ep 3
4
Ep 4
5
Ep 5
6
Ep 6
7
Ep 7
8
Ep 8
9
Ep 9
10
Ep 10
11
Ep 11
12
Ep12
13
Ep 13
14
Ep 14
15
Ep 15
16
Ep 16
17
Ep 17
18
Ep 18
19
Ep 19
20
Ep 20
21
Support Karya
22
Ep 21
23
Ep 22
24
Ep 23
25
Ep 24
26
Ep 25
27
Ep 26
28
Ep 27
29
Ep 28
30
Ep 29
31
Ep 30
32
Ep 31
33
Ep 32
34
Ep 33
35
Ep 34
36
Ep 35
37
Ep 36
38
Ep 37
39
Ep 38
40
Ep 39
41
Ep 40
42
Ep 41
43
Ep 42
44
Ep 43
45
Ep 44
46
Ep 45
47
Ep 46
48
Ep 47
49
Ep 48
50
Ep 49
51
Ep 50
52
Ep 51
53
Ep 52
54
Ep 53
55
Ep 54
56
Ep 55
57
Ep 56
58
Ep 57
59
Ep 58
60
Ep 59
61
Ep 60
62
Ep 61
63
Ep 62
64
Ep 63
65
Ep 64
66
Ep 65
67
Ep 66
68
Ep 67
69
Ep 68
70
Ep 69
71
Ep 70
72
Ep 71
73
Ep 72
74
Ep 73
75
Ep 74
76
Ep 75
77
Ep 76
78
Ep 77
79
Ep 78
80
Ep 79
81
Ep 80
82
Ep 81
83
Ep 82
84
Ep 83
85
Ep 84
86
Ep 85
87
Ep 86
88
Ep 87
89
Ep 88
90
Ep 89
91
Ep 90
92
Ep 91
93
Ep 92
94
Ep 93
95
Ep 94
96
Ep 95
97
Ep 96
98
Ep 97
99
Ep 98
100
Ep 99
101
Ep 100
102
Ep 101
103
Ep 102
104
Ep 103
105
Ep 104
106
Ep 105
107
Ep 106
108
Ep 107
109
Ep 108
110
Ep 109
111
Cast
112
Ep 110
113
Ep 111
114
Ep 112
115
Ep 113
116
Ep 114
117
Ep 115
118
Ep 116
119
Ep 117
120
Ep 118
121
Pengumuman
122
Ep 119
123
Ep 120
124
Ep 121
125
Ep 122
126
Ep 123
127
Ep 124
128
Ep 125
129
Ep 126
130
Ep 127
131
Ep 128
132
Ep 129
133
Ep 130
134
Ep 131
135
Ep 132
136
Ep 133
137
Ep 134
138
Ep 135
139
Ep 136
140
Ep 137
141
Ep 138
142
Ep 139
143
Ep 140
144
Ep 141
145
Ep 142
146
Ep 143
147
Ep 144
148
Visual Cast (Addendum)
149
Ep 145
150
Ep 146
151
Ep 147
152
Ep 148
153
Ep 149
154
Ep 150
155
Ep 150
156
Ep 151
157
Ep 152
158
Ep 153
159
Ep 154
160
Ep 155
161
Ep 156
162
Ep 157
163
Ep 158
164
Ep 159
165
Ep 160
166
Ep 161
167
Ep 162
168
Ep 163
169
Ep 164
170
Ep 165
171
Ep 166
172
Ep 167
173
Ep 168
174
Ep 169
175
Ep 170
176
Ep 171
177
Ep 172
178
Ep 173
179
Ep 174
180
Ep 175
181
Ep 176
182
Ep 177
183
Ep 178
184
Notif dari Eouny Jeje

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!