Sesampainya di kantor Ricko terus saja melirik jam tangannya, Ia sudah tidak sabar pengen cepat-cepat waktu istirahat. Karena ia sudah ada janji akan bertemu empat mata di restoran bersama Izza, mungkin bagi Ricko pertemuan ini adalah hal yang sangat istimewa di hatinya.
"Lama banget nih jam berputarnya! orang mau ada janji juga masih saja jam sepuluh." Ucap Ricko sambil terus melihat ke arah jam tangannya.
Tok..tok..tok..
Terdengar suara ketukan pintu, membuyarkan lamunan Ricko yang kini tengah berdiam diri menatap indahnya kota Jakarta dari jendela kantornya.
"Silahkan masuk" ucap Ricko, ia langsung melangkah maju dan duduk di kursi kerjanya.
"Dikira siapa! ngapain lo kesini?" ucapan Ricko membuat Dino terkekeh.
"Santai dong, gue ke sini, cuma mau ngundang lo nanti malam ada acara, lo mau ikut gak?" tanya Dino menunggu jawaban dari sahabatnya.
"Sepertinya gue gak bisa deh ikut acara, soalnya mamah gue ngajak nganter dia ke rumah temennya!" seru Ricko sambil tersenyum ke arah Dino.
Terlihat sekali Dino mendesah kasar, lagi-lagi ajakannya di tolak Ricko. Ia kemudian berdiri dan langsung pergi tanpa sepatah katapun.
Ricko yang melihat tingkah Dino membuat ia heran, Dan langsung melihat kembali jam tangannya. Waktu menunjukan pukul setengah dua belas siang. Ia langsung menghubungi Izza sang pujaan hati.
"Assalamualaikum?" seru Ricko menunggu jawaban Izza yang ada di sebrang telephone.
"Waalaikumsalam" jawab Izza terdengar sangat lembut, membuat debaran jantung Ricko dag-dig-dug tidak menantu.
"Untuk janji kita, bagaimana? jadikan kita bertemu?" tanya Ricko menunggu keputusan Izza yang membuatnya tidak karuan.
"Oh, iya, bisa. Sebentar lagi jam istirahat nanti aku langsung ke sana saja oke?" seru Izza.
"Oke, nanti aku akan kabari kalau aku sudah nyampe duluan?" jawab Ricko senang, tangannya mengepal, dan melakukan gerakan YES.
Akhirnya sambungan telephone mereka terputus kini tinggal menunggu kehadiran Izza nanti di restoran. Ricko langsung bersiap-siap untuk segera pergi duluan sebelum Izza yang datang kesana.
🌸🌸🌸
Di kantor Izza langsung membereskan berkas yang sudah ia kerjakan. Ia melihat jam tangannya dan langsung mendesah, waktu menunjukan jam istirahat ia harus segera menemui pria yang membuat janji kepadanya.
Sebenarnya Izza sangat malas menemui Ricko, tapi untuk menghargai dan menyangkut sumbangan untuk rakyat jelata Izza jadi bersemangat. Mungkin dengan bekerja sama dengan Ricko ia bisa membantu panti asuhan yang akan di rekomendasikan kepada Ricko.
Ini adalah kabar yang sangat baik untuk panti asuhan.
"Semoga saja, orang itu, benar-benar tulus untuk menyumbangkan sebagian hartanya." Ucap Izza sambil mengambil tas miliknya.
Ia kemudian keluar dari kantor, menuju tempat parkir, kemudian masuk dan langsung tancap gas. Izza berharap pertemuan ini menjadi hal yang baik untuknya.
Sementara Ricko kini sudah duduk menunggu kedatangan Izza, Seperti biasa jantungnya tidak karuan. Ia kemudian mengatur nafasnya perlahan, Terlihat Izza sudah sampai dan langsung saja Ricko melambaikan tangannya.
"Ah ini sangat mengganggu, kenapa aku sangat gugup sekali berhadapan sama wanita ini. Oh ini sangat menggangguku.
Izza kemudian tersenyum ke arah Ricko, ia langsung menghampiri Ricko yang sudah tiba duluan. Izza duduk dan langsung menyimpan tas miliknya, Ricko memanggil waiters untuk memesan makanan untuk makan siang mereka.
Terlihat sekali dari wajah Ricko yang tegang dan sesekali mengatur nafasnya. Debaran jantungnya memburu sangat cepat, ia langsung memulai percakapannya dengan Izza.
