Goresan luka Anin

Keluarga William sudah tiba di mension keluarga. ayah William dan Mama William langsung melanjutkan perjalannya kembali ke Jerman karena ada hal penting yang harus selesaikan saat itu juga.

“Jagalah menantu mama dengan baik” Ucap Mama Willilam menyentuh pipi Anindira kemudian menatap Rico.

“Hmm” Jawab Rico singkat.

“Jaga dirimu baik-baik sayang, mama akan kembali jika mama sudah akan mendapatkan cucu nanti” Ucap Mama William membuat pipi Anin merona seketika.

Ayah Ziko dan Mama William yang melihatnya tersenyum membuat Anin semakin malu dan salah tingkah.

“Baiklah, hubungi mama jika Rico menyakitimu” Ucapnya diakhiri ciuman hangat di kening Anindira.

Kemudian mobil mewah yang ditumpangi kedua orang tua Rico beserta para pengawalnya kembali melaju menuju bandara.

Kedatangan Anindira dan Rico disambut sigap oleh para pelayan yang sudah berjejer rapi membungkukan badan.

“Selamat datang tuan dan nyonya muda” Sapa Pak Mud, seorang pria tampan dan dewasa dengan penampilan rapi lengkap dengan jas hitam dan sepatu.

Rico tidak menjawab Sapaan tersebut, dia langsung berjalan di depan para barisan pelayan. Anindira tersenyum kepada pria tersebut dan para pelayan yang berdiri disana kemudian berjalan mengikuti langkah Rico yang lebar.

Anindira tertegun melihat kemewahan mansion Rico, mansion bak istana di cerita dongeng itu sangatlah luas dan indah. Design Ala Eropa berpadukan warna emas di dalamnya membuat Anindira bak putri didalam dongeng.

“Selamat beristirahat tuan dan nyonya muda” Ujar seorang pria tadi, dia mengikuti kami hingga kedepan pintu kamar.

Rico mengangguk kemudian masuk, Anin mengikuti langkah kakinya dengan sangat berhati-hati.

Di dalam kamar, tubuh Anindira kaku tak bisa digerakan, dirinya bingung akan melakukan apa di dalam kamar semewah dan seluas ini. Rico sama sekali tidak memperdulikan keberadaannya, seolah tidak ada orang lain dikamar itu selain dirinya. Tanpa menoleh kearah Anin, Rico beranjak ke kamar mandi membersihkan badan.

Anindira berinisiatif membereskan barang-barangnya kedalam ruang ganti yang masih terdapat didalam kamar tersebut. Lama Anindira menunggu bahkan kegiatan merapihkannya pun sudah selesai, tapi Rico tak kunjung kembali dari kamar mandi.

“Kemana sih tu bapak-bapak? Tenggelem kali ya” Gumam Anindira tertawa kecil.

Usia Riko memang jauh lebih tua darinya. Bayangkan saja usia Anin baru 21 tahun sedangkan Rico sudah berumur 35 Tahun. Jika mereka jalan bersama di keramaian, mungkin mereka akan terlihat seperti ayah dan anak. Bukan seperti sepasang suami istri.

Tapi hal itu tidak membuat Ziko terlihat tua, bahkan diusianya yang menginjak dewasa membuat Riko lebih terlihat gagah dan tampan berkali kali lipat.

Anindira memutuskan untuk menutup rapat hatinya. Dia tahu, jika pria yang bersamanya sekarang hanyalah mencintai kakaknya.

dan bisa dipastikan jika suatu hari nanti mereka pasti akan kembali.

Anindira memberanikan diri mendudukan bokongnya di atas sofa mewah yang masih terdapat di kamar tersebut karena kakinya yang sudah pegal dari tadi.

Tak lama kemudian Rico keluar dari kamar mandi dengan handuk yang hanya menutupi bagian bawahnya, membuat dada bidang dan perutnya yang sixs pack terekspos dengan sangat jelas. Bentuk perut yang seperti roti sobek dan rambutnya yang hitam basah membuat Rico semakin sempurna. Tanpa di sadari, Anin sampai tertegun menatapnya.

“Tampannya…” Gumamnya kecil, tidak sampai terdengar oleh Riko.

Tapi seperkian detik kemudian dirinya kembali tersadar ketika sebuah handuk kecil sukses mendarat diwajahnya.

Ishh ku tarik kata kata ku tadi…! Geram Anindira berbanding terbalik dengan hatinya yang memang benar-benar mengagumi ketampanan pria di depan yang sekarang sudah menjadi suaminya.

Anindira hanya berani mengucap di dalam hatinya karena bagaimanapun pria yang 14 tahun lebih tua darinya ini sudah menjadi suaminya. Sudah menjadi kewajiban bagi Anin untuk patuh dan menjunjung tinggi kehormatan suaminya.

“Keringkan rambutku” Ujar Rico yang langsung duduk di sofa tepat disamping Anindira dan

menaikkan kedua kakinya diatas meja.

