Terlihat di tempat tidur seseorang sedang menangis menyelimuti dirinya pakai selimut tebal. Sesekali ia mengeluarkan ingusnya pakai tisu, bukan satu dua lembar tisu yang habis ia pake. Tetapi sudah banyak berserakan di bawah lantai.
Izza kemudian masuk ke kamarnya, matanya melebar ia syok melihat adiknya Sintya sedang menangis menyelimuti badannya. Tisu berhamburan membuat Izza merasa jijik.
"Kamu kenapa tya? ini sangat menjijikan sekali, kenapa kamu seperti anak kecil saja! tisu berserakan bekas ingus kamu?" seru Izza sambil memungut tisu bekas ingus adiknya.
Sintya kemudian membuka selimut tebal yang menempel di badannya, ia melihat sang Kakak lagi memungut tisu bekas dirinya sambil menangis.
Mata yang sembab, Beler ingus keluar, kemudian ia memperhatikan sang kakaknya yang kini sedang memungut tisu.
"Kak, maafkan tya?" ucap Tya mengeluarkan suara yang serak bekas ia menangis. Tidak lupa ingusnya masih ada yang keluar, ia langsung mengusap pakai tisu.
"Aduh, Tya kamu kebiasaan banget sih, jorok tau! coba sini cerita sama kakak! kenapa kamu menangis?" tanya Izza sambil duduk di sisi Tya.
"Tya sangat malu, tadi di sore di tempat les, Tya jatuh mana di lihatin sama orang banyak! Tya sangat malu kak?" seru Tya sambil mengusap air matanya kembali.
"Ya Allah, di kira kamu putus cinta atau apalah itu! ternyata cuma jatuh doang kamu nangis seperti ini? kamu sangat menyebalkan sekali Tya?" ucap Izza sambil memalingkan wajahnya.
"Ada satu lagi kak, yang bikin Tya malu?" ia langsung membuang tisu bekas ingusnya ke lantai.
Izza melebarkan matanya ia tidak percaya adik perempuannya ini sangat jorok.
"Ih, kamu sangat jorok tya, ada tong sampah kenapa kamu masih buang tisu itu di lantai?" seru Izza ia langsung bangkit dari tempat tidurnya kemudian membuang tisu itu ke tong sampah.
"Heee, yya lupa kak, ayolah jangan marah sama tya, yang cantik manis dan sexsi ini?" seru tya sambil mengedip-ngedipkan matanya ke arah sang kakak.
"Kamu tuh bikin kakak jengkel tau?" ucap Izza sambil memanyunkan bibirnya, namun tetap terlihat sangat cantik.
"Kakak tuh yah, coba sini dengerin dulu, tya mau curhat" tya menarik tangan kakaknya untuk kembali duduk di tempat tidur.
"Ayo coba cepat katakan, kakak sangat cape, pengen istirahat! Izza langsung menghadap ke arah adiknya tya.
"Tadi di tempat les tya jatuh, nah sudah jatuh rok tya robek pas di belakang pantat. Mau di kemanakan coba muka tya, mana di sana ada gebetan lagi!" terang tya sambil memanyunkan ke arah kakaknya.
"Lain kali jangan ceroboh, utamakan kamu pake leging, biar kalau ada apa-apa seperti tadi siang tidak akan malu lagi. Kamu tuh di bilangin kakak tidak pernah dengar, jadi ginikan malu sendiri." seru Izza sambil membereskan tempat tidur yang kini berantakan ulah adiknya.
"Maafkan adik cantik mu ini tuan putri, tya janji mulai besok pasti pake leging, sudahlah jangan ngambek lagi, nanti cantiknya luntur lho? eh biarin luntur juga, biar tya yang makin cantik kalau misal kecantikan kakak luntur." seru Tya sambil terus memeluk kakaknya yang kini sedang merapihkan sprei.
"Ahh adik kakak yang manis dan juga sangat cantik sejagad raya ini cepetan keluar dari kamar kakak?" tya langsung meloncat dari tempat tidur Izza ia langsung lari ke luar.
"Dasar adik aneh, tadi nangis sampai terisak-isak, sekarang kumat lagi sengkenya." Izza menggelengkan kepalanya.