"Heemm, maaf sudah mengganggu waktu kamu?" ujar Ricko.
"Tidak masalah, selagi aku tidak sibuk banget!" jawab Izza sambil tersenyum kaku.
"Aku mengajak mu ke sini, hanya untuk ikut berdonasi saja! apa aku di bolehkan gabung?" tanya Ricko sambil menunggu jawaban dari mulut Izza. Saat ini Ricko benar-benar sangat gugup di hadapan Izza.
"Boleh banget, aku malah senang banget lho! soalnya sangat jarang orang yang ingin ikut berdonasi seperti ini." seru Izza tersenyum senang.
Setelah mereka membahas tentang donasi untuk pakir miskin dan juga anak yatim piatu.
Ricko sangat senang, ia beruntung karena telah mengenal dan menyukai Izza yang sipatnya sangat baik sekali dan juga ramah tamah.
Mungkin sekarang Ricko sangat tertampar, karena dulu Ricko tidak pernah berdonasi atau sedekah kepada orang yang membutuhkan. Dirinya hanya memikirkan kekayaan, penampilan dan juga poya-poya.
Hari ini Ricko dan Izza berpisah dan akan bertemu lagi Minggu depan untuk membagikan nasi kotak dan juga sumbangan untuk anak yatim piatu.
Ricko langsung masuk ke dalam mobil, ia mendesah kesal, karena selama berbincang dengan Izza, ia merasa kaku di hadapannya.
"Apa ini yang di namakan cinta pada pandangan pertama, Izza oh Izza kamu membuatku semakin gila saja!" Ucap Ricko sambil tersenyum senang.
Ia langsung melajukan mobilnya, membawa hati yang sangat bahagia bagi Ricko. Sekarang kalau ia bertemu sama pengamen dan juga pengemis, langsung ngasih uang yang sangat cukup lumayan bagi mereka.
Izza memasuki mobil putih miliknya, ia sangat senang akhirnya ada yang berdonasi yang cukup banyak.
"Semoga Allah memberkahi orang itu, dia sangat baik. Kukira dia orang yang tidak peduli kepada parkir miskin, terlihat gagah dan juga ya, cukup lumayan untuk orang kaya seperti dia." ucap Izza sambil melajukan mobilnya.
Penampilan tidak bisa kita nilai dari segi baik buruknya orang itu, mungkin dengan adanya Ricko yang mau menyumbangkan setengah hartanya bisa kita petik. Wajah terlihat sombong dan juga cara bergaya yang waw tidak bisa memastikan orang itu sombong atau pelit. Malahan dia yang paling peduli, semoga saja kita bisa seperti dia, bukan banyaknya ataupun sedikitnya kita bersedekah, tetapi dari hati yang tulus dan ikhlas Insya Allah berkah untuk dirinya atau diri kita.
🌸🌸🌸
"Dari Izza gue bisa berubah sikap cuek gue yang tidak pernah peduli sama orang yang sedang kesusahan. Mungkin ini bisa menjadi lebih baik untuk diri gue kedepannya, Terima kasih Izza ilmu yang bermanfaat bagi gue yang awam Mengenal arti memberi kepada orang yang sangat membutuhkan. Gue terlalu fokus sama kehidupan gue yang glamor ini! hingga lupa untuk memberi kepada yang lebih membutuhkan." Ucap Ricko panjang lebar di dalam mobil sambil menyetir.
Untuknya mungkin ini akan menjadi lebih baik dan juga bisa berubah. Untuk menghindari bar minuman dan yang membuat ia terjerumus ke dalam dosa.
Sungguh ini pengalaman pertama bagi Ricko, ia tidak salah telah mengagumi sosok Izza yang kini telah membuat Ricko jatuh cinta yang sesungguhnya.
Walaupun dia belum berani mengatakannya, mungkin seiring berjalannya waktu, Ricko bisa mengatakannya kepada Izza. Mengingat umurnya akan semakin tua membuat ia sadar untuk menikah.
Usia ricko dan Izza mungkin terpaut cukup lumayan. Tapi wajah ricko sangat awet muda hingga ia sering di bilang masih umur dua puluh tujuh tahun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Rara_Octa
poya poya ❌. Foya- foya ✅
Pakir ❌. Fakir. ✅
Sipat ❌. Sifat ✅
2023-01-24
0
Amanah Amanah
yang penting seiman dlunya thoor klo mau nikah👍👍
2022-07-05
0
Balqis Adzraa
ak mampir ya thor
2021-08-18
0