Anin terdiam menatap pria yang kini sudah duduk di sampingnya.

“Apa kau tuli hah?” Bentak Rico sambil menghadap Anindira yang masih berdiam.

Anindira terlonjak dan langsung memposisikan dirinya dibelakang Rico. Anindira mulai mengeringkan rambut Rico dan memijitnya pelan dengan sangat berhati-hati. Rico menikmatinya sambil memejamkan mata, melipat tangan didada.

30 menit kemudian, tangan dan kaki Anin sudah keram sedari tadi. Tapi si pria arogant itu tak kunjung mengeluarkan suara dan menyuruhnya berhenti. Suasana yang mencekakam membuat Anin tidak dapat berkomentar apapun.

Tak lama kemudian, tanpa berucap apapun Rico beranjak dan pergi menuju ruang ganti. Anindira sempat kaget dengan tingkah Rico yang tiba-tiba pergi.

Huft, akhirnya.

Anindira menatap punggung Rico yang berjalan menuju ruang ganti, kemudian Anindira memustuskan membersihkan dirinya yang sudah lengket. Setelah selesai dengan ritual mandinya Anindira keluar dan mendapati Rico yang  sudah terlelap tidur di atas ranjang king size nya.

Anindira mengendap-endap mengambil bantal dan selimut agar tidak membangunkan Rico kemudian

kembali kesofa dan tertidur disana.

Keesokan harinya……….

Anindira bangun lebih awal karena ingin menyiapkan sarapan pagi ini. Sebelumnya, para pelayan melarang dan menolak Anindira berada di situ. Tapi Anindira tetap bersikeras ingin membuatkan sarapan. Karena bagaimanapun pria itu sudah menjadi suaminya sekarang, sudah menjadi tugas baginya untuk melayani Rico.

Rico berjalan menuruni anak tangga, membuat semua para pelayan bersigap dan memberi sapaan. Tapi seperti biasa Rico hanya acuh.

Anindira yang tengah sibuk menata meja kembali tertegun melihat pria atletis yang sangat tampan dan gagahnya berdiri di dekat meja makan. Sudah kedua kali dirinya tersihir oleh suaminya sendiri.

Jika saja dia tidak mencintai kakakku,

Jika saja kita menikah karena cinta

Jika saja??......... Akh anindira sadarlah!!! memikirnya pun membuatku tersihir.

Hey sadarlah, kau bahkan hanya dianggap debu di alas sepatunya.

“Ekhem”

Suara deheman Riko menyadarkan Anin dari lamunannya. Rico menarik kursi dan duduk disana.

“Selamat pagi tuan muda” Sapa Anin lembut dan ramah.

Apa yang tadi kukatakan? Tuan muda? Uwek aku sudah menjadi bagian dari mereka yang aneh sekarang.

Rico tak mengindahkan.

Anindira tersenyum tipis, membuang nafas guna mengendalikan emosi menghadapi suaminya yang Arrogant. Kemudian dengan telaten Anin menyajikan roti tawar yang dioles coklat serta kopi pahit khas Rico yang sempat ia curi informasi dari pelayan tadi pagi.

Belum sampai piringnya mendarat diatas meja dihadapan Rico, tangannya sudah di tepis oleh Rico membuat segelas kopi dan piring berisi roti tersebut jatuh pecah berserakan di atas lantai.

Bukannya membantu Anindira, para pelayan membungkukan badan kemudian perlahan enyah dari ruang makan.

Hey, kalian mau pada kemana? Tolonglah! Teriak Anindira didalam hati.

Anindira semakin panik ketika Rico dengan tatapan dingin berjalan mendekatinya.

Terdapat aturan tetap di mansion keluarga William bahwa setiap pelayan wajib menutup mata dan telinga selama mereka bekerja di mension ini dan enyah ketika terjadi pertengkaran antar keluarga William atau nyawa yang menjadi taruhannya.

“Ingatlah batasanmu, Kau hanya istri pengganti disini!” Ucap Rico dengan sangat tegas kemudian langsung berjalan pergi meninggalkan Anindira yang sudah berkaca-kaca.

Rico menghentikan langkahnya, berucap tanpa menolah.

“Jangan harap kau bisa menjadi istri sungguhanku! Aku tidak peduli denganmu bahkan kau mati sekalipun!" Pria itu langsung melangkah pergi kedalam mobil.

Terpopuler

Comments

Wayan Anggreny

Wayan Anggreny

wah bacax aj udh bikin sakit hati yah selama bersetatus istri tk diemin aj dah

2021-08-30

2

Firlmala Sari

Firlmala Sari

buat rico mengemis cintamu anin..jgn Smpai kau menyerah padanya...Biarkan dia menilat ludahnya sendiri

2021-08-29

0

Akmal Ramadhan

Akmal Ramadhan

akh entar bucin tuh si riko sabar anin

2021-07-31

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!