🌸🌸🌸
Pagi ini yang sangat cerah di sambut matahari yang langsung menyorot rumah Izza. Terdapat empat orang sedang berada di ruang makan, mereka adalah keluarga Izza. Setiap pagi rutin sarapan bareng.
Kini ayahnya melihat ke arah Izza yang sedang meminum satu gelas susu. Ayahnya langsung saja bertanya kepada Izza.
"Za, apa kamu tidak mau punya pacar? usia mu sudah tidak muda lagi?" tanya ayah Izza sambil mengoles roti yang ada di tangannya.
Izza langsung berhenti minum susu, ia menaruh gelas dan langsung menelan salivanya susah payah.
"Ayah ini, Izza tidak mau pacaran, kalau ada seorang pria yang mengajak Izza menikah baru Izza mau. Lagian kata guru ngaji Izza juga pacaran itu di larang!" seru Izza sambil melirik ke arah adiknya tya.
"Kenapa kakak langsung melirik ke arah tya?" tya melotot karena ia merasa tertampar sama ucapan kakaknya.
"Kenapa? kamu kesindir sama kakak?" jawab Izza sambil tersenyum manis ke arah wajah adiknya.
Tya terlihat sangat kesal, dan mendengus. Kemudian Tya langsung memakan roti yang telah ia olesi selai.
"Kalian ini pagi-pagi sudah ribut kayak tom jerry!" ucapan ayahnya malah di tertawakan Izza.
"Ia ayah, dan yang menjadi tomnya adalah tya? iya kan adik manis kakak?" ucap Izza meledek sang adik.
"Sudah kalian ini, terus bagaimana Za kalau misal gak ada orang yang mau mengajak kamu menikah langsung?" tanya ibu Hanna sambil melirik ke arah anaknya.
Ibu Hanna sangat tau Izza berhijrah sudah sangat lama, semenjak ia di tinggalkan sama pacarnya selingkuh. Dan kini Izza, sadar bahwa pacaran itu tidak baik malah membuat sakit hati yang ada. Izza kemudian berhijrah bersama teman yang mengajaknya, sampai saat ini Izza sangat taat menjalankan ibadahnya.
Ibunya sangat bangga melihat anak perempuannya menutup aurat. Tapi berbalik kepada adiknya yang maunya pakai baju sexsi, dan tidak mau menuruti nasehat kakaknya.
Kini Izza belum pernah membawa pria manapun, ada beberapa pria yang melamar langsung tapi Izza tolak. Alasan ia masih belum menerima pria di hatinya lagi.
"Ya sudah kalau itu mau mu, ibu dan ayah cuma bisa berdoa yang terbaik buat kamu sayang" ucap ibu Hanna sambil tersenyum ke arah anaknya.
🌸🌸🌸
Di rumah Ricko sedang memilih baju yang mau ia pakai untuk bertemu sama Izza nanti siang. Sudah beberapa baju yang merasa tidak cocok untuk di pakai. Membuat mamahnya heran melihat anaknya begitu gelisah ketika memilih baju.
"Kamu tuh kayak wanita saja, memilih baju sampai semua di keluarin! kamu kenapa sayang? mau bertemu sama siapa? ucap mamah Anin, ia terus melihat tingkah konyol anaknya yang sedang memakai baju.
"Ricko cuma mau terlihat sangat beda dari biasanya mah, tidak ada salahnya kan?" seru Ricko sambil memilih baju yang sudah di acak-acak.
"Ya sudah kamu pakai baju itu, menurut mamah kamu terlihat sangat fresh dan juga cool" sontak saja, Ricko langsung berdiri dan melangkah menuju mamahnya.
"Terima kasih mamahku tersayang, baiklah Ricko pergi Dulu, mamah suruh saja asisten rumah untuk membereskan kembali baju Ricko." Seru Ricko sambil melangkah pergi keluar kamar.
Mamahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Ia merasa penasaran, pasti ada sesuatu yang membuat anaknya berubah seperti orang sedang jatuh cinta.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Amanah Amanah
klo emng ricko jdohnya smiga ricko bisa mrubh gua hidupnya
2022-07-05
0
sevina
Izza aku pada mu
2021-07-11
2
Asni J Kasim
3 like mendarat
2021-02-03
0